Anda di halaman 1dari 9

● Fisiologi Urinaria

1. PERTANYAAN
Jelaskan hubungan mekanisme kerja sistem pencernaan , sistem
respirasi dan urinaria?

JAWABAN:
Nutrisi makanan yang telah dicerna oleh sistem pencernaan akan
diserap oleh usus halus melalui vili/jonjot, kemudian nutrisi akan
diserap oleh pembuluh darah vena. Pembuluh darah vena yang berisi
nutrisi akan membawanya ke jantung, selanjutnya terjadi pertukaran
oksigen di paru. Kemudian darah yang kaya akan nutrisi dan oksigen
akan dibawa kembali ke jantung untuk dipompa ke seluruh tubuh.
Selanjutnya darah yang berada di seluruh tubuh akan disaring di ginjal.
Komponen-komponen darah akan disaring dan direabsorbsi. Sisa-sisa
akan dibuang melalui sistem urinaria.
● Fisiologi Urinaria
2. PERTANYAAN
Bagaimana urine bisa terbentuk di ginjal dari hasil penyaringan darah?
Kenapa terjadi polyuria dan oligouria?

JAWABAN:
Pembentukan urine biasanya terdiri dari
tiga tahap, yaitu filtrasi (penyaringan),
reabsorpsi (penyerapan kembali),
dan augmentasi
atau sekresi (pengumpulan).

● Ginjal termasuk organ penting dalam


pembentukan urine. (bersambung →)
● Fisiologi Urinaria
JAWABAN:
● Filtrasi (Penyaringan)
Proses penyaringan darah dimulai di ginjal. Darah yang mengandung zat
sisa metabolisme akan disaring karena dapat menjadi racun untuk
tubuh. Tahapan ini terjadi di badan malphigi yang terdiri dari glomerulus
dan kapsul Bowman. Glomerulus bertugas menyaring air, garam,
glukosa, asam amino, urea, dan limbah lainnya agar dapat melewati
kapsul Bowman.

Hasil penyaringan ini kemudian disebut sebagai urine primer. Urine


primer termasuk urea di dalamnya merupakan hasil dari amonia yang
sudah terakumulasi. Hal ini terjadi ketika hati memproses asam amino
dan disaring oleh glomerulus. (bersambung →)
● Fisiologi Urinaria
JAWABAN:
● Reabsorpsi (penyerapan kembali)
Setelah filtrasi, proses pembentukan urine selanjutnya adalah
reabsorpsi, yakni penyaringan ulang. Sekitar 43 galon cairan melewati
proses filtrasi. Namun, sebagian besar akan diserap kembali sebelum
dikeluarkan dari tubuh. Penyerapan cairan tersebut dilakukan di
tubulus proksimal nefron, tubulus distal, dan tubulus pengumpul.

Air, glukosa, asam amino, natrium dan nutrisi lainnya diserap kembali ke
aliran darah di kapiler yang mengelilingi tubulus. Setelah itu, air
bergerak melalui proses osmosis, yaitu pergerakan air dari area yang
terkonsentrasi tinggi ke konsentrasi lebih rendah. Hasil dari proses ini
adalah urine sekunder. (bersambung →)
● Fisiologi Urinaria
JAWABAN:
● Sekresi atau augmentasi
Sekresi merupakan proses akhir pembentukan urine di dalam tubuh.
Proses ini ditandai dengan dikeluarkannya beberapa zat, seperti
kreatinin dan ion hidrogen, melalui jaringan kapiler partibular.

Proses sekresi akan menghasilkan urine yang siap dikeluarkan dan


merupakan cara tubuh menjaga keseimbangan pH tubuh serta kadar
asam dan basa tubuh.

Urine yang dibuat oleh proses ini mengalir ke bagian tengah ginjal yang
disebut panggul, selanjutnya dibawa ke ureter dan kemudian tersimpan
di kandung kemih. Urine yang tersimpan di kandung kemih akan
dikeluarkan saat buang air kecil. (bersambung →)
● Fisiologi Urinaria
JAWABAN:
● Poliuria
Poliuria adalah kondisi ketika tubuh menghasilkan urine (air kencing)
secara berlebihan. Kondisi yang termasuk penyakit kandung kemih ini
membuat seseorang lebih sering ingin buang air kecil. Ketika kencing,
urine yang dikeluarkan pun jauh lebih banyak dari seharusnya.

→ Poliuria biasanya terjadi karena seseorang mengonsumsi cairan


secara berlebihan. Semakin banyak cairan yang masuk ke tubuh,
semakin banyak pula urine yang akan terbentuk dalam ginjal.

● Oliguria
Oliguria adalah situasi dimana jumlah urine yang dihasilkan terlalu
sedikit. Oliguria dapat disebabkan oleh banyak hal, seperti dehidrasi,
cedera serius, penyumbatan saluran kemih, obat-obatan, dll.
● Fisiologi Urinaria
3. PERTANYAAN
Bagaimana terjadinya ekskresi protein terutama albumin pada urine
pada penyakit ginjal dan pada olahraga extrime?

JAWABAN:
→ Albumin merupakan salah satu jenis protein dalam darah. Kondisi ini
bukanlah penyakit, tetapi merupakan gejala yang bisa menandakan
penyakit tertentu.
→ Organ ginjal yang sehat tidak membiarkan jumlah protein keluar
terlalu banyak melalui filter ginjal. Namun, filter yang rusak akibat
penyakit ginjal dapat membuat protein seperti albumin bocor dari darah
ke dalam urine.
→ Kondisi yang kerap disebut ginjal bocor ini sering kali merupakan
gejala sakit ginjal, terutama jika mengalami proteinuria berat di mana
urine mengandung protein sebanyak 2 – 3 gram per hari.
● Fisiologi Urinaria
4. PERTANYAAN
Bagaimana mekanisme transport Na dan K pada proses normal dan
hipertensi?

JAWABAN:
Pompa natrium-kalium merupakan salah satu jenis transpor aktif pada
membran sel. Proses ini terjadi bila konsentrasi ion kalium  di dalam sel
lebih tinggi dibandingkan sekelilingnya, sedangkan konsentrasi ion
natrium -nya jauh lebih rendah. Oleh karena itu, membran plasma akan
memompakan 3 ion natrium ke luar sel dan 2 ion kalium ke dalam sel
sehingga diperoleh kesetimbangan. 
 
Hasil penelitian menunjukan hubungan signifikan antara
asupan natrium dengan kejadian hipertensi (p= 0,000), sedangkan
asupan kalium tidak menunjukan hubungannya (p= 1,000). Kesimpulan,
TERIMA KASIH

RABIAWATI
NIM: 2020243114

Anda mungkin juga menyukai