ANEMIA
Gusgus Ghraha R
Definisi
Anemia adalah berkurangnya jumlah
eritrosit serta jumlah haemoglobin
dalam darah atau berkurangnya volume
sel yang dipadatkan (packed red cells
volume) dalam 100 ml darah.
Klasifikasi
Anemia Defisiensi
Anemia defisiensi adalah anemia yang disebabkan oleh
kekurangan satu atau beberapa bahan yang diperlukan
untuk pematangan eritrosit. Anemia defisiensi yang paling
sering adalah defisiensi besi dan asam folat.
Anemia Hemolitik
Adalah anemia yang disebabkan karena terjadi
penghancuran sel darah merah dalam pembuluh darah
sehingga umur eritrosit pendek (normal 100-120 hari).
Anemia karena Kehilangan Darah (Perdarahan)
Defisiensi Nutrisi : Fe
Patofisiologi
Ggn sintesis hb/umur Ggn proses hematopoesis
Perdarahan eritrociyt pendek
Mudah lelah
Tanda gejala
Menifestasi umum
Kelemahan otot,
Mudah lelah : sering beristirahat
Nafas pendek,
Kulit pucat,
Tanda gejala
Manifestasi gangguan pada system
saraf :
sakit kepala, pusing,
kunang-kunang,
peka terhadap rangsangan,
menurunnya lapang pandang (kabur),
apatis,
depresi.
Tanda gejala
Manifestasi anemia karena kehilangan
darah/syok
adanya penurunan perfusi perifer,
kulit lembab dan dingin
penurunan tekanan darah, dan
frekuensi jantung
Pengkajian Keperawatan
Lakukan pengkajian fisik.
Dapatkan riwayat kesehatan, termasuk
riwayat diet, cermat untuk
mengidentifikasi adanya defisiensi.
Observasi adanya manifestasi anemia.
Diagnosa Keperawatan
Intoleransi aktivitas b.d. kelemahan,
penurunan suplai oksigen ke jaringan.
Kurang nutrisi (kurang dari
kebutuhan) b.d. Ketidak adequatan
masukan besi
Ansietas/cemas b.d. Prosedur
diagnostik/tranfusi
Nursing Care Plan
Intoleransi Aktivitas
Monitor tanda fisik seperti adanya takikardi,
palpitasi, takipne, dispne pusing, perubahan
warna kulit, dan lain-lain.
Bantu aktivitas dalam batas toleransi.
Berikan aktivitas bermain, pengalihan untuk
mencegah kebosanan dan meningkatkan
istirahat.
Pertahankan posisi fowler dan berikan oksigen
suplemen.
Monitor tanda vital dalam keadaan istirahat.
Nursing Care Plan
Kurang Nutrisi (Kurang dari Kebutuhan)
Berikan nutrisi yang kaya zat besi (Fe) seperti
makanan daging, kacang, gandum, sereal kering
yang diperkaya besi.
Berikan susu suplemen setelah makan padat.
Berikan preparat besi peroral seperti ferro sulfat,
ferro fumarat, ferro suksinat, ferro glukonat, dan
berikan antara waktu makan untuk
meningkatkan absorbsi, berikan bersama jus
buah.
Nursing Care Plan
Ajarkan cara mencegah perubahan warna gigi
akibat minum atau makan zat besi dengan cara
berkumur setelah minum obat, minum preparat
dengan air atau jus jeruk.
Berikan multivitamin.
Jangan berikan prefarat Fe bersama susu.
Kaji feses karena pemberian yang cukup akan
mengubah feses menjadi hijau gelap.
Monitor kadar Hb, atau tanda klinis lain.
Anjurkan makanan beserta air untuk mengurangi
konstipasi.
Tingkatkan asupan daging dan tambahkan padi-
padian sera sayuran hijau dalam diet.
Nursing Care Plan
Ansietas / Cemas
Libatkan orang tua bersama anak dalam
persiapan prosedur diagnosis.
Jelaskan tujuan pemberian komponen darah.
Antisipasi peka rangsang anak, kerewelan
dengan memantau aktivitas anak.
Dorong anak untuk mengekspresikan perasaan.
Berikan darah, sel darah atau trombosit sesuai
dengan ketentuan, dengan harapan anak mau
menerima.
Sekian
Referensi
Dwiantoro, Luky. 2005. Askep Anak Anemia. Bahan Ajar. Tidak
Dipublikasikan.
Hidayat, Aziz Alimul A. 2006. Pengatar Keperawatan Anak.
Volume2. Salemba Medika : Jakarta
Price, Silvia Anderson. 1994. Patofisiologi : konsep klinis proses-
proses penyakit. Jilid 1. Penerjemah, Peter Anugrah. EGC :
Jakarta.
Wong, Dona L. 2003. Pedoman Klinis Keperawatan Pediatrik.
Penerjemah, Monica Ester. EGC : Jakarta