Anda di halaman 1dari 32

Hemofilia A&B

dan penyakit
von Willebrand
DR. NICE RACHMAWATI MASNADI ,SPA(K)
Pendahuluan
Pendahuluan Yunani kuno, haima
(darah) dan philia
(cinta) : kasih sayang.

Gangguan perdarahan
di bawah kulit; seperti
luka memar jika kelainan darah yang
terbentur, atau timbul diturunkan dari ibu
(x-link)
setelah melakukan Hemo
aktifitas yang berat
-filia

perawatan seumur
hidup, → terbebani waktu untuk proses
secara fisiologis, pembekuan darah
psikologis, dan lebih lama.
ekonomis
Hemofilia paling banyak diderita hanya pada pria. Wanita akan benar-benar mengalami hemofilia jika
ayahnya adalah seorang hemofilia dan ibunya adalah pembawa sifat (carrier).
Bagaimana gangguan pembekuan darah itu dapat
terjadi?
Gangguan itu dapat terjadi karena jumlah pembeku darah jenis tertentu kurang dari jumlah normal,
bahkan hampir tidak ada.
Seseorang yang terkena hemofilia akan mengalami beberapa gejala klinis, seperti:
• perdarahan sendi (hemartrosis) ,
• atau jaringan lunak (hematom),
• pada anak-anak timbul memar, serta
• terjadi perdarahan berat sesudah trauma atau operasi.
 Pada hemofilia berat, perdarahan dapat terjadi spontan tanpa trauma, sedangkan pada hemofilia ringan,
dapat terjadi akibat trauma yang berat.
 Kebanyakan penderita ketika terluka ringan, bisa mengalami perdarahan yang tak kunjung berhenti
Epidemologi
Hemofilia A atau B adalah suatu penyakit
yang jarang ditemukan.
Hemofilia A terjadi sekurang - kurangnya 1 di
antara 10.000 orang.
Hemofilia B lebih jarang ditemukan, yaitu 1 di
antara 50.000 orang.
Hemofilia tidak mengenal ras, perbedaan
warna kulit atau suku bangsa.
Pembagian hemofilia
• Hemofilia Klasik karena jenis yang paling
banyak kekurangan faktor pembekuan
Hemofilia pada darah.
A • Terjadi karena kekurangan Factor VIII
menyebabkan masalah pada proses
pembekuan darah.

• disebut juga Christmas Disease; karena di


temukan oleh Steven Christmas asal Kanada;
Hemofilia
• terjadi karena kekurangan Factor IX protein
B dalam darah yang menyebabkan masalah
pada proses pembekuan darah.
Pembagian hemofilia berdasarkan kadar faktor VIII
• kurang dari 1% dari jumlah normalnya , dapat
Hemofilia mengalami beberapa kali perdarahan dalam
Berat sebulan. Kadang - kadang perdarahan terjadi begitu
saja tanpa sebab yang jelas.

Hemofilia • 1% - 5% dari jumlah normalnya), perdarahan dapat


terjadi akibat aktivitas tubuh yang terlalu berat,
Sedang seperti olah raga yang berlebihan.

• (5%- 30% dari jumlah normalnya), mengalami masalah


Hemofilia perdarahan hanya dalam situasi tertentu, seperti operasi,
cabut gigi atau mangalami luka yang serius. Wanita
Ringan
hemofilia ringan mungkin akan pengalami perdarahan
lebih pada saat mengalami menstruasi.
Tatalaksana
Apabila terjadi perdarahan akut pada sendi/otot, disarankan untuk
melakukan tindakan sementara, yaitu RICE.
Rest, mengistirahatkan sendi yang berdarah,
 Ice, dikompres es dengan cara
Compression, yaitu ditekan, dan
Elevation, meninggikan posisi bagian yang mengalami perdarahan sehingga
berada di atas jantung.
Dalam waktu kurang dari 2 jam pasien harus mendapat replacemet therapy
faktor VIII / IX.
F VIII (unit) = BB (kg) x % (target kadar plasma – kadar F VIII pasien) x 0,5
F IX (unit) = BB (kg) x % (target kadar plasma – kadar F IX pasien)
Tatalaksana
Pasien dengan hemofilia berat diobati dengan pemberian konsentrat faktor pembekuan 2-3 kali per minggu
(profilaksis) untuk mencegah timbulnya perdarahan atau hanya pada saat terjadi perdarahan (on-demand).
Beberapa studi menunjukkan pemberian profilaks : memberikan keuntungan dalam mencegah perdarahan dan
kerusakan sendi, kerugiaan diperlukan dalam jumlah besar dan biaya meningkat.
Pemberian terapi ajuvan :
dosis 0,3 mg/kg DDAVP (Desmopresin) dapat meningkatkan kadar faktor VIII 3-6x dari baseline. Cara
pemberian dengan diinfuskan dalam 50-100 ml normal saline (20-30 menit). Efek samping : takikardi, flushing,
tremor, nyeri perut.
Asam traneksamat : dosis : 25 mg/kgBB/kali, 3x sehari, oral/intravena. Dapat diberikan selama 5-10 hari.
Untuk terhindar dari perdarahan, penderita
disarankan untuk:
 berolahraga teratur dengan menggunakan
pelindung yang tepat,
melakukan pemeriksaan medis rutin, terutama
keadaan sendi dan otot,
menerima vaksinasi berbagai penyakit menular
yang direkomendasikan dokter,
mempertahankan berat badan agar tidak
menambah beban pada persendian di bawah
tubuh.
HARI HEMOFILIA SEDUNIA
Penyakit von
Willebrand
Pendahuluan
Ditemukan pertama kali oleh Erik von Willebrand di masyarakat kepuluan Aaland pada tahun
1926.
Dimana darah tidak mampu menggumpal dengan sempurna, sehingga penderitanya berisiko
mengalami perdarahan yang berlebihan dalam jangka lama.
Von Willebrand Disease (vWD) merupakan kelainan perdarahan yang diwariskan secara
otosomal dominan pada vWD tipe 1, tipe 3 autosomal resesif
Disebabkan mutasi gen faktor vWD sehingga terjadi defisiensi atau disfungsi vWD.
Klasifikasi vWD berdasarkan
 Defek faktor vW kuantitatif ( tipe 1 dan tipe 3)
 Defek faktor vW kualitatif (tipe 2)
Prevalensi 0,8% sampai 1,3%
Pola penurunan
Tipe 1 vWD

Tipe 3 dan sebagian tipe 2


autosomal recessive pattern
 vWF terikat pada Gplb trombosit dan
kolagen subendotel membentuk jembatan
trombosit –subendotel pada pembuluh Fungsi vWF
darah yang rusak. (von Willebrand factor)
 vWF juga berfungsi sebagai jembatan antar
trombosit membentuk agregat trombosit.
 Gplb dan vWF diperlukan untuk proses
adhesi dan kohesi antar trombosit dalam
aliran darah yang cepat.
 Ikatan tergantung pada ukuran multimer.
Bila terjadi penurunan multimer vWF besar
yang fungsional, dapat terjadi gejala
perdarahan walaupun kadar vWF normal.
 vWF juga berperan dalam fungsi
hemostasis melalui ikatan dengan FVIII, tidak
tergantung ukuran multimer, melindungi
FVIII dari degradasi proteolitik di sirkulasi.
Klasifikasi vWD (Revised classification 1994)
1. kelainan kuantitas
 vWD tipe 1 ditandai defisiensi parsial vWF di plasma dan atau trombosit.
 vWD tipe 3 dimana tidak didapatkan vWF di plasma dan atau trombosit.
 vWD tipe 1 derajat defisiensinya lebih ringan , antara 20-40 U/dl, gejala perdarahan lebih ringan.
2. kelainan kualitas
 vWD tipe 2, dibagi menjadi :
 Tipe 2A : penurunan fungsi akibat tidak adanya multimer besar vWF
 Tipe 2 B : penurunan fungsi akibat penurunan fungsi akibat peningkatan afinitas terhadap GPlb
trombosit
 Tipe 2M : penurunan fungsi bukan akibat tidak adanya multimer besar vWF
 Tipe 2N : penurunan afinitas terhadap faktor VIII

vWD tipe 1 paling ringan dan paling sering dijumpai.


Tipe pseudo (platelet) : sama seperti tipe 2, namun abnormalny pada platelet bukan pada vWF.
Diagnosis vWD
Diagnosis vWD dibuat berdasarkan :
1. Riwayat perdarahan pasien atau keluarga
2. Pemeriksaan laboratorium : anemia
 Riwayat perdarahan : penderita dicurigai vWD bila terdapat gejala perdarahan mukokutaneus
 mudah memar, ekimosis, Epistaksis yang tidak berhenti dalam 10 menit , perdarahan rongga
mulut , perdarahan saluran cerna dan menorhagia;
 serta Pasca bedah
vWD tipe 1 atau tipe 2 , baru terdiagnosis ketika mengalami perdarahan berat setelah operasi, cabut
gigi atau trauma.
vWD tipe 3 dapat menyebabkan masalah perdarahan utama selama masa bayi dan anak-anak,
biasanya didiagnosis selama tahun pertama kehidupan.
Perdarahan menstruasi berat (berlebihan dan lama) adalah gejala umum dari vWd pada wanita.
Nyeri dan pembengkakan : jika perdarahan abnormal terjadi pada jaringan lunak atau persendiaan.
Pemeriksaan laboratorium Penyaring :

Waktu • memanjang (> 8,5 menit) . Dapat dikerjakan dengan metode Ivy yang dimodifikasi, memakai simplate
perdarahan : steril.

Activated partial • APTT sensitif untuk defisiensi FVIII:C. APTT dapat memanjang pada vWD jika aktivitas koagulasi
thromboplastin faktorVIII (FVIII:C) menurun hingga < 30%. APPT yang normal tidak menyingkirkan vWD. Nilai
time (APTT). rujukan APTT normal = 21-35 detik.

Hitung jumlah • vWD tipe 2B dan platelet type pseudo-vWD sering disertai trobositopenia ringan. Nilai normal =
trombosit : 140-400x 103/ mm3

Automated • Rentang Nilai normal closure time (waktu yang diperlukan hingga terbentukny oklusi pada lubang
platelet function membran oleh sumbat trombosit) dengan kolagen-epinefrin adalah 80-160 detik dan kolagen ADP
analyser (PFA). (adenosin difosfat) adalah 59-120 detik
Pemeriksaan laboratorium:
◦ Pemeriksaan spesifik untuk vWD meliputi :
1. vWF Ag (mengetahui kadar vWF dalam darah dengan mengukur beberapa
protein)
2. vWF:Rco dan
3. FVIII:C

◦ Pemeriksaan tambahan untuk mengklasifikasi subtipe vWD adalah


1. RIPA (Ristocetin-induced platelet aggregation) yaitu untuk mengetahui
seberapa baik kinerja faktor vW, dan
2. analisis multimer vWF, tes ini untuk membantu menentukan subtipe vWD
Pengobatan
Hingga saat ini,merupakan penyakit turunan yang masih belum ada pengobatan untuk
menyembuhkan penyakit ini.
Ada 3 hal yang menentukan jenis pengobatan :
1. Respon tubuh penderita terhadap penangan sebelumnya
2. Pengobatan dan kondisi medis lainnya
3. Jenis dan tingkat keparahan penyakit

Pengobatan :
1. Asam traneksamat dan asam aminokaproat (golongan antifibrinolitik)
2. Pemberian konsentrat faktor pembekuan darah (vW dan f VIII )
3. Desmopressin (hormon sintetis guna melepaskan lebih banyak faktor vW yang tersimpan di dinding
vaskuler)
4. Pil kontrasepsi (untuk membantu mengontrol perdarahan hebat saat menstruasi)
Hemofilia A, hemofilia B dan von Willebrand disease
Terima kasih
Pemeriksaan laboratorium :
Pemeriksaan laboratorium Penyaring :
1. Waktu perdarahan : memanjang (> 8,5 menit) . Dapat dikerjakan dengan metode Ivy
yang dimodifikasi, memakai simplate steril.
2. Activated partial thromboplastin time (APTT). APTT sensitif untuk defisiensi FVIII:C. APTT
dapat memanjang pada vWD jika aktivitas koagulasi faktorVIII (FVIII:C) menurun hingga
< 30%. APPT yang normal tidak menyingkirkan vWD. Nilai rujukan APTT normal = 21-35
detik.
3. Hitung jumlah trombosit : vWD tipe 2B dan platelet type pseudo-vWD sering disertai
trobositopenia ringan. Nilai normal = 140-400x 103/ mm3
4. Automated platelet function analyser (PFA). Rentang Nilai normal closure time (waktu
yang diperlukan hingga terbentukny oklusi pada lubang membran oleh sumbat
trombosit) dengan kolagen-epinefrin adalah 80-160 detik dan kolagen ADP (adenosin
difosfat) adalah 59-120 detik.

Anda mungkin juga menyukai