BEDAH
“COMBUSTIO ec
LISTRIK“
Pembimbing : dr. Noer Tommy, Sp.B
Disusun Oleh :
Fidiyah Nuraini – H3A019064
Nama : Ny. Marni
Umur : 38 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Alamat : Jl. Wonodri Sendang, Semarang
Identitas Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Pasien Pendidikan : SMA
Agama : Islam
No. RM : 14-13-XX
Tgl. Masuk : 3 Maret 2021
Anamnesis Pasien seorang perempuan usia 38 tahun mengalami luka
Singkat bakar akibat sengatan listrik sejak + 30 menit SMRS.
1. Airway
Suara jelas
Pasang cervical collar airway clear
2. Breathing
Primary Look : deformitas dinding dada(-), jejas(-), RR : 20x/menit, reguler,
kedalaman nafas cukup, simetris, tidak ada otot bantu pernafasan
Survey Listen : Suara dasar vesikuler(+/+), suara tambahan (-/-)
Feel : Krepitasi (-), Fremitus (+/+), perkusi sonor (+/ +)
SpO2 : 96% NRM 10 lt/mnt lalu dievaluasi kembali (sebelum dan
sesudah)
3. Circulation :
Look : perdarahan aktif (-), konjungtiva pucat (-), sianosis (-), distensi vena
jugularis (-)
Listen : BJ I-II reguler intensitas normal, bising (-)
Feel :
• TD : 100/70 mmHg
Primary • Nadi : 120 x/menit, reguler, isi dan tegangan cukup
Survey • Akral hangat, CRT < 2detik, tidak ada sianosis
• Tidak ditemukan adanya perdarahan aktif yang
mengancam nyawa.
• pasang IV line 2 jalur pada tempat yang tidak terbakar
• Pasang DC
• Pengambilan darah untuk cek Lab
Setelah menghitung %TBSA : mulai resusitasi sesuai formula Parkland.
Resusitasi cairan (parkland-baxter)
(4 ml x kgBB x % TBSA)
= 4 x 60 kg x 32 %
= 7.680 cc
8 jam pertama 3840 cc / 8 jam 480 cc/jam (80 tpm 2 jalur)
16 jam berikutnya 3840 cc / 16 jam 240 cc/jam
Circulation baik
4. Disability
◦ GCS : 15 (E4M6V5)
◦ Pupil isokor 3mm/3mm, refleks cahaya (+/+)
Disability baik
Primary 5. Expossure (Buka seluruh pakaian diperiksa head to toe dengan
Survey teknik log roll)
◦ Terdapat jejas di dada, perut, kedua tangan dan kedua kaki
= + 31 %
Berikan selimut => hipotermia
Keluhan Utama : luka bakar hampir seluruh tubuh akibat tersengat listrik
Fisik RR : 20 x/menit
Suhu : 37oC
VAS :8
• Antopometri
BB : 56 kg
TB : 165 cm
IMT : 20,6 kg/m2 (Normoweight)
Kepala : Mulut
Kesan mesosephal, rambut, alis mata, Bibir sianosis (-), kering (-)
bulu mata (normal) Suara serak (-)
Luka bakar perioral (-)
Mata :
Konjungtiva anemis (-/-) Telinga :
Sklera ikterik (-/-) Bentuk : normal
Pupil : bulat, isokor, diameter
Status 3mm/3mm
Refleks cahaya (+/+)
Nyeri tekan tragus (-/-)
Nyeri tarik auricula (-/-)
Generalis Hidung :
Keluar cairan dari telinga (-/-)
Leher :
Nafas cuping hidung (-/-)
Pembesaran kelenjar limfe (-)
Mukosa edema (-)
Pembesaran kelenjar tyroid (-)
Jelaga (-)
Otot bantu nafas (-)
Deformitas (-/-)
Massa (-)
Sekret (-/-)
Tumor (-)
Luka bakar (-)
Dextra Sinistra
Pulmo Depan
• Inspeksi
- Bentuk dada Normal Normal
- Hemitohorax Simetris, statis, dinamis Simetris, statis, dinamis
- Warna Jejas Jejas
• Palpasi
- Nyeri tekan (-) (-)
- Stem fremitus kanan = kiri
• Perkusi Sonor Sonor
• Auskultasi
- Suara dasar Vesikuler Vesikuler
- Suara tambahan
Wheezing (-) (-)
Ronki (-) (-)
Stridor (-) (-)
Regio Femur
Inspeksi : luka dasar subcutan, warna abu-abu pucat dengan permukaan
luka lebih rendah dari jaringan sekeliling yang masih sehat, bula (-),
Status Lokalis tampak kering (+)
Palpasi : nyeri tekan hebat (-), luas luka Femur dextra 2% dan sinistra 2%
ROM aktif dan pasif bebas terbatas
Regio Cruris
Inspeksi : luka dasar subcutan, warna abu-abu pucat dengan permukaan
luka lebih rendah dari jaringan sekeliling yang masih sehat, bula (-),
tampak kering (+)
Palpasi : nyeri tekan hebat (-), luas luka Cruris dextra 3% dan sinistra 2%
ROM aktif dan pasif bebas terbatas
Regio Pedis
Inspeksi : luka dasar subcutan, warna abu-abu pucat dengan permukaan
luka lebih rendah dari jaringan sekeliling yang masih sehat, bula (-),
Status Lokalis tampak kering (+)
Palpasi : nyeri tekan hebat (-), luas luka pedis dextra 1% dan sinistra 1%
ROM aktif dan pasif bebas terbatas
Ekstremitas Superior Ekstremitas Inferior
Penunjang 4.
5.
Leukosit (H)
Trombosit
26.000/mcl
174.000/mm3
3,8-10,6
170-380.10 3/mm 3
6. Eosinofil 2% 2-4%
7. Basofil 1% 0-1%
8. Limfosit 30% 25-40%
9. Monosit 7,67 % 2-8%
10. Neutrofil 60 % 50-70%
Kimia Klinik
(4 ml x kgBB x % TBSA)
= 4 x 60 kg x 32 %
= 7.680 cc
8 jam pertama 3840 cc / 8 jam 480 cc/jam (80 tpm, 2 jalur)
16 jam berikutnya 3840 cc / 16 jam 240 cc/jam
Evaluasi resusitasi perjam.
TINJAUAN PUSTAKA
Anatomi
Combustio/luka bakar adalah suatu bentuk kerusakan atau
kehilangan jaringan yang disebabkan kontak dengan sumber panas
seperti api, air panas, listrik, bahan kimia dan radiasi
Arus listrik paling sering masuk melalui tangan, kemudian kepala dan paling
sering keluar dari kaki. Arus yang melewati kepala bisa menyebabkan:
kejang, perdarahan otak, kelumpuhan pernapasan, perubahan psikis, irama
jantung yang tidak beraturan, dan kerusakan pada mata bisa menyebabkan
kebutaan
Cardiac arrest
Eti0logi
Patofisiologi
Fase awal, fase akut, fase • Masalah utama berkisar pada gangguan yang
syok terjadi pada saluran nafas yaitu gangguan
mekanisme bernafas.
Fase setelah syok berakhir, • Masalah utama pada fase ini adalah Multi-system
fase sub akut Organ Dysfunction Syndrome (MODS) dan sepsis.
Fase Luka
Fase lanjut • Fase ini berlangsung setelah penutupan luka
Bakar sampai terjadinya maturasi jaringan.
• Masalah yang dihadapi adalah penyulit dari luka
bakar seperti parut hipertrofik, kontraktur dan
deformitas lain yang terjadi akibat kerapuhan
jaringan atau struktur tertentu akibat proses
inflamasi yang hebat dan berlangsung lama
Berat dan Luas
Luka Bakar
Klasifikasi
Luka Bakar
1. Luka bakar ringan
• Luka bakar derajat II < 15% pada
dewasa
• Luka bakar derajat II < 10% pada 3. Luka bakar Berat
anak-anak dan usia lanjut LB derajat II 25% / lebih pada
• Luka bakar derajat < 2% pada segala dewasa
Kriteria Berat usia, tidak mengenai muka, tangan LB derajat II 20% / lebih pada
dan perineum
Ringannya 2. Luka bakar sedang
anak-anak
LB mengenai tangan, wajah,
Luka bakar derajat II 15 – 25% pada telinga, mata, kaki dan
dewasa genital/perineum
(American Burn Luka bakar derajat II 10 – 20% pada LB dengan cidera inhalasi, listrik
Association) anak-anak tegangan tinggi.
Luka bakar derajat III < 10% pada Disertai trauma lain
anak maupun dewasa yang tidak
mengenai muka, tangan, kaki dan
perineum
• Pemeriksaan darah rutin dan kimia darah
• Urinalisis
Pemeriksaan
• Pemeriksaan keseimbangan elektrolit
Penunjang
• Analisis gas darah
• EKG
Pertolongan
Pertama
Pertolongan
Pertama
Tatalaksana
Luka Bakar
Listrik
Tatalaksana
Luka Bakar
Listrik
• Debridement, mekanik (nekrotomi) atau tindakan bedah (eksisi), pencucian luka,
wound dressing dan pemberian antibiotik topikal .
Hidrokoloid
Balutan ini digunakan untuk luka abrasi, luka pasca operatif, ulkus
karena tekanan, dan luka bakar. Balutan ini tidak untuk luka bakar
derajat III atau luka bakar dengan infeksi aktif
TERIMAKASIH
“ Mohon Arahan Dan Bimbingannya Dokter “