Anda di halaman 1dari 20

ANALISIS ATP DAN WTP

U N I V. M . N AT S I R
• Kemampuan membayar (Ability to Pay) adalah jumlah uang
yang mampu dibayarkan masyarakat untuk menggantikan
biaya pelayanan yang diterimanya (Rubiani, 2004).
• Menurut Russel (1995) bahwa Ability to Pay adalah
pertimbangan dalam membelanjakan
penghasilannya/pengeluaran untuk membeli barang atau
pelayanan lain.
Determinan yang Mempengaruhi ATP (Ability to Pay)
• Pekerjaan
• Pendapatan
• Pengeluaran
• Jumlah Anggota Keluarga
• Pendapatan Anggota Keluarga Lain
• Kepemilikan Rumah
• Kepemilikan Kendaraan
• Tabungan Kesehatan

Metode untuk Mengukur ATP (Ability to Pay)


Menurut Depkes (2000) kemampuan membayar masyarakat dapat
dilakukan dengan pendekatan formula :
1. 10% dari Disposible income (pendapatan yang dapat dipakai
setelah dikeluarkan untuk pengeluaran (esensial).
2. 50 % dari pengeluaran
3. 5 % dari total Pengeluaran
• WTP (Willingness to Pay)
WTP adalah jumlah maksimum dari status individu seseorang
untuk kemauan membayar atas suatu barang atau jasa, menurut
Wedgwood, A(2003).
• Mankiw (2004), mendefinisikan WTP sebagai harga tertinggi
yang rela 23 dibayarkan oleh masing-masing pembeli dengan
menggunakan pendekatan surplus konsumen dari kurva
permintaan (demand).
Determinan yang Mempengaruhi WTP (Willingness to Pay)

• kesesuaian biaya jasa,


• cara pembayaran,
• pengetahuan tentang pelayanan,
• pengetahuan tentang pentingnya pelayanan.
• Metode untuk Mengukur WTP (Willingness to Pay)
• 1. mengamati dan menempatkan model pemanfaatan jasa
pelayanan kesehatan di masa lalu
• pengeluaran terhadap harga pelayanankesehatan

• 2. wawancara langsung pada masyarakat seberapa besar


kemampuan dan kemauan untuk membayar paket atau jasa
pelayanan kesehatan.
HUBUNGAN ANTARA ATP (ABILITY TO
PAY) DAN WTP (WILLINGNESS TO PAY)

• ATP > WTP


Kondisi ini menunjukkan kemampuan membayar lebih besar dari
keinginan membayar jasa transportasi
• ATP = WTP
kemampuan dan keinginan untuk membayar jasa yang
dikonsumsi pengguna tersebut sama.
• ATP < WTP
kemampuan dan keinginan untuk membayar jasa yang
dikonsumsi lebih besar dari kemampuan daya beli.
COST CONTAINMENT

• TUJUAN
1. Prinsip-prinsip dari cost containment dan mengapa suatu organisasi
atau perusahaan termasuk suatu organisasi rumah sakit memerlukan
suatu strategi pengendalian atau penekanan biaya di rumah sakit.
2. Pengertian kegunaan cost containment bagi rumah sakit
3. Pemahaman tentang perlunya strategi pengendalian biaya pada era
asuransi dan antisipasi terhadap perubahan pola keuangan rumah sakit
menjadi Badan Layanan Umum (BLU), BUMN, BUMD, Perum dan
PT.
4. Pentingnya budaya sadar biaya di rumah sakit dengan memahami
seluk beluk biaya.
PENGERTIAN

• merupakan cara atau upaya mengendalikan


• pembiayaan atau menekan biaya sampai titik
• Cost Effectiveness, bukan ketitik Efficiency
• artinya upaya merasionalisasi biaya
KEPALA/PIMPINAN YANG BERKONSENTRASI KEPADA EFISIENSI DAN BUKAN
EFEKTIFITAS CENDERUNG UNTUK :

• Melakukan hal hal dengan cara cepat dan bukan hal hal yang
tepat.
• Memecahkan masalah masalah dan bukan menghasilkan
alternatif alternatif yang kreatif.
• Menjaga sumber daya dan bukan mengoptimalkanpemanfaatan
sumber daya.
• Menurunkan biaya akan tetapi tidak meningkatkan Surplus
PEMAHAMAN YANG SALAH:
. PENGHEMATAN
• MENGURANGI BAHAN/JASA
• KUALITAS PENURUN TERHAMBAT
• CIDERA BRANDING
SADAR
BIAYA
• Kesalahan / pemborosan sifatnya Universal Ada disetiap
titik Moment of truth
• Mulai Perencanaan s/d Aplikasi
.- SDM …. Penerimaan s/d. penggajian
.- Sarana/Prasarana …Fokus, Locus dan pemeliharaan
.- Aplikasi tindakan, asuhan keperawatan,
gizi, farmasi,cssd, lingkungan, bhn & alkes dsb
• Inti Cost Containment ADALAH
Karyawan Sadar biaya
• Kebiasaan bekerja dng kenyamanan Mindset rutinitas 
kreatifitas down
KONSEP COST CONTAIMENT

• SDM meningkatnya ketrampilan dan pengetahuan tentang cara bekerja,


memahami jenis pekerjaan akan meningkatkan kinerja
danmeminimalkan kesalahan didalam bekerja.

• Pemeliharaan …. Jangan menungggu laporan adanya kerusakan sarana,


prasarana, lingkungan dsb tapi lakukan inspeksi berdasarkan mapping

• Pemakaian bahan/alkes pakai habis yang tidak rasional

• Pemakaian alkes,mesin, barang inventaris lainnya kurang maksimal


utility atau tdk sesuai SOP
• Konsepnya adalah mencegah terjadinya human
error,kerusakan dan pemborosan bisa berakibat pada cost
effectveness tdk tercapai
• COST CONTAIMENT SDM …. Kepegawaian

• COST CONTAIMENT BANGUNAN :

• Pembangunan RS sebelum dilaksanakan perlu dibuat business


plan terlebih dahulu …. visi, misi, strategi, rencana kedepan dan
master plan.
• Konsep dasarnya Struktur follow the function …..bukan Naluri
…. akibatnya biaya pemeliharaan besar, beda kalau terencana
BANGUNAN RS YANG BAIK, MEMADAI DAN
BERORIENTASI KEPADA
PENGHEMATAN BIAYA :

1. Bangunan tdk bertingkat lebih hemat pemeliharaannya


2. Jika bertingkat yang lebih hemat max 3 tingkat
3. Pencahayaan disetting sejak awal, banyak menggunakan kaca/jendela
dari pada tertutup, menghemat listrik, ciptakan green hospital
4. Ruang perawatan klas III dan II memanfaatkan sistem jendela dan
lubang angin
5. Penggunaan bahan kaca dan keramik untuk exterior, hemat
pemeliharaan
6. Sistem kelistrikan di set dng baik bila perlu masing masing unit
dipasang KWH meter
7. Lift diperuntukan pasien
8. Kualitas bahan bangunan yang memadai dan baik
TUGAS

• BAGAIMANA PEMERATAAN PELAYANAN KESEHATAN


DI INDONESIA
• EMAIL: shanne_94@yahoo.com
• 10 hari…. TERAKHIR Tgl 15 Juli 2019

Anda mungkin juga menyukai