Anda di halaman 1dari 19

IMAN, ISLAM, IHSAN, KAFIR

MUKMIN, MUSYRIK

OLEH
KHOJIR

Di Sampaikan dalam Perkuliahan Pengantar Studi Islam


Mahasiswa PPs IAIN Samarinda
Rabu, 16 Septemer 2020
PENGANTAR STUDI ISLAM
 TUJUAN PERKULIAHAN
 1. MEMAHAMI PENGERTIAN STUDI ISLAM

 2. MENGANALISIS SEJARAH STUDI ISLAM

 3. MENGETAHUI TUJUAN STUDI ISLAM

 4. MEMAHAMI MANFAAT STUDI ISLAM

 5. MENGKLASIFIKASIKAN ASPEK-ASPEK
SASARAN STUDI ISLAM
 6. Perkembangan Pemikiran dalam Islam
PENGERTIAN STUDI ISLAM
 STUDI
Istilah Studi Islam dalam bahasa
inggris adalah Islamic Studies, dan
dalam bahasa Arab adalah Dirâsat al-
Islamiyyah. Ditinjau dari sisi
pengertian, studi Islam secara
sederhana dimaknai sebagai “kajian
Islam”.
 .
Lester Crow dan Alice Crow
menyebutkan bahwa studi adalah
kegiatan  yang secara sengaja
diusahakan dengan maksud untuk
memperoleh keterangan, mencapai
pemahaman yang lebih besar, atau
meningkatkan suatu keterampilan.
IMAN
 Pendapat pertama, iman adalah
menetapkan di lidah, membenarkan di hati
dan mengamalkan dengan anggota tubuh
(perbuatan).
 Imam Syafi’i berpendapat bahwa menurut
para sahabat dan tabi’in, iman adalah
ucapan dan perbuatan serta niat. Dikatakan
iman, bila ketiganya saling melengkapi.
 ulama fikih dan ulama hadis sepakat bahwa
iman adalah ucapan dan perbuatan. Suatu
perbuatan memiliki nilai bila disertai niat.
 Mohammad Hatta mengartikan studi
sebagai mempelajari sesuatu untuk
mengerti kedudukan masalahnya, mencari
pengetahuan tentang sesuatunya di dalam
hubungan sebab dan akibatnya, ditinjau
dari jurusan yang tertentu, dan dengan
metode yang tertentu pula. Bukan
menghafalkan dan menerima saja apa
yang dibentangkan orang lain, melainkan
memahaminya dengan pikiran yang kritis
STUDI ISLAM
 Tim Penulis IAIN Sunan Ampel “kajian secara sistematis
dan terpadu untuk mengetahui, memahami dan
menganalisis secara mendalam hal-hal yang berkaitan
dengan agama Islam, baik yang menyangkut sumber-
sumber ajaran Islam, pokok-pokok ajaran Islam, sejarah
Islam, maupun realitas pelaksanaannya dalam
kehidupan”.
 Abdul Mujib dan Mudzakir “Usaha sadar dan sistematis
untuk mengetahui dan memahami serta membahas secara
mendalam tentang seluk-beluk atau hal-hal yang
berhubungan dengan agama Islam, baik berhubungan
dengan ajaran, sejarah maupun praktek-praktek
pelaksanaannya secara nyata dalam kehidupan sehari-
 Bernard Lewis, memberikan penegasan bahwa Studi atau
Kajian Islam dapat mengungkap keberadaan tiga hal
(aspek) yang berbeda, tetapi tentu saling punya
keterkaitan, dari agama Islam itu sendiri, yaitu: (1) Islam
sebagai suatu agama atau ajaran (doktrin), yakni
sebagaimana yang tertulis (tergelar) di dalam wahyu
Allah berupa al-Qur’an dan as-Sunnah. (2) Islam sebagai
teologi (dan semisalnya), sebagai interpretasi terhadap
al-Qur’an dan as-Sunnah, baik yang sifatnya tekstual
maupun kontekstual. (3) Islam sebagai yang telah
diwujudkan dalam berbagai bentuk peradaban
RUANG LINGKUP STUDI ISLAM
1. Islam sebagai doktrin Tuhan yang kebenarannya
diakui para mualaf adalah final, dalam arti
absolut, dan diterima apa adanya.
2. Sebagai gejala budaya yang berarti segala
sesuatu yang merupakan ciptaan manusia dalam
kaitannya dengan agama, termasuk pemahaman
masyarakat tentang doktrin agama mereka.
3. Karena interaksi sosial adalah realitas umat
Islam.
TIGA HAL PENTING TERKAIT STUDI
ISLAM
 Mengingat Studi Islam di sini sebagai suatu disiplin
ilmu, dan setiap disiplin keilmuan mesti jelas objek
kajiannya, maka sudah barang tentu ada objek yang
dikaji dalam Studi Islam.
 Sebagai suatu usaha secara sadar dan sistematis serta
mendalam, keberadaan Studi Islam secara epistemologis
mestilah dibangun di atas suatu landasan epistemologis-
metodologis dalam pengertian dilakukan dengan
menggunakan suatu metodologi dan atau pendekatan
tertentu baik internal (insider) maupun eksternal
(outsider)
 sebagai sebuah disiplin keilmuan, Studi atau Kajian
Islam, sama halnya dengan studi agama pada umumnya,
mestilah dibangun di atas landasan aksiologis atau tujuan
(kemanfaatan) tertentu, yaitu untuk tujuan memperoleh
pemahaman yang mendalam dan benar mengenai agama
Islam dalam berbagai aspeknya, agar kemudian umat
Islam dapat melaksanakan dan mengamalkannya secara
benar dan tepat
SEJARAH STUDI ISLAM DI INDONESIA
 Pendidikan Sistem Surau/langar
 Pendidikan Sistem kerajaam

 Pendidikan Sistem Pesantren

 Pendidikan sistem klasikal (Madrasah)

 Perguruan tinggi Islam

 Konversi IAIN, STAIN ke UIN


PENDEKATAN
 MODEL, PENDEKATAN, STRATEGI, METODE,
TEKNIK, TAKTIK

 NORMATIF-TEOLOGIS
 HISTORIS

 SOSIOLOGIS
 Pendapat kedua, iman adalah menetapkan di lisan
dan membenarkan di hati. Pengamalan dengan
perbuatan tidak dimasukkan sebagai pengertian
iman, karena mereka berpendapat bahwa
mengamalkan semua syariat dan penjelasan yang
disampaikan Rasulullah saw. merupakan sesuatu
yang wajib dan sesuatu yang tidak bisa dikatakan
tidak. Oleh karena itu, makna mengamalkan
dengan perbuatan sudah terakomodasi dalam kata
“menetapkan di lidah dan membenarkan di hati.
 Dalam memaknai kata historis para
sejarawan memiliki pendapat yang
beragam, Edward Freeman, misalnya
menyatakan historis adalah politik masa
lampau (history is past politics).
Sementara Ernst Bernheim, menyebut
historis sebagai ilmu tentang
perkembangan manusia dalam upaya-
upaya mereka sebagai makhluk sosial
 Hasan, historis atau tarikh adalah suatu
seni yang membahas tentang kejadian-
kejadian waktu dari segi spesifikasi dan
penentuan waktunya, tema-nya manusia
dan waktu, permasalahaannya adalah
keadaan yang menguraikan bagian-bagian
ruang lingkup situasi yang terjadi pada
manusia dalam suatu waktu
DEFINISI SEJARAH
 Pertama, Sejarah dalam arti subjektif adalah suatu
konstruk, yakni bangunan yang disusun penulis.
 Sejarah dalam arti objektif adalah menunjuk kejadian
atau peristiwa itu sendiri, yakni proses sejarah dalam
aktualitasnya. Kejadian yang sekali terjadi tidak dapat
diulang atau terulang lagi. (Kastro sartono)
 Dalam sejarah terdapat objek peristiwanya (what), orang
yang melakukannya (who), waktunya (when), tempatnya
(where) dan latar belakangnya (why). (Sri Haryanto)
URGENSI PENDEKATAN HISTORIS
 Pendekatan kesejarahan sangat dibutuhkan dalam studi
Islam, karena Islam datang kepada seluruh manusia
dalam situasi yang berkaitan dengan kondisi sosial
kemasyarakatannya masing-masing. Yaitu bagaimana
melakukan pengkajian terhadap berbagai studi keislaman
dengan menggunakan pendekatan histories sebagai salah
satu alat (metodologi) untuk menyatakan kebenaran dari
objek kajian itu. Pentingnya pendekatan ini, mengingat
karena rata-rata disiplin keilmuan dalam Islam tidak
terlepas dari berbagai peristiwa atau sejarah. Baik yang
berhubungan dengan waktu, lokasi dan format peristiwa
yang terjadi.
WILAYAH PENDEKATAN HISTORIS
 STUDI ALQUR’AN
 STUDI HADIS

 STUDI TOKOH

 STUDI LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM MASA


LAMPAU
 STUDI MANUSKRIP

 STUDI TENTANG SEJARAH MASUKNYA ISLAM


KE NUSANTARA
 STUDI PERKEMBANGAN ISLAM

 DAN LAIN-LAIN

Anda mungkin juga menyukai