Sediaan Farmasi
KELOMPOK A2
Dalilah Almiranda Riyadi (2019-012)
Hanifatun Ridatillah (2019-015)
Berlianti Musdah Safitri (2019-016)
Sri Yuliatin (2019-017)
Anggarda Pramudya A. (2019-019)
Septia Faranggi (2019-020)
Yetti Khotimah (2019-021)
Laura Nur Rahmawati (2019-022)
Rindu Anugrah (2019-023)
Endah Choiruni’mah (2019-024)
Pembagian Tugas
1. Dalilah : Resume bab 3 hal 99-113
2. Hanifatun : Resume bab 3 hal 113-126
3. Berlianti : Resum bab 3 hal 126-141
4. Yulia : Resume bab 3 hal 142-154
5. Angga : Resume bab 3 hal 155-171
6. Septia : Resume bab 3 hal 171-186
7. Yetti : Resume bab 3 hal 186-187
dan bab 5 hal 275-287
8. Laura : Resume bab 5 hal 287-301
9. Rindu : Resume bab 5 hal 301-314
10. Endah : Resume bab 5 hal 315-326
BAB 3
EKSIPIEN SEDIAAN
CAIR
Pendahuluan
Sediaan cair biasanya ditargetkan Dalam formulasi sediaan cair,
untuk geriatric (orang tua) dan pediatri formulator harus paham mengenai
(anak-anak) karena mereka kesusahan karakteristik zat aktif dan mekanisme
untuk menelan obat dalam bentuk degradasi dari obat tersebut. Maka, dalam
tablet atau kapsul. Keuntungan sediaan pemilihan eksipien perlu diperhatikan
cair adalah tidak memerlukan waktu sifat fisikokimianya (kelarutan, stabilitas
untuk menghancurkannya sehingga pH, harga pKa dari gugus fungsional
akan mudah untuk diabsorbsi oleh yang reaktif), polimerisasi dan kristalisasi
tubuh. yang akan berpengaruh pada kestabilan
sediaan.
4. Karaginan
Karaginan merupakan polisakarida anionik linier tersulfatasi yang diekstraksi dari ganggang
merah/red seaweds. Jenis karaginan merupakan senyawa hidrokoloid sehingga larutannya dalam air
berbentuk cairan koloid, tidak berbentuk cairan yang jernih. Karaginan dalam larutan memiliki
stabilitas maksimum pada pH 9 dan akan terhidrolisis pada pH di bawah 3,5.
CMC sangat mudah larut dalam air CMC sebagai eksipien untuk sediaan
membentuk cairan kental, sehingga farmasi terdapat dua macam, yaitu Kasium
banyak digunakan sebagai bahan Karboksimetilselulosa dan Natrium
pensuspensi dan bahan pengental seperti Karboksimetilselulosa
sediaan suspensi dan sirup.
Cara melarutkan CMC dengan c. Hidroksipropilselulosa (HPC)
ditaburkan dalam air dingin atau air
hangat dan dibiarkan selama 30 menit lalu Hidroksipropil selulosa (HPC) adalah
di aduk perlahan lahan sampai larut. Atau turunan dari Selulosa yang larut dalam air
aduk kuat kuat dengan pengaduk cepat dan pelarut organik. Berbentuk serbuk tidak
(mixer). berasa dan tidak berbau, berwarna putih
sampai hampir Kuning.
2. Surfaktan
Sifat khusus dari surfaktan ialah kemampuannya membentuk misel yang dapat dimanfaatkan
dalam formula untuk meningkatkan kelarutan suatu zat aktif yang sukar larut dalam air. Hal tersebut
dapat membantu meningkatkan absorpsi zat aktif yang sangat membantu meningkatkan efek terapi
obat.
Surfaktan yang digunakan pada sediaan cair oral :
EKSIPIEN
PENDUKUNG
Anti busa merupakan bahan kimia Cara penutupan rasanya pahit sediaan orang
yang mengurangi dan menghambat secara umum dapat dilakukan dengan :
pembentukan busa dalam proses pembuatan 1. menggunakan flavor, pemanis, dan asam
sediaan cairan dan semisolid. Bahan amino
antibusa biasanya digunakan dalam proses
2. menggunakan pembawa lipofilik
industri untuk meningkatkan kecepatan dan
3. penyaluran dengan pembawa hidrofilik
mengurangi masalah lain misalnya udara
yang terperangkap pada permukaan contoh 4. kompleksasi inklusi
zat yang berfungsi sebagai anti busa antara 5. resin penukar ion
lain dimetikon, kalsium alginat, asam lemak,
minyak jagun, minyak kedelai, minyak silikon,
paraffin wax, ester wax dan lemak alkohol.