UTILITY
DI RS SEMEN GRESIK
SURURUT TAZKIYAH 102114453044
Teori Kardinal
Teori Ordinal
TEORI KARDINAL
• Teori ini menyatakan bahwa kegunaan dasar dapat dihitung secara
nominal dan dapat diukur secara kuantitatif.
Kurva indiferensi adalah kurva yang menunjukkan berbagai titik-titik kombinasi dua barang
Kalau kepuasan itu semakin tinggi maka makin tinggilah nilai gunanya atau utilitynya.
Nilai guna total sebagai jumlah seluruh kepuasan yang diperoleh dari mengkonsumsikan sejumlah
barang tertentu
Kualitas pelayanan kesehatan adalah hasil akhir (outcome) dari interaksi dan ketergantungan antar
berbagai aspek, komponen, atau unsur organisasi pelayanan kesehatan sebagai suatu sistem.
Jika pasien menyatakan puas, pelayanan kesehatan tersebut berkualitas dan sebaliknya
DIMENSI KEPUASAN
PELAYANAN KESEHATAN
Menurut Lupiyadi yang dikutip dari Hendroyono dalam mengevaluasi kepuasan terhadap jasa
Kualitas pelayanan
Faktor emosional
Harga
Biaya
Kepuasan masyarakat pengguna jasa pelayanan kesehatan dapat diukur dengan menggunakan 14
Bukti nyata atau bukti langsung dari fasilitas fisik, perlengkapan pegawai dan sarana komunikasi
Reliability
Kehandalan adalah kemampuan Rumah sakit untuk melaksanakan pelayanan sesuai dengan janji promosi,
secara akurat dan dapat dipercaya tepat waktu sesuai janji dan memberikan bantuan tanpa diminta dengan
Responsiveness
Ketanggapan petugas dalam memberikan pelayanan kesehatan yang inovasi tanggap membantu pelanggan
Pengetahuan dan keramahan petugas dan kemampuan mereka untuk memenuhi kepercayaan dan
keyakinan akan jaminan kesembuhan. Keramahan dalam memberikan pelayanan dengan selalu senyum,
Empati
Empati adalah kemudahan dalam melakukan hubungan, komunikasi yang baik, perhatian pribadi, dan
memahami kebutuhan para pelanggan serta penyediaan layanan dengan peduli dan perhatian personal.
Kata kunci empati adalah mendengarkan, memperhatikan, memahami dan menanggapi keluhan.
CARA MENGUKUR TINGKAT
KEPUASAN PELAYANAN KESEHATAN
Ada beberapa teknik/metode untuk mengukur tingkat kepuasan pelanggan secara langsung,
diantaranya:
Directly reported satisfaction
Simple rating
Metode berpasangan
DIRECTLY REPORTED
SATISFACTION
Pengukuran langsung dengan menanyakan pasien/klien tentang kepuasan terhadap atribut
tersebut
Teknik ini mengukur secara objective dan subjective. Objective bila stimuli jelas, langsung
diamati dan diukur. Subjective bila rangsangan stimuli sifatnya intangible, sulit ditemukan,
sehingga lebih dikenal sebagai pengukuran persepsi.
DIRECTLY REPORTED
SATISFACTION
Intrument ini meminta individu menilai 1) derajat kesukaan 2) atau persetujuan 3)
penilaian, atau 4) tingkat kepuasan yang dapat dinyatakan dalam bentuk skala.
4: Netral
• langkah awal pertama: tentukan nilai standar. Skala ini bisa berdasarkan nilai skala tengah dari
pengukuran, bisa ditentukan oleh peneliti berdasarkan tujuannya. Langkah kedua: menghitung nilai rata-
rata. Nilai rata-rata komposit adalah penjumlahan nilai skala dari individu yang diamati dibagi jumlah
individu.
SIMPLE RATING
Membuat ranking dari objek (variabel) yang ditanyakan dalam urutan pemilihan.
Misalnya empati lebih penting dari pada keramahan. Bobot kepentingan menentukan faktor
domain.
Kelemahan metodi ini bila klien tidak memilih salah satu dari objek tersebut.
METODE BERPASANGAN
Metode berpasangan menyediakan beberapa objek yang harus dinilai, kemudian individu-
Metode berpasangan sering dipakai, karena lebih mudah menentukan pilihan antar kedua
Contoh
Contoh
Survey dilakukan menggunakan kuesioner yang memuat dimensi Reliability, Assurance, Tangible, Empathy,
Responsiveness
Form kuesioner pertanyaan dikelompokkan menjadi komponen Pendaftaran, Dokter, Perawat, Makanan dan Menu,
Kuesioner menggunakan skala likert 4, dimana : Sangat puas memiliki skor 4, puas memiliki skor 3, tidak puas
Survey dibagikan kepada pasien rawat inap RS Semen Gresik dalam satu hari.
Dari 57 form yang dibagikan, terdapat 2 form yang tidak kembali dan 2 form terdapat kesalahan mengenai teknis
<10 tahun 1
11 - 20 tahun 0
21 - 30 tahun 12
31 - 40 tahun 19
41 - 50 tahun 11
>=51 tahun 6
tidak mencantumkan 4
Total Responden 53
HASIL SURVEY
Dari tabel tersebut diatas didapatkan sebagian besar responden memiliki skor
kepuasan harapan tertinggi pada ketepatan pengukuran tekanan darah yaitu 3,69,
Sedangkan kepuasan harapan terendah pada skor yang didapat pada pertanyaan
pengukuran tekanan darah yaitu dengan skor 3,79 terendah pada tertanyaan terkait
kecepatan petugas dalam menangani administrasi (tidak lebih dari 15 menit)
ANALISIS GAP
Tingkat kepuasan konsumen dijelaskan dengan menggunakan analisis kesenjangan (gap). Analisis
ini membandingkan mean antara harapan dengan kenyataan yang diterima konsumen dari dimensi
pelayanan, yaitu reliability, responsiveness, assurance, empathy, dan tangibles.
HARAPA KENYATAA
PERTANYAAN GAP
N N
dijanjikan oleh rumah sakit. Layanan yang ditawarkan harus dapat diandalkan dan ini dapat dicapai
ketika Anda memberikan layanan tepat waktu, teratur, dan akurat.
Hasil
Hasil
1 Kecepatan pendaftaran 3,53 3,36 -0,17 dengan kenyataan sebesar -0,06 , gab tertinggi ada
2 Kejelasan informasi 3,57 3,60 0,04
pada kecepatan pendaftaran yaitu -0,17 disusul
Kejelasan informasi tentang tindakan-
3 3,66 3,66 0,00
tindakan perawat yang akan dilakukan ketepatan penyediaan makanan -0,12. Menurut hasil
4 Ketepatan waktu penyajian makanan 3,50 3,38 -0,12
survey yang dilakukan, kepuasan tertinggi ada pada
5 Kemudahan proses administrasi 3,55 3,47 -0,08
6 Kejelasan rincian biaya 3,42 3,36 -0,06 kejelasan informasi dimana kenyataan melampaui
7 Kesesuaian harga obat-obatan 3,40 3,38 -0,02
harapan pasien sebesar 0,04.
Mean 3,52 3,46 -0,06
ASSURANCE
adalah dimensi yang berhubungan dengan kepercayaan dan kredibilitas. Apakah pasien
percaya? Apakah mereka menganggap dokter yang merawat ahli dalam industri di bidangnya.
Apakah perawat yang merawat dipercaya untuk melakukan tugasnya.
Hasil
Hasil
yang dihidangkan, penerangan kamar, dan sebagainya. Apakah lingkungan fisik rumah sakit
terlihat menarik?
Hasil
Hasil
KENYATA
No. PERTANYAAN HARAPAN GAP
AN Didapatkan gab yang cukup besar antara harapan dan
1 Menu yang dihidangkan 3,52 3,38 -0,13 kenyataan yang dirasakan oleh pasien rawat inap RS Semen
Penataan makanan atau penampilan
2 3,46 3,35 -0,12 Gresik yaitu sebesar -0,10. Gap terbesar antara harapan dan
makanan
3 Kebersihan ruangan 3,60 3,55 -0,06 kenyataan terdapat pada fasilitas kamar rawat inap yaitu
4 Kebisingan 3,48 3,35 -0,13
sebesar -0,26 disusul dengan penerangan di kamar rawat inap
5 Kerapian tempat tidur 3,53 3,47 -0,06
dan persediaan air di kamar mandi/WC sebesar -0,15.
6 Penerangan di kamar Anda 3,47 3,32 -0,15
Hasil
HARAPA KENYATAA
No. PERTANYAAN GAP
N N
(table 2.9) yang diberikan oleh karyawan kepada pasien, yaitu sebesar -0,01. Keramahan petugas
pendaftaran menjadi catatan tersendiri yang harus segera dilakukan perbaikan dimana terdapat gap
antara harapan dan kenyataan sebesar -0,15, demikian juga dengan petugas administrasi, masih
terdapat gap sebesar -0,04 antara harapan dan kenyataan yang dirasakan olah pasien.
Keramahan tenaga dokter dan perawat sudah memuaskan menurut pasien dimana kenyataan yang
dirasakan oleh pasien melampaui harapan mereka. Dokter memiliki nilai mean 0,06 dan perawat
memiliki nilai 0,11. Hal ini perlu medapat apresiasi dari manajemen agar keramahan mereka dapat
dan berkualitas kepada pelanggan. Seberapa efektif dalam menanggapi pelanggan dan seberapa
cepat karyawan melakukannya.
Hasil
HARAPA
No. PERTANYAAN KENYATAAN GAP
N
1 Kecepatan dokter dalam menangani keluhan penyakit anda 3,53 3,57 0,04
3 Kecepatan perawat untuk memberikan bantuan ketika Anda perlukan 3,66 3,75 0,09
rawat inap RS Semen Gresik dalam dimensi responsiveness. Namun jika dilihat lebih rinci terdapat
gab yang besar dalam kecepatan petugas administrasi keuangan (tidak lebih dari 15 menit) yaitu
sebesar -0,17.
REKOMENDASI
Rekomendasi dapat dirumuskan dengan menggunakan diagram kartesius untuk melihat
Kuadran III direkomendasikan untuk melakukan perbaikan tetapi dengan prioritas rendah
WC, Persediaan air di kamar mandi/ WC, Kelengkapan obat oleh rumah sakit,
Tenaga medis mempunyai catatan medis pasien karena berada di kuadran II.
(kuadran III).
EMPATHY
Keramahan dokter dan perawat berada di kuadran
Utility adalah kemampuan barang dan jasa dalam memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen.
Sebagian besar responden mempunyai karakteristik berjenis kelamin hamper sama, dimana responden
laki-laki 51 % sedangkan perempuan 49 %. Usia responden termuda 7 tahun, sedangkan usia tertua 62
tahun, 4 orang responden tidak mencantumkan usianya. Tingkat pendidikan responden 43%
berpendidikan SMA, 40% berpendidikan SI. Sebanyak 47% responden bekerja di perusahaan swasta,
19% responden wirausaha, dan 30% responden memiliki pekerjaan lainnya.
Hasil survey sebagian besar responden memiliki skor kepuasan harapan tertinggi pada ketepatan pengukuran tekanan darah yaitu 3,69, sedangkan untuk kepuasan
harapan terendah pada skor pertanyaan mengenai kesesuaian harga obat-obatan yaitu 3,40. Pada kepuasan kenyataan skor tertinggi terdapat pada pertanyaan
ketepatan pengukuran tekanan darah yaitu dengan skor 3,79 terendah pada pertanyaan terkait terkait kecepatan petugas dalam menangani administrasi yaitu tidak
Survey kepuasan dimensi reliability adanya gap analisis antara harapan pasien dengan kenyataan sebesar -0,06, gap tertinggi pada kecepatan pendaftaran yaitu
0,17, kemudian penyediaan makanan -0,12, untuk kepuasan tertinggi pada kejelasan informasi sebesar 0,04 dimana kepuasan ini melampaui harapan pasien.
Hasil survey kepuasan dimensi assuransi didapatkan 0,06 bahwa pasien sudah merasa puas dengan pelayanan yang diberikan RS Semen Gresik.
Survey dimensi Tangible didapatkan gap yang cukup besar antara harapan dan kenyataan yang dirasakan oleh pasien yaitu sebesar -0,10, sedangkan -0,26
merupakan gap terbesar antara harapan dan kenyataan pada fasilitas kamar inap, kemudian -0,15 pada penerangan rawat inap dan persediaan air di kamar
mandi/WC.
Hasil survey dimensi Empaty masih terdapat gap antara harapan dan kenyataan yang dirasakan oleh pasien yaitu sebesar -0,01, keramahan petugas pendafataran
sebesar -0,01 ini menjadi catatan yang harus segera dilakukan perbaikan, begitu juga dengan petugas administrasi masih terdapat gap sebesar -0,04 antara harapan
dan kenyataan yang dirasakan pasien, sedangkan untuk keramahan sudah memuaskan bagi pasien yaitu untuk dokter memiliki mean 0,06 dan perawat 0,11
Survey dimensi Responsiveness secara keseluruhan tidak terdapat gap antara harapan dan kenyataan yang dirasakan pasien, tetapi terdapat gab dalam kecepatan