Indonesia Restidina Azalia Hartono/XI MIPA 2/28 TUJUAN
• Menjelaskan kondisi politik ekonomi Indonesia
• Menjelaskan Strategi Jepang Masuk ke Indonesia. Keadaan politik ekonomi Indonesia menjelang Perang 1. Mempertahankan eksistensi pemerintah 2. Depresi ekonomi 1930→pengembangan ekspor karet 3. Selama tahun 1930-an pemerintah berhasil menahan kegiatan politik kaum nasionalis radikal 4. Larangan mengadakan rapat bagi organisasi politik sejak agustus 1933 5. Pengerahan massa+rapat+pidato agitatif→volkraad Keadaan politik ekonomi Indonesia menjelang Perang 1. Menyerukan kemerdekaan sekarang→ kemerdekaan bertahap –petisi sutarjo 1936 2. 4 juli 1939 GAPI menyerukan “indonesia berparlemen” 3. September 1939 “manifesto GAPI” bekerja sama melawan fasisme 4. 4 september 1940 dibentuk komisi visman Perang Pasifik 1. Perang Asia Timur Raya a. 26 November 1941 Armada Laksamana Noichi Nagumo (panglima operasi penyerangan) mulai berlayar b. Serangan Jepang terhadap pangkalan AS di Pearl Harbour Hawai (7 Desember 1941) c. US menyatakan Perang dengan Jepang (7 Desember 1941) d. Hindia Belanda menyatakan perang dengan Jepang (8 Desember 1941) Penyerbuan di Pearl Harbour Hawaii Penyerangan Jepang 1. Diawali dengan Serangan Udara a. Serangan udara Jepang dari Pangkalan Davao (Filipina) dan kapal-kapal induk di Laut Cina Selatan 2. Daerah yang dikuasai a. Tarakan (sumber Minyak) 11-12 Januari 1942 b. Balikpapan (sumber Minyak) 24 Januari 1942 c. Pontianak 29 Januari 1942 d. Samarinda (Lapangan terbang) 5 Februari 1942 e. Banjarmasin 10 Februari 1942 Penyerangan Jepang 1. Daerah Timur a. Ambon, Morotai, Manado, Lapangan terbang Kendari (memutus hubungan udara Australia-Hindia Belanda) 2. Daerah barat (dari Pangkalan Laut Cina Selatan) a. Singapura 16 Februari 1942 b. Palembang (sumber minyak) dan sekitarnya 17 Februari 1942 Usaha Sekutu 1. Pembentukan ABDACOM 15 Januari 1942 a. Markas besar di Lembang, dekat Bandung b. Pemimpin Marsekal Sir Archibald Wavell (Inggris) c. Panglima AD Letjen Ter Poorten (KNIL) d. Panglima AU Marsekal Sir Richard Pierse (Inggris) e. Panglima AL Laksamana Thomas C. Hard (Amerika) 2. Pembubaran ABDACOM 22 Februari 1942 1. Jenderal Wavell dan Gubernur Tjarda 2. Menempatkan Sekutu dibawah perintah Hindia Belanda 3. Akhir februari 1942 Gubernur Jenderal Pindah ke Bandung Usaha Sekutu 1. Pembentukan Formasi pertahanan Laut (2 Februari 1942) a. Pemimpin Laksamana Muda Karel Doorman b. Berpusat di Surabaya c. Doorman Gugur dan Jepang mudah mendaratkan pasukannya di Jabar, Jateng dan Jatim Kapal Penjelajah Jepang IJN Haguro yang menenggelamkan de Ruyter Kapal de Ruyter dimana Laksamana karel Doorman menemui Ajalnya Peta Pergerakan Jepang dalam penaklukan Jawa 1942 Penyerahan Kekuasaan Hindia Belanda Kepada Jepang Belanda menyerah kepada Jepang 1. Perundingan Di Kalijati Subang pada 8 Maret 1942 2. Jenderal Ter Poorten dan Jenderal Imamura 3. 9 Maret 1942 Penandatanganan dokumen penyerahan tanpa syarat dan daftar kekuatan Jepang Menguasai Indonesia dengan cepat 1. Menjadi negara Industri 2. Adanya Ajaran Hakko Ichiu (kesatuan keluarga umat manusia) 3. Pengiriman spionase Jepang Simpati bangsa Indonesia 1. Saudara tua 2. Kebangkitan bangsa timur 3. Kepercayaan Ramalan jayabaya 4. Propaganda Jepang melalui radio dan daya tarik barang- barang “made in Japan” 5. Pergaulan masyarakat Indonesia dengan Jepang 6. Kebencian terhadap Belanda Pemerintahan Bentukan Jepang 1. Jepang membagi 3 wilayah pertahanan di Indonesia a. Pemerintah Militer angkatan Darat (tentara ke-25) untuk Sumatera berpusat di Bukit tinggi→ekonomi perang b. Pemerintah Militer angkatan Darat (tentara ke-16) untuk Jawa- Madura berpusat di Jakarta→kerjasama politik, massa dan bahan makanan c. Pemerintah Militer angkatan Laut (armada selatan ke-2) Kalimantan, Sulawesi, Maluku, Bali, dan Nusa Tenggara berpusat di Makasar→sumber minyak dan membendung sekutu di Jawa dan Australia Pemerintahan Militer 1. Gunshireikan (Panglima tentara) 2. Gunseikan (kepala pemerintahan militer) a. Gunseikanbu (staf pemerintah militer) b. Somubu (Departemen Urusan Umum) c. Zaimubu (departemen keuangan) d. Sangyobu (departemen perusahaan, industry, kerajinan tangan) e. Kotsubu (Departemen Lalu lintas) f. Shihobu (Departemen kehakiman) g. Gunseibu(Kordinator Pemerintah militer setempat) berpusat di Bandung, Semarang dan Surabaya (Maret – Agustus 1942). h. Koci (daerah Istimewa) Yogyakarta dan Surakarta