Analisis Dan Hukum Hukum Rangkaian 2
Analisis Dan Hukum Hukum Rangkaian 2
HUKUM-HUKUM
RANGKAIAN
Disusun oleh :
Reski Praminasari, ST, MT
Politeknik Negeri Ujung Pandang
PENGERTIAN ANALISIS RANGKAIAN
Analisis rangkaian listrik adalah suatu cara untuk
mempelajari perilaku suatu rangkaian listrik yang
memperlihatkan interkoneksi antar beberapa
komponen listrik.
Supaya dapat melakukan analisis terhadap suatu
rangkaian listrik, perlu memahami beberapa hal,
diantaranya: hukum-hukum rangkaian, kaidah-
kaidah rangkaian, teorema-teorema rangkaian serta
metode-metode analisis rangkaian.
Hukum-hukum
rangkaian
Kaidah-kaidah
rangkaian
Analisis rangkaian
listrik Teorema-teorema
rangkaian
Metode analisis
rangkaian
Hukum-hukum rangkaian : merupakan dasar untuk
melakukan analisis. Ada dua hukum yang harus kita
pelajari yaitu Hukum Ohm dan Hukum Kirchhoff.
Kaidah-kaidah rangkaian : merupakan konsekuensi
dari hukum-hukum rangkaian. Dengan kaidah-kaidah
ini kita dapat menggantikan suatu bagian rangkaian
dengan bentuk rangkaian yang lain sehingga rangkaian
menjadi lebih sederhana misalnya.
Teorema rangkaian : merupakan pernyataan dari
sifat-sifat dasar rangkaian linier, di antaranya yaitu
prinsip superposisi, teorema Thénenin, dan teorema
norton.
Metoda analisis : metode yang dikembangkan
berdasarkan teorema rangkaian beserta hukum-
hukum dan kaidah rangkaian. Ada dua kelompok
metoda analisis yang akan kita pelajari yang
disebut metoda analisis dasar dan metoda analisis
umum.
1. HUKUM OHM
Salah satu hasil percobaan laboratorium yang
dilakukan oleh George Simon Ohm (1787-1854)
adalah hubungan arus dan tegangan yang
kemudian dikenal dengan hukum Ohm.
Jika sebuah penghantar/hambatan dilewati oleh
sebuah arus, maka pada kedua ujung penghantar
tersebut akan muncul beda potensial.
Beda potensial /tegangan tersebut berbanding
lurus dengan arus yang mengalir melalui bahan
tersebut.
Ilustrasi hukum ohm
2. HUKUM KIRCHHOFF
2.1 Hukum Kirchhoff 1 (pertama)
“Jumlah arus yang memasuki percabangan/simpul
sama dengan jumlah arus yang meninggalkan
percabangan tersebut.”
Dengan kata lain:
“Jumlah aljabar semua arus yang memasuki sebuah
percabangan sama dengan nol”
Ilustrasi hukum kirchhoff 1
I3
i = 0
I2+I4 – I1 – I3 = 0
arus masuk = arus keluar
I2 + I4 = I1 + I3
2.2 Hukum Kirchoff 2 (kedua)
“Jumlah tegangan pada suatu lintasan tertutup sama
dengan nol “
V = 0
Jawab :
Hukum Kirchhoff 2 : V = 0
Loop searah jarum jam :
+V1 + 10 + 2 – 15 = 0
V1 = 3 Volt
Loop berlawanan arah jarum
jam:
-V1 – 10 – 2 + 15 = 0
V1 = 3 Volt
2. Tentukan nilai V1 dari rangkaian dibawah ini ?
3. Tentukan nilai I dan Vab dari gambar dibawah ini
?
3. Kaidah Rangkaian
3.1 Hubungan Seri dan Pararel
Dua elemen dikatakan terhubung paralel jika
mereka terhubung pada dua simpul yang sama.
Tegangan pada elemen-elemen itu harus sama
Dua elemen dikatakan terhubung seri jika mereka
hanya mempunyai satu simpul bersama dan tidak
ada elemen lain yang terhubung pada simpul itu.
Arus yang mengalir di kedua elemen itu sama.
Resistor :
1 1 1 1 1
....
Rek R1 R2 R3 Rn
Kapasitor :
Induktor :
3.2 Pembagi Tegangan
Kaidah ini memberikan distribusi tegangan pada
elemen yang dihubungkan secara seri seperti pada
gambar berikut ini
G = konduktansi
G=1/R
Untuk rangkaian pararel:
Gek = G1 + G2 + G3 +..+ Gn
Hubungan arus Is dengan V adalah sebagai berikut
Dari V yang diperoleh dapat dihitung arus di
masing-masing resistor :