Anda di halaman 1dari 37

UJI VALIDITAS

&
RELIABILITAS
Here is where your presentation begins
Uji Validitas & Reliabilitas

01 Definisi Uji Validitas 03 Definisi Uji


Reliabilitas
Teknik Uji
02 Teknik Uji Validitas
04 Reliabilitas
01
Definisi Uji
Validitas
Validitas
Sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat
berasal dari kata validity
ukur dalam melakukan fungsi ukurnya.

Suatu tes atau instrumen pengukur dapat dikatakan mempunyai validitas yang
tinggi apabila alat tersebut menjalankan fungsi ukurnya, atau memberikan hasil
ukur yang sesuai dengan tujuan dilakukannya pengukuran tersebut.

validitas tes pada dasarnya menunjuk kepada derajat


Suryabrata (2000: 41) fungsi pengukurnya suatu tes, atau derajat kecermatan
ukurnya sesuatu tes.
Dengan demikian validitas tes pada dasarnya berkaitan dengan ketepatan dan
kesesuaian antara tes sebagai alat ukur dengan objek yang diukur (Asrul, dkk, 2015
: 121)
Rasional
validitas yang diperoleh atas dasar
hasil pemikiran, validitas yang
diperoleh dengan berpikir secara
logis (logical analysis)

Pengujian validitas Empiris


dapat dilakukan ketepatan mengukur yang
didasarkan pada hasil analisis

dengan dua cara yang bersifat empiric yang


bersumber pada atau diperoleh
atas dasar pengamatan di
lapangan
Validitas tes secara rasional diklasifikasi menjadi dua

Validitas Konstruksi (Construct


01 Validitas Isi (Content Validity) 02
Validity)

• validitas yang ditilik dari segi isi • Tes hasil belajar dapat dinyatakan
tes itu sendiri sebagai alat pengukur sebagai tes yang telah memiliki
hasil belajar peserta didik, isinya validitas konstruksi apabila tes hasil
telah dapat mewakili secara belajar tersebut telah dapat dengan
representatif terhadap keseluruhan secara tepat mencerminkan suatu
materi atau bahan pelajaran yang konstruksi dalam teori psikologis
seharusnya diteskan (diujikan). • Upaya untuk mengetahui validitas isi
• Upaya untuk mengetahui validitas dari tes hasil belajar adalah dengan
isi dari tes hasil belajar adalah jalan menyelenggarakan diskusi
dengan jalan menyelenggarakan panel
diskusi panel
Validitas tes secara empiris diklasifikasi menjadi dua

01 Predictive Validity 02 Concurrent Validity


• Untuk mengetahui apakah suatu tes
hasil belajar dapat dinyatakan • Validitas konkruen adalah derajat
sebagai tes yang telah memiliki dimana skor dalam tes dihubungkan
validitas ramalan ataukah belum, dengan skor lain yang telah dibuat.
dapat ditempuh dengan cara: Validitas konkruen ditentukan
mencari korelasi antara tes hasil dengan membangun analisis
belajar yang sedang diuji validitas hubungan atau pembedaan.
ramalannya dengan kriterium yang • Metode hubungan biasanya
ada. dilakukan dengan cara melibatkan
• cara sederhana yang paling sering antara skor-skor pada tes dengan
digunakan adalah dengan skor tes yang telah baku atau kriteria
menerapkan Teknik Korelasional tes yang sudah ada
Product Moment dari Karl Pearson.
Menurut Arifin (2012), terdapat tiga factor yang
mempengaruhi validitas tes yaitu sebagai berikut.

Faktor instrumen evaluasi 01

02 Administrasi evaluasi dan penskoran

Jawaban dari peserta didik 03


02
Teknik Uji
Validitas
Terdapat dua cara untuk mengukur suatu
validitas secara empiris yaitu, (Jihad dan
Abdul Haris, 2012)

1) Pearson Product Moment

Teknik 2) Point Biserial

perhitungan
uji validitas
01 Korelasi Product Moment Pearson
Butir soal dikatakan valid jika koefisien korelasi product
moment > r tabel dengan derajat bebas = n-2. Rumus yang
bisa digunakan untuk uji validitas dengan teknik korelasi
product moment yaitu :

𝑛 ( 𝑋𝑌 ) − (∑ 𝑋 )( ∑ 𝑌 )
𝑟 h𝑖𝑡 =
√ [𝑛 (∑ 𝑋 2
) − ( ∑ 𝑋 ) 2] [𝑛 ( ∑ 𝑌 2 ) − ( ∑ 𝑌 )2 ]
Dimana
= jumlah sampel
= skor variable (jawaban subjek penelitian)
= skor total dari variable untuk subjek penelitian ke-n
Uji korelasi product moment sering digunakan
untuk soal yang berbentuk uraian ataupun skala
sikap. Berikut ini contoh uji validitas soal uraian
tes kemampuan berpikir kritis matematikia
dengan sampel 20 responden menggunakan
berbantuan Ms. Excel

Dari hasil uji validitas disamping dapat dilihat bahwa


sebanyak tiga soal berkategori valid yaitu butir soal 1, 2 dan
4. Sedangkan sebanyak dua soal berkategori tidak valid yaitu
butir soal 3 dan 5.
02 Korelasi Point Biserial
Data diskrit (misalnya hasil tes obyektif) dihitung dengan korelasi
point biserial dimana penilaiannya hanya benar dan salah. Item diberi
skor 1 apabila jawabannya benar dan skor 0 apabila jawabannya
salah. Untuk rumus uji korelasi point biserial yaitu sebagai berikut.

Keterangan
𝑟 𝑝𝑏𝑖𝑠 =
𝑀𝑝− 𝑀𝑡
𝑆 𝑑𝑡 √ 𝑝
𝑞
= koefisien korelasi point biserial
= skor rata-rata hitung untuk butir yang dijawab benar
= skor rata-rata total
= standar deviasi skor total
= proporsi siswa yang menjawab benar pada butir soal
= proporsi siswa yang menjawab salah pada butir soal
Dalam perhitungan uji validitas dapat dilakukan secara
manual akan tetapi akan membutuhkan waktu yang cukup
lama tergantung dengan butir soalnya. Oleh karena itu uji
validitas dapat dilakukan dengan berbantuan Excel dan
SPSS. Berikut ini contoh perhitungan validitas butir soal
pilihan ganda dengan berbantuan Excel.
Soal
No 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 Skor
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0
1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 1 0 20
2 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 17
3 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 21
4 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 25
5 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 22
6 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 24
7 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 0 17
8 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 24
9 0 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 21
10 0 1 0 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 20
11 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 21
12 1 1 0 1 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1 0 1 17
13 0 1 1 0 0 0 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 17
14 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 17
15 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 21
16 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 15
17 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 23
18 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 22
19 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 19
20 0 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 18
21 0 0 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 18
22 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20
Definisi Uji
03 Reliabilitas
Reliabilitas
Reliabilitas berhubungan dengan pertanyaan, apakah
Menurut Arifin (2012) suatu tes sudah teliti dan dapat dipercaya sesuai dengan
kriteria yang telah ditetapkan.

Menurut Depdikbud (1997)

Reliabilitas dapat
diartikan juga sebagai Oleh karena itu, hasil pengukuran diharapkan akan
tingkat kepercayaan dari sama apabila pengukuran itu diulangi
suatu alat ukur.
Menurut Giulford dalam Jihad Menurut Gronlund dalam Arifin (2012)
dan Abdul Aris (2012) kategori mengemukakan bahwa ada empat faktor yang
nilai koefisien korelasi dapat mempengaruhi reliabilitas, yaitu:
reliabilitas tes sebagai berikut:
Tabel 1. Kategori Koefisen Reliabilitas Panjang tes (length of test
Ketegori Reliabilitas Tes Nilai Koefisien Korelasi
Sangat Tinggi 0,90 - 1,00 Sebaran skor (spread of scores)
Tinggi 0,89 - 0,70
Cukup 0,69 – 0,40 Tingkat kesukaran (difficulty
Rendah 0,39 – 0,20 index)
Sangat Rendah 0,00 – 0,19

Objektifitas (objectivity)
Menurut perhitungan korelasi dari Ekuivalen
Pearson, ada tiga jenis koefiesn dalam Jenis reliabilitas mengorelasikan dua
reliabilitas, yaitu (Arifin, 2012) buah tes yang paralel pada
kelompok dan waktu yang sama.

