FISIKA FARMASI
BOBOT JENIS
Disusun oleh :
Mesty Mela Safitri (3422118256)
Kelompok : Kelompok 4
Nama Mahasiswa : Mesty Mela Safitri
BAB I Pendahuluan
Keterangan:
ρ = massa jenis (g/mL)
m = massa (gram)
V = volume (mL)
BAB II Metodologi Praktikum
Keterangan:
W0 = Piknometer kosong (gram)
W1 = Piknometer berisi akuades (gram)
W2 = Piknometer berisi sampel (gram)
Data Kelompok 4
Parafin 0,8324
5 Duplo 18,203 43,672 39,386
Liquid
3.2. Pembahasan
Dalam praktikum fisika farmasi kali ini adalah menentukan bobot jenis dari suatu
cairan dengan menggunakan alat yaitu piknometer. Untuk melakukan percobaan ini,
piknometer yang digunakan harus dalam keadaan bersih dan kering. Lalu piknormeter
ditimbang dalam keadaan kosong di timbangan analitik. Catat bobot yang didapatkan.
Lalu isi piknometer dengan aqua destilata dan timbang lagi diatas timbangan analitik,
catat bobot yang didapatkan. Kemudian buang aqua dest dan isi piknometer dengan zat
cairyang ingin diketahui bobot jenisnya, lalu timbang diatas timbangan analitik, catat
bobot yang didapatkan.
Kemudian setelah dilakukan tiga kali percobaan maka hasil nya dihitung dengan
rumus yang telah ditentukan. Setelah itu hasilnya di rata rata untuk mendapatkan bobot
jenis zst cair tersebut. Dalam hal ini,maka didapatkan bobot jenis Gliserol sebesar 1,259
g/ml. bobot jenis Gliserol yang kami dapatkan sesuai dengan bobot jenis Gliserol yang
tercantum dalam FI edisi III hal 217 yaitu 1,255 sampai 1,260 g/ml.
Didapatkan pula bobot jenis Paraffin Liquidum sebesar 0,8324 g/ml. Bobot jenis
Paraffin Liquidum yang kami dapatkan tidak sesuai dengan bobot jenis Paraffin
Liquidum yang telah ditetapkan dalam FI edisi III hal 474 yaitu sebesar 0,870 sampai
0,890 g/ml.
Selanjutnya didapatkan bobot jenis etanol sebesar 0,8214. Bobot jenis etanol yang
kami dapatkan tidak sesuai dengan bobot etanol yang tercantum dalam FI edisi III hal 65
yaitu 0,8119 sampai 0,8139 g/ml.
Ketidaksesuaian pengukuran ini terjadi karena beberapa factor, antara lain:
a. Temperatur, dimana pada suhu yang tinggi senyawa yang diukur berat jenisnya dapat
menguap sehingga dapat mempengaruhi bobot jenisnya, demikian pula halnya pada
suhu yang sangat rendah dapat menyebabkan senyawa membeku sehingga sulit untuk
menghitung bobot jenisnya. Oleh karena itu, digunakan suhudimana biasanya
senyawa stabil, yaitu pada suhu 25oC (suhu kamar).
b. Massa zat, jika zat mempunyai massa yang besar maka kemungkinan bobot jenisnya
juga menjadi lebih besar
c. Volume zat, jika volume zat besar maka bobot jenisnya akan berpengaruh tergantung
pula dari massa zat itu sendiri, dimana ukuran partikel dari zat, bobot molekulnya
serta kekentalan dari suatu zat dapat mempengaruhi bobot jenisnya
3.3. Kesimpulan
Dapat disimpulkan bahwa pada praktikum fisika farmasi ini kami dapat mengetahui dan
dapat menetapkan bobot jenis pada suatu zat cair yaitu aqua dest, gliserol, paraffin liquid
dan etanol dengan menggunakan alat piknometer. Serta kami dapat mengetahui faktor-
faktor yang mempengaruhi bobot jenis.
DAFTAR PUSTAKA
1. Farmakope Edisi III
2. Bobot Jenisn www.academiaedu.bobot-jenis
3. Faktor yang mempengaruhi bobot jenis http://novamrd.blogspot.com/2015/09/farmasi-fisik-
bobot-jenis