Anda di halaman 1dari 11

VISI DAN STRATEGI GERAKAN

MUHAMMADIYAH ABAD KE-2


BAITUL ARQOM PURNA STUDI
UNIVERSITA MUHAMMADIYAH PRINGSEWU
TAHUN 2022

Hasbullah, M.Pd.I
Dosen AIK UMPRI _Staf LP3AIK
PENDAHULUAN

Haedar Nashir (2010) menyebut,


Muhammadiyah pada abad kedua menghadapi
tantangan yang tidak ringan. Muhammadiyah
sebagai bagian dari bangsa berada pada pusaran
dinamika globalisasi yang membawa ideologi
kapitalisme dan neoliberalisme global. Oleh
karena itu, Muhammadiyah perlu mengukuhkan
diri sebagai gerakan tajdid sebagai ruh
persyarikatan sejak pertama berdiri.
Agenda Muhammadiyah pada abad kedua
adalah menegaskan tekad dan usaha untuk
terus menerus menjadikan gerakannya
sebagai Gerakan Pencerahan dengan misi
membebaskan, memberdayakan dan
memajukan kehidupan.
MUHAMMADIYAH ABAD KE 2

Muhammadiyah pada abad kedua berkomitmen


kuat untuk melakukan gerakan pencerahan.
Gerakan pencerahan merupakan praksis islam
yang berkemajuan untuk membebaskan,
memberdayakan, dan memajukan kehidupan.
Gerakan pencerahan merupakan jawaban atas
problem kemanusiaan, berupa kemiskinan,
kebodohan, ketertinggalan dan persoalan
persoalan lain.
Pada abad kedua, Muhammadiyah menghadapi
perkembangan dunia yang semakin kosmopolit dan
Muhammadiyah harus berperan sebagai integral dari
warga semesta dan dituntut komitmennya dalam
menyebarluaskan gerakan pencerahan. Demi
terwujudnya wawasan kemanusiaan yang universal
dan menjunjung tinggi perdamaian, toleransi,
kemajemukan, kebajikan, peradaban, dan nilai nilai
utama.
GERAKAN ABAD KE 2
MUHAMMADIYAH

: Gerakan pencerahan menampilkan Islam untuk


menjawab masalah
1. Kekeringan Ruhani
2. Krisis Moral,
3. Kekerasan,
4. Terorisme Konflik,
5. Korupsi,
6. Kerusakan ekologis
7. Dan bentuk kejahatan kemanusiaan.
Gerakan pencerahan Muhammadiyah terus
bergerak dalam mengemban misi dakwah dan
tajdid untuk menghadirkan Islam sebagai ajaran
yang mengembangkan sikap tengahan
(wasithiyah), membangun perdamaian,
menghargai kemajemukan, menghormati harkat
dan martabat, mencerdaskan kehidupan
berbangsa, menjunjung tinggi akhlak mulia, dan
memajukan kehidupan umat manusia.
Gerakan pencerahan Muhammadiyah
mengembangkan strategi dari revitalisasi
(penguatan kembali) ke transformasi
(perubahan dinamis) untuk melahirkan amal
usaha dan aksi aksi sosial kemasyarakatan
yang memihak
kaum dhu’afa dan mustadh’afin serta
memperkut civil society.
Dalam gerakan pencerahan, Muhammadiyah
memaknai dan mengaktualisasi jihad sebagai
ikhtiar mengerahkan segala kemampuan untuk
mewujudkan kehidupan seluruh umat manusia
yang maju, adil, makmur, bermartabat, dan
berdaulat. Jihad dalam pandangan Muhammadiyah
bukan perjuangan dengan kekerasan, konflik dan
permusuhan.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai