Anda di halaman 1dari 24

PHC, Konsep Keluarga dan

Komunitas
Shinta Arini Ayu, Ns., M. Kes
Konsep Pelayanan Kesehatan Primer
• Konsep Pelayanan kesehatan primer Pelayanan kesehatan
primer/primary health care (PHC) merupakan suatu
pelayanan kesehatan yang esensial dan diselenggarakan
berdasarkan tata cara dan teknologi praktis, sesuai
dengan kaedah ilmu pengetahuan serta diterima oleh
masyarakat, dapat dicapai oleh perorangan dan keluarga
dalam masyarakat melalui peran aktif secara penuh
dengan biaya yang dapat terjangkau oleh masyarakat
dan negara untuk memelihara setiap tahap
perkembangan serta didukung oleh semangat
kemandirian dan menentukan diri sendiri (WHO, 1978).
• Depkes (2009) dalam sistem kesehatan nasional (SKN) juga
mendefinisikan bahwa upaya kesehatan primer merupakan
upaya kesehatan dasar di mana terjadi kontak pertama
perorangan atau masyarakat dengan pelayanan kesehatan.
Pelayanan kesehatan komunitas pada prinsipnya
mengutamakan pelayanan kesehatan promotif dan preventif.
• Pelayanan promotif adalah upaya meningkatkan kesehatan
masyarakat ke arah yang lebih baik dan pelayanan preventif
mencegah agar masyarakat tidak jatuh sakit atau terhindar dari
penyakit. Di Indonesia, level pelayanan primer sebagian besar
berada di desa atau kelurahan dan sebagian besar fasilitas
berbasis  masyarakat dan memberikan pelayanan untuk program
pelayanan kesehatan primer dan program preventif.  
• Di Indonesia, penyelenggaraan PHC
dilaksanakan di Puskesmas dan jaringan yang
berbasis komunitas dan partisipasi masyarakat,
yaitu Poskesdes dan Posyandu yang ada di
setiap wilayah kecamatan dan kelurahan atau
desa.
• Ujung tombak dari pelayanan PHC di Indonesia
adalah penyelenggaraan Puskesmas.
Konsep Komunitas

Batasan Komunitas Ada beberapa batasan komunitas yang digunakan


antara lain sebagai berikut:
• Komunitas adalah unit dari organisasi sosial dan teritorial, yang
tergantung dari besarnya, sehingga dapat berupa RT, RW, desa dan
kota. 
• Komunitas adalah sekelompok manusia serta hubungan yang ada di
dalamnya sebagaimana yang berkembang dan digunakan dalam suatu
agen, institusi serta  lingkungan fisik yang lazim. 
• Komunitas adalah sekelompok manusia yang saling berhubungan lebih
sering dibandingkan dengan manusia lain yang berada di luarnya serta
saling tergantung untuk memenuhi keperluan barang dan jasa yang
penting, untuk menunjang kehidupan sehari-hari.            
Komponen  Komunitas  Komponen komunitas
adalah seperti berikut ini. 
a. Manusia (people)  Menjelaskan  unsur “The who” dari komunitas
sangat  bermanfaat dalam menjawab: Siapa sasaran program?
Bagaimana karakteristiknya?
b. Ruang dan waktu (space and time)  Menjelaskan unsur “the
where and when” dari komunitas sangat bermanfaat dalam
menjawab: Di mana lokasi sasarannya? Kapan waktu yang tepat
melaksanakan program kesehatan untuk komunitas desa dan
komunitas kota?
c. Tujuan (purpose)  Menyelesaikan unsur “The why and now“ dari
komunitas sangat bermanfaat dalam menjawab penyebab
timbulnya masalah kesehatan dan program kesehatan yang patut
dilaksanakan. Penyebab timbulnya masalah kesehatan pada
komunitas buruh tentu tidak sama dengan komunitas petani.
Program kesehatan yang sesuai untuk komunitas seniman. 
Fungsi Komunitas adalah
sebagai berikut. 
• Produksi, distribusi dan konsumsi   Kemampuan memenuhi dan
meningkatkan kesejahteraan ekonomi para anggota. Biasanya
dicerminkan dengan keterlibatan masyarakat dalam kegiatan
perdagangan dan industri yang dirasakan manfaatnya oleh
masyarakat sendiri. 
• Sosialisasi  Kemampuan meneruskan nilai-nilai sosial, moral, budaya,
pengetahuan dan keterampilan kepada para anggota. Biasanya
dilakukan melalui institusi-institusi yang ada di masyarakat, seperti
keluarga, sekolah, atau organisasi sosial. 
• Kontrol sosial  Kemampuan memelihara berbagai ketentuan,
peraturan serta norma masyarakat. Biasanya terkait untuk menjamin
keamanan masyarakat. Dilakukan baik melalui keluarga, sekolah,
maupun pengajian. 
Lanjutan…
• Partisipasi  Cara masyarakat berperan serta dalam
memuaskan para anggota. Biasanya dilaksanakan
melalui berbagai organisasi masyarakat, termasuk
keluarga (untuk para anggota keluarga). 
• Dukungan bersama  Kemampuan masyarakat
melaksanakan upaya khusus yang diperlukan oleh
para anggota terutama dalam keadaan darurat,
dapat berupa bantuan keluarga untuk para anggota
keluarga, atau bantuan masyarakat untuk kelompok
yang tidak punya/mampu (yatim piatu, lansia). 
Pengaruh Komunitas terhadap Kesehatan

Fungsi komunitas tidak sempurna, sehingga dapat


menimbulkan berbagai masalah, baik terhadap individu
maupun terhadap komunitas secara keseluruhan. Masalah
yang bisa timbul seperti berikut. 
a. Gangguan pada fungsi produksi, distribusi dan konsumsi
pangan, misalnya dapat  menimbulkan kekurangan gizi. 
b. Gangguan pada fungsi dukungan bersama (mutual
support) pada lansia, misalnya  dapat memperberat
berbagai penyakit lansia. 
c. Gangguan pada fungsi sosialisasi nilai-nilai moral, misalnya
dapat menimbulkan  penyakit seksual.
Prinsip Kesehatan Komunitas Prinsip yang
dipegang dalam kesehatan komunitas adalah:  

a. insiden atau prevalen tinggi;  


b. risiko kematian tinggi;  
c. penyelesaian mengikutsertakan peran serta
masyarakat; 
d. lebih mengutamakan tindakan promotif dan/atau
preventif dari pada kuratif dan/atau  rehabilitatif; 
e. tanggung jawab pemerintah lebih besar dari pada
masyarakat/swasta;  
f. aspek efektivitas dan efisien tinggi
Konsep Keluarga
• Keluarga adalah unit terkecil dalam masyarakat yang
terdiri dari suami, istri, atau suami istri dan anaknya atau
ayah dengan anaknya atau ibu dengan anaknya (UU No.10
tahun 1992)
• Keluarga adalah dua orang atau lebih yang dibentuk
berdasarkan ikatan perkawinan yang sah, mampu
memenuhi kebutuhan hidup spiritual dan material yang
layak, bertakwa kepada Tuhan, memiliki hbungan yang
selaras dan seimbang antara anggota keluarga
dan masyarakat serta lingkungannya. (Menurut BKKBN,
1999).
Dari definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa
keluarga adalah :

• Unit terkecil dari masyarakat


• Terdiri atas dua orang atau lebih
• Adanya ikatan perkawinan atau pertalian darah
• Hidup dalam satu rumah tangga
• Di bawah asuhan seorang kepala rumah tangga
• Berinteraksi diantara sesama anggota keluarga
• Setiap anggota keluarga mempunyai peran masing –
masing
• Menciptakan, mempertahankan suatu kebudayaan.
Ciri – ciri keluarga

a. Diikat dalam suatu tali perkawinan


b. Ada hubungan darah
c. Ada ikatan batin
d. Ada tanggung jawab masing – masing anggotanya
e. Ada pengambilan keputusan
f. Ada kerja sama antar anggota keluarga
g. Komunikasi interaksi antar anggota keluarga
h. Tinggal dalam satu rumah
Bentuk / Tipe Keluarga
Goldenberg ( 1980 )
a. Nuclear family ( keluarga inti ) terdiri dari suami istri
dan anak kandung.
b. Extended family ( keluarga besar ) selain suami / istri
dan anak ada juga orang lain ( nenek, kakek, paman,
bibi )
c. Blended family ( keluarga campuran ) : suami, istri,
anak kandung, anak tiri.
d. Common law family ( keluarga menurut hukum
umum ) keluarga tanpa ikatan nikah, berkumpul
dalam  satu rumah 🡪 maybe with children.
e. Single parent family ( keluarga orang tua tunggal)
maybe keluarga cerai, ditinggal menikah atau tidak
menikah, ditinggal mati atau tidak punya anak.
f. Commune family ( keluarga hidup bersama ).
g. Serial family suami istri mempunyai anak lalu cerai
dan masing – masing menikah lagi dan dari
keluarganya yang beru mempunyai anank – anak
lagi.
h. Composite family ( keluarga gabungan ) keluarga
yang terdiri dari satu istri dengan beberapa suami
atau sebaliknya ( polygami/polyandri )
i. Cohibition family ( cohabitation ) kumpul kebo tanpa
anak
Bentuk dan type keluarga menurut Fredman
( 1981 )

• TRADISIONAL :
a. The nuclear family (keluarga inti): Keluarga yang terdiri dari
suami, istri dan anak
b. The dyad family: Keluarga yang terdiri dari suami dan istri
(tanpa anak) yang hidup bersama dalam satu rumah
c. Keluarga usila: Keluarga yang terdiri dari suami istri yang
sudah tua dengan anak sudah memisahkan diri
d. The childless family: Keluarga tanpa anak karena terlambat
menikah dan untuk mendapatkan anak terlambat
waktunya, yang disebabkan karena mengejar
karir/pendidikan yang terjadi pada wanita
Cont…
e. The extended family (keluarga luas/besar): Keluarga yang terdiri dari
tiga generasi yang hidup bersama dalam satu rumah seperti nuclear
family disertai : paman, tante, orang tua (kakak-nenek), keponakan, dll)
f.  The single-parent family (keluarga duda/janda): Keluarga yang terdiri
dari satu orang tua (ayah dan ibu) dengan anak, hal ini terjadi biasanya
melalui proses perceraian, kematian dan ditinggalkan (menyalahi
hukum pernikahan)
g.  Commuter family: Kedua orang tua bekerja di kota yang berbeda, tetapi
salah satu kota tersebut sebagai tempat tinggal dan orang tua yang
bekerja diluar kota bisa berkumpul pada anggota keluarga pada saat
akhir pekan (week-end)
h. Multigenerational family: Keluarga dengan beberapa generasi atau
kelompok umur yang tinggal bersama dalam satu rumah
Cont…
i. Kin-network family: Beberapa keluarga inti yang tinggal
dalam satu rumah atau saling berdekatan dan saling
menggunakan barang-barang dan pelayanan yang sama.
Misalnya : dapur, kamar mandi, televisi, telpon, dll)
j. Blended family: Keluarga yang dibentuk oleh duda atau
janda yang menikah kembali dan membesarkan anak dari
perkawinan sebelumnya
k. The single adult living alone / single-adult family: Keluarga
yang terdiri dari orang dewasa yang hidup sendiri karena
pilihannya atau perpisahan (separasi), seperti : perceraian
atau ditinggal mati
NON-TRADISIONAL :
1) The unmarried teenage mother: Keluarga yang terdiri dari orang tua
(terutama ibu) dengan anak dari hubungan tanpa nikah
2) The stepparent family: Keluarga dengan orangtua tiri
3)  Commune family: Beberapa pasangan keluarga (dengan anaknya)
yang tidak ada hubungan saudara, yang hidup bersama dalam satu
rumah, sumber dan fasilitas yang sama, pengalaman yang sama,
sosialisasi anak dengan melalui aktivitas kelompok / membesarkan
anak bersama
4) The nonmarital heterosexual cohabiting family: Keluarga yang hidup
bersama berganti-ganti pasangan tanpa melalui pernikahan
5) Gay and lesbian families: Seseorang yang mempunyai persamaan sex
hidup bersama sebagaimana pasangan suami-istri (marital partners)
6) Cohabitating couple: Orang dewasa yang hidup bersama diluar ikatan
perkawinan karena beberapa alasan tertentu
7) Group-marriage family: Beberapa orang dewasa yang menggunakan
alat-alat rumah tangga bersama, yang merasa telah saling menikah satu
dengan yang lainnya, berbagi sesuatu, termasuk sexual dan
membesarkan anaknya
8)  Group network family: Keluarga inti yang dibatasi oleh set aturan/nilai-
nilai, hidup berdekatan satu sama lain dan saling menggunakan barang-
barang rumah tangga bersama, pelayanan dan bertanggung jawab
membesarkan anaknya
9)  Foster family: Keluarga menerima anak yang tidak ada hubungan
keluarga/saudara dalam waktu sementara, pada saat orangtua anak
tersebut perlu mendapatkan bantuan untuk menyatukan kembali
keluarga yang aslinya
10)Homeless family: Keluarga yang terbentuk dan tidak mempunyai
perlindungan yang permanen karena krisis personal yang dihubungkan
dengan keadaan ekonomi dan atau problem kesehatan mental 
11) Gang: Sebuah bentuk keluarga yang destruktif, dari orang-orang muda
yang mencari ikatan emosional dan keluarga yang mempunyai perhatian,
tetapi berkembang dalam kekerasan dan kriminal dalam kehidupannya.
Tipe keluarga menurut  Carter
a. Keluarga inti ( Nuclear Family ): Adalah keluarga yang terdiri atas ayah, ibu,
dan anak – anak.
b. Keluarga Besar ( Ekstended Family ): Adalah keluarga inti ditambah dengan
sanak keluarga, misalnya; nenek, kakek, keponakan, saudara sepupu,
paman, bibi, dan sebagainya.
c. Keluarga Berantai ( Serial Family ): Adalah keluarga yang terdiri atas wanita
dan pria yang menikah lebih dari satu kali dan merupakan keluarga inti.
d. Keluarga Janda/Duda ( Singgel Family ): Adalah keluarga yang terjadi
karena perceraian atau kematian.
e. Keluarga Berkomposisi ( Composite Family ): Adalah keluarga yang
perkawinannya berpoligami dan hidup secara bersama.
f. Keluarga Kabitas ( Cahabitation Family ): Adalah dua orang menjadi satu
tanpa pernikahan tetapi membentuk suatu keluarga.
Fungsi keluarga : Friedman (1998
1) Fungsi efektif (the affective function)
2) Fungsi sosialisasi dan tempat bersosialiossi
(socialization and social placemen function)
3) fungsi refproduksi (the reproduction function)
4) fungsi ekonomi (the economic function)
5) fungsi perawatan/pemeliharaan kesehatan
(the health care function)
Tugas Keluarga dibidang kesehatan

1) Mengenal masalah kesehatan keluarga 


2) Memutuskan tindakan kesehatan yang tepat
bagi keluarga
3) Merawat keluarga yang mengalami gangguan
kesehatan
4) Memodifikasi lingkungan keluarga untuk
menjamin kesehatan keluarga
5) Memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan
disekitarnya bagi keluarga. 
Hatur Nuhun

Anda mungkin juga menyukai