1. Variabilitas populasi
Variabilitas populasi merupakan hal yang sudah
harus diterima artinya peneliti harus menerima
sebagaimana adanya dan tidak dapat mengatur atau
memanipulasinya.
C. Menentukan Representatif dari Sampel
2. Besar sampel
Makin besar sampel yang diambil akan semakin
besar atau tinggi taraf representatif sampel tersebut.
Jika populasinya homogen secara sempurna, besarnya
sampel tidak mempengaruhi taraf representatif
sampel.
C. Menentukan Representatif dari Sampel
2. Observasi
Observasi adalah perbuatan jiwa dan indera secara
aktif untuk menangkap stimulan,gejala perubahan objek
yang kemudian ditransfer dalam bentuk data atau
informasi.
Observasi tidak hanya sekedar pengamatan, namun
kerja seluruh panca indra yang meliputi pengamatan,
penciuman, perasa, peraba dan pendengaran.
Alat bantu observasi yang sering digunakan adalah
chek list, anecdotal record, catatan berkala, rating scale,
mechanical device, dll.
F. Metode Pengumpulan Data
2. Observasi
jenis observasi :
a) Observasi terlibat adalah suatu teknik observasi,
dimana observer aktif terlibat dalam aktivitas objek
yang sedang diobserver. Antara observer dan objek
yang diobserver bersama-sama dalam suatu
aktivitas tertentu.
F. Metode Pengumpulan Data
2. Observasi
jenis observasi :
b) Observasi sistematik adalah Suatu model observasi
yang mempunyai struktur langkah-langkah
pengamatan yang jelas, materi yang diobserver
mempunyai scope yang nyata, observer lebih
terarah dengan tugasnya. Biasanya observer
dibekali pedoman observasi.
F. Metode Pengumpulan Data
2. Observasi
jenis observasi :
c) Observasi eksperimental adalah suatu teknik
observasi dengan cara memberikan stimulan atau
rangsangan terhadap objek yang sedang
diobserver, kemudian reaksi objek diobservasi.
F. Metode Pengumpulan Data
3. Test/Pengukuran
Pengukuran merupakan suatu teknik pengumpulan data
dengan cara membandingkan karakter spesifik objek yang
diteliti dengan alat ukur yang baku, sehingga diketahui
kadarnya. Saran yang perlu diberikan dengan metode
pengukuran ini adalah alat ukur perlu dikalibrasi terlebih
dahulu, operator mampu mengoperasikan alat dengan baik.
Alat bantu alat ukur yang baku diantaranya ;
termometer, meteran, timbangan, luxmeter, sound level
meter, alti meter, hygro meter, dll.
F. Metode Pengumpulan Data
4. Wawancara
Wawancara adalah suatu proses pertukaran
informasi secara timbal balik antara pewawancara
dengan responden.
Alat bantu wawancara yang sering digunakan adalah
kuesioner, catatan, perekam, dll.
Pengumpulan data dengan wawancara perlu
diperhatikan ; kuesioner telah diujicoba terlebih dahulu,
pewawancara perlu ditraning dan faktor-faktor yang
mempengaruhi proses wawancara perlu diperhatikan.
F. Metode Pengumpulan Data
Jenis-jenis wawancara :
a. Wawancara bebas
Wawancara bebas adalah suatu proses wawancara
yang berlangsung tanpa dipandu dengan kuesioner
atau pedoman wawancara. Pewawancara hanya
dibekali topik yang perlu ditanyakan, sedangkan untuk
memulai, memancing topik, mengakhiri wawancara
terserah pewawancara. Biasanya wawancara bebas ini
mengembang lebar, sehingga sulit mengambil inti
permasalahan yang dibicarakan.
F. Metode Pengumpulan Data
b. Wawancara terpimpin
Wawancara terpimpin adalah suatu proses
wawancara yang dipandu dengan kuesioner atau
pedoman wawancara. Proses wawancara berjalan
sistematik, namun biasanya agak kaku, karena
pembicaraan harus sesuai kontek kuesioner.
F. Metode Pengumpulan Data
5. Angket
Angket adalah daftar pertanyaan atau kuesioner yang
dikirimkan kepada responden untuk diisi, kemudian
dikembalikan lagi kepada pemilik kuesioner. Kelemahan yang
perlu diperhatikan pada metode angket ini adalah kuesioner
salah alamat, kuesioner kadang tidak dikembalikan
responden, responden tidak mengerti maksud pertanyaan.
Antisipasi keadaan tersebut perlu ditulis alamat yang jelas,
kuesioner dilebihkan jumlahnya, perlu amplop dan perangko
balasan, pertanyaan sejelas mungkin, lebih baik dalam bentuk
pilihan atau isian singkat.
F. Metode Pengumpulan Data
6. Sosiometri
Sosiometri adalah suatu teknik pengumpulan data untuk
mengetahui struktur masyarakat. Struktur pokok yang dapat segera
diketahui berdasarkan sosiometri adalah adanya orang yang
terkenal, tokoh masyarakat dan orang yang terasing pada
kelompoknya.
Langkah yang perlu ditempuh metode sosiometri, yaitu tentukan
masalah yang dikaji, setiap anggota kelompok diminta memilih dua
orang dalam kelompok yang paling cocok dengan masalah yang
dikaji, dilakukan tabulasi.
Orang yang paling banyak dipilih merupakan orang terkenal
dikelompoknya, sebaliknya orang yang tidak dipilih merupakan
orang terasing pada kelompoknya.
F. Metode Pengumpulan Data
7. Diskusi Kelompok
Metode diskusi kelompok tidak beda dengan
diskusi biasa. Beberapa responden yang menjadi
peserta diskusi dipandu peneliti membicarakan topik
permasalahan yang diajukan peneliti. Pendapat para
responden dicatat oleh peneliti sebagai data hasil
penelitian.
G. Alat Pengumpulan Data
1. Document/data base/laporan/arsip
Data base / laporan / arsip yang pernah dikumpulkan
oleh peneliti terdahulu perlu dicek ke penanggung jawab.
Document dapat berbentuk ; journal, majalah, laporan,
arsip,catatan, internet, rekaman disket, dll.
2. Kuisioner
Kuesioner adalah daftar pertanyaan yang dipergunakan
oleh pewawancara untuk melakukan tugas wawancara
atau dikirimkan kepada responden sebagai sistem
angket.
G. Alat Pengumpulan Data
3. Chek list
Chek list adalah formulir isian atau kuesioner yang
dipergunakan observer untuk melakukan tugas
observasi.
4. Alat Ukur Yang Baku/Standar
Alat ukur yang sesuai dengan peruntukannya dan
perlu distandarisasi.
G. Alat Pengumpulan Data
e. Quota Sampling
Teknik quota ini telah banyak mendapatkan kritik
dari para ahli statistik, karena teknik ini tidak
mememnuhi persyaratan tuntutan representatifitas
sampel. Tehnik ini digunakan pada penelitian yang
menginginkan sedikit sampel yang diteliti secara
keseluruhan.
Dalam tehnik ini ditekankan pada penentuan jumlah
sampel dimana peneliti harus memutuskan strata mana
yang akan dipilih dan yang akan mewakili penelitiannya.
1. Teknik Sampel Random
e. Quota Sampling
Contoh:
Sebuah penelitian dimana jumlah populasinya 400
siswa yang terdiri dari 200 (50%) siswa kelas XII, 150
(30%) siswa kelas XI dan 80 (20%) siswa kelas X.
1. Teknik Sampel Random
e. Quota Sampling
Kelemahan tehnik ini adalah bahwa para peneliti
cenderung mencari kemudahan, menghindari
hambatan-hambatan yang mungkin terjadi sehingga
akan memilih sampel yang mudah didapat dan
mengindari sampel yang sulit ditemui.
1. Teknik Sampel Random
a. Systematic Sampling
Dalam pengambilan sampel yang sistematik ini,
setiap n individu dari daftar proposal diseleksi untuk
menjadi sampel. Ada dua istilah yang terkait dengan
Systematic sampling,yaitu:
a) Interval Sampling
b) Sampel Ratio
2. Teknik Sampel Non Random
a) Interval Sampling
Interval Sampling merupakan jarak antara masing-
masing individu yang terseleksi menjadi sampel,
dengan formula:
2. Teknik Sampel Non Random
a) Interval Sampling
Contoh:
Akan diambil 50 siswa sebagai sampel dari 500 siswa.
Jadi fractionnya adalah 500/50 atau 1 diantara 10.
Berdasarkan bilangan antar 1-10 kita akan memilih satu
sebagai nilai awal. Misal yang kita pilih daftar siswa ke-6
maka sampel selanjutnya adalah 16,26, 36 begitu
seterusnya hingga mendapatkan 50 siswa. Ini juga
dinamakan system sampling with a random start.
2. Teknik Sampel Non Random
b) Sampel Ratio
Sampel Ratio adalah proporsi tiap individu dalam
populasi yang diseleksi sebagai sampel, dengan
formula:
2. Teknik Sampel Non Random
b) Sampel Ratio
Contoh:
Akan diambil 50 siswadari 500 siswa sebagai
sampel, jadi proporsinya adalah 50/500 atau 0,1. Dari
daftar angka 1-10 diambil satu sampel, dari daftar 11-
20 diambil satu sampel dan seterusnya hingga
mencapai 50 siswa.
2. Teknik Sampel Non Random
b. Purposive Sampling
Teknik ini berorientasi pada pemilihan sampel yang
terpilih sudah diketahui sejak awal. Peneliti dapat
menggunakan pengetahuan dan pengalaman untuk
menentukan sampel yang akan dipilih, dapat juga
menggunakan study pendahuluan sehingga sampel
yang terpilih relevan dengan tujuan dan masalah yang
akan diteliti.
Teknik ini sering digunakan pada penelitian-
penelitian kasus.
2. Teknik Sampel Non Random
b. Purposive Sampling
Contoh 1:
Untuk meneliti peningkatan kesejahteraan
masyarakat desa yeng telah diberi dana IDT, maka
sangat cocok dengan menetapkan sampel pada desa-
desa tertentu yang mendapat dana IDT.
2. Teknik Sampel Non Random
b. Purposive Sampling
Contoh 2:
Penelitian yang akan membuat generalisasi tentang
“Persepsi Moral Wanita Tuna Susila” maka sampel
yang akan diteliti sudah khusus yaitu pada wanita
yang profesinya sebagai penjaja cinta, bukan wanita
yang lain.
2. Teknik Sampel Non Random
c. Convenience Sampling
Teknik pengambilan sampel ini dilakukan atas
dasar sesuka peneliti.
Contoh :
Soerang peneliti ingin mengetahui hubungan
matematika dengan IQ mahasiswa Tarbiyah IAIN
Sunan Ampel Surabaya, peneliti mengambil sampel
pada mahasiswa yang dikenal dekat saja.
Teknik ini tidak dapat dipertimbangkan dalam
hubungannya dengan representative data.
3. Teknik Sampel Insidental
Contoh:
Peneliti ingin mengetahui pandangan kaum lesbian
terhadap lembaga perkawinan dan kemudian
diwawancarai. Setelah selesai peneliti tadi meminta
kepada sampel yang diwawancarai untuk
mewawancari teman lesbian lainnya. Jika jumlah
sampel memenuhi kuota penelitian dihentikan.