Pendahuluan
Return
Return merupakan salah satu faktor yang memotivasi
investor berinvestasi dan juga merupakan imbalan atas
keberanian investor menanggung risiko atas investasi yang
dilakukannya
Return investasi terdiri dari 2 komponen utama, yaitu:
1. yield, komponen return yang mencerminkan aliran kas
atau pendapatan yang diperoleh secara periodik
2. capital gain (loss), komponen return yang merupakan
kenaikan (penurunan) harga suatu surat berharga (bisa
saham maupun surat hutang jangka panjang), yang bisa
memberikan keuntungan (kerugian) bagi investor.
3
Return
Return Total sering disebut “Return” saja merupakan
keseluruhan dari suatu investasi dalam suatu periode
tertentu yang terdiri dari capital gain/loss dan yield.
Return total investasi dapat dihitung sebagai berikut:
4
Jenis-jenis Return
1. Return Realisasi (Realized Return)
Return yang telah terjadi (return aktual) yang dihitung
berdasarkan data historis (ex post data).
Return historis ini berguna sebagai dasar penentuan return
ekspektasi (excpected return) dan risiko di masa datang
(conditioning expected return)
2. Return yang diharapkan (Expected Return)
Return yang diharapkan akan diperoleh oleh investor di masa
mendatang. Berbeda dengan return realisasi yang bersifat
sudah terjadi, return yang diharapkan merupakan hasil
estimasi sehingga sifatnya belum terjadi (ex ante data)
Jenis-jenis Return
3. Return yang dipersyaratkan (Required Return)
Return yang diperoleh secara historis yang merupakan
tingkat return minimal yang dikehendaki oleh investor atas
preferensi subyektif investor terhadap risiko.
RISIKO
Risiko merefleksikan KEMUNGKINAN terjadinya perbedaan
antara hasil investasi aktual (actual return on an investment)
dengan hasil yang diinginkan (expected return). Semakin besar
kemungkinan perbedaannya, berarti semakin besar risiko
investasi tersebut.
Tipe Risiko:
Risiko sistematis (risiko pasar) : disebabkan faktor-faktor yang
mempengaruhi semua perusahaan dan tidak bisa dihindari
(kondisi ekonomi, inflasi, perpajakan, dll)
Risiko tidak sistematis : disebabkan faktor-faktor yang
mempengaruhi kondisi unik perusahaan ybs (persaingan,
pendapatan usaha/keuangan, dll)
7
Risiko dan Ketidakpastian
Ketidak pastian : suatu keadaan dimana
kemungkinan munculnya suatu kejadian tak
dapat diperhitungkan sebelumnya
Risiko : suatu keadaan dimana munculnya
suatu kejadian dapat diperkirakan sebelumnya
dengan menggunakan informasi yang relevan
Risiko Sistematis & Tidak Sistimatis
1. Risiko sistematis atau risiko pasar, yaitu risiko yang
berkaitan dengan perubahan yang terjadi di pasar secara
keseluruhan. Beberapa penulis menyebut sebagai risiko
general (general risk), sebagai risiko yang tidak dapat
didiversifikasi.
2. Risiko tidak sistematis atau risiko spesifik (risiko
perusahaan), adalah risiko yang tidak berkaitan dengan
perubahan pasar secara keseluruhan. Risiko perusahaan
lebih terkait pada perubahan kondisi mikro perusahaan
penerbit sekuritas. Risiko perusahaan bisa diminimalkan
dengan melakukan diversifikasi aset.
9
Risiko Sistematis & Tidak Sistimatis
Risiko
Risiko sistematis
0 Jumlah saham
10
Sumber RISIKO
Interest Rate Risk
Market Risk
Inflation Risk
Business Risk
Financial Risk
Liquidity Risk
Exchange Rate Risk
Country Risk
11
Measures of Risk
Risiko Total meliputi risiko sistimatis dan risiko non
sistimatis atau risiko general dan risiko spesifik atau risiko
pasar dan risiko perusahaan.
Salah satu cara untuk menghitung besaran risiko adalah
dengan mengukur varian (variance) dan standar deviasi
(standard deviation) dari pola distribusi return tersebut
Standar deviasi merupakan akar kuadrat dari varian, yang
menunjukkan seberapa besar penyebaran variabel
random di antara rata-ratanya; sebagian besar
penyebarannya semakin besar varian atau standar deviasi
investasi tersebut.
12
Realized Return and Risk of
Portofolio
Measures of Realized Return and Risk
Pt – Pt-1 + Dt Pt – Pt-1 + Dt
Return saham = =
Pt-1 Pt-1 Pt-1
2
(n
x x )
s2 i 2
Standard Deviasi =
i 1 n 1
=
s s
14
Realized Return and Risk
Periode Harga saham (Pt) Dividen (Dt) Return (Rt) ( xi X- x ) 2
1989 1750 100 0
1990 1755 100 0.06000 0.00157
1991 1790 100 0.07692 0.00052
1992 1810 150 0.09497 0.00002
1993 2010 150 0.19337 0.00879
1994 1905 200 0.04726 0.00274
1995 1920 200 0.11286 0.00018
1996 1935 200 0.11198 0.00015
Rata-rata 0.09962 0.01396
Variance 0.00233
Standar Deviasi 0.04824
15
Realized Return and Risk
Saham A Saham B Return
Periode
16
Lanjutan
Return tidak
Saham A Saham B
Periode memperhitungkan deviden
17
Portfolio Risk and Return
Portfolio kumpulan investasi
Variance dan standard deviation dari suatu portfolio tidak menjumlahkan variance
dan standard deviation dari masing-masing saham pada portofolio. Keduanya
menunjukan bagaimana hubungan antar saham jika digabungkan bersama dalam
satu portofolio.
Ukuran untuk mengetahui bagaimana hubungan tersebut adalah kovarian
(covariance) dan koefisein korelasi (correlation coefficient).
– Covariance menunjukan kombinasi variance dari return suatu saham dengan
kecenderungan pergerakan saham lainnya dengan arah yang sama.
– Koefisien korelasi menunjukan bagaimana suatu variabel bergerak bersama
dengan variabel lain. (contohnya saham).
Semakin rendah koefisien korelasi, semakin efektif penurunan standar deviasi
menurunkan risiko.
18
Correlation coefficient
korelasi = - (negatif) artinya, terdapat korelasi negatif
sempurna yaitu apabila harga saham A naik, maka harga
saham B terdapat kecenderungan akan turun.
Korelasi = 0 (nol) artinya, tidak terdapat korelasi antara harga
saham A dan harga saham B.
Korelasi = + (positif) artinya, terdapat korelasi positif
sempurna yaitu apabila harga saham A naik, maka harga
saham B terdapat kecenderungan naik pula.
19
PERFECT POSITIVE CORRELATION
Returns
A
+
0
B
- • Corr(RA , RB ) = 1
TIME
PERFECT NEGATIVE CORRELATION
RETURNS
A
+
0
B
- • Corr(RA , RB ) = -1
TIME
ZERO CORRELATION
Returns
A
+
0 B
- • Corr(RA , RB ) = 0
TIME
Portfolio Risk and Return (contd)
• Return dari suatu Portfolio merupakan rata-rata tertimbang
(weighted average) dari return saham-saham yang menjadi
bagian portfolio tersebut
• Bobot (weights) mencerminkan proporsi dari portofolio yang
diinvestasikan pada saham tertentu
• This can be expressed as follows:
N
Rp = Si=1 wi Ri
26
Portfolio Risk and Return (contd)
• Correlation Coefficient antara return dua saham dihitung :
sA,B Cov(RA,RB)
Corr(RA,RB) = rA,B = sAsB = SD(RA) SD(RB)
28
Portfolio Risk and Return (contd)
• Contoh : variance dan standard deviation dari portfolio yang terdiri
dari 60% saham A and 40% saham B :
• Perhatikan, bahwa portfolio yang terdiri dari 60% saham A dan 40%
saham B memiliki variance and standard deviation yang lebih
rendah dari masing saham A. Selain itu, portfolio tsb juga memiliki
return (18,85%) yang lebih besar dari return saham B (6,54%).
• Inilah gunanya diversification: dengan membentuk portfolio,
sebagian dari risiko dari masing-masing saham dapat dieliminasi.
29
Expected Return and Risk of
Portofolio
Expected Return
Expected return: keuntungan yang diharapkan dimasa akan
datang dalam suatu investasi.
Kondisi masa mendatang adalah tidak pasti (uncertain).
Investor akan sulit menentukan, apakah kondisi ekonomi akan
mengalami pertumbuhan (growing) atau sebaliknya resesi
(recession).
Investor juga akan sulit menentukan dengan pasti berapa
keuntungan (rate of return) yang akan dihasilkan.
Untuk itu, investor akan mendasarkan keputusan investasi
mereka berdasarkan ekspektasi/harapan (expectations) yang
akan terjadi di masa mendatang.
Contoh: expected rate of return dari suatu saham menjelaskan
rata-rata dari distribusi probabilitas dari keuntungan saham
tersebut di masa mendatang.
31
Measures of Expected Return
Kondisi Probabilitas Return - Stock A Return - Stock B
1 20% 5% 50%
2 30% 10% 30%
3 30% 15% 10%
4 20% 20% -10%
100%
• Kondisi mempresentasikan kondisi ekonomi, misal 1 berarti resesi
dan 2 berarti growth
• Probabilitas merefleksikan kemungkinan terjadinya kondisi tersebut.
