Anda di halaman 1dari 32

SEKOLAH PENGGERAK

ASESMEN
Oleh : IMROATUL AULIA, S.Pd
1. Pembelajaran dirancang dengan mempertimbangkan tingkat
pencapaian peserta didik saat ini, sesuai kebutuhan belajar, serta

5
mencerminkan karakter dan perkembangan mereka.
2. Pembelajaran dirancang dan dilaksanakan untuk membangun
2.
kapasitas belajar peserta didik dan kapasitas mereka untuk
menjadi pembelajar sepanjang hayat, mendorong
pengembangan kapasitas belajar
3. Kegiatan belajar mendukung perkembangan kognitif dan karakter
PRINSIP peserta didik secara berkelanjutan dan holistik.
PEMBELAJARAN 4. Pembelajaran yang relevan, yaitu pembelajaran yang dirancang
sesuai konteks kehidupan dan budaya peserta didik, serta
melibatkan orang tua dan komunitas sebagai mitra.
5. Pembelajaran berorientasi pada masa depan yang berkelanjutan.
1. Asesmen merupakan bagian terpadu dari proses pembelajaran,
memfasilitasi pembelajaran, menyediakan informasi sebagai umpan

5
balik untuk guru, peserta didik, dan orang tua.
2. Asesmen perlu dirancang dan dilakukan sesuai dengan tujuan
2.
3. Asesmen dirancang secara adil, valid dan dapat dipercaya,
memberikan informasi yang kaya bagi guru, peserta didik dan orang
tua mengenai kemajuan dan pencapaian pembelajaran, serta
keputusan tentang langkah selanjutnya.
PRINSIP 4. Asesmen sebaiknya meliputi berbagai bentuk tugas, instrumen, dan
ASESMEN teknik yang sesuai dengan tujuan pembelajaran yang ditargetkan.
5. Laporan kemajuan belajar dan pencapaian peserta didik bersifat
sederhana dan informatif, memberikan informasi yang bermanfaat
untuk peserta didik dan orang tua, dan data yang berguna untuk
penjaminan dan peningkatan mutu pembelajaran.
5 Prinsip Asesmen
1. Asesmen merupakan bagian terpadu dari proses pembelajaran, memfasilitasi
pembelajaran, menyediakan informasi sebagai umpan balik untuk guru, peserta didik, dan
orang tua
• Guru merancang pembelajaran berdasarkan hasil asesmen
• Asesmen dikembangkan sejak awal perencanaan Asesmen
pembelajaran, sehingga kegiatan asesmen terintegrasi
dan berkaitan erat dengan pembelajaran
• Keterkaitan antara tujuan pembelajaran dengan
asesmen Kegiata Perencanaan
yang dirancang n pembelajaran
 Termasuk dengan kriteria penilaian hasil belajar
siswa
belajar
 Asesmen
bagaimana yang targeted
peserta didiksesuai kebutuhan
belajar, belajar
dan juga sebaliknya
 Asesmen memberikan pengaruh pada apa dan R
a
n
g
5 Prinsip Asesmen
2. Asesmen perlu dirancang dan dilakukan sesuai dengan tujuan
• Asesmen dapat digunakan untuk:
 mendorong proses belajar, menjadi bagian dari pembelajaran,
mengembangkan kemampuan metakognitif dan refleksi (asesmen formatif)
 menilai hasil belajar dan mengambil keputusan di akhir suatu tahapan
(asesmen sumatif)
 menentukan kebutuhan belajar dan membentuk program pembelajaran
individual peserta didik (asesmen diagnosis)

• Mengacu pada Capaian Pembelajaran


5 Prinsip Asesmen
3. Asesmen dirancang secara adil, valid, dan dapat dipercaya, memberikan informasi yang
kaya bagi guru, peserta didik dan orang tua mengenai kemajuan dan pencapaian
pembelajaran, serta keputusan tentang langkah selanjutnya
• Asesmen yang berkeadilan, berarti penilaian tidak menguntungkan atau
merugikan peserta didik karena berkebutuhan khusus serta perbedaan latar
belakang agama, suku, budaya, adat istiadat, status sosial ekonomi, dan gender
• Asesmen memiliki validitas yang tinggi sehingga informasi yang dihasilkan
terpercaya
• Reliabel, dapat diperbandingkan hasilnya karena konsisten
• Adil dan objektif, menggunakan kriteria dan prosedur yang logis, sistematis, dan
jelas, dengan pengaruh subjektivitas penilai yang rendah
5 Prinsip Asesmen
4. Asesmen sebaiknya meliputi berbagai bentuk tugas, instrumen, dan teknik yang sesuai
dengan tujuan pembelajaran yang ditargetkan.

Guru diberikan otonomi yang luas dalam


Dihindari:
merencanakan dan menggunakan jenis dan
teknik asesmen dengan mempertimbangkan: • Berfokus pada asesmen sumatif
• Teaching to the test
• Karakteristik mata pelajaran, • Instrumen asesmen tidak sesuai dengan
• Karakteristik dan kemampuan tujuan pembelajaran
peserta didik, • Melaksanakan asesmen hanya sebagai alat
• Capaian pembelajaran, untuk mendapat data nilai untuk
pengisian raport
• Tujuan pembelajaran • Menggunakan hanya satu teknik penilaian
• Sumber daya pendukung yang
tersedia
5 Prinsip Asesmen
5. Laporan kemajuan belajar dan pencapaian peserta didik bersifat sederhana dan informatif,
memberikan informasi yang bermanfaat untuk peserta didik dan orang tua, dan data yang berguna
untuk penjaminan dan peningkatan mutu pembelajaran

Hasil penilaian memberikan makna yang relatif sama untuk


semua mata pelajaran (misalnya nilai 100 bermakna sama antara Penting!
satu mata pelajaran dengan mata pelajaran lainnya) Guru diharapkan mampu
menerapkan moderasi dalam
Laporan kemajuan belajar mengacu pada ketercapaia kompetensi asesmen, yaitu memastikan antar
berdasarkan hasil asesmen formatif dan sumatif guru mampu melakukan
asesmen secara adil dan
Asesmen mudah dipahami dan memberikan informasi yang
konsisten dengan menggunakan
utuh bagi orang tua, asesmen juga harus menjawab kebutuhan kriteria tertentu, melakukan
peserta didik akan umpan balik yang memotivasi untuk komunikasi, konfirmasi, dan
mengembangkan diri. klarifikasi antar guru.
Asesmen mudah dilakukan oleh Guru.
Keterkaitan Asesmen dengan Prinsip Pembelajaran
1. Pembelajaran dirancang dengan mempertimbangkan tingkat pencapaian peserta didik
saat ini, sesuai kebutuhan belajar, serta mencerminkan karakter dan perkembangan
mereka.
 Asesmen dirancang berpusat pada kompetensi siswa
 Peserta didik dapat melanjutkan ke kelas di atasnya sesuai dengan ketercapaian tujuan pembelajaran
yang dikelompokkan ke dalam kriteria mulai berkembang, berkembang, mahir, dan sangat mahir
 Peserta didik diberikan intervensi sesuai dengan tingkat kompetensinya
 Pemberian intervensi dapat dilakukan sebelum pemberian laporan kemajuan belajar maupun saat
pelaksanaan pembelajaran di tingkat selanjutnya
Keterkaitan Asesmen dengan Prinsip Pembelajaran
2. Pembelajaran dirancang dan dilaksanakan untuk membangun kapasitas belajar peserta
didik dan kapasitas mereka untuk menjadi pembelajar sepanjang hayat

 Menanamkan growth-mindset (pola pikir bertumbuh)


Harapannya, asesmen bisa membangun kesadaran bahwa proses mencapai tujuan pembelajaran lebih
penting daripada hasil akhir.

Untuk itu, guru diharapkan mampu menerapkan prinsip pola pikir bertumbuh (Growth Mindset)
dalam
asesmen, sebagai berikut:
 Guru dan peserta didik perlu membangun budaya ‘tidak takut salah dalam belajar’.
 Belajar bukan tentang kecepatan, tetapi tentang pemahaman yang mendalam.
 Menerapkan penilaian diri (self assessment), penilaian antara teman (peer assessment),
refleksi diri, dan pemberian umpan balik antar teman (peer feedback).
 Pemberian umpan balik dari Guru kepada peserta didik yang dilakukan dengan
mendeskripsikan
usaha terbaik untuk menstimulasi pola pikir bertumbuh dan memotivasi peserta didik.
Keterkaitan Asesmen dengan Prinsip Pembelajaran
3. Kegiatan belajar mendukung perkembangan kognitif dan karakter peserta didik secara
berkelanjutan dan holistik

 Asesmen sebagai bagian dari pembelajaran mencakup kompetensi pada ranah sikap, pengetahuan, dan
keterampilan yang saling terkait
 Menerapkan nilai-nilai yang sesuai untuk mengembangkan karakter dan kompetensi yang terkandung
dalam Profil Pelajar Pancasila
 Sequence pembelajaran yang logis dan relevan dengan tingkat kesulitan yang sesuai untuk peserta
didik
 Menstimulasi kemampuan berpikir tahap tinggi
Keterkaitan Asesmen dengan Prinsip Pembelajaran
4. Pembelajaran yang relevan, yaitu pembelajaran yang dirancang sesuai konteks
kehidupan, menghargai budaya peserta didik, serta melibatkan orang tua dan komunitas
sebagai mitra
 Asesmen dirancang berpusat pada anak, mempertimbangkan di mana kehidupan dan latar belakang
keluarga peserta didik
 Orangtua dan masyarakat dilibatkan dalam proses-proses pengambilan keputusan terkait pembelajaran
dan asesmen
 Lingkungan belajar dengan iklim yang positif untuk semua peserta didik, sehingga setiap individu
merasa aman untuk berada di lingkungan belajar
Keterkaitan Asesmen dengan Prinsip Pembelajaran
5. Pembelajaran berorientasi pada masa depan yang berkelanjutan

 Membangun wawasan peserta didik tentang isu-isu ini dalam tingkat global dan
menumbuhkembangkan rasa peka mereka terhadap masalah-masalah ini dan kesadaran akan
kebutuhan diri sendiri, lingkungan, dan dunia yang lebih baik.
 Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dan
asesmen
Asesmen dalam Alur Penerapan Pembelajaran
Jenis,
Karakteristik,
dan Fungsi
Asesmen
Asesmen adalah proses pengumpulan dan pengolahan
informasi untuk mengetahui kebutuhan belajar,
perkembangan dan pencapaian hasil belajar peserta didik.
Jenis asesmen sesuai fungsinya mencakup: asesmen
sebagai proses pembelajaran (assessment as Learning),
asesmen untuk proses pembelajaran (assessment for
Learning), dan asesmen pada akhir proses pembelajaran
(assessment of learning).
Perubahan Pelaksanaan Asesmen yang Menekankan pada Asesmen Formatif
Harapan Pembelajaran Paradigma Baru

1. Pendidik diharapkan lebih berfokus pada asesmen


formatif dibandingkan sumatif
2. Menggunakan hasil asesmen formatif untuk
perbaikan proses pembelajaran yang berkelanjutan
.
Asesmen Formatif dan Sumatif
Asesmen

As (sebagai) For (untuk) Of (terhadap)

Asesmen Asesmen sebagai Asesmen


Asesmen sebagai Asesmen untuk
evaluasi pada akhir Sumatif
refleksi proses perbaikan proses
proses
Formatif pembelajaran pembelajaran
pembelajaran

Learning (pembelajaran)
Jenis Asesmen

Asesmen Diagnostik

Asesmen Formatif

Asesmen Sumatif
Asesmen Diagnostik
Secara umum, sesuai namanya asesmen diagnostik bertujuan untuk mendiagnosis kemampuan
dasar siswa dan mengetahui kondisi awal siswa.
Asesmen diagnostik terbagi menjadi asesmen diagnostik non-kognitif dan asesmen
diagnosis kognitif. Tujuan dari masing-masing asesmen diagnostik adalah sebagai berikut:

Tujuan Asesmen Diagnostik


Non-kognitif Kognitif
• Mengetahui kesejahteraan psikologi dan sosial • Mengidentifikasi capaian kompetensi siswa
emosi siswa • Menyesuaikan pembelajaran di kelas
• Mengetahui aktivitas selama belajar di rumah dengan kompetensi rata-rata siswa
• Mengetahui kondisi keluarga siswa • Memberikan kelas remedial atau pelajaran
• Mengetahui latar belakang pergaulan siswa tambahan kepada siswa yang kompetensinya
• Mengetahui gaya belajar, karakter serta di bawah rata-rata
minat siswa
Asesmen Diagnostik Non-Kognitif
Asesmen diagnostik non-kognitif di awal pembelajaran
dilakukan untuk menggali hal-hal seperti berikut:
• Kesejahteraan psikologis dan sosial emosi sisiwa
• Aktivitas siswa selama belajar di rumah Tips:
• Kondisi keluarga dan pergaulan siswa Ketrampilan bertanya
dan membuat
• Gaya belajar, karakter, serta minat siswa
pertanyaan penting
Tahapan melaksanakan asesmen diagnostik non- pada asesmen ini!
kognitif adalah:
1. Persiapan
2. Pelaksanaan
3. Tindak Lanjut
Asesmen Diagnostik Kognitif
Asesmen diagnostik kognitif bertujuan mendiagnosis kemampuan
dasar siswa dalam topik sebuah mata pelajaran.
Penting!
Asesmen diagnostik kognitif dapat dilaksanakan secara rutin yang
disebut asesmen diagnostik kognitif berkala, pada awal Guru melakukan
pembelajaran, akhir setelah guru selesai menjelaskan dan asesmen diagnosis
membahas topik, dan waktu lain. kognitif untuk
Asesmen Diagnostik bisa berupa Asesmen Formatif maupun menyesuaikan tingkat
Asesmen Sumatif. pembelajaran dengan
Tahapan melaksanakan asesmen diagnostik kognitif adalah: kemampuan siswa,
bukan untuk mengejar
1. Persiapan
target kurikulum.
2. Pelaksanaan
3. Diagnosis dan Tindak Lanjut
Konsep Asesmen Formatif dan Sumatif
Asesmen Formatif Asesmen Sumatif
• Metode evaluasi yang dilakukan untuk evaluasi • Metode evaluasi yang dilakukan di
proses pemahaman murid, kebutuhan pembelajaran, akhir pembelajaran.
dan kemajuan akademik selama pembelajaran.
• Asesmen formatif memantau pembelajaran murid • Asesmen sumatif seringkali memiliki
dan memberikan umpan balik yang berkala, dan taruhan tinggi karena berpengaruh
berkelanjutan. terhadap nilai akhir murid sehingga
• Bagi murid, asesmen formatif berfungsi membantu murid sering diprioritaskan murid daripada
mengidentifikasi kekuatan dan aspek yang perlu asesmen formatif.
dikembangkan.
• Umpan balik dari asesmen hasil akhir ini
• Bagi guru dan sekolah, asesmen formatif berfungsi
memberikan informasi mengenai tantangan apa saja (sumatif) dapat digunakan untuk
yang dihadapi murid dalam proses pembelajaran projek mengukur perkembangan murid untuk
sehingga dukungan yang memadai dapat diberikan. memandu guru dan sekolah
• Asesmen formatif dapat diberikan oleh guru, teman, merancang aktivitas mereka untuk
atau diri sendiri. projek berikutnya.
Asesmen Formatif Asesmen Sumatif
Untuk Guru Kedua Asesmen Untuk Guru
• Mengawasi pembelajaran • Mengukur apakah murid sudah
murid • Merupakan cara untuk memenuhi capaian pembelajaran dan
• Memastikan perkembangan menilai pembelajaran sejauh mana sudah mencapai akhir unit
murid murid pembelajaran
• Mengecek pemahaman murid • Merupakan • Meningkatkan pengajaran dan
Untuk Murid kesempatan untuk
menerima dan
pembelajaran selanjutnya
• Mengevaluasi pembelajaran memberikan umpan Untuk Murid
sendiri balik • Memahami performa di akhir unit
• Membangun pengetahuan • Merupakan cara untuk
pembelajaran
• Mengidentifikasi kekuatan dan mengevaluasi
keefektifan pengajaran
• Memahami apakah mereka sudah
kelemahan memenuhi capaian pembelajaran dan
dan pembelajaran
• Meningkatkan kemampuan sejauh mana sudah mencapai akhir
unit pembelajaran
Bentuk Asesmen Formatif dan Sumatif
Contoh bentuk asesmen tidak tertulis
Diskusi kelas
• Mengembangkan kemampuan berkomunikasi murid di
Drama • Mengembangkan kemampuan seni peran dan
depan publik dan mengemukakan pendapat. berkomunikasi murid.
• Melatih murid untuk belajar berdemokrasi, • Mendorong murid untuk melihat sebuah masalah
mendengarkan dan menerima pendapat orang lain yang dari perspektif yang berbeda sehingga dapat
mungkin berbeda dengannya, juga merespons pendapat menumbuhkan jiwa empati dan berpikiran kritis
tersebut dengan cara yang sopan dan simpatis. murid.

Produk Presentasi Tes Lisan


• Membuat model miniatur 3 dimensi • Mengembangkan kemampuan • Kuis tanya jawab secara lisan
(diorama), produk digital, produk berkomunikasi • Mengonfirmasi pemahaman
seni, dll. • Mendorong murid untuk murid
• Mengembangkan kreativitas memahami topik presentasi • Menerapkan umpan balik
• Menanamkan pengertian mengenai dengan mendalam
sebuah peristiwa
Bentuk Asesmen Formatif dan Sumatif
Contoh bentuk asesmen tertulis
Refleksi Jurnal
• Melatih murid untuk berperan aktif dalam mengevaluasi • Melatih kemampuan murid untuk mengorganisasi
pembelajaran mereka sendiri dan memikirkan bagaimana dan mengekspresikan ide/pemikiran mereka dalam
cara mereka dapat memperbaiki diri. bentuk tulisan.
• Hasil refleksi ini dapat digunakan guru untuk melihat sisi • Biasanya ditulis dengan bahasa yang kurang formal
lain proses pembelajaran murid sehingga memberikan murid kebebasan berpikir
kreatif.
Esai • Menjadi alat untuk murid merefleksikan
• Mengasah keterampilan menulis perkembangan mereka secara berkesinambungan.
akademis murid, seperti
mengembangkan argumen, menyajikan Poster Tes
bukti, mencari sumber terpercaya • Mendorong kemampuan murid • Kuis pilihan ganda
Tertulis
untuk mendukung argumen, dan untuk mengeksplorasi topik • Kuis pertanyaan
menggunakan referensi dengan tepat. dan mengkomunikasikan • Menerapkan umpan balik
• Mengembangkan cara berpikir kritis pemahaman mereka dengan
dan daya analisis murid. cara semenarik mungkin
Umpan Balik Bagi guru
Mengapa umpan balik penting? • Memberi informasi perkembangan murid
untuk memodifikasi pengajaran dan
pembelajaran di masa depan.
Umpan balik merupakan
kumpulan informasi mengenai
bagaimana seseorang Bagi Murid
melakukan suatu kegiatan. • Membantu murid untuk mengetahui
kelebihan dan kekurangan mereka
Umpan balik biasanya berisi hal sehingga murid dapat mengatur dan
merasa berperan dalam proses
baik yang sudah dilakukan, hal pembelajaran mereka.
yang butuh perbaikan dan hal • Memberikan umpan balik kepada sesama
yang bisa dikembangkan teman juga memberikan kesempatan bagi
untuk aktivitas selanjutnya murid untuk belajar dari satu sama lain.
Acuan dalam memberikan umpan balik dapat menggunakan tangga
umpan balik (Ladder of Feedback)

Pendidik memberikan umpan balik secara lisan atau tertulis. Dapat diberikan terkait
dengan tugas, maupun interaksi dengan peserta didik dalam pembelajaran.
a Ka s i h
Te r i m

Anda mungkin juga menyukai