Anda di halaman 1dari 16

TOXOPL

ASMA
GANDI
Here is where your presentation begins!
KELOMPOK 3

1. EPLIN SAMPURNA JAYA 33


2. MUHAMMAD RIDHO TARMIZI 46
3. RANTI GUSTIA PUTRI 26
4. ADINDA DWI LESTARI 27
5. ANISA GUSTIYANI 28
6. ARI NURJANAH 29
7. CITRA DWI ADELIA PUTRI 30
8. CORNELIA BUNGAWALIKATRIN 31
9. CYNTA ADELIA ERDANI 32
10. FADHILA HUSNA 34
11. FEBRI MIRA SASMITA 35
12. FITRIYA 36
TAKSONIMOI
Kingdom : Protista
Subkingdom : Protozoa
Phylum : Apicomplexa
Class : Sporozoasida
Ordo : Eucoccidiorida
Family : Sarcocystidae
Genus : Toxoplasma
Species : gondii
Taxoplasma gondii merupakan ptozoa obligat intraseluler. Toxoplasma gondii
menyebabkan toksoplasmosis, penyakit yang dapat diderita semua hewan
berdarah panas, termasuk manusia. Pada manusia parasit ini biasanya
menetap di dalam otot, otak, mata, atau otot jantung. Parasit Taxoplasma
gondii juga dapat menginfeksi hewan, terutama kucing,  dapat berkembang di
lapisan usus kucing dan bisa keluar bersama kotoran.
EPIDEMIOLO
HOSPES GI

Taxoplasma gondii ditemukan di seluruh dunia. Infeksi


1. Hospes perantara:
terjadi, dimana ada kucing yang mengeluarkan ookista
Burung, mamalia termasuk manusia. Bersama tinjanya. Ookista ini adalah bentuk yang infektif.
2. Hospes definitif:
Kucing (famili Falidae)
MORFOLO
GI
Toxoplasma gondii merupakan protozoa obligat intraseluler
yang mempunyai bentuk yaitu Ookista, Tropozoid, dan Kista

1. Ookista
- Bentuk lonjong, mempunyai dinding
- Ukuran 11-14 mikron x 9-11 mikron.
-Berisi satu sporoblas yang membelah menjadi dua sporoblast.
- Sporokista berisi 4 sporozit.
-Bentuk infektif dapat menular pada manusia dan hewan.
-Hidup lama lebih dari 1 tahun pada tempat yang teduh dan lembab.
2. Tropozoit (Takizoit)
- Seperti bulan sabit dengan ujung runcing dan ujung
lain agak membulat.
- Ukuran panjang 4-8 mikron, lebar 2-4 mikron.
- Mempunyai selaput sel,
- Inti satu letaknya central.
- Terdapat beberapa organel spt mitokondria dan
badan golgi.
- Tidak mempunyai kinetoplas dan sentrosom.
- Serta tidak berpigmen.

Gambar dapat dilihat


disamping
3. Kista
-Kista bulat dengan dinding tebal.
-Di dalamnya terdapat banyak bradizoit.
-Terdapat di daging mentah atau kurang matang.

OP SOCIAL NETWORKING SITES


Siklus hidup
Siklus
hidup
Siklus hidup Toxoplasma gondii melalui dua siklus yaitu siklus enteroepitel dan siklus ekstraintestinal.
Siklus enteroepitelial di dalam tubuh hospes definitif seperti kucing. Siklus ekstraintestinal di dalam tubuh
hospes perantara.
1. Pada siklus ekstraintestinal, ookista yang keluar bersama tinja kucing belum bersifat infektif. Setelah
mengalami sporulasi, ookista akan berisi sporozoit dan menjadi bentuk yang infektif. Manusia dan hospes
perantara lainnya akan terinfeksi jika tertelan bentuk ookista tersebut.
2. Di dalam ileum, dinding ookista akan hancur sehingga sporozoit bebas.
3. Sporozoit-sporozoit ini menembus mukosa ileum dan mengikuti aliran darah dan limfa menuju berbagai
organ tubuh seperti otak, mata, hati dan jantung.

Here you could describe the topic of the


section
4. Sporozoit bebas akan membentuk pseudokista setelah berada
dalam sel organ-organ tersebut.

5. Pseudokista tersebut berisi endozoit atau yang lebih dikenal


sebagai takizoit. Takizoit menempati jaringan otot dan system syaraf
seperti otak, kemudian berubah menjadi bradizoit. Takizoit akan
membelah, kecepatan membelah takizoit ini berkurang secara
berangsur kemudian terbentuk kista yang mengandung bradizoit.
Bradizoit dalam kista biasanya ditemukan pada infeksi menahun
(infeksi laten).

Here you could describe the topic of the section


Cara penularan
1. Ookista yang berasal dari tinja penjamu definitif ( kucing ) tertelan melalui
mulut.
2. Melalui injeksi parental dengan merozoite, kista ,dsb.
3. Memakan daging setengah matang yang berasal dari binatang yang
mengandung kista infektif.
4. Penularan dari ibu hamil yang terinfeksi kepada bayinya.
5. Penularan dapat juga terjadi melalui transfuse darah (tropozoit).
6. Kecelakaan di laboratorium yang menyebabkan Taxoplasma gondii masuk
kedalam tubuh atau tanpa sengaja masuk melalui luka.
Diagnosa
1. Pengecatan Biasa (Giemsa)
Ditemukan takizoid dan kista (sampel biopsi otak dan sum-sum tulang
belakang.
2. Tes Serologi (metode ELISA)
Menemukan titer zat anti IgG dan IgM.
3. PCR (Polymerase Chain Reaction)
Untuk mendeteksi DNA parasit pada jaringan tubuh atau jaringan.
Pengobatan

- Pirimetamin 0,5-1 mg/kg BB perhari selama beberapa minggu dan


sulfadiazine.
- Golongan macrolide: Spiramisin, klaritromisin dan azitromisin,
roxithromisin.
- Hidroksinaftokuinon (avotaquono) dikombinasi dengan sulfadiazine.
- Spiramisin ( untuk bumil ) dosis 100 mg/kg BB perhari selama 30 – 45 hari.
- Klaritromisin, Azitromisin,yang di berikan bersama dengan Pirimetamin
pada penderita AIDS dengan ensefalitis toksoplasmik
Pencegahan
- Memasak daging hingga matang.
- Menghindari kontak langsung dengan tanah yang berpotensi sebagai tempat ookista.
- Hindari kontaminasi silang antara bahan mentah dan bahan makanan yang telah matang.
- Membiasakan mencuci sayur dan buah yang akan dikonsumsi.
- Membersihkan tangan dengan sabun setelah mempersiapkan daging mentah untuk dimasak dan
sebelum makan.
THANKS
Does anyone have any questions?
addyouremail@freepik.com
+91 620 421 838
yourcompany.com

Anda mungkin juga menyukai