Total probabilitas harus sebesar 100%
• Kolom Return menunjukan hasil yang mungkin terjadi pada setiap
kondisi, baik untuk saham A maupun saham B
32
Expected Return (contd)
• Tingkat keuntungan yang diharapkan dari tiap saham
(expected return) dapat dihitung dengan rumus :
N
E(R) = S ( pi Ri )
i=1
• Where:
– E (R) = expected return saham
– N = jumlah kondisi
– pi = probabilitas terjadinya kondisi i
– Ri = return saham pada kondisi i (bisa didekati
dengan return tahun-tahun sebelumnya)
33
Expected Return (contd)
• Pada contoh, expected return saham A dihitung sbb :
34
Expected Return (contd)
35
Measures of Risk (contd)
Probability Distribution :
State Probability Return On Return On
Stock A Stock B
1 20% 5% 50%
2 30% 10% 30%
3 30% 15% 10%
4 20% 20% -10%
• E(R)A = 12.5%
• E(R)B = 20%
36
Measures of Risk (contd)
• Varian dapat dikalkulasi dengan rumus berikut:
• Dimana:
N = jumlah kondisi
pi = probabilitas terjadinya kondisi i
Ri = return saham pada kondisi i
E(R) = expected return saham
37
Measures of Risk (contd)
Standar Deviasi merupakan akar positif dari varian:
38
Measures of Risk (contd)
39
Measures of Risk (contd)
40
Portfolio : Return and Risk
Kebanyakan investor tidak hanya investasi 1 saham
Sebaliknya, mereka memilih untuk invest pada portofolio yang
terdiri dari beberapa sekuritas/saham (DIVERSIFIKASI)
Melalui diversifikasi, sebagian dari risiko saham dapat
dieliminasi (diminimkan)
Dari kalkulasi sebelumnya kita punya data:
– expected return saham A : 12.5%
– expected return saham B : 20%
– variance saham A : 0.00263
– variance saham B : 0.04200
– standard deviation saham A : 5.12%
– standard deviation saham B : 20.49%
41
Portfolio Risk and Return (contd)
Expected Return dari suatu Portfolio merupakan rata-rata
tertimbang (weighted average) dari expected return saham-
saham yang menjadi bagian portfolio tersebut
Bobot (weights) mencerminkan proporsi dari portofolio yang
diinvestasikan pada saham tertentu
This can be expressed as follows:
N
43
Portfolio Risk and Return (contd)
45
Portfolio Risk and Return (contd)
• Covariance antara saham A dan saham B sebesar :
46
Portfolio Risk and Return (contd)
47
Portfolio Risk and Return (contd)
• Contoh : variance dan standard deviation dari portfolio yang terdiri
dari 75% saham A and 25% saham B :
• Perhatikan, bahwa portfolio yang terdiri dari 75% saham A dan 25%
saham B memiliki variance and standard deviation yang lebih
rendah dari masing-masing saham A atau saham B. Selain itu,
portfolio tsb juga memiliki expected return (14,38%) yang lebih
besar dari expected return saham A (12,5%).
• Inilah gunanya diversification: dengan membentuk portfolio,
sebagian dari risiko dari masing-masing saham dapat dieliminasi.
48
Portfolio Risk and Return (contd)
49
Measures of Expected Return
Return Saham A, B dan C
Kondisi Probabilitas Saham A Saham B Saham C
1 20% 5% 50% 30%
2 30% 10% 30% 25%
3 30% 15% 10% 15%
4 20% 20% -10% -5%
100%
• Kolom Return menunjukan hasil yang mungkin terjadi pada
setiap kondisi, baik untuk saham A , B dan C.
• Diumpamakan portofolio terdiri dari 50% saham A 30% saham B
dan 20% saham C , maka expected return portfolio sebesar:
E(Rp) = .5(.125) + .30(.20) + .20 (.17)= 15.65%
50
Standar deviasi portfolio dengan 3 jenis instrumen
51
Tugas Individu Manajemen Portofolio ke 3
52
Tugas Individu Manajemen Portofolio ke 3
return saham
kondisi probabilitas
X Y
1. 10% 0.15 0.20
2. 20% 0.18 0.27
3. 40% 0.20 0.25
4. 20% 0.25 0.20
5. 10% 0.25 0.15
Hitunglah :
• Expected Return dan Standar Deviasi dari Saham X dan Saham Y.
• Expected Return dan Risiko Portofolio ABC yang terdiri dari 65%
saham X dan sisanya saham Y serta berikan análisis saham X dan Y
serta portfolio ABC di atas.
53
Tugas Individu Manajemen Portofolio ke 3
54
55