Anda di halaman 1dari 19

Tahapan Pernikahan

1. Tahap pertama : Cinta Yang Romantis (Romantic Love). Pada saat ini adalah saat Anda dan pasangan merasakan gelora
cinta yang menggebu-gebu. Anda dan pasangan pada tahap ini selalu melakukan kegiatan bersama-sama dalam situasi
romantis dan penuh cinta. “Dunia serasa miliki kita berdua”

2. Tahap kedua : Dissapointment or Distress. Masih menurut Dawn, di tahap ini pasangan suami istri kerap saling
menyalahkan, memiliki rasa marah dan kecewa pada pasangan, berusaha menang atau lebih benar dari pasangannya

3. Tahap ketiga : Knowledge and Awareness. Pada tahap ini pasangan suami istri yang sampai pada tahap ini akan lebih
memahami bagaimana posisi dan diri pasangannya.

4. Tahap keempat: Transformation. Suami istri di tahap ini akan mencoba tingkah laku yang berkenan di hati pasangannya.
Anda akan membuktikan untuk menjadi pasangan yang tepat bagi pasangan Anda. Dalam tahap ini sudah berkembang
sebuah pemahaman yang menyeluruh antara Anda dan pasangan dalam mensikapi perbedaan yang terjadi

5. Tahap kelima: Real Love. Pasangan akan akan kembali dipenuhi dengan keceriaan, kemesraan, keintiman, kebahagiaan,
dan kebersamaan dengan pasangan.
Faktor Kepuasan Pernikahan
Faktor sebelum menikah

• Latar Belakang Ekonomi, dimana status ekonomi yang dirasakan tidak sesuai dengan
harapan dapat menimbulkan bahaya dalam hubungan pernikahan. 

• Pendidikan, dimana pasangan yang memiliki tingkat pendidikan yang rendah, dapat
merasakan kepuasan yang lebih rendah karena lebih banyak menghadapi stressor seperti
pengangguran atau tingkat penghasilan rendah. 

• Hubungan dengan orangtua yang akan mempengaruhi sikap anak terhadap romantisme,
pernikahan dan perceraian. 
Faktor Setelah Menikah

• Kehadiran anak, sangat berpengaruh terhadap menurunnya kepuasan pernikahan


terutama pada wanita (Bee & Mitchell, 1984). Penelitian menunjukkan bahwa
bertambahnya anak bisa menambah stress pasangan, dan mengurangi waktu bersama
pasangan (Hendrick & Hendrick, 1992). Kehadiran anak dapat mempengaruhi kepuasan
pernikahan suami istri berkaitan dengan harapan akan keberadaan anak tersebut. 

• Lama Pernikahan, dimana dikemukakan oleh Duvall bahwa tingkat kepuasan


pernikahan tinggi di awal pernikahan, kemudian menurun setelah kehadiran anak dan
kemudian meningkat kembali setelah anak mandiri.
Dalam Islam, dikatakan bahwa kunci
untuk membina rumah tangga yang
sakinah (tentram, nyaman) ialah dengan
adanya mawaddah (cinta) dan rahmah
(kasih sayang). 
• Perwujudan mawaddah itu dapat berupa perhatian
dan kejutan-kejutan kecil bagi suami atau
istri.  Perhatian dan kejutan kecil semacam ini dalam
pernikahan dapat menumbuhkan dan memelihara cinta di
antara pasangan.

• Sedangkan rahmah berhubungan dengan


semua kewajiban antara suami dan istri.
‫س ُكنُ ٓو ۟ا إِلَ ْي َها َو َج َع َل‬ ْ َ‫س ُك ْم أَ ْز ٰ َو ۭ ًجا لِّت‬ ِ ُ‫ق لَ ُكم ِّمنْ أَنف‬
َ َ‫َو ِمنْ َءا ٰيَتِ ِٓۦه أَنْ َخل‬
ٰ َ ٰ
‫ون‬ َّ َ َ
َ )‫ت لق ْو ۢ ٍم يَتفك ُر‬ َ ِّ ٍ َ‫بَ ْينَ ُكم َّم َو َّد ۭةً َو َر ْح َمةً ۚ إِ َّن فِى ذلِ َك َل َءاي‬
ۢ

“Dan diantara tanda-tanda kekuasaanNya ialah Dia menciptakan untukmu


isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa
tenteram kepadanya, dan dijadikanNya diantaramu rasa kasih dan sayang.
Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda
bagi kaum yang berpikir.” [QS. Ar. Ruum (30):21].

Anda mungkin juga menyukai