Anda di halaman 1dari 52

Strategi Pembelajaran Nilai dan

Ketrampilan sosial
Kelompok 9
Ayu aziza 21320020
Tarisha Zahra A 21320035
Puji Dwi A 21320037
Zainiatul Firdaus 21320048
Tujuan IPS
KTSP, 2006
Mengenal konsep-konsep
kehidupan masyarakat,
memiliki keterampilan sosial,
dan nilai-nilai sosial yang
baik.

Jarolimek, 1986
The major mission of
social studies education
is to help children learn
about the social world
in which they live.
Ruang Lingkup IPS SD
Ruang lingkup IPS SD adalah manusia dalam konteks sosial,
yakni berkenaan dengan cara manusia memenuhi
kebutuhannya, baik kebutuhan materi budaya maupun
kejiwaannya, memanfaatkan sumber daya yang ada
dipermukaan bumi, mengatur kesejahteraan masyarakat dan
pemerintahannya serta kebutuhan lainnya dalam rangka
memnuhi kebutuhan manusia

Manusia, Tempat Sistem Sosial dan


dan Lingkungan Budaya

Waktu, Perilaku Ekonomi


Keberlanjutan dan dan Kesejahteraan
Perbuatan
Keterampilan
Sosial 01 Keterampilan sosial menurut
Goleman (1999) adalah seni atau
kemampuan untuk menangani
emosi dalam menggugah tanggapan
Bellack Hersen (dalam Gilbert and yang dikehendaki (direspons)
Conolly, 1991) keterampilan sosial kepada orang lain.
adalah kemampuan individu untuk

02
mengekspresikan perasaan-
perasaan positif dan negatif dalam
konteks hubungan antar pribadi
Rahayu (2016) keterampilan sosial
yang lebih luas baik dilakukan
secara verbal maupun non verbal. 03 merupakan kemampuan individu
dalam mengolah emosi dan
mengungkapkan perasaannya
terhadap orang lain baik verbal
maupun non verbal sebagai respon
atau tanggapan yang bermanfaat bagi
dirinya dan orang lain.
Pengertian Sikap
Sikap adalah sebagai keadaan yang
ada pada diri manusia yang
mengerakkan atau bertindak
disertai pengaruh dari perasaan
yang terbentuk dari pengalaman

Pengertian Nilai
• Ukuran tentang baik buruk
• Pencermian budaya
• Tata laku yang mendalam pada
kehidupan masyarakat
Urgensi keterampilan
sosial harus dilatihkan
dan diajarkan sejak SD
Untuk mencapai tujuan seperti tugas-tugas

01 perkembangan siswa

Keterampilan sosial dapat dikembangkan

02 melalui habit kebiasaan

Keterampilan sosial dapat dikembangkan

03 dengan penguasan kognitif terlebih dahulu


tidak bisa instan

Dapat dilihat skala di atas, teramat sangat pentingnnya


keterampilan sosial dimiliki oleh seorang individu.
Jenis-Jenis Keterampilan Sosial

Keterampila
n
Pengambilan
Keputusan
Keterampila
Cross cultural
n
skill
Komunikasi

Keterampilan
Mencari,
memperoleh, Sosial Keterampila
dan n
mengolah Bekerjasama
informasi

Keterampila
n Resolusi
Memecahkan Konflik
Masalah
Keterampilan Pengambilan Keputusan

Grrenbank (2010) Decision-making involves the act of making a choice between


different alternatives

Walker dalam (Krehbiel, 2012) The decision making process is a tool that can
help you members reach goals and help you be more satisfed with the quality
of your life

Wang dan Ruhe (2007) Decision making is a course of actions is chosen


from among a set of alternatives based on certain criteria

Rahayu (2016) pengambilan keputusan adalah suatu keterampilan dalam memilih


satu alternatif dari berbagai alternatif dalam memecahkan masalah untuk
mencapai hidup yang lebih baik
Woolever dan Scoot (1988, hlm. 68-69)
Keterampilan Komunikasi

Chatab (2007) menjelaskan bahwa keterampilan komunikasi merupakan kemampuan


mengadakan hubungan lewat saluran komunikasi manusia atau media, sehingga pesan
atau informasinya dapat dipahami dengan baik

Menurut Cangara (1998: 23) keterampilan berkomunikasi merupakan


kemampaun seseorang untuk menyampaikan pesan kepada khalayak
ramai (penerima pesan).

Rahayu (2019) keterampilan komunikasi adalah kemampuan seseorang


untuk menyampaikan atau mengirim pesan yang jelas dan mudah dipahami
oleh penerima pesan.
Indikator
Komunikasi
Keterampilan komunikasi verbal yang
Keterampilan komunikasi 01 meliputi: kemampuan
dalam menyampaikan ide atau
seseorang
nonverbal yang meliputi:
pendapat, keterampilan dalam
ekspresi wajah yang ramah
berdiskusi, keterampilan dalam
saat berbicara dengan orang
lain, gerakan tubuh seperti 02 melakukan presentasi, pembicaraan
yang jelas dan bisa dimengerti oleh
tangan yang sesuai dengan
lawan bicara serta keterampilan
perkataan yang diucapkan,
dalam mengajukan pertanyaan
nada bicara yang menarik
perhatian lawan bicara.
Cross Cultural Skill

K.G. Ross (2008) bahwa cross-cultural competence is the


development of knowledge and skill through experience and
training that results in a complex schema

Keterampilan cross-cultural merupakan keterampilan untuk


bekerjasama secara efektif dan kreatif dengan siswa yang
memiliki budaya yang berbeda, memahami dan
mengakomodasi perbedaan sosial dan budaya, serta
menggunakan perbedaan tersebut untuk memecahkan

D
masalah yang ada (Trilling & Fadel, 2009)

D
Indikator Cross Cultural
Menurut Partnership for 21st Century Skills (dalam Trilling and Fadel, 2009)
keterampilan cross-cultural yang harus dimiliki siswa adalah sebagai berikut.

