Anda di halaman 1dari 34

MATERI PENGADAAN TANAH

UNTUK PEMBANGUNAN
PERUMAHAN RAKYAT

1
Dasar Hukum Kegiatan Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan
Untuk Kepentingan Umum :
a. UU No. 2 tahun 2012 ttg Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan untuk kepentingan umum;
b. Perpres No. 71/2012 ttg Pelaksanaan Penyelenggaraan Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan Untuk
Kepentingan Umum jo. Perpres No. 40 tahun 2014 tentang Perubahan atas Perpres No. 71/2012 ttg
Pelaksanaan Penyelenggaraan Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan Untuk Kepentingan Umum jo.
Perpres No. 99 tahun 2014 tentang Perubahan ke 2 atas Perpres 71 tahun 2012 Jo. Perpres No. 30
tahun 2015 tentang Perubahan ke 3 atas Perpres 71 tahun 2012 jo. Perpres 148 tentang Perubahan ke
4 atas Perpres 71 tahun 2012
c. Peraturan KBPN No. 5 tahun 2012 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Pengadaan Tanah jo.
Peratran Menteri Agraria dan Tata Ruang / KBPN No. 6 tahun 2015 tentang Perubahan atas
Peraturan KBPN No. 5 tahun 2012 ;
d. Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 72 tahun 2012 tentang Biaya Operasional dan Biaya
Pendukung Penyelenggaraan Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan Untuk Kepentingan Umum Yang
Bersumber dari APBD jo. Peraturan Gubernur Jawa Tengah No.18 tahun 2013 tentang Petunjuk
Teknis Pelaksanaan Persiapan Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan Untuk Kepentingan Umum;
e. Peraturan Menteri Keuangan No. 13/PMK.2/2013 tentang Biaya Operasional dan Biaya Pendukung
Penyelenggaraan Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan Untuk Kepentingan Umum Yang Bersumber
dari APBN jo. Peraturan Menteri Keuangan No. 10/PMK.2/2016 tentang Perubahan PMK. 13 tahun
2013;
f. Peraturan Gubernur Jawa Tengah No. 18 tahun 2013 tentang Petunjuk Tenis Pelaksanaan Persiapan
Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan Untuk Kepentingan Umum jo. Pergub Jawa Tengah No. 60
Tahun 2013 jo.Pergub Jateng No. 25 Tahun 2016 jo. Pergub Jateng No. 7 Tahun 2017
2
POKOK POKOK PERUBAHAN DAN PENJELASAN PERATURAN PERATURAN PRESIDEN TENTANG
PENYELENGGARAAN PENGADAAN TANAH BAGI PEMBANGUNAN UNTUK KEPENTINGAN
UMUM DARI PERUBAHAN 1 S/D PERUBAHAN 4

PERPRESNO.40 TAHUN 2014 PERPRES NO. 99 TAHUN 2014 PERPRES NO 30 TAHUN 2015 PERPRES 148 TAHUN 2015
1. Pengadaan Tanah Skala 1. Pengadaan jasa Penilai dilakukan1. Pengertian Instansi 1. Perubahan durasi dalam tahapan - tahapan
Kecil yang tadinya < 1 oleh Instansi yang memerlukan Pemerintah bertambah dengan pengadaan tanah seperti :
Ha menjadi < 5 Ha tanah Badan Usaha yang mendapatkana. gubernur membentuk Tim Persiapan dalam
2. Ganti Kerugian bentuk uang kuasa berdasarkan perjanjian dari waktu paling lama 2 (dua) hari kerja sejak
sebagaimana dimaksud dalam lembaga negara, kementerian, dokumen perencanaan Pengadaan Tanah
Pasal 74 ayat (1) huruf a, lembaga pemerintah non diterima secara resmi oleh Gubernur tadinya
diberikan dalam bentuk mata kementerian, pemerintah provinsi, 10 Hari;
uang rupiah. pemerintah kabupaten /kota, dan b. Pemberitahuan rencana pembangunan
Badan Hukum Milik Negara/Badan
Usaha Milik Negara yang dilaksanakan dalam waktu paling lama 3 (tiga)
hari kerja tadinya 20 hari kerja;
mendapat penugasan khusus
Pemerintah dalam rangka c. Pengumuman Penetapan lokasi tadinya 14 hari
penyediaan infrastruktur untuk kerja menjadi 7 hari kerja
kepentingan umum. d. Penugasan Kepala Kantor Pertanahan sebagai

