Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN FISIKA FARMASI

VISKOMETER BOLA JATUH

DISUSUN OLEH :
AMALIA JAYANTI ( PO71390200090 )
DINTI ZAHRA PUTRI ( PO71390200086 )
ELVIRA ( PO71390200092 )
RISDA WATI ( PO71390200088 )

DOSEN PENGAMPU :
Drs. HISRAN Apt,ME

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


JURUSAN FARMASI POLTEKKES JAMBI
PRODI D3 FARMASI
LAPORAN HASIL PRAKTIKUM
I. JUDUL
Viskometer bola jatuh

II. TUJUAN
1.      Mampu memahami penerapan hokum stokes
2.      Mampu menentukan viskositas dari suatu zat alir dengan
menggunakan metode bola jatuh

III. DASAR TEORI


Viskositas merupakan ukuran kekentalan fluida yang menyatakan besar
kecilnya gesekan di dalam fluida. Fluida adalah zat yang dapat mengalir
sehingga dapat menyesuaikan diri dengan bentuk wadah apapun dimana
zat tersebut diletakkan. Viskositas fluida (zat alir) adalah gesekan yang
ditimbulkan fluida yang bergerak atau benda padat yang bergerak dalam
fluida. Besarnya gesekan ini biasa disebut sebagai derajat kekentalan zat
cair. Semakin besar kekentalan fluida (viskositas), maka semakin sulit
suatu fluida untuk mengalir dan ini juga menunjukkan semakin sulit
suatu benda bergerak dalam fluida tersebut. Di dalam zat cair, viskositas
dihasilkan oleh gaya kohesi antara molekul zat cair. Gaya kohesi
merupakan gaya tarik menarik antar molekul.
Viskometer  bola  jatuh  merupakan  viskosimeter  satu  titik  yang 
digunakan  untuk menentukan viskosita cairan newton. Viskosimeter ini
bekerja pada satu titik kecepatan geser, sehingga hanya dihasilkan satu
titik pada rheogram. Pada viskometer ini sampel  dan  bola  diletakkan 
dalam  tabung   gelas  dan  dibiarkan  mencapai  temperatur
keseimbangan dengan air yang berada dalam jaket di sekelilingnya pada
temperatur konstan. Tabung dan jaket air tersebut kemudian dibalik, yang
akan menyebabkan bola berada padapuncak tabung gelas dalam. Waktu
bagi bola tersebut untuk jatuh antara dua tanda diukur dengan teliti dan
diulangi beberapa kali.
Prinsip kerja dari  viskometer bola jatuh adalah mengukur kecepatan bola
jatuh melalui cairan dalam tabung pada suhu tetap.

IV. ALAT DAN BAHAN


ALAT :
 Buret
 Bola jatuh
 Timbangan analitik
 Statif dan klem
 Stopwatch

BAHAN :
 Aquadest
 Aseton
 Gliserol
 Propilen glikol

V. MONOGRAFI BAHAN

 AQUADEST (FI EDISI III HAL. 96 )


Nama resmi : Aqua destilata
Nama lain : aquadest, air suling
Rumus molekul : H2O
Berat molekul : 18,02
Pemerian : cairan tidak berwarna, tidak berbau, tidak
berasa
Kelarutan : larut dengan semua jenis larutan
Penyimpanan : dalam wadah tertutup kedap
Kegunaan : zat pelarut

 ASETON (Dirjen POM,FI IV,1995 : 27)


Nama Resmi : ACETONUM
Nama Lain : Aseton
RM/BM : C3H6O/58,08
Pemerian : Cairan transparan,tidak berwarna,mudah
menguap,bau khas.
Kelarutan : Dapat bercampur denagn air,dengan
etanol,dengan eter,dan dengan kloroform.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat,jauhkan dari
api.
Kegunaan : Sebagai sampel
 GLISEROL ( FI EDISI III HAL. 271 )
Nama resmi : glycerolum
Nama lain : gliserin
Rumus molekul : C3H8O3
Berat molekul : 92,10
Pemerian : cairan seperti sirop, jernih, tidak berwarna,
tidak berbau, manis diikuti rasa hangat.
Kelarutan : dapat campur dengan air, dan dengan
etanol ( 95% ) , praktis tidak larut dalam klorofom P dalam eter P
dan dalam minyak lemak
Penyimpanan : dalam wadah tertutup baik
Khasiat : zat tambahan

 PROPILEN GLIKOL ( Ditjen POM, 1979 )


Nama resmi : Propilenglycolum
Nama lain : Propilen glikol
Rumus molekul : C3H8O2
Berat molekul : 766,10
Pemerian : cairan kental, jernih, tidak berwarna, tidak
berbau, rsa agak manis
Kelarutan : dapat campur dengan air, dan dengan
etanol ( 95% ) P, kloroform, larut dalam 6 bagian eter
Penyimpanan : dalam wadah tertutup, terlindung dari
cahaya dan ditempat sejuk
Khasiat : pelarut

VI. PROSEDUR KERJA


1. Susun alat sebagaimana mestinya
2 .ukur jari-jari dan massa jenis bola jatuh
3 .tentukan massa jenis zat alir
4. jatuhkan bola pelan-pelan di atas permukaan zat alir dalam tabung
5. setalah lebih kurang 5cm dari permukaan zat alir dalam tabung,tekan
tombol stopcwatch dan setelah sampai bola tersebut didasar tabung
matikan stopcwatch, catat waktu bola jatuh dan ukur jarak yang ditempuh
bola.
6. tentukan kecepatan bola (v) dari no 5
7.ulangi percobaan 4,dan 3 kali untuk mendapatkan rata-rata nomor 6
8. Hitunglah kekentalan zat alir dengan menggunakan rumus stokes

VII. HASIL PENGAMATAN

 AQUADEST

Percobaan ke- 1 2 3 4 5 Rata-rata


Waktu 0,17 0,18 0,20 0,19 0,22 0,192

 ASETON

Percobaan ke- 1 2 3 4 5 Rata-rata


Waktu 0,26 0,30 0,26 0,32 0,35 0,298

 GLISEROL
Percobaan ke- 1 2 3 4 5 Rata-rata
Waktu 3,61 3,89 3,45 3,35 3,15 3,49

 PROPILEN GLIKOL
Percobaan ke- 1 2 3 4 5 Rata-rata
Waktu 0,40 0,46 0,50 0,51 0,48 0,47

VIII. PERHITUNGAN

Massa jenis kelahar


bobot pikno kosong = 40,8136
bobot pikno + air = 90,0223
bobot air = 90,0223 – 40,8136
= 49,2087 g
v pikno = 49.2087 / 0.9954 = 49,44 ml
bobot kelahar = 1.0334 g
bobot pikno + kelahar + air = 40,8136 + 1,0334 + 49,2087 = 91,0557 g
 volume kelahar   = 91,0557/0.9954
volume kelahar = 91,48 ml
volume yang di tumpahkan = 91,48 - 49,44 = 42,44 ml
massa jenis kelahar = 1.0334 / 42,22 = 0,02448 g/cm^3

percobaan 1

r kelahar = 0.59 cm

þ kelahar = 0,02448 g/cm3

þ gliserol = 1,2454 g/cm3

t = 3,49 s

g = 980 cm/s2

h= 30 cm

v = h/t = 30 / 3,49

    =8,595 cm/s

η  = 2g(þ-þ0)/v

    = 2 / 9 X 0,59 X 0.59 X 980 (1,2454 – 0,02448 ) 

                                     8,595

   = 10,7796 poise

Percobaan 2

r kelahar = 0.59 cm

þ kelahar = 0,02448 g/cm3


þ Aseton = 0,7924 g/cm3

t = 0,298 s

g = 980 cm/s

h= 30 cm

v = h/t = 30 / 0,298

    =100,68 cm/s

η  = 2g(þ-þ0)/v

    = 2 / 9 X 0,59 X 0.59 X 980 (0,7924 – 0,02448 ) 

                                    100,68

   = 0,578216 poise

Percobaan 3

r kelahar = 0.59 cm

þ kelahar = 0,02448 g/cm3

þ prpilen glikol = 1,0219 g/cm3

t = 0,47 s

g = 980 cm/s

v = h/t = 30 / 0,47

    =63.83 cm/s

η  = 2g(þ-þ0)/v

    = 2 / 9 X 0,59 X 0.59 X 980 (1,0219 – 0,02488) 


               63,83

   = 1,1845 poise

IX. PEMBAHASAN

Viscometer merupakan ukuran kekentalan fluida yang menyatakan besar


kecilnya gesekan didalam fluida. Fluida adalah zat yang dapat mengalir
sehingga dapat menyesuaikan diri dengan bentuk wadah apapun dimana
zat tersebut diletakkan. Viskositas fluida ( zat alir ) adalah gesekan yang
ditimbulkan fluida yang bergerak atau benda padat yang bergerak dalam
fluida. Besarnya gesekan ini disebut dengan derajat kekentalan zat cair.

Pada praktikum ini kita menggunakan viscometer hopler, prinsip


kerjanya adalah menggelindingkan bola ( yang terbuat dari baja ) melalui
tabung gelas yang berisi zat cair yang dipakai. Bila sebuah bola yang
massa jenisnya lebih besar daripada ,assa jenis fluida atau berjari-jari ( r )
dimasukkan didalam suatu fluida zat cair, maka bola akan jatuh
dipercepat sampai suatu saat kecepatan maksimumnya ( v maks ), pada
kecepatan v maks ini benda akan bergerak beraturan karena gaya
beratnya sudah diimbangi gaya gesek fluida.

X. KESIMPULAN

Adapun kesimpulan praktikum menentukan kekentalan (viskositas) zat


cair ini adalah: Semakin besar diameter bola yang dijatuhkan kedalam
fluida, semakin besar pula kecepatan benda tersebut jatuh. Semakin
kental suatu zat cair atau fluida, semakin lambat kecepatan bola yang
jatuh didalamnya.Semakin besar massa bola yang jatuh kedalam fluida,
semakin besar kecepatan bola tersebut saat jatuh kedalamnya.

XI. DAFTAR PUSTAKA


Atkins, P.W. 1996. Kimia Fisik Jilid II Edisi IV. Jakarta : Erlangga. Bird,
Tony. 1987.

Kimia Fisik Untuk Universitas. Jakarta : PT Gramedia. Dirjen POM .


1995. Farmakope Indonesia Edisi ke IV. Jakarta: Depkes RI Dogra. 1990.
Kimia Fisik dan Soal-soal. Malang : Jakarta : UI-Pres

FARMAKOPE INDONESIA EDISI III

Anda mungkin juga menyukai