HEMOFILIA
• Hemofilia adalah suatu penyakit gangguan
koagulasi herediter akibat kekurangan faktor
pembekuan.
Gejala khas :
- Timbul lebam-lebam
- Pembengkakan sendi.
terjadi spontan (tanpa sebab yang jelas) atau akibat benturan ringan.
PROSES PEMBEKUAN NORMAL :
1. Pembuluh darah
2. Trombosit
3. Faktor pembekuan
HEMOFILIA :
Defisiensi faktor VIII/IX
Pembekuan abnormal
NORMAL HEMOFILIA
Jumlah Jumlah
Faktor Faktor
VIII yang VIII
normal yang
kurang
Jalur bersama
Hemofilia C Hemofilia B
Hemofilia A
Property of HnZ11
Perdarahan sendi
Perdarahan sendi
(hemarthrosis)
Kerusakan sendi
(arthropathy)
Royal disease
Mutasi spontan
karena incest
Back
Pola hereditas
• Hemofilia A dan B diturunkan secara X-linked resesif, kode
alel Xh
• Hemofilia C diturunkan secara autosomal
Faktor VIII diatur gen
pada X(q28)
Faktor IX diatur gen
pada X(q27)
tenase complex
(FVIIa, IXa, X)
pada permukaan platelet
•Dibedakan menjadi:
• Hemophilia A : defisiensi faktor VIII
• Hemophilia B : defisiensi faktor IX
• Hemophilia C : defisiensi faktor XI
Hemophilia A dan B diturunkan secara X-linked
recessive (wanita sebagai pembawa sifat)
• Gejala dapat timbul sejak pasien bisa merangkak
(hemofilia berat)
Kriteria Obligate Carrier
(‘pembawa sifat’)
Seorang perempuan dinyatakan obligate carrier
apabila memenuhi kriteria ≥ 1 :
Ayahnya penyandang hemofilia
Mempunyai ≥ 2 anak lelaki hemofilia
Mempunyai 1 anak lelaki hemofilia dan saudara
lelaki hemofilia atau riwayat hemofilia dari
keluarganya
Angka Kejadian
Hemofilia A
± 85% 1 : 5.000 – 10.000 lelaki
1 : 10,000 kelahiran bayi lelaki
Hemofilia B
± 15% 1 : 23.000 – 30.000 lelaki
1 : 50,000 kelahiran bayi lelaki
sekitar 70% mempunyai riwayat keluarga
dengan masalah perdarahan
kurang lebih 30% karena mutasi genetik
Angka kejadian Hemofilia
di Indonesia
Indonesia, dengan populasi sekitar 265 juta orang, ber-
dasarkan perhitungan statistik internasional diperkirakan
akan mempunyai sekitar 20-25 juta penyandang hemofilia
Namun saat ini baru tercatat sekitar 2092 penyan-
dang
hemofilia
Identifikasi masih sulit karena penduduk tersebar di ber-
bagai pulau dengan fasilitas kesehatan yang kebanyakan
masih sangat terbatas
Pemetaan dan distribusi penyandang hemofilia masih
terbatas pada rumahsakit propinsi
Diagnosis HEMOFILIA
• Pemeriksaan darah untuk mengukur jumlah faktor VIII/IX di
rumah sakit yang mempunyai fasilitas memadai.
• Tujuan : mencocokkan hasil pemeriksaan darah dengan gejala
Diagnosis hemofilia
Perdarahan spontan
Sedang 1%-5% (0,01-0,05) sesekali.
Perdarahan karena trauma
atau operasi biasa
Perdarahan
Berat 1% spontan
Perdarahan karena
Sedang 1-5% trauma
ringan/operasi
ringan
Perdarahan karena
Ringan 5-40% operasi
besar/trauma
berat
Perdarahan pada hemofilia
25%
5%
44%
15% lain-lain 3%
Perdarahan berisiko tinggi
pada hemofilia
Wulff , Zappa, Womack. Emergency care for patients with hemophilia.3 rd ed. 2010
Perdarahan sendi (hemartrosis)
Advanced hemarthrosis
-bengkak, nyeri
-palpasi : lebih hangat
drpd daerah sekitarnya Gunakan alat bantu/
-sendi tidak dapat di- crutches
gerakkan
Wulff , Zappa, Womack. Emergency care for patients with hemophilia.3rd ed. 2010
KOMPLIKASI HEMOFILIA :
1. Kerusakan sendi akibat perdarahan sendi berulang dan/atau pengobatan tidak
tepat
2. Anemia berat, gagal sirkulasi (syok) kematian.
3. Hematuria (air kencing berwarna merah), bila gumpalan darah terjadi di saluran
kemih dapat menyebabkan nyeri kolik ringan sampai berat karena urin tidak
dapat mengalir keluar dengan lancer (obstruksi).
4. Perdarahan saluran pencernaan, kelainan yang timbul dapat berupa adanya
darah pada feses dan muntah. Kehilangan darah secara kronis akibat ini dapat
menyebabkan anemia pada pasien.
5. Perdarahan intrakranial atau perdarahan otak; gejala sakit kepala, muntah tanpa
sebab yang jelas, kejang, penurunan kesadaran.
6. Sindrom kompartemen, terjadi pada perdarahan otot yang luas sehingga
menyebabkan tekanan dan kerusakan pada jaringan saraf dan pembuluh darah
di sekitar otot tersebut, dengan gejala berupa kesemutan, rasa baal dan
kelumpuhan.
Pertolongan Pertama pada pasien Hemofilia yang
cedera R-I-C-E
R = Rest C = Compression
I = Ice
E = Elevation
RICE hanya untuk pertolongan pertama saja!!
Dalam waktu kurang dari 2 jam setelah perdarahan, pasien harus
segera mendapatkan suntikkan Replacement Therapy
Tatalaksana hemofilia
1. RICE
2. Terapi sulih (replacement therapy)
3. Obat anti-fibrinolitik
4. Fisioterapi
5. Terapi operatif (invasive)
6. Pengobatan inhibitor
Tatalaksana terpadu
Intravenous infusion
– IV push
– Continuous infusion
Dose varies depending on type of bleeding
• How supplied
– 1.5 mg./ ml (NOT to be confused with DDAVP nasal spray for nocturnal
enuresis)
– 2.5 ml bottle - delivers 25 doses of 150 mcg.
• Dosing
– Every 24-48 hours prn
– <50 kg. body weight - 1 spray (150 mcg.)
– >50 kg. body weight - 2 sprays (300 mcg.)
Amicar
(epsilon amino caproic acid)
• Antifibrinolytic
• Uses
– Mucocutaneous bleeding
• Inhibitors/Antibody development
• Hepatitis A
• Hepatitis B
• Hepatitis C
• HIV
Terima Kasih
TUGAS
Nama branded dari
1. Faktor VIII
2. Faktor IX
3. Deferoksamin
4. Desferasirox