Stabilitas
• jenis reliabilitas yang
menggunakan teknik test and
Konsistensi Internal
retest Reliabilitas yang diperoleh dengan
• mengorelasikan hasil tes jalan mengorelasikan dua buah tes
pertama dengan hasil tes kedua dari kelompok yang sama, tetapi
dari kelompok yang sama, tes diambil dari butir-butir yang
yang sama, pada waktu yang bernomor genap untuk tes yang
berbeda. pertama dan butir-butir bernomor
ganjil untuk tes yang kedua
Teknik Uji
04 Reliabilitas
1) Konsistensi eksternal

Teknik 2) Konsistensi internal

perhitungan 3) Reliabilitas komposit

uji reliabilitas
Konsistensi Eksternal
Estimasi reliabilitas eksternal diperoleh dengan menggunakan skor hasil pengukuran yang berbeda,
baik dari instrumen yang berbeda maupun yang sama. Ada dua cara mengestimasi reliabilitas
eksternal yaitu:

01 Test-Retest Method 02 Metode Ekuivalen

Estimasi reliabilitas dengan teknik tes-retes akan


Pada teknik ini, diperlukan dua instrumen yang
menghasilkan koefisien stabilitas. Untuk
dikatakan paralel untuk mengestimasi koefisien
memperoleh koefisien reliabilitas melalui pendekatan
reliabilitas. Dua buah tes dikatakan paralel atau
tes-retes dapat dilakukan dengan menghitung
equivalent adalah dua buah instrumen yang
koefisien korelasi linier antara skor pada pengukuran
mempunyai kesamaan tujuan dalam
pertama (X) dengan skor hasil pengukuran kedua
pengukuran, tingkat kesukaran dan susunan juga
(Y).
sama, namun butir-butir soalnya berbeda, atau

𝑟 𝑖 =𝑁 ∑ 𝑋𝑌 −∑ 𝑋 ∑𝑌 ¿ ¿ dikenal dengan istilah alternate-forms method


2 2 2 2 atau parallel forms.
√{𝑁 ∑ 𝑋 −(∑ 𝑋) }{𝑁 ∑𝑌 −(∑𝑌) }
Konsistensi Internal
Dengan teknik konsistensi internal ini, hanya dengan melakukan satu kali pengumpulan data,
reliabilitas skor perangkat pengukuran dapat diestimasi. Salah satu cara yang dapat digunakan untuk
mengestimasi reliabilitas dengan konsistensi internal yaitu sebagai berikut.

01 Split Half Method


Teknik Spearman-Brown

2 𝑟𝑏
𝑟 𝑖=
1+𝑟 𝑏

Dimana
Berikut contoh reliabilitas menggunakan rumus Spearman

Nomor Item
Nomor
Subjek
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1
2 1 1 0 1 1 0 0 1 0 0 1 0
3 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1
4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
5 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1
6 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 1
7 1 1 0 1 1 0 0 1 0 0 0 1
8 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1
langkah pertama adalah membuat tabel persiapan
perhitungan reliabilitas sebagai berikut:
  Item Ganjil (X) Item Genap (Y)
Langkah kedua mencari koefisien korelasi
dengan menggunakan rumus korelasi
1 3 6
product moment sebagai berikut :
2 3 3
3 2 2
 Nomor X Y X2 Y2 XY
4 6 6
1 3 6 9 36 18
5 5 5
2 3 3 9 9 9
6 2 2
3 2 2 4 4 4
7 2 4
4 6 6 36 36 36
8 3 5
5 5 5 25 25 25
6 2 2 4 4 4
7 2 4 4 16 8
8 3 5 9 25 15
 Jumlah 26 33 100 155 119
Setelah harga koefisien korelasi diperoleh yaitu , maka
selanjutnya dapat dihitung koefisien reliabilitas dengan
formula Spearman Brown sebagai berikut:

Berdasarkan pada tabel koefiesien realibilitas, 0,8144 berada


pada kategori tinggi. Dengan demikian instrumen tersebut
dapat dikatakan reliabel.
Konsistensi Internal

01 Split Half Method


Teknik Rulon  Nomor X Y Total (t) t2 d d2
1 3 6 9 81 -3 9
2
𝜎 𝑑
𝑟 𝑖 =1− 2
2 3 3 6 36 0 0
𝜎 𝑡 3 2 2 4 16 0 0
4 6 6 12 144 0 0
Menggunakan data hasil tes
sebelumnya akan dihitung 5 5 5 10 100 0 0
reliabilitasnya menggunakan 6 2 2 4 16 0 0
rumus rulon dengan 7 2 4 6 36 -2 4
menyiapkan tabel sebagai
8 3 5 8 64 -2 4
berikut
Jumlah 26 33 59 493 -7 17
Akan ditentukan variansi skor Kemudian substitusi ke rumus Rulon
untuk menentukan koefien reliabilitas

Akan ditentukan variansi total

Berdasarkan kategori koefisien reliabilitas,


0,812 berada pada kategori tinggi sehingga
instrumen soal dapat dikatakan reliabel.
Konsistensi Komposit
Pada suatu instrumen, sering peneliti menggunakan instrumen yang terdiri dari banyak butir. Jika
butir-butir ini merupakan butir yang berbeda-beda namun membangun suatu konstruk yang sama,
maka analisis untuk mengestimasi reliabilitas dapat digunakan rumus reliabilitas komposit.

01 Alpha-Cronbach
Rumus Alpha digunakan untuk mengestimasi reliabilitas
instrumen yang skornya bukan hanya1 dan 0, namun juga skala
politomus, misalnya angket (skala Likert 1-2-3-4-5) atau soal
bentuk uraian (skor maksimum dapat tergantung peneliti).

[ ][
∑ 𝜎𝑖
]
2
𝑛
𝑟 𝑖𝑖 = 1−
𝑛− 1 𝜎𝑡
2
Kemudian cari nilai Jumlah Varians Butir (dengan mencari dulu varians setiap
butir, kemudian dijumlahkan

(
Item Pertanyaan
Kuadra
No JML t Skor
1 2 3 4 5 6 7 8
Total

1 1 5 2 5 3 2 2 4 24 576
2 4 4 3 3 4 3 3 5 29 841
3 4 4 2 4 4 2 4 2 26 676
4 4 4 4 4 4 3 4 3 30 900
5 5 4 4 4 2 4 4 2 29 841
6 5 5 4 5 4 5 5 5 38 1444
Contoh perhitungan reliabilitas rumus 7 3 2 3 3 2 4 5 4 26 676
Alpha-Cronbach pada soal uraian sebagai 8 2 3 2 2 4 2 2 2 19 361
berikut. 9 3 2 1 2 2 1 1 1 13 169
10 2 3 1 1 2 3 2 1 15 225
11 2 2 1 1 2 1 3 1 13 169
12 2 2 1 1 2 1 2 1 12 144
13 2 3 2 2 3 2 2 3 20 400
14 2 3 2 2 2 2 2 3 18 324
15 2 5 2 2 4 2 2 3 22 484

43 51 34 41 44 37 43 40 334 8230

14 19 13 14 14 13
94 111 1108  
5 1 9 9 5 4
Selanjutnya menghitung Nilai Varians Total

Terakhir, substitusi ke rumus Alpha

Berdasarkan hasil reliabilitas instrumen menyatakan bahwa


kategori koefisien reliabilitas berada pada kategori sangat
tinggi.
Konsistensi Komposit

02 Kuder-Richardson

Ada dua jenis formula KR, yaitu Kuder Richardson formula 20 (KR-
20) dan Kuder Richardson formula 21 (KR-21). Formula KR-20
dapat digunakan untuk analisis butir dikotomi. Pada butir instrumen
dengan penskoran dikotomi, uraian, estimasi reliabilitas dapat
dilakukan dengan menggunakan rumus KR-21.

𝑛 𝜎 𝑡2 − ∑ 𝑝𝑖 𝑞 𝑖 𝑛 𝑋 (𝑘− 𝑋 )
𝑟𝑖𝑖= { } 𝑟𝑖𝑖= { }
(𝑛 −1) 𝜎𝑡
2
(𝑛 −1) 𝑛 𝜎𝑡
2

KR-20 KR-21
BUTIR SOAL  
Nomor
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1
Contoh perhitungan 2 1 1 0 1 1 0 0 1 0 0
reliabilitas rumus KR-
3 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1
20 sebagai berikut.
4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
5 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1
6 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0
7 1 1 0 1 1 0 0 1 0 0
8 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1
BUTIR SOAL  
Nomor Total
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10  
1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 8 64
2 1 1 0 1 1 0 0 1 0 0 5 25
3 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 3 9
4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 100
Untuk mencari reliabilitas dari 5 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 8 64
data tes tersebut maka berikut 6 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 3 9
ini disajikan tabel penolong 7 1 1 0 1 1 0 0 1 0 0 5 25
menggunakan excel 8 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 7 49

pi 0,875 0,5 0,25 0,875 0,75 0,5 0,125 1 0,625 0,625    

qi 0,125 0,5 0,75 0,125 0,25 0,5 0,875 0 0,375 0,375    

Jumlah
piqi 0,109 0,250 0,188 0,109 0,188 0,250 0,109 0 0,234 0,234    
Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa nilai

Mencari variansi total


Selanjutnya akan ditentukan koefisien reliabilitas

Berdasarkan pengujian tersebut, maka instrumen soal


memiliki reliabilitas yang berkategori cukup.

Anda mungkin juga menyukai