Anda di halaman 1dari 20

ُ‫ال َّسالَ ُم َعلَ ْي ُك ْم َو َر ْح َمةُ هللاِ َوبَ َر َكاتُه‬

Eksistensi Manusia Sebagai


Mukarrom atau Yang Dimuliakan
Kelompok ٢
Deni Krisgianto
M. Rihan Sopandi
Muhammad Zakaria
Nizar Miftah Ilyasa
Mari Kita Mulai Dengan Basmallah Bersama-sama

‫الر ْح َم ِن ال َّر ِحيم‬ ‫هَّللا‬


َّ ِ ‫س ِم‬ ْ ِ‫ب‬
“Dengan nama Allah yang maha pengasih lagi
maha penyayang”
Kelompok ٢
 Deni Krisgianto
 M. Rihan Sopandi
 Muhammad Zakaria
 Nizar Miftah Ilyasa
Definisi Orang Mulia

Orang mulia adalah orang yang memiliki perilaku terpuji, yaitu orang-orang yang memuliakan dirinya
dengan cara bertakwa kepada Allah SWT dan menjaga diri dari perbuatan maksiat, tidak akan durhaka
kepada Allah.

Ketakwaan adalah indikator kemuliaan.


QS Al-Hujurat ayat 13 :
‫هّٰللا‬ َّ ُ ْ َ ‫هّٰللا‬
‫ٰيٓاَيُّهَا النَّاسُ اِنَّا َخلَ ْق ٰن ُك ْم ِّم ْن َذ َك ٍر َّواُ ْن ٰثى َو َج َع ْل ٰن ُك ْم ُشع ُْوبًا َّوقَبَ ۤا ِٕى َل لِتَ َعا َرفُ ْوا ۚ اِ َّن اَ ْك َر َم ُك ْم ِع ْن َد ِ اتقىك ْم ۗاِن َ َعلِ ْي ٌم‬
ٰ
‫َخبِ ْي ٌر‬
Wahai manusia! Sungguh, Kami telah menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang
perempuan, kemudian Kami jadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling
mengenal. Sesungguhnya yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling
bertakwa. Sungguh, Allah Maha Mengetahui, Mahateliti.
Ciri-ciri orang yang mulia menurut Al Imam Al Ghazali dalam kitab nya Al Ihya Ulumuddin, ada 26 ciri orang
berakhlak mulia:
• Merasa malu melakukan perbuatan buruk.
• Tidak menyakiti atau menyinggung perasaan orang lain.
• Selalu bersikap baik kepada orang lain.
• Berkata jujur.
• Tidak banyak berbicara.
• Banyak berkarya.
• Sedikit melakukan kesalahan.
• Tidak banyak melakukan berlebih-lebihan, baik dalam perkatan maupun perbuatan.
• Berbuat kebajikan kepada semua makhluk,khususnya manusia.
• Menyambung tali silaturrahmi.
• Menghormati orang lain,baik yang masih muda atau sudah tua.
• Selalu bersyukur kepada Allah.
• Selalu bersabar menghadapi cobaan.
• Ridho atas apa yang allah berikan kepadanya.
• Murah hati.
• Membalas kasih kepada sesama makhluk.
• Memelihara diri dari perbuatan dosa dan maksiat.
• Kasih sayang terhadap sesama makhluk.
• Tidak sembarang melaknat orang lain,sebelum jelas
permasalahan dan hukumnya.
• Tidak suka mencela orang lain.
• Tidak suka mengadu domba kepada orang lain.
• Tidak melakukan ghibah atau mengupat.
• Tidak tergesa gesa dalam melakukan sesuatu apapun.
• Tidak kikir terhadap harta yang dimiliki demi untuk
menolong kesusahan orang lain.
• Tidak berbuat dengki kepada orang lain.
• Tidak berbuat hasud kepada orang lain.
a ? a ?
a p a p
g g
M
en Mengapa M
en

Manusia
Mulia???
a ?
Me ng ap
nga Me
pa ?
 Manusia dikaruniai pengetahuan

Surat Al-Baqarah Ayat 31:

ٓ ٰ ٓ ٰ
‫ين‬ َ ‫ضهُ ْم َعلَى ْٱل َملِئك ِة فقا َل نبِـونِى بِ س َمٓا ِء هَ ِء ِإن كنت ْم‬
َ ِ‫ص ِدق‬ٰ ُ ُ ‫ٓاَل‬ ‫ُؤ‬ ْ ‫َأ‬ ُٔ ۢ ‫َأ‬ َ َ َ َ َ ‫َو َعلَّ َم َءا َد َم ٱَأْل ْس َمٓا َء ُكلَّهَا ثُ َّم َع َر‬

“Dan Dia mengajarkan kepada Adam nama-nama (benda-benda) seluruhnya, kemudian


mengemukakannya kepada para Malaikat lalu berfirman: "Sebutkanlah kepada-Ku nama benda-
benda itu jika kamu memang benar orang-orang yang benar!“

Sebagaimana yang tertulis di surat Al-Baqarah, Allah menyatakan bahwa manusia dikaruniai
pengetahuan. Dengan begitu, tidak selamanya manusia akan menimbulkan kerusakan dan
pertumpahan darah.Pengetahuan yang dikaruniakan Allah Swt. ini semakin diperkuat ketika Allah
mengajarkan ilmu pengetahuan kepada Nabi Adam As. Itulah hal pertama yang membuktikan bahwa
manusia lebih mulia daripada malaikat.
 Manusia dikaruniai akal dan pilihan untuk mempertimbangkan perkara baik dan
buruk

Malaikat tidak memiliki pilihan untuk mempertimbangkan hal baik dan buruk, karena hanya mampu
menaati Allah, sedangkan hewan hanya dikendalikan oleh insting, sehingga tak bisa mempertimbangkan
yang baik dan buruk. Berbeda dengan keduanya, manusia dikaruniai Allah akal dan pilihan untuk
mempertimbangkan yang baik dan buruk, seperti yang tertulis di surat Al-Kahfi ayat 29:

‫ين نَا ًرا َأ َحاطَ بِ ِه ْم ُس َرا ِدقُهَا ۚ َوِإ ْن يَ ْستَ ِغيثُوا يُ َغاثُوا بِ َما ٍء‬
َ ‫ق ِم ْن َربِّ ُك ْم ۖ فَ َم ْن َشا َء فَ ْليُْؤ ِم ْن َو َم ْن َشا َء فَ ْليَ ْكفُرْ ۚ ِإنَّا َأ ْعتَ ْدنَا لِلظَّالِ ِم‬
ُّ ‫َوقُ ِل ْال َح‬
‫ت ُمرْ تَفَقًا‬ْ ‫س ال َّش َرابُ َو َسا َء‬ َ ‫َك ْال ُمه ِْل يَ ْش ِوي ْال ُوجُوهَ ۚ بِْئ‬

Dan katakanlah: "Kebenaran itu datangnya dari Tuhanmu; maka barangsiapa yang ingin (beriman)
hendaklah ia beriman, dan barangsiapa yang ingin (kafir) biarlah ia kafir". Sesungguhnya Kami telah
sediakan bagi orang orang zalim itu neraka, yang gejolaknya mengepung mereka. Dan jika mereka
meminta minum, niscaya mereka akan diberi minum dengan air seperti besi yang mendidih yang
menghanguskan muka. Itulah minuman yang paling buruk dan tempat istirahat yang paling jelek.
 Diciptakan Dengan Fisik Yang baik

‫لَقَ ْد َخلَ ْقنَا ٱِإْل ن ٰ َس َن فِ ٓى َأ ْح َس ِن تَ ْق ِو ٍيم‬


“Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam
bentuk yang sebaik-baiknya”
Q.S 95 : 4
Husain Mazhahiri dalam bukunya berjudul ‘Awamil as-Saytharah ‘ala al-Gharaiz fi Hayat al-Insan
menjelaskan bahwa secara eksistensial, manusia terdiri dari dua dimensi, yaitu dimensi ruhy dan
jismy. Dalam dimensi ruhy terdapat beberapa komponen, antara lain: akal, nurani, hati, dan
sebagainya.

Dimensi ini disebut juga sebagai dimensi malakuti (kemalaikatan). Sementara dalam dimensi jismy
terdapat beberapa komponen yang, hampir sama dengan yang terdapat pada binatang, seperti insting
(naluri), nafsu, dan sebagainya. Oleh karena itu, dimensi ini disebut juga sebagai dimensi hayawani.
dalam al-Tafsir al-Munir fi al-Aqidah wa al-Syari’ah wa al-
Manhaj menjelaskan bahwa makna fi ahsani taqwim
adalah sebaik-baik rupa, sebagus-bagus bentuk,
sesempurna-sempurna anggota tubuh, dengan susunan
yang tertata rapih dan seimbang. Ditambah lagi dengan
ilmu, pemikiran, kalam (komunikasi), kepemimpinan dan
kebijaksanaan (hikmah), semakin menegaskan bahwa
manusia layak menjadi khalifah (pemimpin) di muka
bumi ini.
a ? a ?
a p a p
g g
en e n
M
Jika Mulia, M

Bagimana bisa
manusia juga
Al
A l as a n n y a? d ikatakan as an
ny
a?

