• Diperkirakan 1% populasi
• Mulai sebelum usia 25 tahun
• Pasien & keluarga sering mengalami diskriminasi
sosial karena tdk dikenalinya gejala gangguan ini
• Etiologi, gambaran klinis, respon pengobatan &
perjalanan penyakit luas
• Diagnosis berdasarkan:
– Riwayat psikiatri sebelumnya
– Pemeriksaan status mental
• PSIKONEUROENDOKRINOLOGI
– Abnormalitas tes DST (dexametason suppression
tes)
– Penurunan LH dan FSH
– Penurunan Prolaktin dan GH
• FAKTOR GENETIK
– anak kembar monozigote punya kemungkinan
angka kejadian lebih besar
c. PAUL FEDERN
– Gangguan mendasar adl ketidak mampuan
mencapai diferensiasi diri dan obyek.
d. HARRY STACK SULLIVAN
- gangguan hubungan interpersonal
– skizofrenia adalah cara menghindar dari panik, teror,
disintegrasi diri.
– sumber kecemasan patologik berasal dari
pengalaman trauma masa perkembangan
B. TEORI BELAJAR
– Hubungan interpersonal yang buruk pada skizofrenia
menjadi model yang buruk pada saat masa anak.
2. DINAMIKA KELUARGA
– Anak mendapat pesan yang bertentangan dengan
orang tuanya tentang perilaku, sikap dan perasaan
kebingungan menarik diri kedalam keadaan
psikotik.
– KERETAKAN dan KECENDERUNGAN KELUARGA (Theodore
Lidz)
– DUKUNGAN dan PERMUSUHAN SEMU (Lymann Wynne)
• Gejala Sekunder:
– Waham
– Halusinasi
– Gejala katatonik atau gangguan psikomotor lainnya
SUBTIPE SKIZOFRENIA
(DSM IV):
• TIPE PARANOID,
ditandai:
– Preokupasi
– Waham (kejar, kebesaran)
– halusinasi (terutama hal.dengar)
– umur lebih tua (20-30 tahun)
– ego strength lebih baik
– Paranoid tipikal: tegang, pencuriga, berhati-
hati, mudah curiga, tidak ramah
• TIPE TERDISORGANISASI (HEBEFRENIK) :
– regresi, disinhibisi, perilaku tak terorganisir, tak
ada gejala yg memenuhi tipe katatonik
– onset awal <25 th.
– aktivitas aktif tetapi tidak konstruktif
– gangguan proses berpikir menonjol
– daya nilai realitas buruk
– respon emosional dan perilaku tidak serasi,tertawa
tanpa alasan.
– grinning dan grimas
– tolol dan kekanak-kanakan
• TIPE KATATONIK:
– jarang di Amerika Utara dan Eropa
– gejala klasik pada fgs motorik: stupor, negativisme,
rigiditas, gaduh gelisah (excitement) atau posturing.
– kadang ada yang beralih cepat antara gaduh gelisah
dan stupor.
– Gambaran yang ada termasuk: stereotipi, mannerisme,
fleksibilitas serea.
– sering terjadi mutisme
– Perawatan medis diperlukan karena malnutrisi,
kelelahan, hiperpireksia, mencederai diri sendiri
SUBTIPE LAIN :
• TIPE LATEN
– sering merupakan diagnosis untuk pasien dg
kepribadian Skizoid/ Skizotipal (sekarang disebut
GANGGUAN KEPRIBADIAN SKIZOID &
SKIZOTYPAL, sedang dulu disebut SKIZOFRENIA
AMBANG)
• SKIZOFRENIA SIMPLEKS
– hilangnya dorongan dan ambisi yang bertahap dan
tidak terlihat
– tidak secara jelas psikotik dan tidak mengalami
halusinasi/ waham menetap.
– Gejala primer adalah penarikan diri dari situasi
sosial yang berhubungan dengan pekerjaan
– Harus dibedakan dari: depresi, fobia, demensia,
eksaserbasi suatu kepribadian
– kriteria skizofrenia harus terpenuhi
• GANGGUAN DEPRESI PASCA PSIKOTIK
PADA SKIZOFRENIA
– 25 % pasien Skizofrenia dan berisiko bunuh
diri
• TES INTELIGENSI
– Skizofrenia cenderung mempunyai skor yang lebih
rendah dari populasi umum.
