AKRUALISASI SEKTOR PUBLIK LATAR BELAKANG Basis akuntansi menjadi salah satu prinsip akuntansi yang penting untuk menentukan kapan suatu transaksi harus diakui dan dicatat (recorded) dalam siklus akuntanasi suatu organisasi. Basis akuntansi yang pertama kali diterapkan di dalam akuntansi pemerintahan di Indonesia adalah basis kas modifikasian sebagaimana yang ditetapkan dalam Kepmendagri No. 29 Tahun 2002.
Menurut Mardiasmo (2009) basis akuntansi,
yang disebut juga dengan system akuntansi, dalam akuntansi sector publik selama ini menggunakan akuntansi berbasis kas (cash accounting). Namun demikian, untuk meningkatkan kinerja pemerintahan, dimulailah perubahan penggunaan basis akuntansi yang digunakan dalam pemerintahan, yaitu akuntansi berbasis akrual (accrual accounting). A. AKUNTANSI BERBASIS AKRUAL Simanjuntak (2010) menjelaskan bahwa akuntansi berbasis akrual merupakan suatu basis akuntansi yang terkait dengan pengakuan, pencatatan, dan penyajian transaksi ekonomi dan peristiwa lain dalam laporan keuangan pada saat terjadinya tersebut, tanpa memperhatikan waktu kas atau setara kas diterima atau dibayarkan. Menurut Mahmudi (2011) dalam pengaplikasiannya akuntansi berbasis akrual memiliki tujuan dalam penentuan biaya pelayanan (cost of service) dan penentuan harga/tarif pelayanan (pricing/charging for service).
Menurut Ritonga (tanpa tahun) akuntansi berbasis
akrual memiliki konsep sebagai berikut:
1. Pengakuan pendapatan
2. Pengakuan biaya Penerapan akuntansi berbasis akrual tentu memiliki perbedaan dengan akuntansi berbasis kas, yakni (Mardiasmo, 2009):
Bagian kas: penerimaan kas – pengeluaran kas = perubahan
Pendapatan = penerimaan kas selama satu periode akuntansi –
saldo awal piutang + saldo akhir piutang.
Biaya = kas yang dibayarkan selama satu periode akuntansi –
saldo awal utang + saldo akhir utang. B. PENERAPAN ADOPSI AKUNTANSI AKRUAL SECARA PENUH (FULL ADOPTION) Pada modul general ledger & chart of accounts yang disusun oleh Islam dkk. (2010) disebutkan bahwa implementasi konsep akrual yang ditetapkan saat ini masih gabungan kas dan akrual (cash toward accrual). Menurut Simanjuntak (2010) proses penyusunan SAP disesuaikan dengan standar internasional dan kondisi di Indonesia itu sendiri serta KSAP selaku komite/dewan yang memi- liki kewenangan dalam penyusunan PSAP mendasari implementasinya pada: a. International Federation of Accountants b. International Accounting Standarts Commiter c. International Monetary Fund d. Ikatan Akuntan Indonesia e. Financial Accounting Standard Board f. Government Accounting Standard Board g. Pemerintah Indonesia h. Organisasi profesi lainnya C. DILEMATIKA AKRUALISASI SEKTOR PUBLIK Pada proses suat pengadopsian yang baru tentu akan mengalami beberapa pertentangan antara pihak- pihak yang setuju dan tidak sehingga menimbulkan dilemma tersendiri ketika menerapkannya. Menurut Halim dan Kusufi (2012) penerapan akuntansi berbasis akrual memiliki manfaat tersendiri yakni dari segi penerapannya yang akuntabel karena pengakuannya pada saat terjadi transaksi. Namun ada pula kritikan atas penerapan akuntansi akrual di sector publik. Place Your Picture Here
Dilematika lain yang terjadi akibat terkait dengan
penerapan adopsi penuh akuntansi berbasis akrual yakni adanya tekanan akibat reformasi akuntansi sector public untuk mendorong diberlakukannya pengelolaan keuangan yang akuntabel dan juga ada tekanan dari Lembaga-Lembaga internasional seperti World Bank, UNDP, IMF, serta adanya standardisasi internasional/IPSAS (Mahmudi,2011). Thank You
Rencana akumulasi yang dibuat sederhana: Bagaimana dan mengapa berinvestasi di bidang keuangan dengan membangun rencana akumulasi otomatis yang disesuaikan untuk memanfaatkan tujuan Anda
Ekonomi makro menjadi sederhana, berinvestasi dengan menafsirkan pasar keuangan: Cara membaca dan memahami pasar keuangan agar dapat berinvestasi secara sadar berkat data yang disediakan oleh ekonomi makro