Anda di halaman 1dari 28

PEMANTAUAN TERAPI OBAT

RUMAH SAKIT GRAND MEDISTRA

HIPOGLIKEMIK, HIPERTENSI, DAN DYSPEPSIA


RIWAYAT DIABETES MELLITUS
Pembimbing : Ayu Puspitasari, S. farm., Apt

Institut Kesehatan Deli Husada Deli tua


Medan
21 Februari 2020
HIPOGLIKEMIK
Hipoglikemik adalah episode ketidak normalan konsentrasi glukosa dalam plasma darah yang
menunjukkan nilai kurang dari 3,9 mmol/ l (70 mg/dl) dan merupakan komplikasi akut DM
yang seringkali terjadi secara berulang.

Hipoglikemik pada orang DM dapat disebabkan oleh beberapa hal, di antaranya: pemberian
dosis insulin yang berlebih, perhitungan dosis insulin yang tidak sesuai dengan intake
makanan, penggunaan obat hipoglikemik oral jenis sulfonilurea sebagai obat untuk
menstimulasi produksi insulin tubuh, makan terlalu sedikit atau terlewatkan waktu makan,
dan aktivitas fisik yang berlebih

Cryer, 2010
Phillips, 2009; Smeltzer et al, 2010
Klasifikasi Hipoglikemik

Klasifikasi
Hipoglikemia berat Pasien membutuhkan bantuan orang lain
untuk pemberian karbohidrat, glukagon,
atau resusitasi lainnya
Hipoglikemia simtomatik Apabila GDS <70 mg/dL disertai gejala
hipoglikemia
Hipoglikemia asimtomatik Apabila GDS <70 mg/dL tanpa gejala
hipoglikemia
Hipoglikemia relatif Apabila GDS >70 mg/dL dengan gejala
hipoglikemia

PERKENI, 2015
DIABETES MELITUS Pharmaceutical Care
Hipertensi, 2008

DEFINISI Diabetes melitus merupakan penyakit gangguan metabolisme kronis ditandai dengan kadar
gula yang tinggi dalam darah disertai dengan gangguan metabolisme karbohidrat, lipid dan
protein sebagai akibat insufisiensi fungsi insulin.

Klasifikasi 1. Diabetes Melitus Tipe 1 disebabkan oleh pulau langerhans yang rusak karena autoimun
Diabetes Melitus dan virus seperti Cocksakie, Rubella, Herpes, dan lain sebagainya.
2. Diabetes Melitus Tipe 2 disebabkan oleh resistensi atau kurangnya sekresi insulin. Faktor
genetik, lingkungan, obesitas, diet tinggi lemak, dan rendah serat, serta kurang gerak
badan
3. Diabetes Melitus Gestasional adalah diabetes yang timbul selama kehamilan. Penyebab
diabetes melitus gestasional meliputi perubahan metabolik atau hormon, dimana kadar
gula darah pasien dengan diabetes tipe ini sering kali kembali normal setelah melahirkan

Beresiko DM 1. Riwayat keluarga


2. Kurang olahraga
3. Kelebihan berat badan
4. Makanan manis
5. Tekanan darah tinggi
6. Berusia lebih dari 45 tahun
Keluhan (PERKENI 2015)

Keluhan klasik DM : polyuria, polifagia, dan penurunan


berat badan yang tidak dapat di jelaskan

Keluhan lain : lemah badan, kesemutan, gatal, mata


kabur, dan disfungsi

(PERKENI 2015)
PERKENI 2015
DYSPEPSIA
Dyspesia merupakan nyeri kronis atau berulang atau ketidaknyamanan
berpusat di perut bagian atas. Kumpulan keluhan/gejala klinis yang terdiri
dari rasa tidak enak/sakit di perut bagian atas yang menetap atau
mengalami kekambuhan. Gejalanya meliputi nyeri epigastrium, perasaan
cepat kenyang (tidak dapat menyelesaikan makanan dalam porsi yang normal),
dan rasa penuh setelah makan.
Dyspepsia disebabkan oleh beberapa faktor utama seperti gangguan motilitas
gastroduodenal, infeksi H.pylori, asam lambung, hipersensitivitas viseral dan
faktor psikologis.
Faktor lain yang mungkin berperan adalah genetika, gaya
hidup, lingkungan, pola makan, dan riwayat infeksi saluran pencernaan sebelumnya
Futagami, 2011
ALGORITMA TATALAKSANA Penatalaksanaan Dispepsia
Dan Infeksi Helicobacter
DISPEPSIA Pylori.
HIPERTENSI
Sasaran target penurunan tekanan darah yaitu <130/80 mmHg, apabila
disertai proteinuria >1 gram / 24 jam maka target penurunan tekanan darah
<125/75 mmHg. Obat antihipertensi yang dapat digunakan yaitu penghambat
ACE, penyekat reseptor angiotensin II, penyekat reseptor beta selektif dengan
dosis rendah, diuretik dosis rendah, penghambat reseptor alfa dan antagonis
kalsium. Pasien dengan tekanan darah sistolik antara 130-139 mmHg atau
tekanan diastolik antara 80-89 mmHg diharuskan melakukan perubahan gaya
hidup. Pasien dengan tekanan darah sistolik >140 mmHg atau tekanan darah
diastolik >90 mmHg, dapat diberikan terapi farmakologis (PERKENI, 2011).
ALGORITMA HIPERTENSI
DATA PASIEN
Data
Nama Tn. B
Tanggal Lahir 15-05-1942
Umur 78 tahun
Berat badan 45 kg
Tinggi badan 155 cm
No. RMK 0219**
Masuk dari IGD
Tgl Masuk RS 07-02-2020
DPJP dr. D
Diagnosa Penurunan kesadaran dan Hipoglikemik
Keluhan utama pasien datang melalui IGD dengan keluhan lemas dan gelisah, mual, dan muntah

Riwayat alergi Tidak ada


Riwayat Penyakit dahulu DM
Ruang perawatan
Jaminan
DATA SUBJEKTIF
Keadaan 07-02-20 08-02-20 09-02-20 10-02-20 11-02-20 12-02-20 13-02-20 14-02-20 15-02-20 16-02-20 17-02-20

Lemas + + + + + + + + + - -

Mual + - - - - - - - - - -

Perut
- - - - - - - - - - -
kembung

Nyeri - - - - - - + + +

Ket :
(+) YA
(-) TIDAK
DATA OBJEKTIF

NORMA
Pemeriksaan 07 08 09 10 11 12 13 14 15 16
L

Tekanan Darah
142/59 142/59 140/80 130/80 130/80 130/90 < 140/90
(mmHg)

Suhu Tubuh
37 37 36,4 36,4 38,9 37 36,5-37°C
(° C)
60-100
Nadi (x/menit) 81 81 81 90 80 80
x/menit

Skala Nyeri 3 3 3 3 3 3 3 3 3 - -

Lokasi nyeri Ulu hati Ulu hati Ulu hati Ulu hati Ulu hati Ulu hati Ulu hati Ulu hati Ulu hati - -

Hilang Hilang Hilang Hilang Hilang Hilang Hilang Hilang Hilang


Frekuensi tiimbul timbul timbul timbul timbul timbull timbul timbul timbul
DATA LABORATORIUM
Tanggal Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Rujukan Keterangan

Hemoglobin 11.4 g/dL 13-18.0 L


Jumlah Leukosit 14.20 10³/μL 4-11.00 H
Hematokrit 32,6 % 39-54.0 L
Jumlah trombosit 247 10³/μL 150-450
Eritrosit 3.42 10³/μL 4.50-6.50 L
MCV/VER 95.3 fL 81.0-99.0 L
MCH/HER 33.3 pg 27-31.0 H
MCHC/KHER 38 g/dL 32-36 H
Natrium (Na) darah 123 mEq/L 135-147 L
Kalium (K) darah 4.2 mEq/L 3.5-5.0 L
Klorida (Cl) darah 87 mEq/L 94-111 L
Glukosa darah sewaktu 30 mg/dL 70-200 L
07/02/20
FAAL GINJAL
Ureum darah 53.0 mg/dL 10-50 H
Creatinin darah 3.39 mg/dL < 1.4
DIABETES
Glukosa jam 16.50 108 mg/dL
Glukosa jam 20.00 40 mg/dL
Glukosa jam 00.00 57 mg/dL
DATA LABORATORIUM
Tanggal Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Rujukan Keterangan
DIABETES :
- Glukosa jam 02.30 28
- Glukosa jam 03.00 261 70-200
- Glukosa jam 07.00 16
- Glukosa jam 07:30 97
- Glukosa jam 10:00 51
08/02/20 mg/dL > 200 mg/dL
- Glukosa jam 12:00 106
- Glukosa jam 16:37 24
- Glukosa jam 17:20 167
- Glukosa jam 19:20 220
- Glukosa jam 23:20 79

DIABETES :
104
- Glukosa jam 03:20
194 70-200
09/02/20 - Glukosa jam 07:30 mg/dL > 200 mg/dL
164
- Glukosa jam 12:30
118
- Glukosa jam 21:00
DATA LABORATORIUM
Tanggal Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Rujukan Keterangan
DIABETES :
117
- Glukosa jam 00.00
113
- Glukosa jam 08.00 70-200
10/02/20 99 mg/dL > 200 mg/dL
- Glukosa jam 12.35

DIABETES :
- Glukosa jam 03:20 87
70-200
11/02/20 - Glukosa jam 07:30 92 mg/dL > 200 mg/dL

DIABETES :
- Glukosa jam 01:00
78
12/02/20 mg/dL 70-200 > 200 mg/dL
TERAPI
IGD
Tanggal Nama obat Jam
Pemberian

IUFD RL 15.45

Ondansentron inj 4 mg 15.45


07-02-2020

Bolus D40% 2 flakon 15.45


OBAT ORAL Pemantauan Pemberian Obat
Nama obat Frekuensi 07/02/2020 08/02/2020 09/02/2020 10/02/2020 11/02/2020 12/01/2020

S
Oral P S M P S So M P S So M P S So M P S So M P S So M
o
Omeprazole 20 mg 2x1 17
05: 17: 05:3 17:3 05: 17:3 05:3
- - - 21 30
-
30
-
0
-
0
-
30
-
0 - 0 - :3 -
0

Valsartan 1x 1
- - - 21 01 - - -

Paracetamol 500 mg 1x1


12:3
- - - - - 19 -
0

Kapsul garam 4x1


- - 19 -

Ketogen 3x1 - - 19 -
OBAT INJEKSI Pemantauan Pemberian Obat
Nama obat Frekuensi 07/02/2020 08/02/2020 09/02/2020 10/02/2020 11/02/2020 12/02/2020

P S So M P S So M P S So M P S So M P S So M P S So

IUFD RL 20gtt/i 15:05

17: 10: 22:3


D40% 2 flakon 15:10 07 23
30 50 0

Ondancentron 4 mg/2
4 mg/k/p 15:10
ml

Metoklopramide 1o 10 mg/8 05: 11: 17:3 11:3 05: 11:3 17:3 11:
01 05:30 17:30 05:30 17:30
mg/10 jam jam 30 30 0 0 30 0 0 30

1
Novalgin 14:35
amp/ekstra

Diazepam 1 amp (jika 1


01 01
kejang) amp/ekstra

13:3
NaCl 3% 10tts/i 06 17
0

NaCl 0.9% 10tts/I

15 tts/i 17:20
D10%
KESESUAIAN DOSIS
Nama Obat indikasi Dosis dalam R/ Dosis lazim Keterangan literatur

Omeprazole 20 mg
Tukak lambung 2 x 1 Tab 1 x 20-40/hari Sesuai Medscape

Medscape
Valsartan 80 mg Antihipertensi 1 x 1 Tab 1 x 80 mg Sesuai

Paracetamol 500 mg Medscape


Analgesik, antipiretik 1 x 1 Tab 1 x 500 mg / hari Sesuai

Mencegah kehilangan
Kapsul garam 2 x 1 cap 1 g tiap 6 jam Sesuai Medsacpe
sodium
FDA
Ketogenik Antiepilepsi 3x1 300-400 mg/hari Sesuai

Medscape
Ondancentron 4 mg/2 ml Antimual 4 mg/k/p 8 - 12 mg Sesuai

Metoklopramide 1o Medscape
Antiemetik 10 mg/8 jam 3 x 10 mg/hari Sesuai
mg/10 jam
Diazepam 1 amp (jika Psikoneurosis dan kejang
1 x 1 amp 2 – 15 mg/hari Sesuai Medscape
kejang) otot
INTERAKSI OBAT

No Obat 1 Obat 2 Level Interaksi Rekomendasi Referensi

omeprazole akan meningkatkan level atau


Minor efek diazepam dengan memengaruhi
1. Omeprazole Diazepam Diberikan jarak 1 jam medscape
Closely metabolisme enzim hati CYP2C19. minor /
signifikan
Oral dan Injeksi Profil farmakokinetika obat
Nama obat Waktu paruh Waktu puncak dalam plasma literatur

0.5 – 1 jam
Omeprazole Meningkat menjadi 3 jam 0.5-3.5 jam Medscape
dengan gangguan hati
Medscape
Valsartan 6 - 9 jam 2 – 4 jam

Paracetamol 1,25 – 3 jam 30 – 120 menit FDA


Ondancentron 2 – 7 jam 30 menit Medscape
Metoklopramide 5 – 6 jam 15 menit Medscape
Diazepam 20 – 70 jam 5 – 90 menit Medscape
Novalgin 1 – 4 jam 2 – 3 jam FDA
Telaah resep

Aspek telaah Ya Tidak Keterangan


Tepat pasien  - -
Tepat obat  - -
Tepat dosis  - -

Tepat frekuensi  - -


Tepat pemberian -


Duplikasi - -

Interaksi obat  ‐ Dilampirkan


Kontraindikasi -  -
IDENTIFIKASI DRUG RELATED PROBLEM

Kategori DRP Ada Tidak ada Penilaian

Indikasi yang tidak ditangani - 

Pilihan obat yang kurang tepat - 

Penggunaan obat tanpa indikasi - 

Dosis terlalu besar - 


Dosis terlalu kecil - 
Reaksi obat yang tidak Diketahui - 
Interaksi obat  - Dilampirkan
Gagal menerima obat - 
Terdapat duplikasi obat - 
Tidak tepat frekuensi - 
21/02/2020
SOAP FARMASI
S Tn. B mengeluh lemas dan gelisah dengan menurunnya kesadaran, mual, muntah dan sulit di ajak bicara

O TD : 142/59 mmHg Terapi Obat :


Leukosit : 14.20 10³3/μl IUFD RL 20 gtt/I
Hematokrit : 32.6% Bolus D40% 2 flakon
MCV/HER : 95.3 fL Inj. Ondansetron 4 mg
MCHC/KHER : 38 g/dL Injeksi dextrose 10%
Na : 123 mEq/L Valsartan 80 mg (1 x 1)
Cl : 87 mEq/L Omeprazole 20 mg (1 x 1)
K : 4,2 mEq/L Metoklopramide 10 mg/ 8 jam
GDS : 30 mg/dL

A 1. Pasien mengalami anemia ( Hematokrit, MCV, MCHC kurang dari nilai normal)
2. Pasien mengalami hipoglikemik
3. Pasien mengalami hipertensi
4. Pasien sudah tidak mengeluh mual dan muntah

P 1. Diberikan tablet tambah darah 1 x 1 tablet untuk anemia


2. KGD <60 mg/dl jika px sadar dikasih minum the manis jika px tidak sadar dikasih D40% 1 flakon. Kgd >250 D40%
dihentikan diganti dengan NaCl 0.9%
3. Diberikan valsarta 80 mg 1 x 1 tablet untuk hipertensi
4. Penggunaann Ondasetron sebaiknya jika perlu saja
KESIMPULAN

 Pasien Tn.B di diagnosa hipoglikemik, hipertensi, dan dyspepsia


 Terapi obat yang diberikan IUFD RL 20 gtt/I, Bolus D40% 2 flakon, Inj.
Ondansetron 4 mg, Injeksi dextrose 10%, Valsartan 80 mg (1 x 1),
Omeprazole 20 mg (1 x 1), Metoklopramide 10 mg/ 8 jam
 Pasien sebaiknya diberikan tablet tambah darah
DAFTAR PUSTAKA
1. American Diabetes Association. Standars of Medical Care in Diabetes 2010. Diabetes
Care. 2010:33(1):S11-4
2. Konsensus Nasional. 2014 . Penatalaksanaan Dispepsia Dan Infeksi Helicobacter Pylori.
3. PERKENI. 2015. Pengelolaan Dan Pencegahan Diabetes Mellitus Tipe 2
4. Direktorat Bina Farmasi Komunitas dan Klinik . 2005. Pharmaceutical Care untuk
Penyakit Diabetes Mellitus
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai