Anda di halaman 1dari 42

PENYULUHAN PROLANIS

PUSKESMAS BOTOLINGGO

PENCEGAHAN PENYAKIT
& POLA HIDUP SEHAT
PADA LANSIA

dr. PUTRI ENDAH WULANDARI


TAHUN 2022
Proses kemunduran fungsi tubuh atau degeratif
merupakan proses alamiah tubuh manusia yang
harus diperhatikan setiap orang

[QS Al-Hajj (22):5, Yaasin (36):68]


Teori Penuaan Telomere

 Telomere berfungsi
sebagai pelindung sel
 Telomere berhubungan
dengan penuaan,
kerusakan sel, dan atropi
pada usia lanjut.
 Panjang dan stabilitas
telomere digunakan
untuk memprediksi
penuaan
Kemunduran Berdampak
fungsi/ terjadinya
Penuaan
berbagai
degeneratif penyakit
Penuaan adalah proses
multifaktorial yang
kompleks yang
menyebabkan hilangnya
fungsi, beragam
penyakit, dan akhirnya
kematian
INDIKATOR PENURUNAN KAPASITAS FISIK &
MENTAL PADA LANSIA
• Bila ditemukan satu atau lebih indikator sbb :
Penurunan
penglihatan
&
pendengaran
Gangguan
Malnutrisi
kongintif

Indikator
Penurunan Penurunan Ganguuan
mobilitas kapasitas depresi
fisik

WHO, 2017
Quality of LIFE (kesejahteraan fisik dan
psikologis)

sebagai Prediktor HEALTHY


AGING
Aktifitas Fisik
kurang

Gaya Hidup Pola makan


buruk tidak sehat

Selama 15-25
tahun yg lalu

Penyakit
Degeneratif
PENYAKIT PADA USIA 60 TAHUN ATAU LEBIH
Population as a wholea 60 years and olderb
Heart disease: Heart disease:
614,348/23.4% 489,722/22.5%
Malignant neoplasm Malignant neoplasm
(cancer): 591,699/22.5% (cancer): 413,885/21.5%
Chronic lower respiratory Chronic lower respiratory
disease: 147,101/5.6% disease: 124,693/6.5%
Cerebrovascular disease Cerebrovascular disease
(stroke): 133,103/5.1% (stroke): 113,308/5.9%
Alzheimer’s disease: Alzheimer’s disease:
93,541/3.6% 92,604/4.8%
Others: 39.8% Others: 35.8%
PENYAKIT
KARDIOVASKULER
MENEMPATI ANGKA
TERTINGGI JENIS
PENYAKIT YANG
TERJADI PADA
LANJUT USIA
JENIS PENYAKIT KARDIOVASKULER

PJK

Sindroma
Angina Hipertensi
Pectoris

Ateros-
klerosis
Faktor yang mempercepat dan Aterosklerosis
meningkatkan terjadinya merupakan penyebab
aterosklerosis : PJK . Peningkatan risiko
aterosklerosis sejalan
1 Obesitas dengan peningkatan
2 Hiperlipidemia umur
3 Dislipidemia
4 Merokok
5 DM
6 Emosi
7 Kurang aktifitas fisik
8 Umur
9 Genetik
10 Jenis Kelamin
11 Kepribadian Tipe A
Penyebab penyakit Kardiovaskuler yg dapat diubah

Stress

Rendah
komsumsi Merokok
Serat

Hipercolestero
l Reversibel Kurang Gerak
Dislipedemia
Pencegahan Multimorbiditas dan
Ageing Process pada lansia
Pencegahan multimorbiditas dan proses penuaan pada lansia

Manajemen
Diet

Terapi Perubahan
Farmakologi utk Gaya
menghambat HidupAktifita
jalur penuaan s Fisik

Pencegahan
multimorbiditas
& ageing
process pada Sumber :
lansia
De Cabo R, Carmona-Gutierez
D, Berni M.,et al, ( 2014)
Geroprotector merupakan
jenis obat yang digunakan untuk
menghambat penuaan dini.

Terapi Farmakologi Geroprotector mempengaruhi


akar penyebab penuaan dan
(Geroprotector) penyakit terkait usia sehingga
memperpanjang masa hidup

(Ito K, Colley T, Mercado N, 2012)


Geroprotector
• Metformin dapat digunakan
untuk meningkatkan health Span
dan Life Span. Cocok untuk
penggunaan jangka panjang dan
mengobati multimorbiditas.

(Martin-Montalxo, 2013; Anisinov Vn, et al,


2008).

• Diabetisi yg mengkomsusi
Metformin scr signifikan memiliki
mortalitas yg lebih rendah
dibandingkan non diabetisi dan
diabetisi dengan terapi non
metformin
Geroprotector

• Spermidinemencegah fibrosis
hati dan hepatocellucer carsinoma
(memperpanjang umur dan
meningkatkan kekebalan).
(Eissenberq T, Knowner H, Schauner A,
2009 )
• Resvevatrol (terkandung dalam
anggur merah)meningkatkan
masa hidup, mencegah penyakit
Cardiovaskuler, DM dan kanker.
• Antioksidan
SUMBER ANTIOKSIDAN DARI MAKANAN
Antioksidan Manfaat Sumber

Beta-karoten Menurunkan risiko penyakit Wortel, u.jalar, bayam,


kanker : kanker paru, lambung, kantalop, sayur hijau, buah &
k.kemih, kolon, prostat sayur warna jingga
Vit C. Menghambat prod. Zat kanker yg Jeruk & jus buah, paprika
disebabkan radikal bebas, merah & hijau, kubis mentah,
melindungi mata dari proses berries, buah kiwi, kantalop,
katarak dan sayur hijau
Vit E Melindungi dari peny. Jantung & Kacang-kacangan, biji-bijian,
kanker, melindungi jaringan dari raw wheat germ, minyak sayur
proses penuaan & minak ikan
Selenium (Se) Memberi kemungkinan perlind. Ayam, sea food, kuning telur,
Melawan kanker biji gandum, biji b.matahari,
susu
Berperan bersama superoxide Biji gandum, kerang, telur,
Tembaga (Cu) kacang almon, sayur hijau,
dismutase (SOD)
beans
Berperan bersama superoxide Protein hewani, kerang, jamur,
Seng (Zn) dismutase (SOD) biji gandum, ragi
Perlindungan terhadap kanker Tomat, wortel, ubi merah,
Likopen prostat, paru & saluran cernak pepaya & apel

Sumber :Majalah Gizi Medik Indonesia


MANAJEMEN DIET

Mencegah penyakit
Menghambat
DM,
faktor penuaan
Pembatasan Kalori Kardiovaskuler,
dan menurunkan
degenerasi saraf
pelepasan insulin
dan kanker
POLA MAKAN YANG TIDAK SEHAT
Makanan Tinggi
Kalori Obesitas

Diabetes
Makanan Tinggi Mellitus
Lemak Hiperlipidemi

Makanan Tinggi Hipertensi


Pola Makan & Diet Garam
Tidak Sehat
(Unhealthy Diet) Makanan Rendah Kanker Usus
Serat

Makanan Kurang Osteoporosis


Calsium

Gunakan Bahan
Perasa Pengawet, Radikal Bebas
Pewarna Buatan
Gizi bagi
lansia

Berubah sesuai dengan kelainan


penyakit dan kelainan organ,
setiap saat, jam, hari

Assessment : Mini Nutritional


assessment (MNA). Kuesioner,
namun tdk menggunakan
indikator biologis
Menghitung kebutuhan energy LANSIA
• Kebutuhan energy pada lansia biasanya berkurang dibanding
dengan dewasa muda
• Keadaan ini disebabkan adanya : penurunan aktivitas fisik,
penurunan resting metabolik
• Perhitungan pemberian energy : 30 kcal / Kg BB ideal, ditambah
koreksi proses katabolisme, panas, infeksi (10-20%) dll
(Adelman dkk, 2003)
• Pemberian energy yang rendah, dapat mengganggu
keseimbangan protein. Protein akan dipecah untuk memenuhi
energy.
Menghitung kebutuhan protein Lansia
• Pemberian diberikan 0,6 – 1,5 gr/kg BB
• Pemberian protein pada lansia sama dengan
dewasa muda
• Pemberian paling aman : 0,8 gram per Kg BB
ideal. (Cassel dkk, 2005).
• Penurunan sintesis protein dapat mencapai 28
%.
• Kekurangan proteinSarkopenia,
penurunan respon imun
KEBUTUHAN LEMAK LANSIA
• Pemberian lemak dianjurkan yang tidak jenuh.
Dipilih lemak tumbuh-tumbuhan
• Proporsi masukan lemak untuk masakan Indonesia
dapat ditolerer : lemak pada lansia diperlukan untuk
proses koloid, myelinisasi syaraf
• Lemak pelarut vitamin ADEK, penting untuk lansia
• Mengurangi lemak jenuh
Pengaturan Pola Makan

QS. Al Isra
(17) : 26-
QS Al- 27
Baqarah QS Al A’raf
(2) : 168- (7): 31
172
Pengaturan
Pola
Makan
Pola Makan Mencegah Penyakit
Kardiovaskuler
• Kurangi komsumsi asam lemak jenuh & kolesterol
• Tingkatkan komsumsi asam lemak essensial
• Asupan kalori sesuai kebutuhan tubuh, dan aktifitas 
bila berlebihan  obesitas (IMT>30 kg/m2) 
menurunkan kadar HDL & meningkatkan kadar LDL
 meningkatkan risiko aterosklerosis
Puasa intermiten memberikan
pembatasan kalori yang cukup untuk
pengaktifan jalur anti penuaan

(Longo VD, Mattson MP, 2014)


Diet Mediterania kaya buah,
sayur, anggur merah dan minyak
zaitunmenurunkan penyakit
neurodegeneratif, kardiovaskuler
dan kanker.

(Perez Lopez FR, Chedrau P, Haya, et


al, 2009)
Diet Sehat

Diet sehat dikaitkan dengan penurunan risiko


mengembangkan penyakit kronis umum penuaan, seperti
kanker, penyakit jantung, diabetes, dan stroke.

Judith Brown (2016)


AKTIFITAS FISIK
LANSIA
AKTIFITAS FISIK
Evidence and recommendations

Kehilangan mobilitas
 Mobilitas : elemen penting kapasitas
fisik LANSIA
 Hilangnya massa otot, kekuatan otot,
penurunan fleksibilitas dan masalah
keseimbangan → mengganggu
mobilitas.
 Kerusakan mobilitas ditemukan pada
39% LANSIA
 Kehilangan mobilitas dapat dideteksi
dan perkembangannya dihentikan atau
diperlambat jika intervensi latihan yang
tepat dimulai pada awal proses.
Kehilangan mobilitas pada lansia ditandai
:
• Penurunan massa otot
• Penurunan kekuatan Otot
• Penurunan kekuatan cengkraman tangan
• Kecepatan berjalan lambat
Aktifitas Fisik
Lansia

• Lansia banyak menghabiskan


waktu rata-rata 10 jam
menghabiskan waktu untuk
duduk dan berbaring 
Sedentary Life Style
• Risiko menyebabkan
penyakit Degeneratif : DM,
Penyakit Jantung Koroner,
Hipertensi, Stroke
• Olah raga menurunkan
tekanan darah sistolik 4-9
mmHg.
Obesitas

Diabetes Mellitus

Hipercholesterolemia

Hipertensi
Ketidakaktifan Fisik Peny.Jantung Koroner
(Physical Inactivity)
Stroke

Osteoporosis

Osteoarthritis
Evidence and recommendations

Latihan multimodal :
Pelatihan ketahanan kekuatan
progresif dan komponen latihan
lainnya (keseimbangan,
fleksibilitas, pelatihan aerobik),
direkomendasikan untuk LANSIA
dengan kapasitas fisik menurun,
yg diukur dengan :
• Kecepatan berjalan yang rendah,
• Kekuatan cengkeraman dan
• Ukuran kinerja fisik lainnya.
Jenis Olah Raga Bagi Lansia

 Low Impact Exercise


Contoh :
 Jalan Kaki
 Bersepeda
 Berenang

 Latihan Kekuatan Otot bagi Lansia


 Mengangkat beban 0,5 kg atau 1kg
dengan frekwensi 10-15
kalirekomendasi 2 kali selama 1
minggumemperkuat otot lengan
dan otot dada
 Modifikasi Latihan Push Up bagi
lansia
• Latihan Keseimbangan
• Latihan Kelenturan
 Lama tidak olah ragaotot
tegangbutuh peregangan
 Putar kepala ke kanan tahan
10 s/d 30 detik, dan
sebaliknya
 Ulangi gerakan maksimal 3
kali
AKTIFITAS FISIK

Latihan aerobik disarankan untuk Lanjut Usia karena


bermanfaat terhadap ;
1. Profil Lipid
2. Tekanan Darah

3. Toleransi Glukosa
4. Kepadatan Tulang

5. Depresi
Sumber :
6. Kualitas Hidup (Fleg JL, 2012)
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai