Akad Syirkah
Disusun Oleh :
Rahul Rahman (19462048)
M.Iqbal Maulana (19462041)
Tomi Maulana (19462046)
Mimah F.H (19461089)
Narem Minah (19461052)
Fitriyanti Silvia (19461125)
Pengertian Syirkah
Syirkah adalah akad kerja sama antara dua orang atau lebih dalam bidang usaha atau modal yang
masing-masing dari harta yang melakukan syirkah tersebebut berbaur menjadi satu tanpa ada
perbedaan satu dengan yang lainnya. Yang keuntungan dan ruginya ditanggung bersama oleh
kedua belah pihak sesuai dengan kesepakatan yang telah dilaksanakan. Sifat Akad Perkongsian
dan Kewenangan Syirkah dibagi menjadi dua yaitu, hukum kepastian, dan kewenangan syarik.
Sedangkan hal yang membatalkan akad syirkah adalah Pembatalan dari salah seorang yang
bersekutu, Meninggalnya salah seorang syarik, Salah seorang syarik murtad atau membelot ketika
perang, Gila, Harta Syirkah Rusak, dan Tidak Ada Kesamaan Modal.
2
Dasa Hukum Syirkah
3
Dasar Hukum Syirkah
4
Batalnya Akad Syirkah
Perkara yang membatalkan syirkah terbagi atas dua hal. Ada perkara yang membatalkan syirkah secara umum dan
ada pula yang membatalkan sebagian yang lainnya.
a. Pembatalan Syirkah Secara Umum
1) Pembatalan dari salah seorang yang bersekutu.
2) Meninggalnya salah seorang syarik.
3) Salah seorang syarik murtad atau membelot ketika perang.
4) Gila.
b. Pembatalan Secara Khusus Sebagian Syirkah
1) Harta Syirkah Rusak Apabila harta syirkah rusak seluruhnya atau harta salah seorang rusak sebelum
dibelanjakan, perkongsian batal. Hal ini terjadi pada syirkah amwal.
2) Tidak Ada Kesamaan Modal. Apabila tidak ada kesamaan modal dalam syirkah mufawidhah pada awal transaksi,
perkongsian batal sebab hal itu merupakan syarat transaksi mufawidhah.
5
Berakhirnya Akad Syirkah
Berakhirnya Akad Menurut hukum Islam, berakhirnya akad karena disebabkan terpenuhinya
tujuan akad, pemutusan akad, putus dengan sendirinya, kematian, dan tidak memperoleh izin
dari pihak yang memiliki kewenangan dalam akad
Suatu akad dipandang berakhir jika sudah terpenuhi tujuan dari akad. Dalam akad jual beli, akad
dipandang telah berakhir apabila barang telah berpindah milik kepada pembeli dan harganya
menjadi milik penjual. Sedangkan pembatalan akad terjadi dengan sebab-sebab berikut:
adanya hal-hal yang tidak dibenarkan syara’, adanya khiyar, adanya penyesalan dari salah satu
pihak, adanya kewajiban yang tidak terpenuhi oleh pihak-pihak yang berakad, serta berakhirnya
waktu akad.
Kematian salah satu pihak yang mengadakan akad mengakibatkan berakhirnya akad. Hal ini
terutama yang menyangkut hak-hak perorangan dan bukan hak-hak kebendaan.
6
Kesimpulan
Syirkah atau perkongsian merupakan bentuk kerjasama antara dua pihak atau lebih untuk
menjalankan suatu usaha tertentu, dimana ada pembagian keuntungan dan kerugian
berdasarkan kesepakatan yang telah disetujui oleh pihak yang terkait.
Pengaplikasian syirkah sendiri mengalami kemajuan seiring semakin majunya perkembangan
zaman. Pengaplikasian tersebut dapat ditemukan di ranah perbankan seperti pembiayaan proyek
dan modal ventura. Kendala dalam kerjasama yang dilakukan antara Bank dan nasabah tidak
menutup kemungkinan terjadi. Maka alternative yang dapat dipakai untuk menyelesaikan kendala
atau sengketa adalah dengan musyawarah, mediasi perbankan, melalui badan arbitrase, melalui
pengadilan dalam lingkup pengadilan umum.