(LAND VALUATION)
Permasalahan
Pendekatan Penilaian
Contoh Kasus
PERMASALAHAN
Keberadaan objek pajak tanah kosong yang
berkarakteristik khusus cukup banyak;
Karekaterisitk khusus op tanah kosong
disebabkan oleh lokasi, pengunaan dan fisik
(elevasi, topografi, keluasan, dll);
Pendekatan penilaian yang mengacu pada
kawasan (penilaian massal) tidak dapat
mengakomodasi kerakteristik khusus objek pajak
tanah kosong;
Diperlukan pendekatan penilaian yang bersifat
“individual” untuk dapat mengakomodasi
“kerakteristik khusus “
PERMASALAHAN
Belum adanya peraturan yang mengatur
tata cara penilaian individual atas tanah
kosong berkarakteristik khusus;
Setiap bidang tanah mempunyai alternatif
penggunaan tertinggi dan terbaik (highest
and best use) yang berbeda;
Setiap bidang tanah mempunyai potensi
ekonomi yang berbeda sehingga “nilai
pasar” dapat berbeda meskipun
bersebelahan, terutama bidang tanah
berkarakteristik khusus dalam kawasan;
PENDEKATAN PENILAIAN
Sales Comparison Approach;
Extraction Approach;
Allocation Approach;
Land Residual Approach;
Ground Rent Capitalization Approach;
Subdivision DCF Approach (Land
Development Approach), paling sesuai untuk
tanah kosong yg berpotensi untuk pembangunan.
Sales Comparison Approach
(Pendekatan Perbandingan Data Pasar)
Pendekatan ini dilakukan dengan tahap sbb :
Mengumpulkan data pasar yang relevan;
Kesesuaian :
Pendekatan yang paling umum digunakan untuk
menilai tanah kosong dengan karakteristik khusus
(lokasi, pengunaan, fisik : elevasi, topografi,
keluasan, dll);
Pendekatan perbandingan data pasar tidak dapat
dilakukan karena tidak ada data pembanding;
Tanah kosong yang mempunyai potensi
dikembangkan (potential development) untuk
mengestimasi potensi nilai (potensial value);
Kriteria pengembangan harus memenuhi prinsip
penggunanan tertinggi dan terbaik (highest and best
use) baik dari aspek legal, fisik, finansial dan
produktifitas maksimal;
Land Development Approach (con’t)
Langkah-Langkah :
Menentukan konsep pembangunan diatas tanah kosong
tersebut yang memenuhi prinsip penggunanan tertinggi
dan terbaik (hypotetical development);
Mengestimasi besarnya “gross development value/GDV”
berdasarkan estimasi harga jual/sewa dan skenario
progres tahap penjualan/sewa yang wajar;
Mengestimasi besarnya “development cost/DC” yaitu biaya
pembangunan berdasarkan biaya langsung dan tak
langsung;
Mengestimasi besarnya “enterprenurial profit/EP” sebagai
kompensasi atas resiko pengembangan yang dilakukan;
Mengestimasi nilai potensial tanah (land potential value)
dengan cara mengurangkan “gross development value”
atas “development cost” dan “enterprenurial profit” (GDV-
(DC+EP);
Land Development Approach (con’t)
Teknis Penilaian :
Pembuatan lembar analisis “discounted cash
flow/DCF” untuk menggambarkan aliran “cash inflow
(GDV)” ,“cash outflow (DC)” dan “enterprenurial
profit/EP” sepanjang skenario progres
penjualan/sewa;
Menentukan besaran arus kas bersih “net cash flow”;
Value of
Land
TAHAPAN PELAKSANAAN PENILAIAN
“LAND DEVELOPMENT APPROACH”
RESIDU
Rp/M2 774.809
SEKIAN
TERIMA KASIH