PENDAHULUAN
MENGENAL TANDA DAN GEJALA GANGGUAN ANXIETAS DAN DEPRESI
PENEGAKAN DIAGNOSIS ANXIETAS DAN DEPRESI DI FKTP
PSIKOEDUKASI
KONSELING DAN TEHNIK PEMECAHAN MASALAH
FARMAKOTERAPI ANXIETAS DAN DEPRESI DI FKTP
PSIKOTERAPI SEDERHANA
TEHNIK RELAKSASI
MANAJEMEN RISIKO DAN RUJUKAN
PENGEMBANGAN DUKUNGAN SOSIAL
PENDAHULUAN
• Riset Kesehatan Dasar Kementerian Kesehatan tahun 2013, sekitar 1 dari 17 penduduk Indonesi berusia di atas 15 tahun mengalami
gangguan depresi dan/atau anxietas hampir sama banyak dengan penderita hipertensi dan lebih banyak 3 kali lipat dibandingkan
orang dengan diabetes melitus.(Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, 2013).
• Data Riskesdas tahun 2018, prevalensi gangguan mental emosional dengan gejala depresi dan cemas untuk usia 15 tahun keatas
sekitar 6,1 persen dari jumlah penduduk Indonesia atau setara dengan 11 juta orang.
• Angka tersebut akan meningkat berkali-kali lipat pada populasi rentan maupun kelompok dengan komorbiditas penyakit fisik. Namun
sayangnya lebih dari 90% kasus masih belum teridentifikasi oleh layanan kesehatan. (Collins KA, Wstra HA, Dozois DJA, 2004)
• Kesenjangan dapat berasal dari pasien dan keluarga, penyedia layanan kesehatan, maupun faktor sistem kesehatan jiwa lainnya
seperti aspek pembiayaan, proses layanan, sarana-prasarana, dan sistem data dan informasi yang mengakibatkan
rendahnya akses ke layanan kesehatan. (Collins KA, Wstra HA, Dozois DJA, 2004)
MENGENALI TANDA DAN GEJALA GANGGUAN ANXIETAS DAN DEPRESI
PENEGAKAN DIAGNOSIS DEPRESI DAN ANXIETAS DI LAYANAN PRIMER
BUNUH DIRI, FAKTOR RISIKO, DETEKSI DINI DAN PENCEGAHANNYA
• Pada tahun 2000, 1 juta orang melakukan tindak bunuh diri di seluruh dunia (setiap 40
detik seseorang melakukan tindak bunuh diri.
• 2010, angka bunuh diri di Indonesia mencapai rata-rata 24 orang per 100.000 penduduk.
• Diperkirakan ada 50 ribu orang yang bunuh diri (220 juta orang penduduk Indonesia)
setiap tahunnya. (Saraceno, 2005).
• Angka bunuh diri memiliki kecenderungan meningkat khususnya selama krisis ekonomi
tahun 1997-1998 (Surilena, 2005).
ASPEK BUNUH DIRI
• Merasa sedih
• Sering menangis
• Ansietas dan gelisah
• Perubahan mood
• Perokok dan peminum alcohol berat
• Gangguan tidur yang menetap atau berulang
• Gangguan makan
• Mudah tersinggung dan bingung
• Perilaku menyakiti diri
PENCEGAHAN BUNUH DIRI