Anda di halaman 1dari 12

DIFTERI

Oleh : dr. Arindra


Prasetyo
Apa itu difteri?
• Difteri adalah infeksi menular yang disebabkan
oleh bakteri Corynebacterium diphtheriae.
• Bakteri penyebab penyakit ini menghasilkan
racun yang berbahaya jika menyebar ke bagian
tubuh lain.
• Penyebaran bakteri ini dapat terjadi dengan
mudah, terutama bagi orang yang tidak
mendapatkan vaksin difteri.
Apa penyebab difteri?
• Difteri disebabkan oleh bakteri yang
menyebarkan penyakit melalui partikel di
udara, benda pribadi, serta peralatan rumah
tangga yang terkontaminasi.
• Jika Anda menghirup partikel udara dari batuk
atau bersin orang yang terinfeksi, Anda dapat
terkena difteri. Cara ini sangat efektif untuk
menyebarkan penyakit, terutama pada tempat
yang ramai.
Continue…
• Penyebab lainnya adalah kontak dengan
benda-benda pribadi yang terkontaminasi.
Anda dapat terkena difteri dengan memegang
tisu bekas orang yang terinfeksi, minum dari
gelas yang belum dicuci, atau kontak
sejenisnya dengan benda-benda yang
membawa bakteri.
• Pada kasus yang langka, difteri menyebar pada
peralatan rumah tangga yang digunakan
bersama, seperti handuk atau mainan.
Tanda-tanda & gejala
Tanda-tanda dan gejala umum dari difteri
adalah:
• Tenggorokan dilapisi selaput tebal berwarna
abu-abu
• Radang tenggorokan dan serak
• Pembengkakan kelenjar pada leher
• Masalah pernapasan dan saat menelan
• Cairan pada hidung, ngiler
Continue…
• Demam dan menggigil
• Batuk yang keras
• Perasaan tidak nyaman
• Perubahan pada penglihatan
• Bicara yang melantur
• Tanda-tanda shock, seperti kulit yang pucat
dan dingin, berkeringat dan jantung berdebar
cepat.
Faktor pemicu
Ada banyak faktor yang meningkatkan risiko
terkena difteri, yaitu:
• Lokasi yang Anda tinggali
• Tidak mendapat vaksinasi difteri terbaru
• Memiliki gangguan sistem imun, seperti AIDS
• Memiliki sistem imun lemah, misalnya anak-anak
atau orang tua
• Tinggal di kondisi yang padat penduduk atau tidak
higienis
Komplikasi
Jika tidak diobati dengan tepat, difteri dapat
mengakibatkan komplikasi yang berbahaya,
dan bahkan bisa berujung dengan kematian.
Beberapa komplikasi tersebut adalah:
• Saluran napas yang tertutup
• Kerusakan otot jantung (miokarditis)
• Kerusakan saraf (polineuropati)
• Kehilangan kemampuan bergerak (lumpuh)
• Infeksi pary (gagal napas atau pneumonia)
Pencegahan
• Cara terbaik mencegah difteri adalah dengan
vaksin. Di Indonesia, vaksin difteri biasanya
diberikan lewat imunisasi DPT (Difteri,
Tetanus, Pertusis), sebanyak lima kali
semenjak bayi berusia 2 bulan.
• Menurut infoimunisasi, anak harus mendapat
vaksinasi DTP lima kali pada usia 2 bulan, 3
bulan, 4 bulan, 18 bulan, dan usia 4-6 tahun.
Continue…

• Untuk anak usia di atas 7 tahun diberikan


vaksinasi Td atau Tdap. Vaksin Td/Tdap akan
melindungi terhadap tetanus, difteri, dan
pertusis harus diulang setiap 10 tahun sekali.
Ini juga termasuk untuk orang dewasa.

Anda mungkin juga menyukai