Interact effectively with others


 Know when it’s appropiate to listen and when to speak
 Conduct themselves in a respectable, proffesional maner

Work effectively in diverse teams


 Respect cultural differences and work effectively with people from a range of
social dan cultural backgrounds
 Respond open-mindedly to different ideas and values
 Leverage social and cultural differences to create new ideas and increase
innovation and quality of work.
Indikator Cross Cultural
Keterampilan Kerjasama

Anjawaningsih (2016) kerjasama adalah suatu kegiatan yang dilakukan secara bersama-sama
oleh lebih dari satu orang.

Menurut Zainudin (2009), kerjasama merupakan kepedulian satu orang atau


satu pihak dengan orang atau pihak lain yang tercermin dalam suatu kegiatan
yang menguntungkan semua pihak dengan prinsip saling percaya, menghargai
dan adanya norma yang mengatur

Davis (2006) Kerjasama adalah keterlibatan mental dan emosional orang


di dalam situasi kelompok yang mendorong mereka untuk memberikan
kontribusi dan tanggung jawab dalam mencapai tujuan kelompok.
Indikator Kerjasama

Saling
Menghargai

Saling
Demokrasi
berkontribusi

Kerjasama

Saling
Disiplin
memotivasi
Kemampuan Memecahkan Masalah

Saad & Ghani, (2008) Pemecahan masalah adalah suatu proses terencana yang perlu
dilaksanakan agar memperoleh penyelesaian tertentu dari sebuah masalah yang mungkin tidak
didapat dengan segera.

Menurut Polya (1973) pemecahan masalah sebagai usaha mencari jalan keluar
dari suatu kesulitan

Rosdiana dan Misu (2013) pemecahan masalah telah didefinisikan sebagai proses
kognitif tingkat tinggi yang memerlukan modulasi dan kontrol lebih dari
keterampilan rutin atau dasar
Indikator Kemampuan Memecahkan Masalah

Monitoring
and Evaluating
Using Tools Progress
and Resources
Planning a Effectively
Solution
Analyzing Pathway
Givens &
Constraints

Valerie J. Shute, dkk (2017)


Resolusi Konflik
Liliweri (2011) resolusi konflik adalah
01 sekumpulan teori dan penyelidikan
yang bersifat eksperimental dalam Morton dan Coleman (2000)
memahami sifat-sifat konflik, meneliti
strategi tejadinya konflik, kemudian
02 resolusi konflik adalah sebuah
tindakan pemecahan masalah
membuat penyelesaian terhadap bersama
konflik.

Fisher et, al (2001) resolusi konflik


adalah usaha menangani sebab-sebab
03 konflik dan berusaha membangun
hubungan baru yang bisa tahan lama
04
diantara kelompok-kelompok yang
berseteru
Kemampuan dalam Resolusi Konflik

Berpikir
Berpikir Kreatif
Komunik Kritis
Mengelola asi
Persepsi Emosi
Orientasi
Strategi pembelajaran IPS SD

Strategi pembelajaran merupakan suatu cara


atau pola yang digunakan oleh pendidik
didalam perwujudan kegiatan belajar
mengajar
Metode ceramah
Metode diskusi
Metode demonstrasi
Metode latihan keterampilan
keterampilan sosial ips sd
Strategi pembelajaran
1. Strategi
konstruktivistik
2. Cooperative
learning

3. Inquiry
Metode konstruktivisme

Guru
Siswa
sebagai
menemukan
Pengetahua fasilitator Berbagai
masalah Mengapresi
n dibangun sehingga macam
sesuai asi
oleh siswa proses sumber
dengan pendapat
sendiri konstruksi pembelajara
permasalah siswa
(menalar) siswa n
an (siswa
berjalan
bertanya)
dengan baik
DESAIN SISTEM PEMBELAJARAN KONSTRUKTIVISTIK
1.Situasi -> menjelaskann maksud dan tujuan
pembelajaran
2. Pengelompokan -> bertujuan untuk interaksi
dengan sejawat.

3. Pengaitan -> menghubungkan pengalaman


dan pengetahuan baru

4. Pertanyaan -> memunculkan gagasan asli


yaitu inti dari pembelajaran.

5. Eksibisi -> menunjuk hasil setelah mengikuti


pengalaman belajar.

6. Refleksi -> berfikir kritis dan kebebasan


membangun pengetahuan.
Metode pembelajaran kooperatif
1. 2.

Tahapan
Menyampai Menyajika
kian tujuan n
dan motifasi informasi

model 3.Mengorg
anisasi 4.

pembela siswa
dalam
kelompok-
Membimbin
g kelompok
belajar dan

jaran
kelompok bekerja
belajar

koopera 5. Evaluasi
6.
Memberika
n

tif pengharga
aan
STRATEGI Pencarian Proses
PEMBELAJAR dan berpikir
AN INQUIRY penemuan sistematis

Bukan dari Hasil dari


hasil menemukan
mengingat sendiri

Materi tidak
mesti
dihafal
Mencari
Proses
dan
berpikir
inquiry menemuka
kritis dan
n sendiri
analitis
jawaban
Melibatka • Sikap
n seluruh • Pengetahuan dan ketrampilan
kemampu
an

• mencari
• Menyelidiki sesuatu
tujuanya

• sistematis
• Kritis
Apa yang • Logis
diselidiki
• analitis
?
Ta h a p a n
pembelajaran inquiry

Mermusk
Merumu Merumu Mengum
Menguji an
orientasi skan skan pulkan
hipotesis kesimpul
masalah hipotesis data
an

Anda mungkin juga menyukai