– Skor rendah sering didapat pada awal onset berlanjut
dengan deteriorasi seiring perjalanan penyakit
• TES PROYEKSI dan KEPRIBADIAN
– Tes Proyeksi seperti Rorschach dan TAT (Thematic
Apperception Test) menunjukkan ide bizar
– Tes kepribadian MMPI menunjukkan abnormal
– Sumbangan untuk diagnosis dan rencana terapi
minimal
GAMBARAN KLINIS
• TIPE I • TIPE II
– Cenderung – mempunyai gejala negatif (defisit)
mempunyai gejala – afek mendatar,tumpul
positif (produktif) – alogia (kemiskinan kata dan isi
pembicaraan)
– waham dan halusinasi
– blocking, poor grooming
– CT scan: struktur otak
– kurang motivasi
normal
– anhedonia
– respon baik terhadap
– penarikan diri
pengobatan
– CT scan: struktur otak abnormal
– respon buruk terhadap
pengobatan
• TIPE DISORGANISASI
– Disorganisasi pembicaraan (proses pikir)
– Disorganisasi perilaku
– Defek kognitif
– defisit atensi
• ISI PIKIRAN
– merefleksikan ide-2, kepercayaan, interpretasi terhadap
rangsangan.
– waham kejar, kebesaran, agama, somatik
– percaya ada kekuatan luar yang mengendalikan atau sebaliknya
– adanya preokupasi pada gagasan yang hanya dapat diketahui/
dipahami orang tertentu, abstrak, simbolik
– waham somatik yang aneh: ada benda asing di dalam testisnya
yg mempengaruhi kemampuan pasien punya anak
• PROSES PIKIRAN
– Gangguan dalam bentuk gagasan dan bahasa yang
diformulasikan.
– Pengamatan ditujukan pada cara berbicara, menulis,
menggambar, perilaku pasien pada terapi okupasi
– Gejala: flight of ideas, blocking, hendaya atensi, kemiskinan isi
pikiran, abstraksi buruk, perseverasi, asosiasi idiosinkratik
(bunyi), melibatkan diri berlebihan, sirkumstansialitas, pikiran
dikendalikan (kekuatan luar telah mengendalikan dirinya), pikiran
siar (orang lain dapat membaca pikirannya dan pikiran mereka
disiarkan melalui tv/radio)
• IMPULSIVITAS,KEKERASAN,BUNUH DIRI,dan
PEMBUNUHAN
– Pengendalian impuls menurun, kepekaan sosial
menurun
– Bunuh diri dan kekerasan dapat merupakan respon
terhadap halusinasi yang memerintah.
– kekerasan: sering pada skizofrenia yg tak diterapi
– Faktor risiko perilaku impulsive dan kekerasan:
waham kejar primer, peristiwa kekerasan
sebelumnya dan defisit neurologis.
– Penanganan emergensi:
• neroleptik, pengekangan, isolasi.
• Lorazepam 1-2 mg dapat diberikan setiap jam.
• Bunuh diri:
– 50% melakukan usaha bunuh diri
– 10-15 % meninggal akibat bunuh diri
– kemungkinan ada depresi yang tak terdiagnosis
– Pencetus lain: perasaan kosong, halusinasi yg
memerintah, ingin bebes dari gangguan jiwa.
