0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
12 tayangan12 halaman
Dokumen ini membahas tentang difteri, penyakit menular yang disebabkan bakteri Corynebacterium diphtheriae. Bakteri ini menghasilkan racun berbahaya dan menyebar melalui udara, kontak langsung, atau benda terkontaminasi. Gejala difteri meliputi tenggorokan berselaput, demam, dan komplikasi seperti gangguan jantung dan saraf. Pencegahannya adalah vaksinasi DPT secara berkala sejak bayi
Dokumen ini membahas tentang difteri, penyakit menular yang disebabkan bakteri Corynebacterium diphtheriae. Bakteri ini menghasilkan racun berbahaya dan menyebar melalui udara, kontak langsung, atau benda terkontaminasi. Gejala difteri meliputi tenggorokan berselaput, demam, dan komplikasi seperti gangguan jantung dan saraf. Pencegahannya adalah vaksinasi DPT secara berkala sejak bayi
Dokumen ini membahas tentang difteri, penyakit menular yang disebabkan bakteri Corynebacterium diphtheriae. Bakteri ini menghasilkan racun berbahaya dan menyebar melalui udara, kontak langsung, atau benda terkontaminasi. Gejala difteri meliputi tenggorokan berselaput, demam, dan komplikasi seperti gangguan jantung dan saraf. Pencegahannya adalah vaksinasi DPT secara berkala sejak bayi
Prasetyo Apa itu difteri? • Difteri adalah infeksi menular yang disebabkan oleh bakteri Corynebacterium diphtheriae. • Bakteri penyebab penyakit ini menghasilkan racun yang berbahaya jika menyebar ke bagian tubuh lain. • Penyebaran bakteri ini dapat terjadi dengan mudah, terutama bagi orang yang tidak mendapatkan vaksin difteri. Apa penyebab difteri? • Difteri disebabkan oleh bakteri yang menyebarkan penyakit melalui partikel di udara, benda pribadi, serta peralatan rumah tangga yang terkontaminasi. • Jika Anda menghirup partikel udara dari batuk atau bersin orang yang terinfeksi, Anda dapat terkena difteri. Cara ini sangat efektif untuk menyebarkan penyakit, terutama pada tempat yang ramai. Continue… • Penyebab lainnya adalah kontak dengan benda-benda pribadi yang terkontaminasi. Anda dapat terkena difteri dengan memegang tisu bekas orang yang terinfeksi, minum dari gelas yang belum dicuci, atau kontak sejenisnya dengan benda-benda yang membawa bakteri. • Pada kasus yang langka, difteri menyebar pada peralatan rumah tangga yang digunakan bersama, seperti handuk atau mainan. Tanda-tanda & gejala Tanda-tanda dan gejala umum dari difteri adalah: • Tenggorokan dilapisi selaput tebal berwarna abu-abu • Radang tenggorokan dan serak • Pembengkakan kelenjar pada leher • Masalah pernapasan dan saat menelan • Cairan pada hidung, ngiler Continue… • Demam dan menggigil • Batuk yang keras • Perasaan tidak nyaman • Perubahan pada penglihatan • Bicara yang melantur • Tanda-tanda shock, seperti kulit yang pucat dan dingin, berkeringat dan jantung berdebar cepat. Faktor pemicu Ada banyak faktor yang meningkatkan risiko terkena difteri, yaitu: • Lokasi yang Anda tinggali • Tidak mendapat vaksinasi difteri terbaru • Memiliki gangguan sistem imun, seperti AIDS • Memiliki sistem imun lemah, misalnya anak-anak atau orang tua • Tinggal di kondisi yang padat penduduk atau tidak higienis Komplikasi Jika tidak diobati dengan tepat, difteri dapat mengakibatkan komplikasi yang berbahaya, dan bahkan bisa berujung dengan kematian. Beberapa komplikasi tersebut adalah: • Saluran napas yang tertutup • Kerusakan otot jantung (miokarditis) • Kerusakan saraf (polineuropati) • Kehilangan kemampuan bergerak (lumpuh) • Infeksi pary (gagal napas atau pneumonia) Pencegahan • Cara terbaik mencegah difteri adalah dengan vaksin. Di Indonesia, vaksin difteri biasanya diberikan lewat imunisasi DPT (Difteri, Tetanus, Pertusis), sebanyak lima kali semenjak bayi berusia 2 bulan. • Menurut infoimunisasi, anak harus mendapat vaksinasi DTP lima kali pada usia 2 bulan, 3 bulan, 4 bulan, 18 bulan, dan usia 4-6 tahun. Continue…
• Untuk anak usia di atas 7 tahun diberikan
vaksinasi Td atau Tdap. Vaksin Td/Tdap akan melindungi terhadap tetanus, difteri, dan pertusis harus diulang setiap 10 tahun sekali. Ini juga termasuk untuk orang dewasa.