2. Pendanaan Pengadaan Tanah ketua Pelaksana paling lama 2 hari kerja


tadinya tidak diatur
untuk Kepentingan Umum dapat
bersumber terlebih dahulu dari
dana Badan Usaha selaku Instansi e. Pembentukan Pelaksana Pengadaan Tanah
yang memerlukan tanah yang dilakukan dalam waktu paling lama 2 (dua) hari
mendapatkan kuasa berdasarkan kerja sejak diterimanya penugasan tadinya
perjanjian, yang bertindak atas durasi waktu tidak diatur
nama lembaga negara f. Pembentukan Satuan Tugas dalam waktu
3. Penetapan Lokasi dapat paling lama 2 (dua) hari kerja sejak
diperpanjang dalam jangka waktu 2 dibentuknya Pelaksana Pengadaan Tanah
tahun tadinya durasi waktu tidak diatur
g. Pengumuman Hasil Inventarisasi dan
Identifikasi paling lama 14 (empat belas) hari
kerja tadinya paling kurang 14 hari kerja
h. Undangan Musyawarah paling lambat 2 hari
kerja sebelum tanggal pelaksanaan
musyawarah tadinya 5 hari kerja
PERPRESNO.40 TAHUN 2014 PERPRES NO. 99 TAHUN 2014 PERPRES NO 30 TAHUN 2015 PERPRES 148 TAHUN 2015

i. Jangka waktu Validasi dari Ketua Pelaksana


Pengadaan Tanah atau pejabat yang ditunjuk
dilaksanakan dalam waktu paling lama 3 (tiga)
hari kerja sejak berita acara kesepakatan
bentuk Ganti Kerugian tadinya durasi waktu
tidak diatur
j. Penyerahan hasil pelaksanaan pengadaan
tanah paling lama 3 (tiga) hari kerja sejak
pelepasan hak Objek Pengadaan Tanah tadinya
7 hari kerja.
2. Penyerahan hasil Pengadaan Tanah berupa
bidang tanah dan dokumen Pengadaan Tanah
bukan sertipikat.
3. Pengadaan Tanah skala kecil tidak memerlukan
penetapan lokasi tetapi harus sesuai dengan
tata ruang wilayah;
4. Penilaian Pengadaan Tanah skala kecil
menggunakan jasa penilai
5. Pengadaan Tanah Untuk Kepentingan Umum
yang dilaksanakan oleh badan usaha swasta,
dilakukan langsung dengan cara jual beli, tukar
menukar, atau cara lain yang disepakati oleh
pihak yang berhak dengan badan usaha swasta
diluar obyek pengadaan tanah huruf a pada
pasal 10 UU No. 2 tahun 2012
POKOK POKOK PENGADAAN TANAH

1. Pemerintah dan/atau Pemerintah Daerah menjamin tersedianya tanah


untuk Kepentingan Umum.
2. Pemerintah dan/atau Pemerintah Daerah menjamin tersedianya
pendanaan untuk Kepentingan Umum.
3. Pihak yang berhak wajib melepaskan tanahnya setelah menerima ganti
rugi.
4. Pengadaan Tanah untuk Kepentingan Umum wajib diselenggarakan oleh
Pemerintah dan tanahnya selanjutnya dimiliki Pemerintah atau Pemerintah
Daerah.
5. Dalam hal Instansi yang memerlukan Pengadaan Tanah untuk
Kepentingan Umum adalah Badan Usaha Milik Negara, tanahnya menjadi
milik Badan Usaha Milik Negara.

5
POKOK POKOK PENGADAAN TANAH
(Pasal 7 UU No. 2 tahun 2012)

(1) Pengadaan Tanah untuk Kepentingan Umum diselenggarakan


sesuai dengan:
a. Rencana Tata Ruang Wilayah;
b. Rencana Pembangunan Nasional/Daerah;
c. Rencana Strategis; dan
d. Rencana Kerja setiap Instansi yang memerlukan tanah.