– Faktor: Kesadaran pasien akan sakit, laki-2, sarjana,
usia muda, relap, ambisi yang tinggi, ada usaha
bunuh diri sebelumnya, tinggal sendirian
• Pembunuhan:
– diprediksi bila ada: riwayat kekerasan, perilaku
berbahaya saat dirawat, halusinasi, waham yang
mengandung kekerasan
• ORIENTASI
– biasanya baik
– Bila terganggu, pikirkan GMO/ gg neurologik
• DAYA INGAT
– biasanya baik, kadang sulit diuji
• PROGNOSIS
– 50 % relaps disertai Gangguan Mood Berat dan usaha
bunuh diri
– Faktor yang mempengaruhi prognosis:
PROGNOSIS BAIK PROGNOSIS BURUK
• onset tua • onset muda
• faktor presipitasi nyata • faktor presipitasi (-)
• onset akut • onset pelan
• premorbid hubungan • premorbid sos, pek, seksual
sosial, seksual dan buruk
pekerjaaan baik • perilaku otistik, menarik diri
• gangguan mood • bujang, duda, cerai
(terutama depresi) • riwayat klg skizofrenia
• Menikah • sistem support buruk
• Riwayat klg ada • gejala negative
ggn.mood • gejala dan tanda
neurologikal
• sistem support baik • riwayat trauma perinatal
• gejala positif • tidak remisi dalam 3 tahun
• beberapa kali relaps
• riwayat penyerangan
– 20-30 % menjalani kehidupan mendekati
normal
– 20-30 % gejala sedang
– 40-60 % terganggu secara bermakna
– Prognosis pasien Skizofrenia kurang baik
bila dibanding dengan Gangguan Mood,
TERAPI
• Tiga hal yang harus diperhatikan:
1. pendekatan pengobatan secara individual
2. perlu memperhatikan faktor genetik, psikologis dan
lingkungan
3. harus dilihat berbagai aspek, terapi tunggal tidak
akan berhasil baik untuk berbagai penyebab.
• TERAPI BIOLOGI
FARMAKOTERAPI
– antipsikotika dibagi 2,yaitu:
1. DOPAMIN RESEPTOR ANTAGONIS
– efektif terutama untuk gejala positif
– ada 2 kekurangan utama:
• 25 % cukup tertolong
• 50% tetap terganggu
– ESO: EPS, tardive diskinesia, SNM
– contoh: chlorpromazin, haloperidol
TERAPI PSIKOSOSIAL
– meningkatkan kemampuan sosial,merawat
diri,ketrampilan praktis,komunikasi interpersonal
– Dilakukan di RS, klinik, rumah perkumpulan sosial
TERAPI KELOMPOK
CBT
PSIKOTERAPI INDIVIDUAL
Target Terapi :
• Prinsip : mengembalikan Fungsi Px seperti
sebelum sakit
• Meliputi :
• Recovery fungsi :
• 1. Intelektual
• 2. Sosial
• 3. ADL / Personal
• Parameter :
• Fungsi Kognitif yg mencakup :
1. Daya Ingat
2. Daya Belajar
3. Daya Pikir
• Obat2 generasi baru :
– Tidak turunkan fungsi Kognitif harga Mahal
– Bisa men Tx Negative Symptom
• Tx lain :
– 1. Stimulasi
– 2. Penerimaan Klg & Lingkungan
– 3. Management Stress
PENTING :
1. Pertahankan KESEMBUHAN selama
mungkin
2. KEKAMBUHAN menurunkan Fungsi
KOGNITIF Manusia yang tidak
berguna / ROBOT
Pemilihan Obat Antipsikotik
• 1. Pada prinsipnya semua baik
• 2. Disesuaikan dg, Tipe Skizofrenia
• 3. Disesuaikan dg. Symptom yg menonjol
Obat2 Antipsikotik Baru
• Keuntungan :
– ES rendah
– Bisa utk obati Gejala (-)
– Dosis lbh simpel bsa 1-2 X perhari
kepatuhan lbh tinggi
• Kerugian:
– Lbh mahal
– Tidak semua dicover BPJS bl dicover
dosis relatip kecil
– Contoh Obat :
– Risperidon, Olanzapin, Quetiapin,
Aripiprazole, Sustena
Terapi Jk Pj / Long Acting
• Tujuan :
– 1. Utk. Tingkatkan Kepatuhan / perkecil Drop
Out
– 2. Utk px yg sulit per oral
• Indikasi :
• Pada px Skizorenia fase maintenance /
bukan Fase Akut / Kambuh
• Cara Pemberian :
– 1. Diawali dg. Obat oral jenis yg sama 1-2
mggu
– 2. Fase akut sudah dilalui
– 3. Suntikan IM dalam ( gluteus )
• Contoh :
– 1. Sikzonoat Inj
– 2. Haldol Decanoas
– 3. Sustena
– 4, Maintena
• Jk Waktu 4 mgg/Ampul