Me
Hina???? a ?
nga ng ap
pa Me
?
Manusia itu sejatinya adalah mulia. Namun terkadang dan seringkali manusia itu
sendirilah yang menjatuhkan dirinya kedalam kehinaan.

Mereka memiliki hati, akal dan panca indera namun tidak digunakan untuk melihat dan
mendengarkan ajaran-ajaran Allah.

َّ‫ان ال‬
ٌ ‫ُون بِهَا َولَهُ ْم آ َذ‬َ ِ ‫ر‬ ‫ص‬ ْ
‫ب‬ ُ ‫ي‬ َّ ‫ال‬ ٌ
‫ُن‬ ‫ي‬ ْ
‫ع‬ ‫َأ‬ ‫م‬ ُ ‫ه‬َ ‫ل‬
ْ َ َِ َ ‫و‬ ‫ا‬ ‫ه‬‫ب‬ ‫ُون‬ ‫ه‬َ ‫ق‬‫ف‬ْ َ ‫ي‬ َّ ‫ال‬ ٌ‫وب‬ ُ ‫ل‬ُ ‫ق‬ ‫م‬ُ ‫ه‬َ ‫ل‬ ‫نس‬ ‫ا‬ ‫و‬ ِّ
‫ن‬
ْ ِ ‫ِّ َ ِ َ ِإل‬ ‫ج‬ ْ
‫ال‬ ‫ن‬‫م‬ ‫ا‬‫ر‬ً ‫ي‬ ‫ث‬‫ك‬َ ‫م‬َّ ‫ن‬ ‫ه‬‫ج‬ ‫ل‬ ‫ا‬ ‫ن‬ ‫ْأ‬
ِ َ َ َ ِ ‫َولَقَ ْد َذ َر‬
َ
‫ون‬
َ ُِ ‫ل‬‫ف‬ ‫ا‬‫غ‬َ ْ
‫ال‬ ‫م‬ُ ‫ه‬ ‫ك‬ َ ‫ل‬ ‫و‬ ‫ُأ‬ ُّ‫ل‬
ُ َ ‫َ ِ َ ْ َ ْ ِئ‬ ‫ض‬ ‫َأ‬ ‫م‬ ُ ‫ه‬ ‫ل‬ْ ‫ب‬ ‫ام‬ ‫ع‬ ْ
‫ن‬ ‫َأل‬ ‫ا‬ ‫ك‬َ ‫ك‬ َ ‫ُأ‬
َ ‫ُون بِهَا ْ ِئ‬
‫ل‬ ‫و‬ َ ‫يَ ْس َمع‬

“Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk isi neraka Jahanam kebanyakan dari jin dan manusia, mereka
mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka
mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan
mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat Allah). Mereka
itu sebagai binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang
lalai.”(QS. Al-A’raaf: 179)
 Ketika manusia
mengingkari ayat-
ayat Allah
ِ ‫ب ِم َن هَّللا‬ٍ ‫ض‬ َ ‫اس َوبَا ُءوا بِ َغ‬
ِ َّ ‫ن‬ ‫ال‬ ‫ن‬َ ‫م‬ِ ‫ل‬
ٍ ْ
‫ب‬ ‫ح‬َ ‫و‬َ ِ ‫هَّللا‬ ‫ن‬ َ ‫م‬
ِ ‫ل‬
ٍ ْ
‫ب‬ ‫ح‬َ ِ ‫ب‬ ‫اَّل‬‫ِإ‬ ‫وا‬ ُ ‫ف‬ ِ ‫ق‬ُ ‫ث‬ ‫ا‬ ‫م‬
َ ‫ن‬َ ‫ي‬ ْ ‫َأ‬ ُ ‫ة‬ َّ ‫ل‬‫ذ‬ ِّ ‫ال‬ ‫م‬ ُ ‫ه‬
ِ ْ
‫ي‬ َ ‫ل‬‫ع‬َ ْ
‫ت‬ َ‫ِرب‬
‫ك‬ َ ٰ
َ ِ‫ق ۚ ذل‬ ْ ‫َأْل‬
ٍّ ‫ون ا نبِيَا َء بِ َغ ْي ِر َح‬ ُ ُ ْ
َ ‫ت ِ َويَقتل‬ ‫هَّللا‬ ‫ا‬
ِ َ ِ‫ي‬ ‫آ‬ ‫ب‬ ‫ون‬
َ ‫ر‬ُ ُ ‫ف‬ ْ
‫ك‬ َ ‫ي‬ ‫وا‬ ُ ‫ن‬ ‫ا‬ َ
‫ك‬ ‫م‬ ُ ‫ه‬
ْ ِ ِ َّ ‫ن‬‫َأ‬ ‫ب‬ ‫ك‬َ ‫ل‬‫ذ‬َ ٰ ۚ ُ ‫ة‬ َ ‫ن‬‫ك‬َ ‫س‬ْ ‫م‬ ْ
‫ال‬ ‫م‬
ُ ‫ه‬ ْ
‫ي‬ َ ‫ل‬ ‫ع‬
َ ْ
‫ت‬ َ‫ض ِرب‬ ُ ‫َو‬
َ ِ
َ ‫ص ْوا َو َكانُوا يَ ْعتَ ُد‬
‫ون‬ َ ‫بِ َما َع‬
Mereka diliputi kehinaan di mana saja mereka berada, kecuali jika mereka berpegang kepada tali (agama) Allah dan
tali (perjanjian) dengan manusia, dan mereka kembali mendapat kemurkaan dari Allah dan mereka diliputi
kerendahan. Yang demikian itu karena mereka kafir kepada ayat-ayat Allah dan membunuh para nabi tanpa alasan
yang benar. Yang demikian itu disebabkan mereka durhaka dan melampaui batas.(QS Ali Imran: 112)