(2) Dalam hal Pengadaan Tanah dilakukan untuk infrastruktur


minyak, gas, dan panas bumi, pengadaannya
diselenggarakan berdasarkan Rencana Strategis dan Rencana
Kerja Instansi yang memerlukan tanah sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) huruf c dan huruf d.
6
SUBJEK PENGADAAN TANAH
(SUBJEK HAK PUBLIK SERTA PENJELASAN UMUM)

1. Kementerian.
2. Lembaga Pemerintah Non Kementerian.
3. Pemerintah Provinsi.
4. Pemerintah Kabupaten atau Kota.
5. BHMN dan BUMN yang mendapat penugasan khusus
pemerintah.
6. Badan Usaha yang mendapatkan kuasa berdasarkan perjanjian
dari Lembaga Negara, Kementerian, Lembaga Pemerintah Non
Kementerian, Pemerintah Daerah

7
JENIS – JENIS KEPENTINGAN UMUM
(Ps. 10 UU No. 2 tahun 2012)

1. Pertahanan dan Keamanan Nasional.


2. Jalan Umum, Jalan Tol, Terowongan, Jalur Kereta Api, dan
Fasilitas Operasi Kereta Api.
3. Waduk, Bendungan, Bendung, Irigasi, Saluran Air Minum,
Saluran Pembuangan Air dan Sanitasi, dan Bangunan
Pengairan Lainnya.
4. Pelabuhan, Bandar Udara, dan Terminal.
5. Infrastruktur Minyak, Gas, dan Panas Bumi.

8
6. Pembangkit, Transmisi, Gardu, Jaringan, dan Distribusi
Tenaga Listrik.
7. Jaringan Telekomunikasi dan Informatika Pemerintah.
8. Tempat Pembuangan dan Pengolahan Sampah.
9. Rumah Sakit Pemerintah atau Pemerintah Daerah.
10. Fasilitas Keselamatan Umum.
11. Tempat Pemakaman Umum Pemerintah atau Pemerintah
Daerah.
12. Fasilitas Sosial, Fasilitas Umum, dan Ruang Terbuka Hijau
Publik.

9
13. Cagar Alam dan Cagar Budaya.
14. Kantor Pemerintah atau Pemerintah Daerah.
15. Penataan Pemukiman Kumuh Perkotaan atau Konsolidasi
Tanah, Serta Perumahan Untuk Masyarakat Berpenghasilan
Rendah Dengan Status Sewa.
16. Prasarana Pendidikan atau Sekolah Pemerintah dan
Pemerintah daerah.
17. Prasarana Olahraga Pemerintah atau Pemerintah Daerah.
18. Pasar Umum dan Lapangan Parkir Umum.

Catatan : sesuai dengan UU no. 2 tahun 2012 dari huruf a sd/ r)

10
PERTANYAAN

Bagaimana Proses Pengadaan Tanah Yang Tidak Termasuk


Dalam Jenis – Jenis Kepentingan Umum Sesuai Pasal 10 UU No.
2 Tahun 2012
Yang Dilakukan Oleh Pemerintah Pusat Maupun Pemerintah
Daerah Dengan Menggunakan Anggaran APBD/APBN ?

11
JAWAB

1. Dilaksanakan secara langsung melalui jual beli, tukar menukar atau cara lain yang
disepakati oleh para pihak sesuai dengan BAB VII ketentuan lain – lain pasal 54a Peraturan
Menteri Agraria dan Tata Ruang / Kepala BPN Nomor 6 tahun 2015 tentang perubahan
Peraturan Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 5 tahun 2012
“Dalam hal pengadaan tanah bagi pembangunan selain untuk kepentingan umum
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2012 tentang
Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan Untuk Kepentingan Umum yang dilaksanakan oleh
Instansi Pemerintah atau Pemerintah Daerah, yang sumber dananya berasal dari
APBN/APBD dan dimiliki oleh Instansi Pemerintah, pengadaan tanahnya dilaksanakan
secara langsung melalui jual beli, tukar menukar atau cara lain yang disepakati oleh para
pihak…”

12
JAWAB

2. Dapat dilaksanakan dengan pengadaan tanah apabila ditetapkan sebagai


program prioritas pemerintah dan dimohonkan untuk dilaksanakan dengan
pengadaan tanah sesuai dengan BAB VII ketentuan lain – lain pasal 54a
Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang / Kepala BPN Nomor 6 tahun 2015
tentang perubahan Peraturan Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 5 tahun
2012 “… atau apabila untuk kepentingan program prioritas pemerintah dapat menggunakan
ketentuan dalam Undang Undang Nomor 2 Tahun 2012 tentang Pengadaan Tanah Bagi
Pembangunan Untuk Kepentingan Umum dan peraturan pelaksanaannya.” contoh PSN
dengan Perpres 3 tahun 2016 jo. 58 tahun 2017

13
PERTANYAAN

Apakah pengadaan tanah yang termasuk Dalam Jenis – Jenis


Kepentingan Umum Sesuai Pasal 10 UU No. 2 Tahun 2012
Dapat dilakukan oleh Badan Usaha / Badan Hukum Swasta ?

14
JAWAB

Badan Usaha / Badan Hukum Swasta dapat melaksanakan pengadaan tanah terhadap jenis –
jenis kepentingan umum sebagaimana diatur dalam pasal 10 UU No. 2 tahun 2012 kecuali
untuk jenis kepentingan umum huruf a (pertahanan dan keamanan) dan pelaksanaannya
dilaksanakan secara langsung.
Dasar hukum BAB IXA ketentuan Lain – lain Pasal 121A, Peraturan Presiden Nomor 148 Tahun
2015
“Pengadaan Tanah Untuk Kepentingan Umum yang dilaksanakan oleh badan usaha
swasta, dilakukan langsung dengan cara jual beli, tukar menukar, atau cara lain yang
disepakati oleh pihak yang berhak dengan badan usaha swasta diluar obyek pengadaan tanah
huruf a pada pasal 10 UU No. 2 tahun 2012”

15
PENJELASAN KAPAN SUATU KEGIATANPENGADAAN
TANAH UNTUK PEMBANGUNAN DILAKSANAKAN
DENGAN MEKANISME PENGADAAN TANAH
ATAUKAH DILAKSANAKAN SECARA LANGSUNG

Melalui Mekanisme Pengadaan Pengadaan Tanah Langsung


Tanah 1. Tidak Masuk Kepentingan Umum;
1. Masuk dalam Jenis Kepentingan 2. Masuk Kepentingan Umum luas < 5 Ha;
Umum, luas > 5 Ha dan dilaksanakan 3. Masuk Kepentingan Umum
oleh Instansi Pemerintah; dilaksanakan oleh Swasta;
2. Masuk dalam Program 4. Masuk Program strategis / Prioritas
Pemerintah dilaksanakan oleh swasta;
Strategis/Prioritas Pemerintah,
5. Masuk Program strategis / Prioritas
dilaksanakan Pemerintah dan
Pemerintah dilaksanakan oleh
diajukan Pelaksanaanya dengan
pemerintah tetapi tidak diajukan
Pengadaan Tanah; pelaksanaanya melalui mekanisme
3. Masuk Kepentingan Umum, Skala pengadaan tanah;
Kecil (< 5 Ha) dan diajukan
pelaksanaanya dengan Pengadaan
Tanah;

16 16
PENGADAAN TANAH MELALUI TAHAPAN
(MEMBERIKAN KEPASTIAN PROSES SERTA
DURASI DALAM TIAP TAHAPAN)

1. Perencanaan

2. Persiapan

3. Pelaksanaan

4. Penyerahan Hasil
17
TAHAPAN PENGADAAN TANAH
1. PERENCANAAN
 Instansi yang memerlukan tanah
2. PERSIAPAN
 Instansi yang memerlukan tanah
 Pemerintah Provinsi / Pemerintah Kabupaten/Kota
3. PELAKSANAAN
 Lembaga Pertanahan /BPN
 Penilai
4. PENYERAHAN HASIL
 Lembaga Pertanahan / BPN
 Instansi yang memerlukan tanah

18
1. PERENCANAAN PENGADAAN TANAH
(DOKUMEN PERENCANAAN)

Kelembagaan Substansi Perencanaan


1. Instansi Yang Memerlukan Tanah 1. Dasar, RTRW, RPJM, Renstra, RKP dan
Renja
2. Instansi Teknis Terkait
2. Maksud dan Tujuan Rencana
3. Lembaga Profesional Pembangunan
3. Data Awal (Objek dan Subjek)
Perencanaan
4. Perkiraan Nilai Tanah dan Kebutuhan
4. Dasar Perencanaan Anggaran
5. Materi Perencanaan 5. Perkiraan Waktu Pengadaan Tanah dan
Pembangunannya
6. Study Kelayakan Perencanaan
6. Aspek Manfaat bagi Wilayah dan
Hasilnya Masyarakat
7. Besaran Anggaran dan Sumbernya
7. Dokumen Perencanaan Instansi
8. Study dan Survei yang Diperlukan
2. Diserahkan Kepada Gubernur
(Kelayakan Lokasi, Sosial Ekonomi,
Bagan Proses Perencanaan AMDAL) 19 19
BAGAN PERENCANAAN PENGADAAN TANAH UNTUK KEPENTINGAN UMUM

Pemerintah
Tahapan Instansi yang Rencana Dokumen
memerlukan Pengadaan Studi Provinsi
Perencanaan Kelayakan Perencanaan
tanah Tanah (Gubernur)

• Maksud dan tujuan rencana pembangunan;


• Survey sosial ekonomi;
• Kesesuaian dgn Rencana Tata Ruang
• Kelayakan lokasi;
Wilayah dan Prioritas Pembangunan;
• Analisis biaya dan manfaat
• Letak Tanah;
• pembangunan bagi wilayah dan
Luas tanah yang dibutuhkan;
• masy;
Gambaran umum status tanah;
• Perkiraan nilai tanah;
• Perkiraan jangka waktu pelaksanaan
• Dampak lingk. dan dampak
pengadaan tanah;
• sosial;
Perkiraan jangka waktu pelaksanaan
• Studi lain yang diperlukan.
pembangunan;
• Perkiraan nilai tanah;
• Rencana penganggaran.

20
2. PERSIAPAN PENGADAAN TANAH
(PENETAPAN LOKASI)

Pembentukan TIM Tahap Kegiatan


1. TIM Persiapan 1. Pemberitahuan Rencana Pembangunan
1) Instansi terkait 2. Pendataan Awal Lokasi
2) Bupati/walikota 3. Konsultasi Publik / Konsultasi Publik Ulang
3) Instansi yg Perlu Tanah 4. SK Penetapan Lokasi
4) Satuan kerja perangkat Daerah 5. Pengumuman penetapan Lokasi
Provinsi terkait
6. Keberatan Pihak Yang Berhak
2. TIM Kajian
7. Kajian TIM
1) Sekretaris Daerah Provinsi
2) BPN Provinsi (sekretaris) 8. Diterima/Ditolak Gubernur
3) Instansi di Bidang Perencanaan 9. Keberatan Melalui PTUN
Pembangunan Daerah 10. Kasasi melalui MA
4) Kakanwil KUMHAM 11. Penetapan Lokasi
5) Bupati/Walikota 12. Pemindahan Lokasi
6) Akademisi 13. Penetapan Lokasi Berlaku 2 Tahun Dapat
3. Sekretariat Provinsi Diperpanjang 1 Tahun
4. Pendelegasian Persiapan Pengadaan 14. Durasi Maksimal 207 Hari
Tanah kepada Bupati / Walikota
21
Pendelegasian Persiapan Pengadaan Tanah
Secara umum kewenangan penetapan lokasi dalam rangka pengadaan tanah
bagi pembangunan untuk kepentingan umum ada pada Gubernur, namun
sesuai dengan ketentuan Pasal 47 ayat (1) Perpres 71 tahun 2012 jo. Peraturan
Gubernur Jawa Tengah Pasal 33 ayat (2) dan (3) Nomor 60 tahun 2013 dapat
didilegasikan kepada Bupati/walikota dengan ketentuan :
Pendelegasian sebagaimana dimaksud pada ayat (2)dilakukan dalam hal :
a. pengadaan tanah yang terletak dalam 1 (satu) wilayah kabupaten/kota; dan
b. pendanaan pengadaan tanahnya bersumber dari anggaran pendapatan dan
belanja daerah kabupaten/kota.

Catatan : Setelah Penetapan Lokasi, pihak yang berhak hanya dapat


mengalihkan hak atas tanahnya kepada instansi yang memerlukan tanah
melalui Lembaga Pertanahan / BPN (Pasal 27 UU No. 02 Tahun 2012)

22
BAGAN PERSIAPAN PENGADAAN TANAH UNTUK KEPENTINGAN UMUM

• Notulen 30 hr
Sosialisasi (3 hari)
ditandatangani oleh
• Tatap muka (3 hari)
Langsung ketua tim
• Surat persiapan/pejabat
pemberitahuan (20 yang ditunjuk
hari)
Dokumen
Perencanaan Pemberitahuan
Tahapan rencana
Pengadaan pembangunan
Persiapan tanah dari Pendataan
kepada masy.
instansi yang • Harian lokal dan Awal
memerlukan • Media cetak nasional min 1 kali
Tidak
tanah • Media penerbitan
Langsung •
elektronik Melalui
20 hr laman/website
pemerintah
Membentuk Tim Sekretariat Tim Persiapan prov/kab/instansi
Persiapan Pengadaan Tanah yang memerkukan
Gubernur tanah.

10 hari

Anggota :
• Bupati/Walikota
• SKPD prov. Terkait
• Instansi yang memerlukan tanah
• Intansi terkait lainnya

Tugas :
• Melaksanakan pemberitahuan rencana pemb.
• Melakukan pendataan awal lokasi rencana pemb.
• Melaksanakan konsultas publik rencana pemb.
• Menyiapkan penetapan lokasi pemb.
• Mengumumkan penetapan lokasi pemb.untuk kepentingan
umum.
• Melaksanakan tugas lain yang ditugaskan oleh Gubernur

23
Pengumpulan data Daftar Undangan pihak Pihak yang Konsultasi
Pendataan awal pihak yang sementara yang berhak/masy berhak tidak
Publik
diketahui
Awal berhak dan obyek lokasi rencana yg terkena
keberadaannya
pengadaan tanah pemb. dampak

Paling lmbt
Max. 60 hr 3 hr krja

Pihak yang berhak :


• Pemegang hak atas tanah • Kantor Kec./Kantor Pemberitahuan melalui :
• Pemegang hak pengelolaan Kel/Desa • Pengumuman diktr
• Nadzir untuk tanah wakaf • Dilakukan secara kel/desa atau kec.
• Pemilik tanah bekas milik adat bertahap dan lebih • Media cetak atau
• Masyarakat hukum adat dari 1 kali media elektronik
• Pihak yang menguasai Tanah Negara
dengan itikad baik
• Pemegang dasar penguasaan atas tanah
• Pemilik bangunan, tanaman, atau benda
lain yang berkaitan dengan tanah.
Berita Acara Penetapan
Sepakat Kesepakatan Lokasi
Max 60 hr

Konsultasi
Publik

Keberatan Konsultasi Berita Acara


Publik Ulang Konsultasi Publik
Ulang
Max 30
hr
Pembatalan
Pihak masih Keberatan atau
Keberatan
keberatan diterima pemindahan
ditolak
lokasi pemb.
14 hr

Tim Persiapan
melaporkan
keberatan kepada Keputusan Rekomendasi
Gubernur Gub Tim Kajian
kepada Gub.
Anggota Tim Kajian :
• Sekda prov atau pejabat yg
Gubernur ditunjuk (ketua)
• Kakanwil BPN (sekret) Tugas Tim Kajian :
membentuk Tim
• Instansi pemerintah • Inventarisasi masalah yg menjadi alasan
Kajian keberatan
dibid.perencanaan pemb.daerah keberatan.
(anggota) • Melakukan pertemuan atau klarifikasi
• Kakanwil Kemenhumham dengan pihak yang keberatan
(anggota) • Membuat rekomendasi diterima atau
Sekretariat Tim • Bupati/Walikota atau pejabat ditolaknya keberatan.
Kajian yang ditunjuk (anggota)
• Akademisi (anggota) 25
BA tidak ada
Tidak ada keberatan
keberatan
Penetapan Pengumuman
penetapan lokasi
Lokasi
Max.3hari  Max.14 hari kerja Mengajukan
kerja  1 x Penerbitan
Ada Gugatan ke Putusan Pelaksanaan
Dilampiri : keberatan PTUN PTUN Pengadaan Tanah
1. Peta lokasi pemb.  Dikantor kel/desa/ dan Ke Kanwil BPN
2. Pertimbangan teknis atau kec dan atau kab
Penatagunaan tanah dan dilokasi pemb. 30 hr kerja
 Media cetak
 Media elektronik
melalui Website
Berlaku 2 th dan menerima menolak
diperpanjang 1 kali
14 hri kerja
paling lama 1 th
Kasasi ke
MA

30 hr kerja
Permohonan
perpanjangan diajukan Putusan
kepada Gub. Paling MA
lambat 2 bln sebelum
penetapan lokasi
berakhir

Apabila setelah
diperpanjang belum juga
selesai maka dilakukan DIBATALKAN DILANJUTKAN
proses ulang

26
3. PELAKSANAAN PENGADAAN TANAH
(PEMUTUSAN HUBUNGAN HUKUM DAN GANTI RUGI)

1. Pembentukan Tim Pelaksana Kegiatan Ke Bagan


1) BPN Provinsi 1) Pengajuan Pengadaan Tanah
2) Pemberitahuan Kepada Pihak yg Berhak
2) BPN Kabupaten/Kota
3) Inventarisasi Aspek Fisik dan Identifikasi Aspek
3) Perangkat Provinsi Yuridis
4) Perangkat Kabupaten/Kota 4) Pembuatan Peta Fisik dan Daftar Nominatif
5) Publikasi Hasil Inventarisasi dan Identifikasi dan
5) Camat
Daftar Nominatif
6) Lurah/Kepala Desa 6) Keberatan Dari Pihak Yang Berhak Dilakukan
2. Penyusunan Rencana Kerja dan Rapat Verifikasi Ulang Oleh Satgas
7) Penunjukan Penilai Atau Penilai Publik Oleh
3. Pembentukan Satuan Tugas BPN, dan Pengumuman Penilai
1) Yg membidangi Data Fisik 8) Hasil Penilaian (BAP)
9) Musyawarah Dengan Masyarakat
2) Yg membidangi Data Pihak yang Berhak
10) Setuju (Diikuti Pelepasan hak dan Pembayaran)
4. Penyusunan Persiapan Kerja 11) Keberatan Melalui PN dan Kasasi MA
5. Pendelegasian Ke Kab/Kota 12) Pembayaran Ganti Rugi Atau Penitipan Uang
13) Pelepasan hak
Berlaku MUTADIS MUTANDIS
14) Durasi Maksimal 382 Hari

27
Kegiatan pelaksanaan pengadaan tanah antara lain :

a. Persiapan Pelaksanaan;
b. Inventarisasi dan identifikasi penguasaan, pemilikan,
penggunaan, dan pemanfaatan tanah (P4T);
c.Penilaian ganti kerugian;
d.Musyawarah penetapan ganti kerugian;
e.Pemberian ganti kerugian;
f.Penitipan ganti kerugian;
g.Pelepasan objek Pengadaan Tanah;
h.Pemutusan hubungan hukum antara pihak yang
berhak dengan objek pengadaan tanah;

28
PELAKSANAAN PENGADAAN TANAH SESUAI PERATURAN KEPALA BPN RI NOMOR : 5 TAHUN 2012
TENTANG PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN PENGADAAN TANAH

Penyiapan
Pembentukan satuan Inventarisasi dan
PELAKSANAAN PENGADAAN pelaksanaan
tugas pelaksana Pemberitahuan secara identifikasi 30 HARI
TANAH OLEH KAKANWIL BPN pengadaan tanah
pengadaan tanah langsung dengan cara
PROVINSI SELAKU KETUA (rapat, jadwal,
strategi, anggaran, sosialisasi, tatap muka,
PELAKSANA PENGADAAN TANAH.
tenaga, dll) atau surat
pemberitahuan

Satgas A dan satgas B terdiri dari 1


orang ketua dan paling kurang 2 Pengumuman Hasil
Pendelegasian wewenang (dua) orang anggota
kepada Kakan Pertanahan
Kab/Kota selakuKetua
Pelaksana Pengadaan Tanah 3o hari 14 hari

Penilai atau
penilai publik
Menerima Keberatan

Verifikasi dan
Tugas penilai : perbaikan
Meminta peta bidang tanah, daftar nominatif, dan
data yang diperlukan untuk bahan penilaian
Melakukan penilaian besarnya ganti kerugian Pihak yang berhak
(tanah, bangunan, tanaman) 14 hari

musyawarah menetapkan
30 hari bentuk ganti rugi Penilaian dituangkan
dalam Berita Acara

30 HariI
7 Hr/3bl/6 bl/12 bl
Uang/saham/tanah
pengganti/pemukiman

Pelepasan
KEBERATAN Pemberian ganti
kerugian hak
sepakat

Alas hak
Kegiatan Penyerahan Hasil Sertipikasi
Pembangunan Pengadaan Tanah

7 hari 29
Mengajukan Keputusan PN Mengajukan keberatan
keberatan mengenai mengenai besaran mengenai besaran ganti rugi
KEBERATAN
besaran ganti rugi ganti rugi Kepada MA
Kepada PN
14 hari 14 hari
30 hari
30 hari

menerima

Keputusan MA
Pemberian Ganti mengenai besaran
ganti rugi
Kerugian
menerima

menolak
Hapusnya
Hubungan
Hukum Pemberitahuan
Pemutusan Hubungan
hukum oleh Kakantah Konsinyasi

Tidak sepakat besarnya GR


Pencatatan pada buku tanah dan daftar umum (tanah
Tidak diketahui
bersertifikat)
Objek perkara / Sengketa kepemilikan
Pemberitahuan kepada kepala desa, camat, pejabat yang
Diletakkan sita /Jaminan Bank
berwenang mengeluarkan surat untuk dicatat dalam buku
adm. Kel, camat, atau pejabat yang berwenang.

Catatan :
Tahap Pelaksanaan Pengadaan Tanah diatur pada Pasal 1 s/d Pasal 45 Peraturan Kepala BPN RI
Nomor : 5 tahun 2012
Undang-Undang RI Nomor : 2 Tahun 2012, diatur pada pasal 27 s/d 47
Peraturan Presiden RI Nomor : 71 Tahun 2012, diatur pada Pasal 49 s/d 111
Jika tidak ada keberatan maka waktu penyelesaiannya 185 hari kerja
Jika ada keberatan waktu penyelesaiannya 236 hari kerja

30
PENYERAHAN HASIL PENGADAAN TANAH

Ketua Pelaksana Pengadaan Tanah menyerahkan hasil


pengadaan tanah kepada instansi yang memerlukan
tanah disertai data pengadaan tanah paling lama 7
(tujuh) hari kerja sejak pelepasan hak objek pengadaan
tanah.
Penyerahan hasil pengadaan tanah dipergunakan oleh
instansi yang memerlukan tanah guna
pendaftaran/pensertipikatan dalam waktu paling lama
30 (tigapuluh) hari kerja sejal penyerahan hasil
pengadaan tanah.
31
PENYERAHAN HASIL PENGADAAN TANAH SESUAI PERATURAN KEPALA BPN RI NOMOR : 5 TAHUN 2012
TENTANG PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN PENGADAAN TANAH

Kantor Pertanahan
Ketua Pelaksana membuat Instansi yang Mengajukan Menerbitkan surat ukur
hasil inventarisasi dan Proses
dokumen (rangkap 2, yang satu memerlukan tanah permohonan sertipikat Sertipikasi
asli dan yang satu fotokopi yang hak atas tanah identifikasi Satgas A.
dilegalisir oleh Pelaksana
Pengadaan Tanah).

max7 hr Max 30 hr
kerja kerja
Satu rangkap fotokopi yang
dilegalisir diserahkan pada
instansi yang memerlukan
tanah

Dapat
melaksanakan
kegiatan pemb.
Fisik.

Catatan :
 Tahap Penyerahan Hasil Pelaksanaan Pengadaan Tanah Peraturan Kepala BPN RI Nomor : 5 tahun 2012 diatur pada Pasal 46 s/d 48
 Undang-Undang RI Nomor : 2 Tahun 2012, diatur pada pasal 48
 Peraturan Presiden RI Nomor : 71 Tahun 2012, diatur pada 112
32
KEBIJAKAN DALAM PENGADAAN TANAH
SKALA KECIL

Ps. 121 Perpres 71 th. 2012 yang telah diubah dalam Pasal II Perpres No. 40 tahun
2014 jo Pasal I Perpres 148 tahun 2015 perubahan pada pasal 121 sehingga
berbunyi :
1) Dalam rangka efisiensi dan efektifitas, pengadaan tanah untuk Kepentingan Umum
yang luasnya tidak lebih dari 5 (lima) hektar, dapat dilakukan langsung oleh Instansi
yang memerlukan tanah dengan Pihak yang Berhak;
2) Pengadaan tanah untuk Kepentingan Umum yang luasnya tidak lebih dari 5 (lima)
hektar sebagaimana dimaksud pada ayat (1), harus sesuai dengan tata ruang
wilayah;
3) Pengadaan tanah untuk Kepentingan Umum sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
tidak memerlukan penetapan lokasi;
4) Penilaian tanah dalam rangka Pengadaan tanah sebagaimana dimaksud pada ayat
(1), Instansi yang memerlukan tanah menggunakan hasil penilaian jasa penilai;

Catatan : sesuai dengan Pasal I, Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala BPN No. 6
Tahun 2015 perubahan pasal 54, “Dalam hal pengadaan tanah bagi pembangunan selain
untuk kepentingan umum sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 UU no. 2 Tahun 2012
yang dilaksanakan oleh Instansi Pemerintah atau Pemerintah Daerah yang sumber
dananya dari APBN/APBD dan dimiliki oleh Instansi Pemerintah Pengadaan Tanahnya
dilaksanakan secara langsung melalui jual beli, tukar menukar atau cara lain yang
disepakati oleh para pihak. 33
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai