0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
48 tayangan16 halaman
Water-Reducing Admixture adalah campuran yang dapat mengurangi kadar air pada beton tanpa mengurangi kelembekannya, sehingga dihasilkan beton yang lebih kuat dan tahan lama dengan proses pengecoran yang mudah. Admixture ini bekerja dengan cara mendispersi partikel semen sehingga air dapat merendamnya secara menyeluruh. Terdapat beberapa jenis water reducer yang berbeda kisaran pengurangan kadar airnya.
Water-Reducing Admixture adalah campuran yang dapat mengurangi kadar air pada beton tanpa mengurangi kelembekannya, sehingga dihasilkan beton yang lebih kuat dan tahan lama dengan proses pengecoran yang mudah. Admixture ini bekerja dengan cara mendispersi partikel semen sehingga air dapat merendamnya secara menyeluruh. Terdapat beberapa jenis water reducer yang berbeda kisaran pengurangan kadar airnya.
Water-Reducing Admixture adalah campuran yang dapat mengurangi kadar air pada beton tanpa mengurangi kelembekannya, sehingga dihasilkan beton yang lebih kuat dan tahan lama dengan proses pengecoran yang mudah. Admixture ini bekerja dengan cara mendispersi partikel semen sehingga air dapat merendamnya secara menyeluruh. Terdapat beberapa jenis water reducer yang berbeda kisaran pengurangan kadar airnya.
Water-Reducing Admixture adalah campuran yang dapat menambah
kelecakan tanpa menambah konten air pada beton, atau dapat mengurangi konten air tanpa mengurangi nilai slump. Beberapa water- reducing admixture juga dapat dipakai sebagai Plasticizer (pengencer). Keuntungan memakai water-reducing admixture adalah membuat beton dengan w/c ratio yang rendah memiliki kelecakan yang sama dengan beton w/c ratio lebih tinggi, sehingga tercapai beton yang lebih kuat dan lebih tahan lama dengan placing yang mudah. Gambar 2.1. Grafik Kekuatan banding Kadar Air Beton dengan Superplasticizer (High-Range Water Reducer) melawan Beton Biasa Tipe-Tipe Water Reducer 1. Normal Water Reducer • Dapat mengurangi konten air kira-kira 5-10%. • Digunakan untuk membuat beton dengan slump 100 – 125 mm. • Dapat juga digunakan dengan mid-range atau high-range water reducer untuk menghasilkan slump beton yang lebih tinggi. 2. Mid-Range Water Reducer • Mengurangi konten air antara 6-12%. • Digunakan untuk membuat beton dengan slump 125 – 200 mm tanpa retardation (pelambatan hidrasi semen) yang biasanya merupakan efek samping penggunaan normal water reducer. • Dapat juga digunakan untuk mengurangi kelengketan, memudahkan penyelesaian, memudahkan pemompaan, dan memudahkan penempatan beton yang mengandung pozzolan. Beberapa water- reducer juga dapat digunakan untuk membuat lubang udara dan digunakan pada beton dengan nilai slump rendah. 3. High-Range Water Reducer • Terdapat dua tipe, Tipe F (pengurang air) dan Tipe G (pengurang air dan pelambat hidrasi) • Mengurangi konten air 12-40 % • Untuk membuat beton dengan nilai slump lebih dari 150 mm. Komposisi Water-Reducing Admixtures • Lignosulfonat • Asam Hidroksikarboksilat • Polimer yang terhidroksilat • Garam dari Melamin Formaldehid Sulfonat atau Asam Naftalena Formaldehida Sulfonik • Polikarboksilat Mekanisme Water-Reducers Cara Konvensional Fungsi water-reducer dan plasticizer sebagai pendispersi semen dilakukan dari gaya repulsif statis dan elektrostatis. Asam dalam polimer menetralisir muatan pada permukaan partikel semen. Asam tersebut juga mengikat ion positif pada permukaan partikel semen sehingga partikel semen bermuatan negatif dan membentuk lapisan pada permukaan. Kombinasi muatan negatif dan lapisan adsorpsi senyawa tersebut menghasilkan gaya elektrostasi dan repulse statis di antara partikel semen, memisahkan mereka, sehingga air yang terikat di gumpalan semen dapat lepas dan mengurangi viskositas pasta semen dan beton. Gambar 2.2. Mekanisme Water-reducing admixtures cara konvensional. Teknologi Polikarboksilat Seperti superplasticizer, water-reducer larut dalam air lalu rantai-rantai polar akan menempel pada permukaan semen dan memisahkan semen agar air dapat merendam semen secara keseluruhan. Ditambah dengan rantai polar menyebabkan muatan negatif yang membuat semen memisah satu sama lain karena gaya elektrostatis. Ketika efek dispersi mulai menghilang karena hidrasi semen (seperti pada cara konvensional), rantai-rantai polar masih mendispersi semen. Gambar 2.3. Mekanisme Water-Reducing Admixtures dengan teknologi Polikarboksilat Dampak Pemakaian Water- Reducer pada Sifat Beton • Menambahkan Water-Reducer Admixture pada beton tapa mengurangi konten airnya makan akan menambah nilai slumpnya namun slump rate loss tetap atau malah bertambah (kecuali memakai teknologi polikarboksilat). Slump rate loss yang tinggi dapat menyebabkan berkurangnya kelecakan dan berkurangnya waktu yang dapat gunakan untuk placing. • Penambahan kekuatan didapatkan karena berkurangnya w/c ratio. Sebagai pembanding, beton dengan admixture mempunyai kekuatan 10-25% lebih besar dari beton tanpa water-reducing admixture. • Water-reducer dapat memperbesar, memperkecil, atau tidak berefek pada bleeding (tergantung materi penyusunnya). Pengurangan bleeding bisa jadi disebabkan kurangnya konten air yang dapat mempersulit penyelesaian pada permukaan datar. • Dapat menambah drying shrinkage walaupun tidak signifikan. • Beberapa tipe dapat digunakan sebagai retarder. • Beberapa tipe dapat menambahkan kadar udara dalam beton.