Anda di halaman 1dari 17

ACUTE LIVER

FAILURE
PRESENT BY :
RAFIKA SAHMITA
DARA GUSVIKA ARAFAH
ISMI ZUHRA
DEFINISI
ALF merupakan kehilangan fungsi hepar yang
mendadak di tandai dengan kogulopati dan
ensefalopati pada pasien yang tidak memiliki
riwayat penyakit hepar sebelumnya
ETIOLOGI
• Sirosis
• Infeksi virus, terutama hepatitis A, hepatitis B, hepatitis C,hepatitis E
• Kanker, baik yang bermula di hati, maupun kanker yang bermula dari bagian tubuh
lain kemudian menyebar ke hati
• Cholangitis
• Penggunaan obat paracetamol yang berlebihan
• Konsumsi obat antiinflamasi nonsteroid, antikejang, dan obat herbal
• Kecanduan alkohol
• Penyalahgunaan NAPZA
• Paparan racun, misalnya zat karbon tetraklorida
• Sistem kekebalan tubuh yang menyerang tubuh sendiri (hepatitis autoimun)
• Penyakit pembuluh darah di hati, seperti sindrom Budd-Chiari
• Gangguan metabolik, misalnya penyakit Wilson
• Reaksi tubuh atas infeksi berat (sepsis)
• Penyakit lainnya, misalnya penyumbatan pembuluh darah di hati, penumpukan zat
besi dalam tubuh, intoleransi fruktosa, sindrom Reye, dan galaktosemia
PATOFISIOLOGI
Acute liver failure disebabkan oleh cedera langsung pada hepatosit berupa
nekrosis, dan respon terhadap kekebalan bawaan yang dimediasi melalui
aktivasi monosit, makrofag, sel dendrit, leukosit, sel natural killer (NK), dan sel
natural killer T (NKT). Sel-sel ini mengekspresikan reseptor yang mampu
mengenali Pathogen-Associated Molecular Patterns (PAMPs) pada hepatitis
virus dan Damage-Associated Molecular Patterns (DAMPs) pada sel hati yang
dikenai, sehingga mengarah ke aktivasi jalur transduksi sinyal yang menentukan
pola sitokin. Awalnya terjadi secara lokal dalam hati, akhirnya mengenai
sirkulasi sistemik. Namun, ALF tanpa bukti histologis nekrosis hepatoseluler
juga dapat dilihat, sebagai contoh pada acute fatty liver in pregnancy dan
sindrom Reye. Laporan menyatakan bahwa pada tingkat sel, baik nekrosis
hepatosit dan apoptosis dapat hidup berdampingan dalam pengaturan ALF.
PATHWAYS
Klasifikasi alf
(o’Grady Dan Kolega)

Hiperacute Liver Failur


Onset ensefalopati dalam 7 hari, berhubungan dengan kuagulopati berat,high
grade ensefalopati,disfungsi organ berat dan berkemungkinan besar
mengalami hipertensi intracranial

Acute Liver Failure


Perjalanan penyakit intermediate, (8-28 Hari) etiologi paling sering
hepatitis viral dan reaksi obat idiosyncratic.

Subacute Liver Failure


Onset ensefalopati lebih lama (29 Hari- 8 Minggu ) memiliki outcome
paling buruk bilatransplantasi tidak tersedia
Klasifikasi ALF
Encefalopatihepati
ALF Primer ALF Skunder
kum

terjadi penyakit akut yang


menyebabkan sindrom neuropsikiatrik
Liver Injuriyang berpotensi
dekompensasi pada kompleks yang disebabkan
reversibel dengan
penyakit liver kronis yang oleh fungsi abnormal dari
ensefalopati
telah ada sebelumnya hepar.
contohnya serosis.
MANIFESTASI KLINIS
Manifestasi klinis dari ALF tergantung pada tingkat
keparahan cedera hati dan penyebab kerusakan hati awal.
Gambaran klinis berkisar dari gejala tidak spesifik yang
ringan, (mual, muntah dan perut tidak nyaman),
kebingungan, agitasi dan koma. Penelitian Shakil A (2003)
menunjukkan gejala ALF yang muncul dominan adalah
ikterik (49%), mual dan muntah (47%), perubahan tingkat
mental (42%), nyeri perut (34%), dan kelelahan (31%).
Gejala lain termasuk demam (21%), urin gelap (21%),
malaise (17%), anoreksia (16%), dan mialgia atau artralgia
(10%).
PENGOBATAN
• Penggunaan obat-obatan pada pasien terbanyak adalah antibiotik.
Antibiotik merupakan pilihan terapi untuk pasien dengan gangguan fungsi
hati, menurut Depkes RI (2007) antibiotik digunakan sebagai terapi
penanggulangan pada abses hati.
• Antibiotik yang paling banyak digunakan adalah seftriaxone, seftazidime.
Kedua obat ini termasuk antibiotik golongan sefalosforin. Obat ketiga
terbanyak yang digunakan adalah metronidazole. Terapi obat kedua yang
digunakan adalah vitamin, multivitamin, dan mineral. Vitamin yang
digunakan diantaranya A,D,E,K,C, dan B kompleks. Multivitamin dan
mineral merupakan terapi penunjang pasien ganggun fungsi hati karena
umumnya penyakit hati menimbulkan gejala seperti lemas, lelah, dll
sehingga diperlukan suplemen vitamin dan mineral (Depkes RI, 2007).
Kurangnya vitamin yang masuk didalam tubuh pada pasien penyakit hati
mungkin terjadi karena kurangnya asupan makanan dan gizi yang
kurang.
• Penggunaan diuretik pada pasien penyakit hati bertujuan untuk
mengurangi edema pada hati yang mengalami ketidaknormalan fungsi.
Terapi pengobatan pada pasien penyakit hati, untuk menunjang
kesembuhan sehingga diperlukan juga obat golongan kolagogum,
kolelitolitik, dan hepatic protector. Golongan obat ini digunakan untuk
PENCEGAHAN

• menghindari konsumsi obat tanpa anjuran dari


dokter
• Vaksinasi Hepatitis
• Tidak mengonsumsi minuman beralkohol
• Membatasi konsumsi daging merah, keju, dan telur
• Mengurangi konsumsi garam di menu makanan
• Menjaga kadar gula darah dan tekanan darah
normal
• Mempertahankan berat badan ideal
Pemeriksaan penunjang
• Pemeriksaan fungsi hati, seperti SGOT dan SGPT dari
darah.Pemeriksaan hati melalui USG, CT scan, dan
MRI untuk melihat bentuk hati, dan memeriksa
apakah terbentuk jaringan parut atau tumor di hati.
• Pada tahap lanjut, pengidap gagal hati juga dapat
mengalami muntah darah atau buang air besar hitam
akibat aliran darah yang terganggu.
• Bila kondisi ini terjadi, pemeriksaan endoskopi juga
dibutuhkan untuk melihat adanya varises di pembuluh
darah saluran pencernaan, khususnya di
kerongkongan sebagai akibat dari gagal hati.
PENATALAKSANAAN

Penatalaksanaan ALF dimulai dari identifikasi etiologi,


resusitasi dan manajemen yang menyeluruh, penilaian
awal prognosis hingga persiapan transplantasi hati.
Pasien ALF idealnya dirawat di unit intensif, terutama
saat terjadi ensefalopati hepatikum grade 3-4, dimana
pasien membutuhkan perlindungan jalan nafas,
kardiovaskular, paru, ginjal dan dukungan otak.
KOMPLIKASI
• Cairan berlebihan di otak (edema serebral). Terlalu banyak
cairan menyebabkan tekanan menumpuk di otak
• Gangguan perdarahan. Gagal hati tidak dapat membuat
faktor pembekuan yang cukup, yang membantu darah
menggumpal. Pendarahan di saluran pencernaan sering
terjadi pada kondisi ini. Ini mungkin sulit dikendalikan
• Infeksi. Orang dengan gagal hati akut lebih mungkin
mengembangkan infeksi, terutama di dalam darah dan di
saluran pernapasan dan saluran kemih.
• Gagal ginjal. Gagal ginjal sering terjadi setelah gagal hati,
terutama jika Anda mengalami overdosis acetaminophen,
yang merusak hati dan ginjal Anda.
MODEL EVIDEN BASED

Pengetahuan
Ace Star Model
berdasarkan
research atau
penelitian
EDUKASI....
Edukasi kesehatan kepada masyarakat sangat penting dalam pencegahan
kondisi gagal hati yang meliputi beberapa hal di bawah ini.
1. Pencegahan Transmisi Virus Hepatitis
2. Peningkatan kesadaran terkait infeksi hepatitisVaksinasi yang aman
dan efektif
3. Penerapan strategi keamanan layanan darah untuk pencegahan
transmisi
4. Tindakan pencegahan dan pengendalian infeksi di layanan
kesehatanPraktek injeksi yang aman
5. Melakukan hubungan seksual yang aman
6. Tidak menggunakan jarum suntik bersamaan
7. Diagnosis dini pada orang berisiko
8. Konseling pada pasien dengan hasil donor reaktif
9. Konsumsi agen retroviral sesuai aturan dokter
10.Hindari Alkohol
THANKYOU.....

Anda mungkin juga menyukai