PAYUDARA
ABSTRAK
1. Peningkatan paparan
estrogen diketahui dapat meningkatkan risiko kanker payudara.
Penyebab endogen meliputi nuliparitas, usia akhir/lambat pada
kehamilan pertama (kehamilan full term pertama 35 tahun atau
lebih), tidak menyusui, menarke dini dan menopause
akhir/lambat. Penyebab eksogen meliputi penggunaan jangka
panjang terapi penggantian hormon (HRT) pada wanita pasca
menopause dan penggunaan pil kontrasepsi oral kombinasi saat
ini atau belakangan ini. Peningkatan densitas/kepadatan
payudara dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker payudara
namun tidak dianggap berhubungan secara hormonal.
2. GAYA HIDUP
Cara presentasi
Sejumlah besar kanker payudara, sekitar sepertiga terdeteksi
melalui pemeriksaan skrining payudara. Di Inggris, skrining
mamografi ditawarkan kepada wanita berusia 50-70 tahun setiap
3 tahun (dan sebagai bagian dari percobaan acak pada kelompok
usia 47-49 dan 71-73 tahun di Inggris). Program Skrining
Payudara NHS mendeteksi lebih dari 21.000 kanker pada tahun
2013-14.
PENILAIAN RANGKAP TIGA/TRIPLE
• pasien yang ditemukan memiliki kelainan baik pada penilaian klinis atau
radiologis memerlukan biopsi jarum. Biopsi jarum dilakukan di bawah
panduan gambar untuk akurasi yang lebih besar pada sebagian besar kasus
kecuali pada hanya ada kelainan klinis.
• Biopsi inti jarum yang dilakukan dengan anestesi lokal lebih dipilih
daripada aspirasi jarum halus (FNA) untuk biopsi sebagian besar lesi yang
padat karena sensitivitas dan spesifisitas yang lebih tinggi dicapai di
sebagian besar center. Untuk kanker payudara terbukti biopsi juga
memberikan informasi tambahan penting seperti status invasif, jenis tumor,
grade, status reseptor estrogen (ER) dan human epidermal growth factor
receptor 2 (HER2) yang dapat berguna dalam perencanaan pengobatan pra
operasi. Biopsi dibantu vakum dapat digunakan untuk menyediakan lebih
banyak jaringan untuk penilaian histologis jika biopsi inti awal tidak
mencukupi.
TUJUAN PENILAIAN TRIPLE ADALAH:
• adanya metastasis nodus aksila adalah penentu prognostik paling kuat pada
kanker payudara primer yang dapat dioperasi dan merupakan faktor
signifikan dalam pembuatan keputusan pengobatan adjuvant. Semua pasien
yang menjalani operasi untuk kanker payudara invasif harus menjalani
prosedur nodus aksila baik untuk tujuan staging atau sebagai pengobatan
nodus aksila positif.
• Sebagian pasien dengan kanker payudara invasif akan didiagnosis
dengan penyakit aksila sebelum operasi karena penggunaan rutin penilaian
aksila preoperatif dengan pemindaian ultrasound dan biopsi jarum perkutan
yang sesuai/tepat. Jika diagnosis preoperatif positif metastasis nodus aksila
dibuat maka diseksi kelenjar getah bening aksila biasanya dilakukan
bersamaan dengan operasi payudara definitif. Hal ini mungkin di masa depan
dianggap sebagai overtreatment untuk beberapa pasien, namun saat ini
merupakan standar perawatan.
PENGOBATAN NEOADJUVANT
• Pengobatan neoadjuvant: kemoterapi neoadjuvant (kemoterapi sebagai pengobatan
pertama) secara tradisional telah digunakan dalam pengobatan kanker payudara stadium
lanjut lokal dan kanker payudara inflamasi. Kanker semacam itu seringkali tidak dapat
dioperasi saat presentasi dan kemoterapi bertujuan untuk menurunkan stadium (downstage)
tumor sehingga menjadi dapat dioperasi. Pada pasien HER2-positif, penambahan trastuzumab
(Herceptin) telah menghasilkan respons yang lebih baik terhadap pengobatan neoadjuvant.
• Baru-baru ini pendekatan ini juga telah diterapkan pada tumor yang dapat dioperasi yang
lebih besar yang memerlukan mastektomi sebagai pengobatan bedah pada saat presentasi.
Dalam situasi ini tujuan pengobatan neoadjuvant adalah untuk mengurangi ukuran tumor
sehingga breast conserving surgery menjadi layak dilakukan. Ini memerlukan pendekatan
multidisiplin untuk pengobatan termasuk pemilihan pasien yang cermat, penilaian yang teliti
dan pemantauan ukuran tumor dengan pemindaian MRI dan/atau ultrasound, dan penempatan
klip/penjepit penanda sebelum pengobatan untuk menandai posisi tumor awal untuk
memudahkan penandaan tumor jika respons yang baik tercapai. Pendekatan serupa juga dapat
dipertimbangkan pada pasien terpilih dengan tumor ER-positif dengan menggunakan
pengobatan endokrin neoadjuvant, biasanya aromatase inhibitor.
• Pengobatan endokrin primer: beberapa pasien dengan tumor ER-positif
yang tidak layak untuk operasi karena ko-morbiditas atau penolakan
operasi dapat dipertimbangkan untuk pengobatan primer dengan agen
endokrin seperti tamoxifen atau aromatase inhibitor (anastrozole,
exemestane atau letrozole). Pasien-pasien ini memerlukan pengawasan
reguler untuk memastikan kepatuhan dengan pengobatan dan respons
terhadap pengobatan. Jika tumor berkembang dengan pengobatan yang
dilakukan, agen endokrin alternatif dapat diajukan.
• Pada pasien yang dianggap tidak layak untuk anestesi umum, pasien
yang tidak respon terhadap pengobatan endokrin atau memiliki tumor
ER-negatif, operasi kanker payudara (eksisi lebar atau mastektomi) dapat
dipertimbangkan di bawah anestesi lokal atau regional untuk
mendapatkan kontrol lokal.
• Pengobatan adjuvant: pertemuan MDT pasca operasi harus membahas
laporan histologi akhir untuk menentukan kebutuhan pengobatan
adjuvant. Pembahasan harus mencakup radioterapi, pengobatan endokrin,
kemoterapi dan trastuzumab.