RESPIRASI
Dr. dr. Nawan, M.Ked.Trop.
FORM PENILAIAN OSCE ST. 2 (RESPIRASI) FK UPR PERIODE AGUSTUS 2020
TANGGAL :
PENILAI : dr. Septi Handayani, M.Si.
STATION : 2 (Respirasi)
MAHASISWA :
NIM :
NILAI AKHIR MAHASISWA 100
SOAL
Seorang pasien ....... berusia ...... tahun datang ke ...... dengan keluhan ....... sejak ........
TUGAS :
1. Menyebutkan anamnesis terhadap pasien!
2. Menyebutkan pemeriksaan fisik terkait kasus!
3. Menyebutkan pemeriksaan penunjang yang dibutuhkan!
4. Menyebutkan diagnosis kerja dan diagnosis banding kepada pasien!
5. Menyebutkan terapi spesifik diagnosis kerja!
6. Menyebutkan edukasi dan profesional spesifik terkait penyakit pasien!
1. ANAMNESIS
No. Aspek yang dinilai
1 Memperkenalkan diri
2 Menjelaskan kepada pasien mengenai pemeriksaan yang akan dilakukan
3 Identifikasi Pasien
- Nama Pasien
- Usia
- Jenis kelamin
- Pekerjaan
- Status pernikahan
- Pendidikan terakhir
4 Riwayat Penyakit Sekarang
· Keluhan Utama
· Sejak kapan/onset
· Lokasi
· Durasi/frekuensi
· Karakteristik
· Progresi
· Skala nyeri (bila perlu)
· Yang memperparah
· Yang mengurangi
· Usaha yang dilakukan
· Obat dipakai saat ini
5 Riwayat penyakit dahulu
· penyakit relevan
· tindakan bedah/terapi lain
6 Riwayat penyakit keluarga
7 Riwayat pribadi (relevan)
· Diet
. Olahraga
· Alkohol
· Rokok
· Narkoba
· Seksual
· Alergi obat
8 Riwayat Sosial
2. PEMERIKSAAN FISIK
Persiapan
1 Menjelaskan kepada pasien mengenai pemeriksaan yang akan dilakukan
2 Meminta izin kepada pasien untuk melakukan pemeriksaan (informed consent)
3 Menyiapkan alat-alat yang digunakan untuk pemeriksaan paru
4 Melakukan antisepsis (cuci tangan) pada tangan dan disinfeksi peralatan yang akan digunakan
5 Mempersilakan pasien menuju bed pemeriksaan
6 Meminta pasien untuk melepaskan pakaian bagian atas
Pemeriksaan Fisik
1 Keadaan Umum
2 Tanda Vital
- Tekanan Darah
- Frekuensi Nadi
- Frekuensi Nafas
- Suhu
3 Berat Badan
4 Tinggi Badan
5 Kepala/leher
SURFACE ANATOMY OF THE CHEST
• Midclavicular Line
• Midaxillary Line
IMAGINER LINE (Garis bayangan)
B. Posterior Chest
5. Percuss from side to side and top to bottom using the pattern
shown in the illustration. Omit the areas covered by the scapulae.
6. Compare one side to the other looking for asymmetry.
7. Note the location and quality of the percussion sounds you hear.
8. Find the level of the diaphragmatic dullness on both sides.
Interpretation
C. Anterior Chest
Percussion Notes and Their
1. Percuss from side to side
Meaning
and top to bottom using the
pattern shown in the
illustration.
Flat or liquid or solid
Dullness
2. Compare one side to the 1. Pleural Effusion
other looking for 2. Lobar Pneumonia
asymmetry. lung area full of pus
3. Note the location and Normal Healthy Lung or
quality of the percussion Bronchitis
sounds you hear.
Hyperresonant Emphysema or
Pneumothorax
4. AUSCULTATION
TUJUAN : mendengarkan suara nafas
Breath sounds are produced by turbulent air flow
A. Posterior Chest
1. Auscultate from side to side and top to bottom using the pattern
shown in the illustration. Omit the areas covered by the scapulae.
2. Compare one side to the other looking for asymmetry.
3. Note the location and quality of the sounds you hear.
B. Anterior Chest
4. Auscultate from side to side and top to bottom using the pattern
shown in the illustration.
5. Compare one side to the other looking for asymmetry.
6. Note the location and quality of the sounds you hear.
Suara Nafas Normal
1. Trakeal : bunyi yang terdengar kasar, keras, dan dengan tinggi nada
tinggi pada bagian trakea ekstratoraks
2. Bronkial : bunyi yang dengan tinggi nada tinggi, seperti udara mengalir
melalui pipa didengar di atas manubrium sternal
3. Vesikular : bunyi yang terdengar lemah dengan tinggi nada rendah
seluruh lapang paru
4. Bronkovesikular : campuran bunyi bronkial dan bunyi vesikular
hanya terdengar pada ICS I dan II
Suara nafas tambahan (Adventitious (Extra) Lung Sounds)
• Crackles/ Rales : These are high pitched, discontinuous
sounds similar to the sound produced by rubbing your hair
between your fingers. signs of water in the alveoli (heart
failure), pus in the alveoli (pneumonia), or scarring (pulmonary
fibrosis)
• Wheezes/Wheezing: These are generally high pitched and
"musical" in quality. Stridor is an inspiratory wheeze
associated with upper airway obstruction (croup). sign of
asthma or, if localized, of a tumor or foreign body
• Rhonchi : These often have a "snoring" or "gurgling" quality.
Any extra sound that is not a crackle or a wheeze is probably a
rhonchi. originate in larger airways than wheezes and are a
sign of bronchitis
• Friction rub is a dry, leathery sound heard in inspiration and
expiration. It is a sign of inflammation of the pleura.
• SUARA UCAPAN
1. Bronchophony is increased clarity of words, e.g. in
area of pneumonia
2. Whispered pectoriloquy -- even a whisper is clear
to the stethoscope - is an extreme form of
bronchophony (Suara terdengar jauh dan tidak jelas)
3. Egophony: patient says EE and stethoscope hears
A - is similar to increased tactile fremitus.
Egophony may be the only physical examination
abnormality in early pneumonia.
Paru
Inspeksi
A. Inspeksi Umum
• Meminta pasien untuk duduk tegak
• Memperhatikan bentuk dada (iga, sternum, columna vertebralis)
• Memperhatikan ruang interkostal pada saat inspirasi
• Memperhatikan gerakan pernafasan (simetris, kedalaman)
• Menghitung frekuensi nafas dalam satu menit
B. Inspeksi Pada Sisi Anterior
• Meminta pasien untuk duduk tegak
• Memperhatikan bentuk klavikula, fosa supraklavikula dan infraklavikula
• Memperhatikan lokasi iga ke-2 pada kedua sisi
• Mencatat hasil pemeriksaan
C. Inspeksi Pada Sisi Posterior
• Meminta pasien untuk duduk tegak
• Memperhatikan bentuk dan letak kolumna vertebralis
• Menunjukkan lokasi vertebra cervicalis ke-7
• Menentukan posisi ujung bawah skapula
• Mencatat hasil pemeriksaan
D. Pengukuran Ekspansi Dada
• Meminta pasien untuk duduk tegak
• Pemeriksa berdiri di depan pasien
• Melingkarkan meteran pada dinding dada setinggi manubrium sternal junction
• Meminta pasien menarik nafas dalam
• Meminta pasien menghembuskan nafas
• Mengencangkan meteran pada waktu ekspirasi
• Mencatat selisih nilai pada meteran antara inspirasi dan ekspirasi
• Melakukan pengukuran sebanyak 3 kali
• Mencatat ukuran ekspansi dada
Palpasi
A. Pemeriksaan Fremitus Vokal
• Meminta pasien untuk berbaring
• Pemeriksa berdiri di sebelah kanan pasien
• Meletakkan kedua telapak tangan pada bagian dada depan
• Meminta pasien mengatakan angka 99
• Membandingkan fremitus vokal antara paru kiri dan kanan
• Meminta pasien duduk
• Pemeriksa berdiri di belakang pasien
• Meletakkan kedua telapak tangan pada bagian dada belakang
• Meminta pasien mengatakan angka 99
• Membandingkan fremitus suara antara paru kanan dan paru kiri
• Mencatat hasil pemeriksaan
B. Pemeriksaan Simetrisitas Pernafasan
• Meminta pasien berbaring
• Pemeriksa berdiri di sebelah kanan pasien
• Meletakkan kedua telapak tangan pada bagian dada depan
• Meminta pasien menarik nafas dalam
• Meminta pasien menghembuskan nafas
• Menilai simetrisitas dada pada saat inspirasi dan ekspirasi kuat
• Mencatat hasil pemeriksaan
Perkusi
A. Perkusi Pada Paru Anterior
• Mempersilahkan pasien berbaring
• Pemeriksa berada di sebelah kanan pasien
• Melakukan perkusi secara sistematis dari atas ke bawah pada dada kiri dan kanan
• Melakukan perkusi secara dalam pada daerah supraklavikula
• Meminta pasien untuk mengangkat kedua belah tangan dan melakukan perkusi mulai dari ketiak
• Menentukan batas paru dan hepar
B. Pemeriksaan Pengembangan Paru
• Meminta pasien untuk duduk tegak
• Pemeriksa berdiri di depan pasien
• Melakukan perkusi pada dada anterior secara sistematis dari atas ke bawah dada kiri dan kanan
• Menentukan batas peralihan suara sonor menjadi redup
• Meminta pasien untuk menarik nafas dalam
• Melanjutkan perkusi ke bawah
• Menentukan pergeseran tempat hilangnya suara sonor
• Pemeriksa berdiri di belakang pasien
• Melakukan perkusi pada dada posterior secara sistematis dari atas ke bawah dada kiri dan kanan
• Menentukan batas akhir suara sonor
• Meminta pasien untuk menarik nafas dalam
• Melanjutkan perkusi ke bawah
• Menentukan pergeseran tempat hilangnya suara sonor
• Mencatat hasil pemeriksaan
Auskultasi
• Mempersilahkan pasien berbaring
• Pemeriksa berada di sebelah kanan pasien
• Memasang stetoskop dengan benar
• Memeriksa bagian stetoskop yang akan digunakan untuk mendengar bunyi
nafas
• Meminta pasien menarik dan menghembuskan nafas secara teratur
• Meletakan stetoskop dan melakukan auskultasi pada bagian anterior dada
dengan urutan yang benar
• Meminta pasien untuk duduk membelakangi dokter
• Meletakan stetoskop dan melakukan auskultasi pada bagian posterior dada
dengan urutan yang benar
• Mencatat hasil pemeriksaan
7 Abdomen
8 Ekstremitas
Penutup
1 Mempersilahkan pasien untuk mengenakan pakaian
2 Melakukan antisepsis tangan (cuci tangan) dengan sabun atau dengan alkohol
3 Menjelaskan kepada pasien mengenai hasil pemeriksaan dengan bahasa awam
5. TERAPI
7. PERILAKU PROFESIONAL