Anda di halaman 1dari 12

EMULGATO

R
Dosen Pengampu : Indra Makmur
Anggota
Kelompok
1:
1. Angdel Batubara ( 21011014 )
2. Julia Irma ( 21011111 )
3. Nadila Aulia Zahra
( 21011153 )
4. Putri Wulandari ( 21011185 )
5. Rofidah Rkt ( 1801144 )
EMULGATOR
Pengertian Emulsi :
Emulsi adalah campuran dari dua cairan yang biasanya tidak bergabung, seperti minyak
dan air. Perlu ditambahkan zat tertentu yang bertindak sebagai pengemulsi ( Emulgator ), yang
dapat membantu dua cairan dapat bercampur secara homogen dan stabil .
Contoh Emulsi Stabil :
Pengertian Emulgator :
Emulgator merupakan senyawa pengemulsi yang akan mendispersi
fase air ke dalam fase minyak pada krim tipe A / M, sehingga sediaan yang
dihasilkan stabil (Lachman et al., 2008).

Emulgator atau bahan pengemulsi adalah bahan yang digunakan untuk


pembentukan proses emulsifikasi pada waktu pembuatan, pengontrolan saat
penyimpanan. Emulagator berperan dalam mengendalikan ketidakstabilan dua fase
agar tercampur homogen serta eksipien pendukung berperan penting untuk
memperoleh hasil produk yang lebih baik dan efektif. Kestabilan emulsi tergantung
dari pemilihan eksipien itu sendiri.
Macam – macam Emulgator
A. Macam-Macam Emulgator Jika Berdasarkan Asal
1. Emulgator Alami
Emuglator ini terperoleh dari zat-zat yang tumbuh dari alam dan tidak terkontaminasi
atau tidah melalui tahap olahan khusus dengan mencampur bahan-bahan kimia.
contoh dari Emulgator Alami :
• Dari tumbuhan, zat yang bisa kita jadikan sebagai emulgator adalah agar-agar,
tragacanth, dan gom arab.
• Dari hewan, zat emulgator ini berasal dari zat-zat hewan seperti kuning telur, ,
dan Adeps lanae.
• Dari mineral dan tanah-tanah, zat ini tumbuh pada tanah dan zat-zat mineral
yang ada, contohnya magnesium dan bentonit .

2. Emulgator Buatan
Untuk kategori ini, emulgator terbuat dari zat-zat sintetis. Contohnya sabun dan
Tween 20; 40; 60; 80, Span 20; 40; 80
B. Macam-Macam Emulgator Jika Berdasarkan Zat Penyusun
1. Emulgator Tunggal
Pada emulgator tunggal, emuglator ini dapat berfungsi untuk
menstabilisasikan zat-zat tunggal atau zat yang mempunyai jenis yang sama
hingga kedua zat ini bisa stabil.
2. Emulgator Campuran
Pada emulgator campuran ini, emulgator berfungsi sebagai pengemulsi
zat campuran atau zat yang tidak bercampur menjadi suatu suspensi yang
stabil dan akhirnya akan bercampur.
Contoh dari emulgator campuran adalah sabun yang bisa menjadi
emulgator minyak dan air, atau kasein sebagai emulgator lemak dan air pada
susu.
Bahan – bahan Emulgator
1. Bahan–bahan karbohidrat seperti zat¬–zat yang terjadi secara alami: Akasia
(Gom), Tragakan, Agar, Kondrus, dan Pektin. Bahan–bahan ini membentuk
koloida hidrofilik bila ditambahkan ke dalam air dan umumnya
menghasilkan emulsi M/A gom mungkin merupakan zat pengemulsi yang
paling sering di gunakan dalam preparat emulsi yang dibuat baru (r.p) oleh
ahli farmasi di apotek. Taragakan dan agar umumnya digunakan sebagai zat
pengental dalam produk-produk yang di emulsikan dengan gom.
2. Zat-zat protein seperti: Gelati, Kuning Telur, dan Kasein. Zat-zat ini
menghasilkan emulsi M/A. Kerugian gelatin sebagai suatu zat pengemulsi
adalah bahwa emulsi yang disiapkan dari gelatin seringkali terlalu cair dan
menjadi lebih cair pada pendiaman.
3. Alkohol dangan bobot molekul tinggi seperti : Stearil Alkohol, Setil Alkohol, dan
Gliserin Monostearat. Bahan-bahan ini digunakan terutama sebagai zat pengental
dan penstabil untuk emulsi M/A dari lotio dan salep tertentu digunakan sebagai
obat luar. Kolesterol dan turunan kolesterol bisa juga digunakan sebagai emulsi
untuk obat luar dan menghasilkan emulsi A/M.
4. Zat-zat pembasah yang bisa bersifat kationik, anionik, dan nonionik. Zat-zat ini
mengandung gugus-gugus hidrifilik dan lipofilik, dengan bagian lipofilik dari
molekul menyebabkan aktivitas permukaan dari molekul tersebut. Dalam zat
anionik, bagian lipofilik ini bermuatan negatif, tapi dalam zat kationik bagian
lipofilik ini barmuatan positif. Lantaran muatan ionnya yang berlawanan, zat
anionik dan zat kationik cenderung untuk saling menetralkan jika ada dalam
sistem yang sama, jadi kedua bahan ini tidak tercampurkan satu dangan
lainnya.
5. Zat padat yang terbagi halus seperti tanah liat koloid termaksud bentonit,
magnesium hidroksida, dan aluminium hidroksida. Ini umumnya membentuk
emulsi M/A bila bahan yang tidak larut ditambahkan ke fase air jika ada
sejumlah volume fase air lebih besar dari pada fase minyaknya. Tetapi jika
CONTOH EMULGATOR ALAMI :
TUMBUHAN

AGAR - AGAR TRAGACANTH GOM ARAB


CONTOH EMULGATOR ALAMI : HEWAN

KUNING
TELUR ADEPS LANAE
CONTOH EMULGATOR ALAMI :
MINERAL DAN TANAH

MAGNESIUM BENTONIT
CONTOH EMULGATOR ALAMI :
BUATAN

SABUN
TERIMAK
ASIH

Anda mungkin juga menyukai