Anda di halaman 1dari 27

Journal Reading

REVERSAL OF GENERAL ANESTHESIA BY


ADMINISTRATION OF METHYLPHENIDATE,
AMPHETAMINE, MODAFINIL, AMANTADINE,
AND/OR CAFFEINE

Diki Safira Ilmiah


Maisaratul Hikmah
Riefni Silara Dini

KEPANITERAAN KLINIK SENIOR


BAGIAN ANESTESIOLOGI DAN TERAPI INTENSIF
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS RIAU
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH ARIFIN ACHMAD
PROVINSI RIAU
2021
ABSTRAK

• Reversal anestesi yang dipilih kombinasi dari


metilfedinat (MPH), amfetamin, modafinil,
amantadine, kafein, atau turunannya.
• Reversal anestesi memfasilitasi kondisi sadar dari
anestesi tanpa atau mengurangi terjadi delirium atau
mencegah gejala yang berkaitan dengan munculnya
delirium
PENDAHULUAN
Latar Belakang
• Anestesi umum  koma yang reversibel, secara aktif
diinduksi dan dipertahankan.
• Kemunculan anestesi merupakan proses pasif dimana obat
anestesi dihentikan pada akhir operasi, dan tidak ada obat
yang diberikan secara aktif membalikkan efek pada otak
dan sistem saraf pusat.
Latar Belakang
• Kemunculan proses pasif berbahaya karena pasien sangat
rentan terhadap komplikasi
• Metilfenidat  pengobatan gangguan pemusatan perhatian
hiperaktivitas (GPPH) pada anak dan dewasa,
• Menghambat dopamin dan reuptake norepinefrin
transporter  meningkatkan neurotransmisi dopaminergik
dan adrenergik.
MATERIAL AND
METHOD
• Penelitian pada hewan ini telah disetujui oleh Subkomite pada penelitian
Animal Care, Rumah Sakit Umum Massachusetts, Boston, Mass,.

• Tikus Sprague-Dawley jantan (Charles River Laboratories, Wilmington,


Mass). dengan berat 351-565 gram.

• Percobaan dilakukan dengan menggunakan 12 tikus yang sama. Kelompok


hewan yang terpisah digunakan untuk elektroensefalogram (4 tikus),
plethysmography (4 tikus), dan studi gas darah (6 tikus).

• Setiap hewan diberikan setidaknya 3 hari istirahat di antara percobaan.


Hewan dipelihara dalam siklus siang-malam standar, dan semua percobaan
dilakukan pada siang hari.
• Protokol anestesi, tikus dianestesi dalam ruang induksi
dengan 2-3% isofluran dalam oksigen sebelum
pemasangan kateter intravena vena ekor lateral (24 gauge,
19 mm). Suhu tubuh dijaga antara 36,5 C, dan 37,4 C.

• Untuk menguji hipotesis bahwa metilfenidat mengurangi


waktu untuk sadar dari anestesi isofluran standar.
• Tikus diposisikan terlentang di ruang anestesi dan
konsentrasi isofluran yang dihirup awalnya ditetapkan
pada 2,0% selama 20 menit, kemudian dikurangi menjadi
0,8% selama 15-20 menit, dan kemudian dipertahankan
pada 0,8% selama 40 menit. Jika tikus melakukan gerakan
yang disengaja, konsentrasi isofluran meningkat 0,1% dan
dipertahankan selama 40 menit.
HASIL PENELITIAN
• Gambar 1A menunjukkan tikus yang menghirup isoflurane (1,5%)
selama 45 menit dan menerima normal saline atau metilfenidat (5
mg/kg IV, panah hitam) lima menit sebelum dikeluarkan dari ruang
anestesi (panah putus-putus).
• Gambar 1B menunjukkan sebaran waktu tikus untuk sadar yang
menerima normal saline vs. metilfenidat (5 mg/kg IV).
Gambar 2A-2D menunjukan
metilfenidat menginduksi
munculnya selama inhalasi
isofluran secara terus menerus.
Gambar 2A menunjukkan bahwa
tikus yang menghirup isoflurane
dengan dosis yang cukup untuk
mempertahankan loss of righting
selama total 40 menit dan
menerima normal saline. Lima
menit kemudian, metilfenidat
diberikan secara IV. Isofluran
dilanjutkan dengan dosis yang
sama sampai terjadi kembalinya
righting atau 30 menit berlalu.

Gambar 2B menunjukkan
kemunculan yang diinduksi
metilfenidat ketergantungan
dosis.
• Gambar 3A Pemberian metilfenidat (5 mg/kg IV) menyebabkan pergeseran
yang cepat pada elektroensefalogram kembali ke pola dominan theta aktif
yang serupa dengan yang diamati selama keadaan terjaga. Pola ini bertahan
selama lebih dari 15 menit.
• Gambar 3B Pemberian droperidol (0,5 mg/kg IV) tidak menyebabkan
perubahan yang berarti dalam pola elektroensefalogram. Namun,
ketika metilfenidat (5 mg/kg IV) diberikan lima menit setelah
droperidol, elektrosefalogram tidak kembali ke aktif, pola dominan
theta diamati selama keadaan terjaga.
• Gambar 4A menunjukkan representatif spektogram yang
dihitung dari tikus dikeadaan terjaga, menunjukkan
dominasi daya theta (4-8 Hz).
• Gambar 4B Pemberian metilfenidate (5 mg/kg IV) segera menyebabkan
pergeseran kekuatan ke pola dominan theta yang serupa dengan yang diamati
selama keadaan terjaga.
• Gambar 4C menunjukkan representatif spektogram yang dihitung dari tikus yang
menerima droperidol (0,5 mg/kg IV), kekuatan delta dominan selama penghirupan
isoflurane (1,0%), sebelum dan setelah pemberian droperidol.
Gambar 5A menunjukkan
spektogram dan spektrum daya yang
dihitung dari hewan yang menerima
normal saline sebelum metilfenidat
(MPH).

Gambar 5B menunjukkan
spektogram dan spektrum daya yang
dihitung dari hewan yang menerima
droperidol sebelum metilfenidat
(MPH).
• Gambar 6A Metilfenidat memicu peningkatan laju pernapasan yang cepat dan
berkelanjutan dari 103 menjadi 154 napas per menit (p <10-16), sementara
volume tidal pada dasarnya tidak berubah.
• Gambar 6B menunjukkan ketika hewan yang berbeda diberi perlakuan awal
dengan droperidol 0,5 mg / kg IV)  sedikit perubahan laju pernapasan atau
volume tidal.
• Gambar 7 menunjukkan dexo-metilfenidat (D-MPH)
mengurangi waktu untuk sadar dari anestesi isoflurane
pada tingkat yang lebih cepat daripada L-MPH
• Gambar 8 menunjukkan analisis spektral EEG dari
righting tikus seperti yang ditunjukkan oleh pergeseran
kekuatan dari delta (<4 Hz) ke teta (4-8 Hz) setelah
pemberian MPH selama anestesi propofol berkelanjutan.
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
• Pada penelitian ini didapatkan bahwa dextro-metilfenidat intravena (d-MPH),
levo-MPH, dan MPH rasemat dengan cepat membalikkan anestesi umum
yang diinduksi isoflurane pada model hewan tikus,.
• Agen pembalik anestesi seperti diatas memiliki kegunaan untuk pengobatan
delirium emergence terutama pada anak-anak
• Droperidol menghambat perubahan elektroensefalogram yang diinduksi
metilfenidat selama menghirup isofluran secara terus-menerus.
PEMBAHASAN
• Pada percobaan pertama waktu emergence setelah pemberian propofol
dosis tunggal adalah 747 + 58 detik (mean + SE) untuk tikus yang
mendapat NS (n = 6), dan 433 + 24 detik (mean: SE) untuk tikus yang
mendapat MPH. (n = 6). Perbedaannya bermakna secara statistik (p = 0,
002).
• Percobaan kedua dengan anestesi propofol kontinyu, tidak ada tikus
yang menunjukkan gerakan yang disengaja setelah injeksi NS. Setelah
MPH,, 5/6 tikus menunjukkan tanda-tanda bangun dan mengalami
pemulihan dalam waktu 4 menit.
• Para peneliti menunjukkan bahwa MPH mengurangi waktu emergence
setelah dosis tunggal propofol, dan menghasilkan bukti perilaku dan
neurofisiologis rangsangan selama anestesi propofol terus menerus
PEMBAHASAN
• Methylphenidate secara aktif menginduksi kesadaran dari
anestesi isoflurane dengan meningkatkan rangsangan.
• Plethysmography dan eksperimen gas darah menunjukkan
bahwa methylphenidate juga meningkatkan ventilasi
menit, yang meningkatkan laju eliminasi anestesi dari
otak.
• Methylphenidate intravena dapat digunakan pada pasien
dewasa dan anak-anak pada akhir operasi untuk
membalikkan ketidaksadaran yang disebabkan oleh
anestesi umum dan membantu pemulihan fungsi kognitif.
KESIMPULAN
KESIMPULAN
• Agen pembalik anestesi dapat dipilih dari satu atau lebih
atau beberapa kombinasi dari metilfenidat (MPH),
amfetamin, modafinil, amantadine, kafein atau produk yang
mengandung salah satu dari agen ini. Dalam beberapa
bentuk, amfetamin adalah dextro-amfetamin (D-
amfetamin), Dalam beberapa bentuk, amfetamin adalah
levo-amfetamin (L-amfetamin).
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai