Anda di halaman 1dari 5

Struktur dan ciri keluarga

Ada beberapa struktur keluarga yang ada di Indonesia diantaranya adalah :


1. Patrilineal : keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara sedarah dalam beberapa generasi,
dimana hubungan itu disusun melalui jalur ayah.
2. Matrilineal : keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudarah sedarah dalam beberapa generasi
dimana hubungan itu disusun melalui jalur garis ibu.
3. Matrilokal : sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga sedarah ibu.
4. Patrilokal : sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga sedarah suami.
5. Keluarga kawinan : hubungan suami istri sebagai dasar bagi pembinaan keluarga, dan beberapa
sanak saudarah yang menjadi bagian keluarga karena adanya hubungan dengan suami atau istri.

A. CIRI-CIRI STRUKTUR KELUARGA


1. Terorganisasi : saling berhubungan, saling ketergantungan antara anggota keluarga.
2. Ada keterbatasan : setiap anggota memiliki kebebasan, tetapi mereka juga mempunyai
keterbatasan dalam menjalankan fungsi dan tugasnya masing-masing.
3. Ada perbedaan dan kekhususan : setiang anggota keluarga mempunyai peranan dan fungsinya
masing-masing.

B. CIRI-CIRI KELUARGA INDONESIA


1. Suami sebagai pengambil keputusan.
2. L
3. S
4. Bertanggung jawab.
5. Meneruskan nilai-nilai budaya bangsa.
6. Ikatan kekeluargaan sangat erat
7. Mempunyai semangat gotong royong.

C. MACAM-MACAM STRUKTUR KELUARGA


1. TRADISIONAL
a. , Yaitu keluarga yang terdiri dari suami, istri dan anak.
b. , yaitu keluarga yang terdiri dari suami istri ( tanpa anak ) yang hidup bersama dalam satu
rumah.
c. Yaitu keluarga yang terdiri dari suami ist5ri yang sudah tua dengan anak sudah memisahkan
diri.
d. The childless family, yaitu keluarga tanpa anak karena terlambat menikah dan untuk
mendapatkan anak terlambat waktunya, yang disebabkan karena mengejar karir/ pendidikan
yang terjadi pada wanita.
e. The extended family ( keluarga luas/ besar ), yaitu keluarga yang terdiri dari tiga generasi
yang hidup bersama dalam satu rumah seperti nuclear family disertai : paman, tante, orang
tua ( kakek-nenek ), keponakan, dll.
f. The single parent family ( keluarga duda/ janda ), yaitu keluarga yang terdiri dari satu orang
tua ( ayah dan ibu ) dengan anak, hal ini terjadi biasanya melalui proses perceraian, kematian
dan ditinggalkan ( menyalahi hokum pernikahan ).
g. Commuter family, yaitu kedua orang tua bekerja di kota yang berbeda, tetapi salah satu kota
tersebut sebagai tempat tinggal dan orang tua yang bekerja diluar kota bisa berkumpul pada
anggota keluarga pada saat akhir pekan ( week-end ).
h. Multigeneration family, yaitu keluarga dengan beberapa generasi atau kelompok umur yang
tinggal bersama dalam satu rumah.
i. Kin-network family, yaitu beberapa keleuarga inti yang tinggal dalam satu rumah atau saling
berdekatan dan saling menggunakan barang-barang dan pelayanan yang sama. Misalnya :
dapur, kamar mandi, televise, telepon, dll ).
j. Blended family, yaitu keluarga yang dibentuk oleh duda atau janda yang menikah kembali
dan membesarkan anak dari perkawinan sebelumnya.
k. The single adult living alone / single-adult family, yaitu keluarga yang terdiri dari orang
dewasa yang hidup sendiri karena pilihannya atau perpisahan ( separasi ), seperti : perceraian
atau ditinggal mati.

2. NON-TRADISIONAL
a) The unmarried teenage-mother yaitu, keluarga yang terdiri dari orang tua ( terutama ibu )
dengan anak dari hubungan tanpa nikah.
b) The stepparent family, yaitu keluarga dengan orangtua tiri.
c) Commune family, yaitu beberapa pasangan keluarga ( dengan ananknya ) yang tidak ada
hubungan saudara, yang hidup bersama dalam satu rumah, sumber dan fasilitas yang sama,
pengalaman sama, sosialisasi anak dengan melalui aktivitas kelompok atau membesarkan
anak bersama.
d) The nonmaritel heterosexual cohabiting family, yaitu keluarga yang hidup bersama berganti-
ganti pasangan tanpa melalui pernikahan.
e) Gay dan lesbian families, yaitu seseorang yang mempunyai persamaan sex hidup bersama
sebagaimana pasangan suami-istri ( marital partners ).
f) Cohabitating couple, yaitu orang dewasa hidup ber5sama diluar ikatan perkawinan karena
beberapa alasan tertentu.
g) Group-marriage family, yaitu beberapa orang dewasa yang menggunakan alat-alat rumah
tangga bersama, yang merasa telah saling menikah satu dengan yang lainnya, berbagi
sesuatu, termasuk sexual dan membesarkan anaknya.
h) Group network family, yaitu keluarga inti yang dibatasi oleh set aturan / nilai-nilai, hidup
berdekatan satu sama lain dan saling menggunakan barang-barang rumah tangga bersama,
pelayanan dan bertanggung jawab membesarkan anaknya.
i) Foster family, yaitu keluarga menerima anak yang tidak ada hubungan keluarga/saudara
dalam waktu sementara, pada saat orangtua anak tersebut perlu mendapatkan bantuan untuk
menyatukan kembali keluarga yang aslinya.
j) Homeless family, yaitu keluarga yang terbentuk dan tidak mempunyai perlindungan yang
permanen, karena krisis personal yang dihubungkan dengan keadaan ekonomi dan atau
problem kesehatan mental.
k) Gang, merupakan sebuah bentuk keluarga yang destruktif, dari orang-orang muda yang
mencari ikatan emosional dan keluarga yang mempunyai perhatian, tetapi berkembang
dalam kekerasan dan kriminal dalam kehidupannya.

Di Indonesia keluarga di bagi menjadi 5 tahap :


1. Keluarga pra sejahtera adalah keluarga yang belum dapat memenuhi kebutuhan dasar secara
minimal yaitu : kebutuhan pengajaran agama, pangan, sandang, dan kesehatan, atau keluarga
yang belum dapat memenuhi salah satu atau lebih indikator keluarga sejahtera tahap I.
2. Keluarga sejahtera 1 adalah keluarga yang telah dapat memenuhi kebutuhan dasar secara
minimal, tetapi belum dapat memenuhi keseluruhan kebutuhan social psikologisnya, yaitu
kebutuhan pendidikan, KB, interaksi dalam keluarga, interaksi dengan lingkungan tempat tinggal
dan transportasi
Indikator Keluarga Sejahtera 1:
 Melaksanakan ibadah menurut agama masing-masing yang di anut.
 Makan dua kali sehari atau lebih
 Pakaian yang berbeda untuk berbagai keperluan
 Lantai rumah bukan dari tanah
 Kesehatan ( anak sakit atau PUS ber KB di bawah sarana / petugas kesehatan )
3. Keluarga sejahtera II adalah yang telah dapat memenuhi kebutuhan dasar secara minimal serta
telah memenuhi seluruh kebutuhan social psikologisnya, tetapi belum dapat memenuhi kebutuhan
pengembangan, yaitu kebutuhan untuk menabung dan memperoleh informasi.
Indikator keluarga sejahtera II :
 Indikator sejahtera 1 ditambah
 Anggota keluarga melaksanakan ibadah secara teratur menurut agama masing-masing
yang dianut
 Makan daging / telur / ikan sebagai lauk pauk paling kurang sekali dalam seminggu.
 Memperoleh pakaian baru dalam satu tahun terakhir
 Luas lantai tiap penghuni rumah 8 m2 perorang
 Anggota keluarga sehat dalam tiga bulan terakhir sehingga dapat melaksanakan fungsi
masing-masing.
 Keluarga berumur 15 tahun keatas mempunyai penghasilan tetap
 Bisa membaca tulis bagi seluruh anggota keluarga dewasa yang berumur 10 sampai
dengan 60 tahun
 Anak usia sekolah ( 7-15 ) bersekolah
 Anak hidup dua atau lebih, keluarga masih PUS, saat ini memakai kontrasepsi.
4. Keluarga sejahtera III adalah keluarga yang telah dapat memenuhi seluruh kebutuhan dasar,
kebutuhan social psikologis dan kebutuhan pengembangan, tetapi belum dapat memberikan
sumbangan ( kontribusi ) yang maksimal terhadap masyarakat secara teratur ( dalam waktu
tertentu ) dalam bentuk material dan keuangan untuk social kemasyarakatan, juga berperan serta
secara aktif dengan menjadi pengurus lembaga ke masyarakatan atau yayasan sosial, keagamaan,
kesenian, olahraga, dan pendidikan.
Indikator keluarga sejahtera III :
 Indikator Keluarga sejahtera II ditambah
 Upaya keluarga untuk meningkatkan / menambah pengetahuan agama
 Keluarga mempunyai tabungan
 Makan bersama paling kurang sekali sehari
 Ikut serta dalam kegiatan masyarakat
 Rekreasi bersama / penyegaran paling kurang 6 bulan
 Memperoleh berita dari surat kabar, radio, TV, dan majalah.
 Anggota keluarga mampu menggunakan saran transportasi.
5. Keluarga sejahtera III plus adalah keluarga yang telah memenuhi seluruh kebutuhannya baik
bersifat dasar, social psikologis, maupun pengembangan, serta telah mampu memberikan
sumbangan yang nyata dan berkelanjutan bagi masyarakat.
Indikator Keluarga sejahtera III plus
 Indikator Keluarga sejahtera III ditambah
 Memberikan sumbangan secara teratur ( waktu tertentu ) dan suka rela dalam bentuk
material masyarakat
 Aktif sebagai pengurus yayasan / partai
Indiator keluarga miskin adalah keluarga prasejahtera dan keluarga sejahtera 1. Tahun 2000
BKKBN menetapkan Sembilan indikator keluarga miskin :
 Tidak dapat makan dua kali sehari atau lebih
 Tidak bisa menyediakan daging / ikan / telur sebagai lauk pauk paling kurang 1 minggu
sekali
 Tidak memiliki pakaian yang berbeda untuk setiap aktifitas
 Tidak bisa memperoleh pakaian baru minimal satu stel setaun sekali
 Bagian terluas lantai rumah dari tanah
 Luas lantai rumah kurang dari 8 m2 untuk setiap penghuni rumah
 Tidak ada anggota keluarga berusia 15 tahun mempunyai penghasilan tatap
 Bila anak sakit / PUS ingin ber KB tidak bisa ke fasilitas kesehatan
 Anak berumur 7-15 tahun tidak bersekolah

Anda mungkin juga menyukai