Anda di halaman 1dari 14

HEMATOMA VULVA

KELOMPOK 2
1.P07124521176-ULFATUNI’MAH
2.P07124521193-SUGIASMINI
3.P07124521194-URIP TUGIYARTI
4.P07124521208-ARI ANDRIYANI
5.P07124521224-AGUNG NUR CAHYANI
6.P07124521239-SULALITA SARASWATI
PENDAHULUAN
Insiden hematoma pada
masa nifas ditemukan
Hematoma vulva bervariasi antara 1 dalam
300 hingga 1000
perkelahiran

pecahnya pembuluh
darah vena
Faktor yang berkaitan :
Nuliparitas, episiotomi,
dan kelahiran dengan
perdarahan forceps
TINJAUAN PUSTAKA
 DEFINISI
pecahnya pembuluh
darah vena

terjadi saat kehamilan


berlangsung atau yang lebih Hematoma timbul segera
sering pada persalinan vulva setelah persalinan
selesai

Ibu yang baru melahirkan dapat


mengeluh rasa sakit
HAEMATOMA VULVA
• EPIDEMIOLOGI
FAKTOR RISIKO

•Nuliparitas,
•Episiotomi,
•Kelahiran Dengan Forceps.
•Pada kasus lain, hematoma dapat timbul setelah ruptur
pembuluh darah tanpa adanya laserasi pada jaringan superfisial.
Timbul pada kelahiran spontan atau dengan bantuan alat, dan
perdarahan dapat timbul tertunda.
•Penyakit Von Willebrand
GEJALA KLINIS
• Nyeri berat pada vagina atau vulva atau rectal
• Tekanan pada vagina atau vulva atau rectal tak henti-henti
• Tampak masa yang membuat deviasi vagina dan rectum
• Pemeriksaan internal mungkin tidak bisa ditoleransi
• Pembengkakan yang berubah warna dan terisi darah,
jaringan edema, tanda syok hipovolemik.
PATOFISIOLOGI
• Hematoma  mula-mula berukuran kecil untuk
kemudian bisa menjadi cepat membesar 
terdapatnya hematoma yang tampak kecil dari luar
belum berarti bahwa bekuan darah di dalamnya
sedikit.
• Perdarahan dapat meluas ke sekitar vagina, dan
darah dapat berkumpul di dalam ligamentum latum.
Bila banyak darah yang terkumpul dalam hematoma,
maka dapat timbul gejala syok dan anemia.
 DIAGNOSIS
• Nyeri peritoneum hebat
• Kemunculan mendadak benjolan yang tegang, fluktuatif, dan
sensitif dengan ukuran beragam serta perubahan warna kulit
diatasnya.
• Apabila terbentuk di dekat vagina, kadang-kadang massa
mungkin tidak terdeteksi, tetapi gejala-gejala penekanan
apabila penekanan bukan nyeri, atau ketidakmampuan
berkemih seyogyanya di lakukan segera pemeriksaan vagina.
• Apabila meluas ke atas di antara ligamentum latum, hematom
mungkin lolos deteksi, kecuali apabila sebagian benjolan
dapat di raba dan di palpasi abdomen atau terjadi hipovolemia.
PENATALAKSANAAN
• Hematoma, cukup dilakukan kompres
• Hematoma yang besar lebih-lebih disertai dengan anemia dan
presyok, dilakukan sayatan disepanjang bagian hematoma yang
paling teregang. Seluruh bekuan dikeluarkan sampai kantong
hematoma kosong.
• Dicari sumber perdarahan, perdarahan dihentikan dengan
mengikat atau menjahit sumber perdarahan tersebut.
• Luka sayatan kemudian dijahit. Dalam perdarahan difus dapat
dipasang drain atau dimasukkan kassa steril sampai padat dan
meninggalkan ujung kassa tersebut diluar (tamponade).
• Tampon ini dibiarkan di tempatnya selama 24 hingga 48 jam.
• Antibiotika diberikan
• Dipasang kateter menetap
• Penanganan hematoma vulva perlu diberikan transfusi darah
• Drainase dan penjahitan kembali yang biasanya di lakukan
dengan anestesi umum. Kecuali bila hematoma tersebut kecil
dan hanya menunjukkan gejala-gejala yang ringan.
• Embolisasi angiografik
KOMPLIKASI
• Iritasi dari organ-organ dan jaringan-jaringan yang
berdekatan dan
• Satu komplikasi yang umum dari semua hematoma
adalah risiko infeksi.
• Berisiko untuk kolonisasi dengan bakteri-bakteri.
RINGKASAN
• Hematoma vulva  pecahnya pembuluh darah vena yang menyebabkan
perdarahan, yang dapat terjadi saat kehamilan berlangsung atau yang lebih sering
pada persalinan.
• Pada hematoma yang kecil tidak perlu tindakan operatif, cukup dilakukan kompres.
• Hematoma yang besar lebih-lebih disertai dengan anemia dan presyok, perlu segera
dilakukan pengosongan hematoma tersebut. Dilakukan sayatan disepanjang bagian
hematoma yang paling teregang. Seluruh bekuan dikeluarkan sampai kantong
hematoma kosong.
• Dicari sumber perdarahan, perdarahan dihentikan dengan mengikat atau menjahit
sumber perdarahan tersebut. Luka sayatan kemudian dijahit.
• Dipasang drain atau dimasukkan kassa steril sampai padat dan meninggalkan ujung
kassa tersebut diluar (tamponade).
• Perlu diberikan transfusi darah untuk mengatasi syok dan perdarahan yang lebih
berat.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai