Anda di halaman 1dari 28

Pencegahan dan Pengendalian

PTM sebagai komorbid


Covid19

dr. DANTIK SETIANA


RISKESDA 2013

 Prevalensi penderita DM sebesar 1,1 % selanjutnya


meningkat menjadi 2,1% pada tahun 2018 terjadi hampir
disemua provinsi
 Prevalensi Hipertensi sebesar 25,8% meningkat menjadi
37% pada tahun 2018
 Prevalensi hipertensi di Jawa tengah menunjukkan lebih
tinggi dari angka national yakni 26,4% dan naik 37%
tahun 2018
PENYAKIT TIDAK GAGAL
MENULAR GINJAL
KRONIK
HIPERTENSI

PENYAKIT
DIABETES  Pola Makan Tidak Sehat PARU
MELITUS KRONIK
 Kurang Aktifitas Fisik
LINGKUNGAN  Merokok
PERILAKU  Berat badan berlebih
 Peningkatan Tekanan
Darah
 Prediabetes STROKE
JANTUNG

KANKER
KOMORBID COVID-19 DI
INDONESIA
Kasus Positif Kasus Meninggal

Hipertensi
Hipertensi 667 172

Diabetes Diabetes
152
454
Jantung 102
Jantung 268
Ginjal 41
PPOK 140

PPOK 34
Pernafasan lainnya 84
Pernafasan
lainnya 23
Ginjal 77
Gangguan 7
Asma 28 Imunologi

21 Keganasan 7
Gangguan Imunologi
21
Keganasan Asma 4
S u mber : PHEOC Kemenkes
CPAfor PDPKMI 0409 2 0

Keterisian data: 376 dari 2.683 0 50 100


Kasus Positif 0 100Juni
200 300 400 500 600 700 800 150 200
*Data 26 2020
Diabetes Mellitus dan Covid 19
• Pandemi virus corona yang disebabkan oleh SARS-CoV-2
(COVID-19) telah menginfeksi lebih dari 1 juta orang di
Indonesia.
• Pasien dengan riwayat penyakit kronis (ko-morbid)
memiliki risiko lebih tinggi dan komplikasi yang lebih
berat.
• Riwayat penyakit kronis yang dimaksud antara lain adalah
hipertensi, diabetes melitus (DM), penyakit kardiovaskuler,
dan penyakit paru kronis.
• DM merupakan komorbiditas kedua tersering (8% kasus),
dengan angka kematian 3x lipat (7.3% vs 2.3%).
Diagnosis DM (Perkeni, 2019)
Tes Laboratorium untuk Diagnosis Diabetes dan Prediabetes
Glukosa Glukosa
HbA1c (%) Darah Plasma 2
Puasa jam setelah
(mg/dL) TTGO
(mg/dL)

Diabetes > 6,5 > 126 > 200

Prediabetes 5,7-6,4 100-125 140-199

Normal < 5,7 70-99 70-139


Perkeni, 2019
LIMA PILAR DIABETESI
EDUKASI
Olahraga DIET

5 KONTROL
KONTROL PILAR
DIABETESI Konsultasi teratur dengan dokter,
Kontrol gula darah, rutin monitor disiplin Obat dan Insulin
kadar gula darah secara berkala
Target Pengobatan

Perkeni, 2019 10
Tatalaksana dm dengan covid 19

DM Tipe 1:

Sakit Ringan : Insulin basal bolus SC


Sakit Sedang (dirawat) : Insulin basal bolus SC
Sakit Berat / Kritis : Insulin IV / basal bolus
Dm tipe 2
Sakit ringan :
 Regimen semula dapat diteruskan (oral atau insulin),
 periksa gula darah lebih sering
Sakit sedang (di rawat):
 Regimen semula dapat diteruskan (oral atau insulin) bila intake baik
 Bila intake buruk : Insulin basal bolus (bukan premixed)
 Bila mendapat steroid : insulin basal bolus
 Awasi terutama post prandial dan sebelum tidur
Sakit Berat / Kritis : Insulin IV (basal bolus)
Perhatian obat pada dm
Rekomendasi untuk diabetisi dengan infeksi COVID-19:
1. Cari pertolongan medis secepatnya jika ada gejala pernapasan mirip
infeksi COVID19. Asesmen dan rekomendasi yang tepat harus diikuti.
2. Teruskan obat oral atau injeksi, jika gejala infeksi ringan atau sedang
dengan kadar gula darah yang stabil.
3. Tetap cek kadar gula darah secara teratur. Jika merasa tidak enak badan,
cek kemungkinan hipoglikemia.
4. Jika keadaan memburuk, cari pertolongan gawat darurat.
5. Semua diabetisi, mungkin akan mengalami fluktuasi atau memburuknya
kontrol glikemik. Disarankan untuk melakukan pemeriksaan kadar gula
darah dengan ketat, minimal 2-3 kali per hari, untuk mengamati dan
memperhitungkan fluktuasi gula darah selama sakit.

Perkeni, 2020
Vaksinasi Covid19 pada Diabetes Mellitus
• Rekomendasi PB PAPDI
Pasien DM Layak divaksin, Penderita DM tipe 2 terkontrol dan HbA1c
dibawah atau sama dengan 7,5%.

• Usulan Rekomendasi PB Perkeni


Vaksin Covid19 layak diberikan pada pasien DM tipe 2 dengan ketentuan:
1. Pasien tidak memiliki kontraindikasi umum
2. Tidak sedang mengalami dekompensasi metabolic
3. Edukasi pentingnya mencapai target glikemik untuk meningkatkan
efektivitas vaksin.
Apa itu tekanan darah
tinggi?????
Orang dewasa yang
mempunyai Tekanan Darah
(TD):
sistolik > 140 mmHG
dan/atau
diastolik > 90 mmHg
saat istirahat.
KOMPLIKASI HIPERTENSI
Brain
Stroke

Heart Kidney
Left Ventricular Hypertension Chronic Kidney Disease (CKD)
Hypertrophy Kidney Failure / ESRD
Chronic Heart Failure
Myocardial Infarction
Congestive Heart Disease
Arrhythmia
Vessel
Arteriosclerosis
Peripheral Vascular Disease
Coronary Heart Disease
Alur Panduan Inisiasi Terapi Obat Sesuai dengan
Klasifikasi Hipertensi
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai