Anda di halaman 1dari 26

LAPORAN KASUS

KONJUNGTIVITIS
Disusun Oleh:
Mita Desma Yeta Suzela Widya Sari
Harzalina Zilfi Amly Resa Dwi Nurianda
Yulin Mustika Sari Eriana Erni Melita Sihotang
Elza Mutia Sakilla Adelia Florisa
Fadel Muhammad Ersandi Dwi Retno Sari
Pembimbing
dr. Soraya Fasya, SpM
ANATOMI KONJUNGTIVA
Konjungtiva adalah membran mukosa yang transparan dan
tipisyang membungkus permukaan posterior kelopak mata
(konjungtiva palpebralis) dan permukaan anterior mata
(konjungtiva bulbaris).
Konjungtiva terdiri dari tiga bagian :
1. Konjungtiva palpebralis : menutupi permukaan posterior
dari palpebra.
2. Konjungtiva bulbaris : menutupi sebagian permukaan
anterior bola mata.
3. Forniks : bagian transisi yang membentuk hubungan
antara bagian posterior palpebra dan bola mata.
KONJUNGTIVITIS
Definisi
Merupakan peradangan pada konjungtiva atau radang
selaput
lendir yang menutupi belakang kelopak dan bola mata,
dalam
bentuk akut maupun kronis.
ETIOLOGI
Konjungtivitis dapat disebabkan oleh berbagai
macam hal, seperti:
Infeksi oleh virus, bakteri, atau clamidia.
Reaksi alergi terhadap debu, serbuk sari, bulu
binatang.
Iritasi oleh angin, debu, asap dan polusi udara
lainnya; sinar ultraviolet.
Pemakaian lensa kontak, terutama dalam jangka
panjang, juga bisa menyebabkan konjungtivitis.
KLASIFIKASI
Berdasarkan penyebabnya, konjungtivitis dibagi
menjadi 4 :
1. Konjungtivitis bakteri
Konjungtivitis yang disebabkan bakteri seperti infeksi
gonokok, meningokok, Staphylococcus aureus,
Streptococcus pneumoniae, dan Haemophillus
influenza.
Gejala sekret mukopurulen dan purulen, kemosis
konjungtiva, edema kelopak, kadang-kadang disertai
keratitits dan blefaritis.
Mudah menular dari satu mata ke mata sebelahnya
dan dengan mudah menular ke orang lain melalui
2. Konjungtivitis virus
Merupakan penyakit umum yang dapat disebabkan
oleh berbagai jenis virus.
 Keadaan ini berkisar antara penyakit berat yang dapat
menimbulkan cacat, sampai infeksi ringan yang cepat
sembuh sendiri.
Dapat disebabkan oleh adenovirus, herpes simplex
virus, varicella zoster, picornavirus, poxvirus.
Penyakit ini sering terjdi pada orang yang sering
kontak dengan penderitadan dapat menular melalui
droplet, kontak dengan benda-benda yang
menyebarkan virus, berada dikolam renang yang
terkontaminasi.
3. Konjungtivitis alergi
Merupakan bentuk alergi pada mata yang peling sering
dan disebabkan oleh reaksi inflamasi pada konjungtiva
yang diperantarai oleh sistem imun.
Gejala utama penyakit alergi ini adalah radang (merah,
sakit, bengkak, dan panas), gatal, silau berulang dan
menahun. Tanda karakteristik lainnya yaitu terdapat
papil besar pada konjungtiva, datang bermusim, yang
dapat mengganggu penglihatan.
Walaupun penyakit alergi konjungtiva sering sembuh
sendiri akan tetapi dapat memberikan keluhan yang
memerlukan pengobatan.
4. Konjungtivitis jamur
 Biasanya disebabkan oleh Candida albicans dan
merupakan infeksi yang jarang terjadi.
Penyakit ini ditandai dengan adanya bercak putih yang
dapat timbul pada pasien diabetes dan pasien dengan
keadaan sistem imun yang terganggu.
Selain candida sp, penyakit ini juga bisa disebabkan oleh
Sporothtrix schenckii, Rhinosporidium serberi, dan
Coccidioidesimmitis walaupun jarang
TANDA DAN GEJALA
Tanda dan Virus Bakteri Alergi Clamidia
gejala
Gatal Minimal Minimal Berat Minimal

Hiperemia Umum Umum Umum Umum


Serous Purulen,
Sekret Viscus Purulen
mucous kuning
Lakrimasi Banyak Sedang Sedang Sedang

Adenopati Lazim Tidak Tidak Lazim


Hanya pada
Preaurikular Lazim Tidak lazim Ada konjungtivitis
inklusi

Eksudasi Minimal Banyak Minimal Banyak

Pewarnaan Badan inklusi


kerokan dan Monosit Bakteria, PMN Eosinofil sel plasma,
eksudat PMN

Radang
Kadang- Kadang-
tenggorok dan Tidak pernah Tidak pernah
kadang kadang
demam
PENATALAKSANAAN
Konjungtivitis Bakterialis
Terapi spesifik konjungtivitis bakteri tergantung
pada temuan agen mikrobiologinya. Sambil
menunggu hasil laboratorium, dokter dapat
memulai terapi dengan antimikroba topikal
spektrum luas (misal: polymyxin-trimethoprim)
Jika kornea tidak terlibat, ceftriaxone 1g yang
diberikan dosis tunggal per intramuskular.
 Jika kornea terkena, dibutuhkan ceftriaxone
parenteral, 1-2g per hari selaam 5 hari.
Konjungtivitis Alergi
Penyakit ini dapat diterapi dengan tetsan
vasokonstriktor-antihistamin topikal, dan kompres
dingin untuk mengatasi gatal-gatal dan steroid topikal
atau sistemik jangka pendek untuk mengurangi gejala
gatal.
Konjungtivitis Virus
Pengobatan konjungtivitis virus hanya bersifat
suportif karena dapat sembuh sendiri. Diberikan
kompres, astringen, lubrikasi, dan pada kasus yang
berat dapat diberikan antibotik dengan steroid topikal.
Konjungtivitis clamidia
Perbaikan klinis yang mencolok umumnya
dapat dicapai dengan tertracycline 1-1,5g/hari
per oral dalam empat dosis terbagi selama 3-4
minggu, doxycycline 100 mg per oral dosis
terbagi selama 3 minggu atau erythromycin
1g/hari per oral dibagi dalam empat dosis
selama 3-4 minggu. Kadang-kadang diperlukan
beberapa periode pengobatan agar benar-benar
sembuh.
PENCEGAHAN
Tidak menyentuh mata yang sehat sesudah
mengenai mata yang sakit
 Tidak menggunakan handuk dan lap secara
bersama-sama dengan orang lain
Memberikan edukasi kepada pasien tentang
kebersihan kelopak mata.
PROGNOSIS
Bila segera diatasi konjungtivitis ini tidak
akan membahayakan. Namun jika penyakit
pada radang mata tidak segera ditangani
atau diobati dapat menyebabkan kerusakan
pada mata dan dapat menimbulkan
komplikasi seperti glaukoma, katarak
maupun ablasio retina.
LAPORAN KASUS
Nama : Pontas Simbolon

No. MR : 00.94.27.73

Umur : 69 Tahun

Tanggal Masuk: 14 September 2018

Alamat : Jl. Pelita gg. sekata no 28

Jenis Kelamin : Laki-laki


Telaah
Pasien datang dengan keluhan kedua mata

merah sejak 3 hari yang lalu. Awalnya gejala hanya

dirasakan pada mata kanan namun kemudian mata

kiri juga mengalami hal yang sama. Pasien mengaku

di rumahnya sedang ada perbaikan sehingga banyal

debu dirumahnya. Pasien mengaku sering

menggosok-gosok matanya karena gatal.Keluhan tidak


keluhan ini dirasakan sangat menggangu, pada
pagi hari saat bangun tidur terdapat kotoran mata.
keluhan lain berupa silau, pandangan kabur dan
nyeri disangkal oleh pasien. adanya demam, batuk,
pilek dan benjolan di belakang telinga disangkal
oleh pasien. riwayat kemasukan benda asing kedalam mata
disangkal.
PEMERIKSAAN OCCULI DEXTRA OCCULI SINISTRA

VISUS 6/9 6/8

POSISI Dalam Batas Normal Dalam Batas Normal

PALP. SUPERIOR

Triciasis(+), Hiperemis (-), Hiperemis (-), Edema (-)

Edema (-)

PALP. INFERIOR Hiperemis (-), Edema (-) Hiperemis (-), Edema (-)

CONJ. TARS. SUPERIOR

Hiperemis (-), Edema (-), Hiperemis (-), Edema (-),

Sekret(+) Sekret(+)

CONJ. TARS. INFERIOR Hiperemis (-), Edema (-) Hiperemis (-), Edema (-)
CORNEA Jernih Jernih

COA Sedang Sedang

PUPIL

Bulat, R/L (+), Ø 2-3 mm Bulat, R/L (+), Ø 2-3 mm

IRIS Reguler, Coklat Reguler, Coklat

LENSA Jernih Jernih

CORPUS VITREUM Dalam Batas Normal Dalam Batas Normal

FUNDUS OCULI Dalam Batas Normal Dalam Batas Normal

GAMBAR
DIAGNOSA : Conjungtivitis Alergika ODS
DIAGNOSA BANDING : 1. Conjungtivitis Viral ODS
2.Conjungtivitis Bakterial ODS

PROGNOSA : Dubia ad Bonam

TERAPI : - Cendo Xitrol ED 4x gtt I ODS


- Cendo Lyteers ED 4xgtt I ODS
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai