CASE STUDY

C K D S TA G E V + C H F E C H I P E R T E N S I + A N E M I A N N
 MOLINDA DAMRIS
SYIFA ADRIANI
W I JAYA A D I P U T R A

Add a Footer 2
 CKD

Add a Footer 3
 PENDAHULUAN CKD
CRONIC KIDNEY DESEASE

Penyakit Ginjal Kronis adalah penurunan progresif

fungsi ginjal dalam beberapa bulan atau thun.
Didefinisan sebagai kerusakan ginjal dan/atau
penurunan Glomerular Filtration Rate (GFR) kurang
dari 60 mL/ menit/1.73 m2 selama minimal 3 bulan.

(Kidney Desease Improving Global Outcomes, KDIGO 2012 Clinical Practice

Guideline for the Evaluation and Management).

Add a Footer 4
 ETIOLOGI CKD

1. Acute Kidney Desease

2. Hipertensi

3. Diabetes Mellitus

4. Obesitas

5. Gangguan Ginjal Lain

10th Report Of Indonesian Renal Registry, 2017.

INFODATIN Situasi Penyakit Ginjal Kronis, 2017.

5
 PENYEBARAN CKD

Sulawesi tengah 0,5%

Aceh 0,4%

Gorontalo 0,4%

Sulaesi Utara 0,4%

[Riskesdas, 2013]

Add a Footer 6
STAGES CKD

7
[KDOQI, 2002]
 HIPERTENSI

Add a Footer 8
 PENDAHULUAN HIPERTENSI

“Hipertensi adalah peningkatan tekanan darah sistolik ≥

140 mmHg dan tekanan darah diastolic ≥ 90 mmHg
pada dua kali pengukuran dengan selang aktu lima
menit dalam keadaan cukup istirahat/tenang.”

(A Statement by the American Society of Hypertension and the International Society of

Hypertension, 2013).

(INFODATIN Hipertensi, 2017)

Add a Footer 9
 TITLE

GEJALA ETIOLOGI

• Sakit kepala/ rasa berat di • Umur

tengkuk • Jenis kelamin
• Vertigo • Riwayat enyakit keluarga

• Jantung berdebar-debar • Genetik

• Mudah lelah • Riwayat merokok

• Konsumsi garam dan lemak jenuh

• Penglihatan kabur
• Konsumsi minuman alcohol
• Telinga berdenging
• Kurang aktivitas fisik
• Mimisan
• Penggunaan hormone ekstrogen

Add a Footer 10
 STAGE HIPERTENSI

[JNC VII, 2003]

Add a Footer 11
11
 TITLE

HIPERTENSI PRIMER HIPERTENSI SEKUNDER

• Hipertensi yang umumnya sekitar 5-

Hipertensi idiopatik yang
10% penderita disebabkan oleh
umumnya dikaitkan dengan
gaya hidup yang kurang penyakit ginjal.
bergerak dan pola makan yang • 1-2% disebabkan oleh kelainan
tidak sehat. Terjadi pada 90%
hormonal atau pemakaian obat
penderita hipertensi
tertentu (pil KB)

Add a Footer 12
 TITLE

Prevalensi Hipertensi di
Indonesia
Riskesdas 2007, Riskesdas 2013, Balitbangkes, Kemenkes. 13
 TITLE
PATOFISIOLOGI
PATOFISIOLOGI CKD
HIPERTENSI

Add a Footer 14
CKD

15
15
 HIPERTENSI

Add a Footer 16
16
 ANEMIA PADA CKD

Add a Footer 17
17
 TITLE

ALGORITMA TERAPI

Add a Footer 18
 ALGORITMA TERAPI

Add a Footer 19
19
Add a Footer 20
20
 21
21
STUDI KASUS
 DIAGNOSA:
CHRONIC KIDNEY DESEASE STAGE
V + CHRONIC HEART FAILURE FC II
LVH RVH AF RVR EC HIPERTENSI
HEART DESEASE + ANEMIA NN

Pemeriksaan K: 2.9
Keluhan Utama:
Labor Na:134
Sesak nafas sejak 3 hari dipengaruhi aktivitas, tidak
Hb: 5.1 Cl: 103 Nama: Ny. SA
dipengaruhi suhu dan makanan. Demam hilang

IDENTITAS
MCV: 91 Ca: 8.9 Umur: 59 tahun
timbul
MCH: 29 Protein Urin: +++ Agama: Islam
Riwayat Penyakit:
Leukosit: Scr: 4.2 Alergi: Tidak Ada
CKD on HD
4650x103 HCT: 16 % Tanggal MRS:
Hipertensi (6 bulan)
23 Maret 2019

TERAPI LITERATUR
Pemeriksaan Fisik
Asam Folat 50 ug 1x1 • ACEI/ARB target < 125/75 mmHg
BB: 55 kg Na Bikarbonat 500 mg 3x1 + Diuretik loop untuk Clcr < 30 ml/menit
TB: 150 cm Amlodipin 10 mg 1x1 + CCB untuk denyut nadi < 84x
Mata: CA(+) SI(-) Paracetamol 500 mg 3x1 • Transfusi darah 20 ml/kgBB selama 3-4
Cor: Cardiomegali Clopidogrel 75 mg 1x1 jam pada kondisi anemia berat
Pulmo: Rh(+) Wh(-) Simvastatin 20 mg 1x1 • Na bikarbonat untuk mengurangi
Candesartan 16 mg 1x1 progresif Gagal ginjal
 DATA KLINIK

PARAMETER 23/3 24/3 25/3 26/3 27/3

Suhu tubuh 36.6 37.5 36 36.5 36.8

Nadi 84 81 84 88 86

RR 22 21 19 20 20

Tek. darah 130/70 140/90 130/70 110/70 150/90

24
 DATA TERAPI
OBAT 23/3 24/3 25/3 26/3 27/3

Asam Folat 50 ug 1x1 - √ √ √ √

Na Bikarbonat 500 mg 3x1 √ √ √ √ √

Amlodipin 10 mg 1x1 - √ √ √ √

Paracetamol 500 mg 3x1 √ √ √ √ √

Clopidogrel 75 mg 1x1 - - - - √

Simvastatin 20 mg 1x1 - - √ √ √

Candesartan 16 mg 1x1 - - - √ √
 ANALISA TERAPI
OBAT TUJUAN TERAPI
Asam Folat 50 ug 1x1 Meningkatkan Kadar Hb darah setelah hemodialisa

Na Bikarbonat 500 mg 3x1 Efektif untuk mengurangi progresif gagal ginjal kronis

Amlodipin 10 mg 1x1 Menurunkan tekanan darah

Paracetamol 500 mg 3x1 Menurunkan suhu tubuh

Clopidogrel 75 mg 1x1 Menurunkan kadar kolesterol darah

Simvastatin 20 mg 1x1 Mencegah pembentukan kolesterol

Candesartan 16 mg 1x1 Menurunkan tekanan darah

PENYESUAIAN DOSIS OBAT BERDASARKAN CLCR

• Simvastatin 20 mg 1x1
Penggunaan simvastatin pada pasien dengan Clcr <15 perlu
penyesuaian dosis menjadi 5 mg 1x1

• Candesartan 16 mg 1x1
Penggunaan simvastatin pada pasien dengan Clcr <15 perlu
penyesuaian dosis menjadi 4 mg 1x1
 OBAT TANPA INDIKASI

• Paracetamol diberikan tanpa indikasi demam,

suhu tubuh pasien selama perawatan masih
dalam kategori normal.
 PEMILIHAN TERAPI
• Menurut (Khudson, 2002) penggunaan asam folat pada
anemia normositik normokromik bukan merupakan
drug of choice, lebih dianjurkan pemberian terapi ESA
(Eritropoesis Stimulating Agent)
• Contoh: Epoetin α atau Darbepoetin α
 INTERAKSI OBAT

• Simvastatin + Amlodipin
Menyebabkan peningkatan efek simvastatin.

Penanganan:
Pemberian obat pada waktu berbeda
 Obat Regimen dosis Manifestasi ESO Cara mengatasi

Hipersensitifitas, gangguan GI,

Asam Folat 50 ug 1x1 bronkospasme Konsumsi obat setelah makan

Alkalosis metabolik, kelelahan, sesak

Na Bikarbonat 500 mg 1x1 nafas, lemah otot
Harus dikonsumsi saat perut kosong

Sakit kepala, udem kaki, kelelahan,

Amlodipin 20 mg 1x1 Hindari berkendara selama penggunaan obat
jantung berdebar

Paracetamol 500 mg 1x1 Hepatotoksik Gunakan obat bila perlu

Clopidogrel 75 mg 1x1 Hepatoma, epitaksis, diare, dispepsia Monitoring kondisi pendarahan

Berikan jeda istirahat sebelum melakukan

Simvastatin 20 mg 1x1 Rhabdomiolisis kegiatan berikutnya

Candesartan 16 mg 1x1 Vertigo, ISPA, hiperkalemia Monitoring tekanan darah pasien

 TERAPI TUJUAN TERAPI PARAMETER YANG HASIL AKHIR YANG KETERANGAN
DIPANTAU DIINGINKAN

Asam folat Pencegahan anemia Kadar Hemoglobin Kadar Hemoglobin tercapai

pasca hemodialisa Normal

Natrium bicarbonat Menurunkan

progresifitas gagal
ginjal kronik
Amlodipin Menurunkan tekanan Tekanan darah Tekanan darah normal Tidak tercapai
darah

Candesartan Menurunkan tekanan Tekanan darah Tekanan darah normal Tidak tercapai
darah

Paracetamol Mengurangi nyeri dan Suhu, tingkat nyeri Suhu normal, tidak ada tercapai
menurunkan suhu rasa nyeri

Clopidogrel Sindrom jantung Denyut nadi Denyut nadi normal tercapai

koroner

Simvastatin Hiperlipidemia Kadar kolestrol Kadar kolestrol normal tercapai

24 Maret 2019

Pasien merasa lemas, letih dan sesak nafas.

S Didiagnosa CKD on Hemodialisis
Hipertensi sejak 6 bulan yang lalu dan rutin mengkonsumsi amlodipin 10 mg.

130/70 mmHg
O Leukosit 4560x103
Diberikan amlodipine 10 mg 1x1

A Perlu diterapi dengan antihipertensi kombinasi ACEI/ARB + diuretik target tekanan

darah pasien proteinuria 125/75 mmHg

P Pantau tekanan darah setelah penggunaan terapi

Pantau kondisi ginjal selama terapi
25 Maret 2019

Pasien tidak lemas

S Nafas terkontrol
Tidak ada nafsu makan
CHF

O TD: 140/90 mmHg

Terapi tambahan simvastatin 20 mg 1x1

A Perlu diterapi dengan kombinasi diuretik loop pada pasien dengan ClCr <30 mmol/L
Perlu terapi dengan KSR

P Pantau kadar Kalium

26 Maret 2019

S Nafsu makan membaik

Nafas terkontrol

O TD: 110/70
Penambahan terapi candesartan 16 mg 1x1

A Target terapi tercapai

P Pantau tekanan darah dan kondisi ginjal

27 Maret 2019

Tidak ada sesak nafas

S Tidak ada nyeri dada
Istirahat cukup

O TD: 150/90 mmHg

Penambahan terapi Clopidogrel 75 mg 1x1

A Perlu penyesuaian dosis simvastatin menjadi 5 mg 1x1 dan candesartan menjadi 4 mg

1x1

P Pantau kondisi umum pasien

 KONSELING DAN RENCANA KERJA FARMASIS

• Pasien mengalami Penyakit Ginjal Kronik Stadium V dimana pada tahap

ini pengobatan menggunakan obat tidak lagi dapat diharapkan karena
sebagian besar obat diekskresikan melalui ginjal sehingga dapat
menyebabkan kemungkinan toksisitas akibat terhambatnya proses
ekskresi
• Pasien sangat perlu melakukan dialisis secara rutin karena GFR telah
mencapai 12,5 ml/mnt/1,73 m2.
• Dan pasien juga diharapkan untuk melakukan transplantasi ginjal

37
THANK YOU

38