Anda di halaman 1dari 24

Diagnosa Kapasitor

Unit Induk Transmisi Jawa Bagian Tengah

Sub Bidang Pemeliharaan GI


9 November 2020
BIODATA

Nama: Waski Bastaman


Unit : UPT Purwokerto – ULTG Tegal
NIP : 8708126P3B
Jabatan : Manager Unit Layanan Transmisi dan Gardu Induk Tegal
Tempat / Tgl Lahir : Bogor/ 03 Januari 1987
Alamat : Komp. Panghegar jl. Panyileukan No.13 Bandung

www.pln.co.id | 01
Pendahuluan
Bank Kapasitor adalah peralatan yang digunakan untuk memperbaiki kualitas pasokan energi listrik antara lain
memperbaiki mutu tegangan di sisi beban, faktor daya (cos Φ ) dan mengurangi rugi-rugi transmisi.

Elemen kapasitor merupakan bagian terkecil dari


kapasitor yang berupa belitan
aluminium foil dan plastic film

Sebuah unit kapasitor terdiri dari elemen-elemen kapasitor yang dihubungkan dalam
suatu matriks secara seri dan parallel (Seperti pada gambar). Unit kapasitor rata-rata
terdiri dari 40
elemen-elemen. Elemen-elemen kapasitor dihubungkan secara seri untuk membangun
tegangan dan dihubungkan secara paralel untuk membangun daya (VAR) pada unit
kapasitor. Unit kapasitor dilengkapi dengan resistor yang berfungsi sebagai elemen
pelepasan muatan kapasitor (discharge device). Rating tegangan unit kapasitor bervariasi
dari 240 V sampai 25 kV dan rating kapasitas dari 2,5 kVAR sampai 1 MVAR

www.pln.co.id | 3
Bagian Kapasitor Bank
4

1
Keterangan :
4
1. Bushing
2. Body Kapasitor
2
3. Fuse
KAPASITOR TAMPAK LUAR 4. Sambungan/Klem
6
5. Dielectric (Minyak)
1
6. Rel pengumpul arus
7 7. Serandang
3

8
8. Grounding
5
BANK KAPASITOR KAPASITOR TAMPAK DALAM

www.pln.co.id | 4
Batasan Operasi Kapasitor
Menurut IEEE Std 18-1992 and Std 1036-1992 dinyatakan bahwa:
1. Kapasitor unit harus mampu beroperasi kontinu pada rating 110% V
rms dan tegangan puncak tidak melebihi 1.2 V2 Vrms serta harus
mampu dilalui arus sebasar 135% I nominal.
2. Pada rating tegangan dan frekeunsi, daya reaktif harus berkisar antara
100 % sampai 115% rating daya reaktif.

www.pln.co.id | 5
Inspeksi Kapasitor

1. Inspeksi Level 1, yaitu inspeksi yang dilakukan secara visual berikut dengan
pencatatan hasilnya. Inspeksi ini dilaksanakan oleh petugas Gardu Induk.

2. Inspeksi Level 2, yaitu pengujian dan pengukuran peralatan yang dilakukan


secara online (saat peralatan bertegangan) berikut dengan pencatatan
hasilnya.

3. Inspeksi Level 3, yaitu pengujian dan pengukuran peralatan yang dilakukan


secara offline (saat peralatan tidak bertegangan/atau dalam kondisi padam)
berikut dengan pencatatan hasilnya.
www.pln.co.id | 6
Diagnosa Kapasitor
• Bushing • Thermovisi • Tahanan Isolasi
• Body Kapasitor • Pengujian Resistansi
• Fuse cut out AC
• Sambungan/klem/ • Pengujian Kapasitansi
jumper • Pengujian Tan Delta
• Mechanical Structure

In Service Inspection In Service Shutdown


(IL1) Measurement (IL2) Measurement (IL3)

DIAGNOSA KONDISI KAPASITOR

www.pln.co.id | 7
Evaluasi IL1
In service inspection adalah kegiatan
d. Sambungan/klem/jumper
pengamatan visual pada bagian-bagian
 Kondisi mur baut-mur baut sambungan
peralatan
kapasitor
terhadap adanya anomali yang berpotensi
 Kondisi rel bar sambungan antar unit kapasitor
menurunkan unjuk kerja peralatan atau
 Kondisi jumper antar capasitor
merusak sebagian/keseluruhan peralatan.
 Kondisi sambungan rangkaian kapasitor ke
Bagian-bagian kapasitor yang di inspeksi
CT/CVT
visual saat beroperasi ialah sebagai
KAPASITOR
berikut:
 Kondisi sambungan pentanahan
a. Bushing
e. Mechanical Structure
 Kondisi Bushing kapasitor
 Kondisi isolator support
 Kondisi clamp bushing
 Kondisi serandang
 Kebocoran minyak bushing
b. Body kapasitor
c. Fuse cut out
 Kondisi fuse/cut out kapasitor
Sumber: SK DIR 0520-2 Tahun 2014
 Kondisi clamp fuse cut out

www.pln.co.id | 8
Evaluasi IL1
 IN SERVICE INSPECTION

Sumber: SK DIR 0520-2 Tahun 2014

www.pln.co.id | 9
Evaluasi IL2 (1/2)
 THERMOVISI KLEM DAN
KONDUKTOR

Sumber: SK DIR 0520-2 Tahun 2014

www.pln.co.id | 10
Evaluasi IL2 (1/2)
Thermovisi Body Unit Kapasitor
Evaluasi dilakukan dengan cara membandingkan hasil thermography antar unit kapasitor.
Berdasarkan InternationaI Electrical Testing Association (NETA) Maintenance Testing
Specifications (NETA MTS-1997) interpretasi hasil thermovisi dapat dikategorikan sebagai

www.pln.co.id | 11
Evaluasi IL3
Shutdown Treatment
Shutdown treatment adalah pekerjaan dilakukan untuk memperbaiki anomali yang ditemukan pada saat in service
inspection/measurement atau menindaklajuti hasil shutdown testing/measurement. Pelaksanaan treatment meliputi
unit kapasitor secara individu maupun dalam satu kesatuan (bank), diantaranya adalah sebagai berikut:
N0 Bagian Peralatan Yang Diperiksa Cara Pemeliharaan Standard Hasil

1 Body Kapasitor • Membersihkan body kapasitor terhadap debu dan kotoran. • Bersih
• Mengecat ulang body kapasitor jika terindikasi berkarat • Tidak karatan
2 Bushing Kapasitor • Membersihkan keramik insulator terhadap polutan. • Bersih
• Merekondisi kualitas permukaan keramikinsulator jika terindikasi • Tidak cacat
flex/pecah dengan menggunakan insulator varnish

3 Unit Kapasitor • Mengganti unit kapasitor yang nilai kapasitansinya menyimpang dari • Sesuai dengan name plate
nameplate (sesuai rekomendasi pabrikan)
4 Klem Sambungan • Membersihkan klem sambungan termasuk baut pengikatnya • Bersih, dan tidak berkarat,
terhadap polutan dan karat. Melaksanakan penggantian klem jika antar sambungan dilapisi
diperlukan dengan electrical jointing
• Memeriksa kekuatan ikatan klem Compund (contact grease)
• Terikat Kencang

www.pln.co.id | 12
Evaluasi IL3
Shutdown Treatment
N0 Bagian Peralatan Yang Diperiksa Cara Pemeliharaan Standard Hasil

5 Konduktor sambungan • Memeriksa kondisi stranded konduktor terpasang terhadap potensi • Tidak karatan
antar unit kapasitor karat dan ganti jika terindikasi berkarat/putus salah satu urat atau
lebih

6 Bank Kapasitor • Memeriksa kondisi kualitas sambungan kerangka penyangga • Terikat Kencang

7 Rangka Bank Kapasitor • Membersihkan body penyangga terhadap polutan dan karat • Bersih
• Mengecat ulang body penyangga jika terindikasi berkara • Tidak karatan
8 Isolator penyangga rangka bank • Membersihkan body isolator terhadap polutan dan rekondisi • Bersih dan permukaan
kapasitor permukaan insulator dengan insulating varnish/ceramic sealer. insulator rata/halus
• Mengecat ulang besi pemegang isolator jika terindikasi berkarat • Tidak Karatan
• Memeriksa kawat pentanahan • Tidak berkarat/putus dan
• Memperbaiki tahanan pentanahan jika hasil ukur melebihi standar kencang
• Tahanan pentanahan < 1Ω

www.pln.co.id | 13
Evaluasi IL3
Shutdown testing/measurement adalah pekerjaan pengujian/pengukuran yang dilakukan
pada saat kapasitor dalam keadaan tidak beroperasi. Pekerjaan ini dilakukan pada saat
pemeliharaan rutin maupun pada saat investigasi ketidaknormalan.

1. Pengukuran Tahanan Isolasi Kapasitor


Pengukuran tahanan isolasi pada kapasitor hanya khusus dilakukan untuk kapasitor yang terisolasi terhadap ground/body. Hal yang
perlu diperhatikan dalam pelaksanaan pengujian ini adalah besarnya tegangan uji tidak boleh melebihi tegangan nominal kapasitor
seperti yang tertera pada name platenya. Peralatan uji yang digunakan sama seperti peralatan uji tahanan isolasi standar. Penerapan
pengujian dilakukan per bank/rangkaian/phasa, sedangkan jika terindikasi adanya kelainan, maka identifikasi selanjutnya harus
dilakukan pengujian pada tiap unitnya. Durasi pengujian tahanan isolasi kapasitor adalah 1 menit secara kontinyu tidak terputus.

www.pln.co.id | 14
Evaluasi IL3
2. Pengukuran Resistansi AC Kapasitor
Pengukuran resistansi AC kapasitor dilakukan baik pada kapasitor dengan jenis yang terisolasi terhadap ground/body
maupun pada kapasitor yang tersambung ke ground disalah satu sisi terminalnya. Pelaksanaan pengukuran
menggunakan RLC meter. Penerapan pengujian dilakukan per bank/rangkaian/phasa, sedangkan jika terindikasi
adanya kelainan, maka identifikasi selanjutnya harus dilakukan pengukuran pada tiap unitnya. Teknik pengukuran
resistansi pada kapasitor dapat juga dilakukan dengan memakai sumber tegangan 220 V 50 Hz, dengan mengukur nilai
arus dan sudut phasa V/I sehingga akan dapat dihitung besarnya nilai resistansi AC

www.pln.co.id | 15
Evaluasi IL3
3. Pengujian Kapasitansi Kapasitor
Pengukuran nilai kapasitansi pada kapasitor dilakukan baik pada kapasitor dengan jenis yang terisolasi terhadap
ground/body maupun pada kapasitor yang tersambung ke ground di salah satu sisi terminalnya. Pelaksanaan
pengukuran menggunakan RLC meter. Pengukuran dilakukan per-unit kapasitor. Teknik pengukuran kapasitansi pada
kapasitor dapat juga dilakukan dengan memakai sumber tegangan 220 V 50 Hz, dengan mengukur nilai arus dan sudut
phasa V-I sehingga akan dapat dihitung besarnya nilai kapasitansinya.

www.pln.co.id | 16
Evaluasi IL3
4. Pengujian Dissipation Factor (Tangen Delta)
Pengukuran nilai kapasitansi pada kapasitor dilakukan baik pada kapasitor dengan jenis yang terisolasi terhadap
ground/body maupun pada kapasitor yang tersambung ke ground di salah satu sisi terminalnya. Pelaksanaan
pengukuran menggunakan tangen delta meter. Hal yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan pengujian ini adalah
besarnya tegangan uji tidak boleh melebihi tegangan nominal kapasitor seperti yang tertera pada
name platenya

www.pln.co.id | 17
Open-Close PMT Bay Kapasitor (2/2)
• Staggered Closing
• Perbedaan memasukkan PMT setiap
fasa
• Grounded Capasitor:
• Setiap fasa berbeda 30° / 3.3ms
• Un Grounded Capacitor:
• Fasa R & S close bersamaan
• Fasa T berbeda 45° / 5 ms
• Menghindari inrush current dari
kapasitor

www.pln.co.id | 18
Terima Kasih
Hatur Nuhun
Matur Nuwun

19
FMEA Studi Kasus Bushing Kapasitor (1/3)

www.pln.co.id | 20
FMEA Studi Kasus Bushing Kapasitor (2/3)
 Perbaikan Hotspot Kapasitor

www.pln.co.id | 21
FMEA Studi Kasus Bushing Kapasitor (3/3)
 Perbaikan Hotspot Kapasitor

Hotspot menyebabkan deviasi


kapasitansi terhadap nameplate

www.pln.co.id | 22
FMEA Studi Kasus Fuse (1/2)

Terjadi gangguan fuse kapasitor putus pada


fasa T sebanyak 4 buah, sehingga konfigurasi
kapasitor menjadi tidak seimbang (tidak
optimal dalam meningkatkan tegangan system)

www.pln.co.id | 23
FMEA Studi Kasus Fuse Kapasitor (2/2)
 Tindak Lanjut Fuse Kapasitor Putus

Fuse Kapasitor putus mengindikasikan adanya


pemburukan pada bank kapasitor yang mengakibatkan
peningkatan tegangan tidak optimal.
Tindak lanjut yang dilakukan adalah meratakan
kapasitor antar fasa, dalam kasus ini kapasitor fasa R
dan S dipindah ke fasa T sehingga didapat jumlah
kapasitor yang rata. Hasil tindak lanjut adalah output
tegangan system dapat meningkat 1 kV setelah
operasi

www.pln.co.id | 24

Anda mungkin juga menyukai