Ayat ini berbicara tentang kondisi bani israil. Kaum bani israil ini adalah awalnya kaum yang
dimuliakan oleh Allah karena seperempat dari kaum bani israil ini menjadi nabi diantaranya Yaqub AS,
Yusuf AS, dan Musa AS, nabi-nabi lainnya juga diutus pada Bani Israil, seperti Nabi Harun AS, Nabi
Ilyas AS, Nabi Ilyasa AS, Nabi Yunus AS, Nabi Daud AS, Nabi Sulaiman AS, Nabi Zakaria AS, Nabi
Yahya AS, hingga Nabi Isa AS
Allah menghinakan kaum yahudi karena tidak bisa membangun hubungan yang baik dengan Allah dan
juga kepada sesama manusia. Maka, jika ingin dimuliakan Allah, kita harus mampu membangun
hubungan yang baik dengan Allah yang telah menciptakan kita dan dengan manusia
 Diperbudak Hawa Nafsu

َ ‫) َوقَ ْد َخ‬9( ‫) قَ ْد َأ ْفلَ َح َم ْن َز َّكاهَا‬8( ‫) فََأ ْلهَ َمهَا فُجُو َرهَا َوتَ ْق َواهَا‬7( ‫س َو َما َس َّواهَا‬
‫اب َم ْن‬ ٍ ‫َونَ ْف‬
10( ‫َدسَّاهَا‬

Demi jiwa dan penyempurnaan (ciptaannya), maka Allah


mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan) kefasikan dan
ketakwaannya, sesungguhnya beruntunglah orang yang
menyucikan jiwa itu, dan sesungguhnya merugilah orang yang
mengotorinya. (Q. S. al-Syams [91]: 7-10).
 Diperbudak Hawa Nafsu

‫ص ِر ِه ِغ َشا َوةً فَ َم ْن‬ ‫ب‬ ‫ى‬َ ‫ل‬‫ع‬ ‫ل‬‫ع‬‫ج‬ ‫و‬ ‫ه‬‫ب‬ ْ


‫ل‬ َ ‫ق‬ ‫و‬ ‫ه‬‫ع‬‫م‬ ‫س‬ ‫ى‬ َ ‫ل‬
َ َ ٰ َ َ َ َ َ ِِ َ ِ َِْ ٰ َ َ َ ٍ ِ ٰ َ ُ ‫ع‬ ‫م‬ َ ‫ت‬‫خ‬َ ‫و‬ ‫م‬ ْ
‫ل‬ ‫ع‬ ‫ى‬ َ ‫ل‬ ‫ع‬ ‫هَّللا‬ ُ ‫ه‬َّ ‫ل‬ ‫ض‬ ‫َأ‬ ‫و‬ ‫ه‬ ‫ا‬‫و‬ ‫ه‬ ُ ‫ه‬‫ه‬ ٰ
‫ل‬ َ ‫َأفَ َرَأ ْي‬
َ َ ُ َ َ َ ‫ت َم ِن اتَّ َخ َذ ِإ‬
َ
َ ‫يَ ْه ِدي ِه ِم ْن بَ ْع ِد هَّللا ِ ۚ َأفَاَل تَ َذ َّكر‬
‫ُون‬

