Anda di halaman 1dari 5

KELOMPOK 2 BAHASA INDONESIA

“Membaca Untuk Menulis”

Irma Hariani Rahmadani


Andi Alisyah Nuraeni
Nurprahadisa Fitriy
Maryam Nurul Khairunnisa
Fajria Harnia
Nurdillah

Dosen: Muliawati, S.Pd


A. Pengertian membaca

Membaca kritis merupakan kegiatan membaca untuk mendapatkan informasi yang relevan dan diperlukan
untuk tulisan yang akan dikembangkan (Rahardi, 2010).
Ragam Membaca Kritis
Ada berbagai ragam membaca kritis bergantung pada jenis informasi seperti apa yang kita inginkan, yaitu:
• Membaca cepat atau sekilas untuk membaca topik
• Membaca cepat untuk informasi khusus
• Membaca Teliti untuk Informasi Rinci
Berikut adalah beberapa hal yang mungkin perlu diperhatikan dalam membaca tulisan atau artikel ilmiah
(Rahardi, 2010).
1. Menggali tesis atau pernyataan masalah
2. Meringkas butir-butir penting setiap artikel
3. Memahami konsep-konsep penting ( pandangan ahli, hasil penelitian,dan teori)
4. Menentukan bagian yang akan dikutip
5. Menentukan implikasi dari bagian/sumber yang di kutip 
6. Menentukan posisi penulis sebagai pengutip
Karakteristik Membaca Kritis
a. menginterpretasi secara kritis
b. menganalisis secara kritis
c. mengorganisasi secara kritis
d. menilai secara kritis
e. menerapkan konsep secara kritis
Teknik-teknik yang digunakan untuk meningkatkan sikap kritis adalah sebagai berikut yaitu (Nurhadi, 1987):
• Kemampuan mengingat dan mengenali ide pokok paragraf, tokoh-tokoh cerita dan sifat-sifatnya.
• Kemampuan memahami atau menginterpretasi makna tersirat
• Kemampuan menganalisis
• Kemampuan menilai isi bacaan
B. Menulis

Menulis adalah kegiatan menyusun serta merangkaikan


kalimat agar pesan, informasi, serta maksud yang terkandung
dalam pikiran, gagasan, dan pendapat penulis dapat
disampaikan dengan baik. Untuk itu satu kalimat harus
disusun sesuai dengan kaidah gramatika, sehingga mampu
mendukung pengertian baik dalam taraf significance maupun
dalam taraf value. Sebagai proses kreatif yang berlangsung
secara kognitif, penulisan karya ilmiah dan penyusunan
laporan tulisan ilmiah, sekurang-kurangnya memuat 4 tahap,
yaitu :
 Tahap persiapan (pra-penulisan)
 Tahap inkubasi
 Tahap iluminasi
 Tahap iluminasi
C. Teknik Mengenali Referensi dan Memilih Bahan Tulisan

3 tekhnik mengenali referensi dan memilih bahan tulisan yaitu :


 Teknik Mengenali Identitas Referensi

Referensi adalah cara standar untuk mengakui sumber informasi dan ide-ide yang
telah digunakan dalam karya ilmiah yang dibuat oleh peneliti. Di dalam karya ilmiah,
penulisan referensi (citation mark, citation) harus dilakukan dengan baik karena
pembaca harus dapat mengecek sumber aslinya mengenai ide atau informasi yang
digunakan di dalam karya ilmiah tersebut. Penulis harus menulis daftar referensi yang
ada di domain publik yang dapat dibaca oleh pembaca, baik dalam letter, paper,
proseding, jurnal, skripsi, thesis, disertasi .
 Analogi: mengumpulkan bahan tulisan

mengumpulkan bahan bangunan untuk membuat rumah. Banyaknya bahan


ditentukan oleh bentuk dan tujuan penulisan. Dalam tulisan ilmiah, bentuk tulisan
yang relevan adalah tulisan ekspositori atau eksposisi yang bertujan menjelaskan
konsep dan gagasan secara terperinci. Bahan-bahan tulisan dapat digali dari sumber-
sumber dokumen, baik berupa buku, jurnal, majalah, koran, maupun informasi yang
diakses melalui internet.
 menelaah buku yang telah ditemukan

(1) membuka daftar isi, (2) mencari bab dan subbab yang membahas hal belajar,
misalnya ditemukan di bab II, (3) membaca dengan cermat bab II yang berkaitan
dengan masalah yang akan dibahas
Kesimpulan
Dari uraian makalah kegiatan Membaca untuk
menulis kami dapat simpulkan bahwa dengan
kegiatan membaca untuk menulis ini dilakukan
bertujuan agar menciptakan suatu kegiatan
dengan baik dan benar dalam sebuah kegiatan
komunikasi, dapat menulis artikel dengan baik,
Membaca untuk Menulis karya ilmiah dengan
benar.

Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai