Anda di halaman 1dari 11

BAB 15

DILEMATIKA FULL ADOPTION PADA


AKRUALISASI SEKTOR PUBLIK
LATAR BELAKANG
Basis akuntansi menjadi salah satu prinsip akuntansi
yang penting untuk menentukan kapan suatu transaksi
harus diakui dan dicatat (recorded) dalam siklus
akuntanasi suatu organisasi. Basis akuntansi yang
pertama kali diterapkan di dalam akuntansi
pemerintahan di Indonesia adalah basis kas
modifikasian sebagaimana yang ditetapkan dalam
Kepmendagri No. 29 Tahun 2002.

Menurut Mardiasmo (2009) basis akuntansi,


yang disebut juga dengan system akuntansi, dalam
akuntansi sector publik selama ini menggunakan
akuntansi berbasis kas (cash accounting). Namun
demikian, untuk meningkatkan kinerja pemerintahan,
dimulailah perubahan penggunaan basis akuntansi
yang digunakan dalam pemerintahan, yaitu akuntansi
berbasis akrual (accrual accounting).
A. AKUNTANSI BERBASIS AKRUAL
Simanjuntak (2010) menjelaskan bahwa akuntansi berbasis
akrual merupakan suatu basis akuntansi yang terkait
dengan pengakuan, pencatatan, dan penyajian transaksi
ekonomi dan peristiwa lain dalam laporan keuangan pada
saat terjadinya tersebut, tanpa memperhatikan waktu kas
atau setara kas diterima atau dibayarkan.
Menurut Mahmudi (2011) dalam pengaplikasiannya
akuntansi berbasis akrual memiliki tujuan dalam
penentuan biaya pelayanan (cost of service) dan
penentuan harga/tarif pelayanan (pricing/charging for
service).

Menurut Ritonga (tanpa tahun) akuntansi berbasis


akrual memiliki konsep sebagai berikut:

1. Pengakuan pendapatan

2. Pengakuan biaya
Penerapan akuntansi berbasis akrual tentu memiliki perbedaan dengan akuntansi berbasis
kas, yakni (Mardiasmo, 2009):

Bagian kas: penerimaan kas – pengeluaran kas = perubahan


kas.
Basis akrual: pendapatan – biaya-biaya = rugi/laba

Pendapatan = penerimaan kas selama satu periode akuntansi –


saldo awal piutang + saldo akhir piutang.

Biaya = kas yang dibayarkan selama satu periode akuntansi –


saldo awal utang + saldo akhir utang.
B. PENERAPAN ADOPSI AKUNTANSI AKRUAL SECARA PENUH (FULL ADOPTION)
Pada modul general ledger & chart of accounts yang disusun oleh Islam dkk.
(2010) disebutkan bahwa implementasi konsep akrual yang ditetapkan saat ini
masih gabungan kas dan akrual (cash toward accrual). Menurut Simanjuntak
(2010) proses penyusunan SAP disesuaikan dengan standar internasional dan
kondisi di Indonesia itu sendiri serta KSAP selaku komite/dewan yang memi-
liki kewenangan dalam penyusunan PSAP mendasari implementasinya pada:
a. International Federation of Accountants
b. International Accounting Standarts Commiter
c. International Monetary Fund
d. Ikatan Akuntan Indonesia
e. Financial Accounting Standard Board
f. Government Accounting Standard Board
g. Pemerintah Indonesia
h. Organisasi profesi lainnya
C. DILEMATIKA AKRUALISASI SEKTOR PUBLIK
Pada proses suat pengadopsian yang baru tentu
akan mengalami beberapa pertentangan antara pihak-
pihak yang setuju dan tidak sehingga menimbulkan
dilemma tersendiri ketika menerapkannya. Menurut
Halim dan Kusufi (2012) penerapan akuntansi
berbasis akrual memiliki manfaat tersendiri yakni dari
segi penerapannya yang akuntabel karena
pengakuannya pada saat terjadi transaksi. Namun
ada pula kritikan atas penerapan akuntansi akrual di
sector publik. Place Your Picture Here

Dilematika lain yang terjadi akibat terkait dengan


penerapan adopsi penuh akuntansi berbasis akrual
yakni adanya tekanan akibat reformasi akuntansi
sector public untuk mendorong diberlakukannya
pengelolaan keuangan yang akuntabel dan juga ada
tekanan dari Lembaga-Lembaga internasional seperti
World Bank, UNDP, IMF, serta adanya standardisasi
internasional/IPSAS (Mahmudi,2011).
Thank You

Anda mungkin juga menyukai