Maka pernahkah kamu melihat orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai tuhannya dan
Allah membiarkannya berdasarkan ilmu-Nya dan Allah telah mengunci mati pendengaran dan
hatinya dan meletakkan tutupan atas penglihatannya? Maka siapakah yang akan memberinya
petunjuk sesudah Allah (membiarkannya sesat). Maka mengapa kamu tidak mengambil
pelajaran? (QS. Al Jatsiyah: 23)

Manusia menjadi hina karena mengikuti dorongan keburukan yang ada dalam dirinya
sehingga di perbudak hawa nafsu dan menjadikan hawa nafsu lah sebagai tuhannya. Sehingga
pada akhirnya Allah benar-benar menutup mata hatinya dari petunjuk-petunjuk-Nya sehingga
membiarkannya sesat jauh dari kebenaran
 Syrik

ُ
‫ين آ َمنوا‬ َّ َّ ْ َ
َ ‫﴾ِإن ال ِذ‬٦﴿‫ك ه ْم شرُّ البَ ِريَّ ِة‬ ُ َ ٰ
َ ‫ين فِيهَا ۚ ُأولِئ‬ َ ‫ار َجهَنَّ َم َخالِ ِد‬ َ ‫ن‬ ‫ي‬ ِ ‫ف‬ ‫ين‬
َ ‫ك‬
ِ ‫ر‬ ْ
‫ش‬ ‫م‬
ُ ْ
‫ال‬ ‫و‬ ‫ب‬
ِ ‫ا‬َ ‫ت‬‫ك‬ِ ْ
‫ال‬ ‫ل‬ ْ
‫ه‬ ‫َأ‬ ْ
‫ن‬ ‫م‬ِ ‫ُوا‬
‫ر‬ َ ‫ف‬‫ك‬َ ‫ين‬
َ ‫ذ‬ِ َّ ‫ِإ َّن ال‬
ِ ِ َ ِ
‫ين فِيهَا‬ َ ْ ‫َأْل‬ ْ َ ْ ْ َ ْ ُ َّ
َ ‫﴾جزا ه ْم ِعن َد َربِّ ِه ْم َجنات َعد ٍن تج ِري ِمن تحتِهَا ا نهَا ُر خالِ ِد‬ ْ ُ ‫ُؤ‬ َ ْ ْ َ
َ ٧﴿‫ك ه ْم خي ُر البَ ِريَّ ِة‬ ُ َ ٰ
َ ‫ت ُأولِئ‬ ِ ‫َو َع ِملُوا الصَّالِ َحا‬
َ
ُ‫ك لِ َمن خ ِش َي َربَّه‬ْ َ ٰ
َ ِ‫ض َي هَّللا ُ َع ْنهُ ْم َو َرضُوا َع ْنهُ ۚ ذل‬ ِ ‫َأبَ ًدا ۖ َر‬

Sesungguhnya orang-orang yang kafir dari kalangan Ahli Kitab dan orang-orang musyrik (akan masuk) ke
neraka Jahannam, mereka kekal di dalamnya. Mereka itu adalah seburuk-buruk makhluk. Sesungguhnya
orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal shalih, mereka itu adalah sebaik-baik
makhluk.Balasan mereka di sisi Rabb mereka ialah surga ‘Adn yang mengalir di bawahnya sungai-sungai.
Mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Allâh ridha terhadap mereka dan mereka pun ridha kepada-
Nya. Yang demikian itu adalah (balasan) bagi orang yang takut kepada Rabbnya.” [Al-Bayyinah/98:6-8]
Kesimpulan

Dalam hakikatnya manusia diciptakan oleh allah sebagai makhluk


paling mulia, akan tetapi itu hanya dapat terjadi jika kita sebagai
manusia hidup sebagaimana dijelaskan oleh dalil yaitu beribadah
kepada allah dan menjauhi segala larangannya, artinya kita sebagi
manusia harus menggunakan segala sesuatu yang diberikan oleh allah
baik itu Akal, Hati dan Indra kita untuk melakukan segala perbuatan
yang sesuai dengan syariat islam, karena jika tidak demikian kita
sebaggai manusia bisa juga dikatakan makhluk yang bahkan lebih hina
dari hewan.
َ ْ ْ
ِّ ‫اَل َح ْمد هلِل ِ َر‬
‫ب ال َعال ِم ْي‬ ُ
“segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam“

Anda mungkin juga menyukai