Hipoglikemik pada orang DM dapat disebabkan oleh beberapa hal, di antaranya: pemberian
dosis insulin yang berlebih, perhitungan dosis insulin yang tidak sesuai dengan intake
makanan, penggunaan obat hipoglikemik oral jenis sulfonilurea sebagai obat untuk
menstimulasi produksi insulin tubuh, makan terlalu sedikit atau terlewatkan waktu makan,
dan aktivitas fisik yang berlebih
Cryer, 2010
Phillips, 2009; Smeltzer et al, 2010
Klasifikasi Hipoglikemik
Klasifikasi
Hipoglikemia berat Pasien membutuhkan bantuan orang lain
untuk pemberian karbohidrat, glukagon,
atau resusitasi lainnya
Hipoglikemia simtomatik Apabila GDS <70 mg/dL disertai gejala
hipoglikemia
Hipoglikemia asimtomatik Apabila GDS <70 mg/dL tanpa gejala
hipoglikemia
Hipoglikemia relatif Apabila GDS >70 mg/dL dengan gejala
hipoglikemia
PERKENI, 2015
DIABETES MELITUS Pharmaceutical Care
Hipertensi, 2008
DEFINISI Diabetes melitus merupakan penyakit gangguan metabolisme kronis ditandai dengan kadar
gula yang tinggi dalam darah disertai dengan gangguan metabolisme karbohidrat, lipid dan
protein sebagai akibat insufisiensi fungsi insulin.
Klasifikasi 1. Diabetes Melitus Tipe 1 disebabkan oleh pulau langerhans yang rusak karena autoimun
Diabetes Melitus dan virus seperti Cocksakie, Rubella, Herpes, dan lain sebagainya.
2. Diabetes Melitus Tipe 2 disebabkan oleh resistensi atau kurangnya sekresi insulin. Faktor
genetik, lingkungan, obesitas, diet tinggi lemak, dan rendah serat, serta kurang gerak
badan
3. Diabetes Melitus Gestasional adalah diabetes yang timbul selama kehamilan. Penyebab
diabetes melitus gestasional meliputi perubahan metabolik atau hormon, dimana kadar
gula darah pasien dengan diabetes tipe ini sering kali kembali normal setelah melahirkan
(PERKENI 2015)
PERKENI 2015
DYSPEPSIA
Dyspesia merupakan nyeri kronis atau berulang atau ketidaknyamanan
berpusat di perut bagian atas. Kumpulan keluhan/gejala klinis yang terdiri
dari rasa tidak enak/sakit di perut bagian atas yang menetap atau
mengalami kekambuhan. Gejalanya meliputi nyeri epigastrium, perasaan
cepat kenyang (tidak dapat menyelesaikan makanan dalam porsi yang normal),
dan rasa penuh setelah makan.
Dyspepsia disebabkan oleh beberapa faktor utama seperti gangguan motilitas
gastroduodenal, infeksi H.pylori, asam lambung, hipersensitivitas viseral dan
faktor psikologis.
Faktor lain yang mungkin berperan adalah genetika, gaya
hidup, lingkungan, pola makan, dan riwayat infeksi saluran pencernaan sebelumnya
Futagami, 2011
ALGORITMA TATALAKSANA Penatalaksanaan Dispepsia
Dan Infeksi Helicobacter
DISPEPSIA Pylori.
HIPERTENSI
Sasaran target penurunan tekanan darah yaitu <130/80 mmHg, apabila
disertai proteinuria >1 gram / 24 jam maka target penurunan tekanan darah
<125/75 mmHg. Obat antihipertensi yang dapat digunakan yaitu penghambat
ACE, penyekat reseptor angiotensin II, penyekat reseptor beta selektif dengan
dosis rendah, diuretik dosis rendah, penghambat reseptor alfa dan antagonis
kalsium. Pasien dengan tekanan darah sistolik antara 130-139 mmHg atau
tekanan diastolik antara 80-89 mmHg diharuskan melakukan perubahan gaya
hidup. Pasien dengan tekanan darah sistolik >140 mmHg atau tekanan darah
diastolik >90 mmHg, dapat diberikan terapi farmakologis (PERKENI, 2011).
ALGORITMA HIPERTENSI
DATA PASIEN
Data
Nama Tn. B
Tanggal Lahir 15-05-1942
Umur 78 tahun
Berat badan 45 kg
Tinggi badan 155 cm
No. RMK 0219**
Masuk dari IGD
Tgl Masuk RS 07-02-2020
DPJP dr. D
Diagnosa Penurunan kesadaran dan Hipoglikemik
Keluhan utama pasien datang melalui IGD dengan keluhan lemas dan gelisah, mual, dan muntah
Lemas + + + + + + + + + - -
Mual + - - - - - - - - - -
Perut
- - - - - - - - - - -
kembung
Nyeri - - - - - - + + +
Ket :
(+) YA
(-) TIDAK
DATA OBJEKTIF
NORMA
Pemeriksaan 07 08 09 10 11 12 13 14 15 16
L
Tekanan Darah
142/59 142/59 140/80 130/80 130/80 130/90 < 140/90
(mmHg)
Suhu Tubuh
37 37 36,4 36,4 38,9 37 36,5-37°C
(° C)
60-100
Nadi (x/menit) 81 81 81 90 80 80
x/menit
Skala Nyeri 3 3 3 3 3 3 3 3 3 - -
Lokasi nyeri Ulu hati Ulu hati Ulu hati Ulu hati Ulu hati Ulu hati Ulu hati Ulu hati Ulu hati - -
DIABETES :
104
- Glukosa jam 03:20
194 70-200
09/02/20 - Glukosa jam 07:30 mg/dL > 200 mg/dL
164
- Glukosa jam 12:30
118
- Glukosa jam 21:00
DATA LABORATORIUM
Tanggal Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Rujukan Keterangan
DIABETES :
117
- Glukosa jam 00.00
113
- Glukosa jam 08.00 70-200
10/02/20 99 mg/dL > 200 mg/dL
- Glukosa jam 12.35
DIABETES :
- Glukosa jam 03:20 87
70-200
11/02/20 - Glukosa jam 07:30 92 mg/dL > 200 mg/dL
DIABETES :
- Glukosa jam 01:00
78
12/02/20 mg/dL 70-200 > 200 mg/dL
TERAPI
IGD
Tanggal Nama obat Jam
Pemberian
IUFD RL 15.45
S
Oral P S M P S So M P S So M P S So M P S So M P S So M
o
Omeprazole 20 mg 2x1 17
05: 17: 05:3 17:3 05: 17:3 05:3
- - - 21 30
-
30
-
0
-
0
-
30
-
0 - 0 - :3 -
0
Valsartan 1x 1
- - - 21 01 - - -
Ketogen 3x1 - - 19 -
OBAT INJEKSI Pemantauan Pemberian Obat
Nama obat Frekuensi 07/02/2020 08/02/2020 09/02/2020 10/02/2020 11/02/2020 12/02/2020
P S So M P S So M P S So M P S So M P S So M P S So
Ondancentron 4 mg/2
4 mg/k/p 15:10
ml
Metoklopramide 1o 10 mg/8 05: 11: 17:3 11:3 05: 11:3 17:3 11:
01 05:30 17:30 05:30 17:30
mg/10 jam jam 30 30 0 0 30 0 0 30
1
Novalgin 14:35
amp/ekstra
13:3
NaCl 3% 10tts/i 06 17
0
15 tts/i 17:20
D10%
KESESUAIAN DOSIS
Nama Obat indikasi Dosis dalam R/ Dosis lazim Keterangan literatur
Omeprazole 20 mg
Tukak lambung 2 x 1 Tab 1 x 20-40/hari Sesuai Medscape
Medscape
Valsartan 80 mg Antihipertensi 1 x 1 Tab 1 x 80 mg Sesuai
Mencegah kehilangan
Kapsul garam 2 x 1 cap 1 g tiap 6 jam Sesuai Medsacpe
sodium
FDA
Ketogenik Antiepilepsi 3x1 300-400 mg/hari Sesuai
Medscape
Ondancentron 4 mg/2 ml Antimual 4 mg/k/p 8 - 12 mg Sesuai
Metoklopramide 1o Medscape
Antiemetik 10 mg/8 jam 3 x 10 mg/hari Sesuai
mg/10 jam
Diazepam 1 amp (jika Psikoneurosis dan kejang
1 x 1 amp 2 – 15 mg/hari Sesuai Medscape
kejang) otot
INTERAKSI OBAT
0.5 – 1 jam
Omeprazole Meningkat menjadi 3 jam 0.5-3.5 jam Medscape
dengan gangguan hati
Medscape
Valsartan 6 - 9 jam 2 – 4 jam
Tepat frekuensi - -
Tepat pemberian -
‐
Duplikasi - -
A 1. Pasien mengalami anemia ( Hematokrit, MCV, MCHC kurang dari nilai normal)
2. Pasien mengalami hipoglikemik
3. Pasien mengalami hipertensi
4. Pasien sudah tidak mengeluh mual dan muntah