Keprofesian Berkelanjutan
• Sebagai tenaga profesional, guru berkewajiban untuk selalu memperbaiki diri dalam tugas
sehingga tugas-tugas yang dilakukan mencapai tujuan yang ditetapkan.
• Tugas guru sebagaimana disebutkan pada pasal 1 ayat (1) UU No. 14 tahun 2005 tentang Guru
dan Dosen berfungsi untuk meningkatkan mutu pendidikan (pasal 4 UU 14/2005).
• Agar guru bijaksana dalam mengatasi permasalahan pembelajaran, maka guru perlu melakukan
refleksi setelah melakukan pembelajaran di kelas.
• Refleksi diri ini penting dilakukan oleh guru karena dengan melakukan hal tersebut, guru akan
bisa melakukan perbaikan dalam pelaksanaan tugas.
APA ITU REFLEKSI DIRI ?
• Istilah refleksi dalam konteks ini merujuk pada upaya berpikir secara
mendalam atas apa yang telah dilakukan.
• Guru yang melakukan refleksi adalah guru yang berpikir ulang tentang
pembelajaran yang telah dilakukan.
• Dalam hal ini, guru memikirkan ulang tentang semua hal yang telah
terjadi ketika proses pembelajaran berlangsung.
• Guru Yang Bertindak Reflektif Bercirikan Aktif, Tekun, Penuh Pertimbangan,
Menggunakan Pengetahuan (Learn), Optimis, Dan Mampu Menyimpulkan.
Optimis Mengandung Pengertian Guru Perlu Menghargai Potensi Diri
(Pengalamanpengalaman Sendiri) Dan Meyakini Pada Dasarnya Setiap
Manusia Memiliki Potensi Mengembangkan Profesionalisme Dirinya
• Sikap reflektif merupakan aktifitas yang selalu menjadi bagian dari
pelaksanaan tugas pokok guru yaitu melaksanakan penilaian. Refleksi diri
serbenarnya bagian dari dari proses belajar (assessment as learning).
Proses ini terjadi secara terus menerus sebagaimana disebutkan di atas
sebagai siklus belajar dari pengalaman dan menjadi pengalaman baru
Model Refleksi Untuk Melakukan Aktifitas Refleksi Seperti Model
Gibbs (1988) Yang Sederhana Dan Jelas Langkahlangkahnya Serta Bisa
Diterapkan Dalam Konteks Guru Melaksanakan Tugas Seharihari Yang
Diilustrasikan Melalui Gambar
• 1) Description (Mendeskripsikan). Pada tahap ini refleksi dipandu dengan pertanyaan “hal apa
saja yang terjadi?”. Pada tahap ini belum ada usaha untuk membuat penilaian atau mengambarkan
kesimpulan, hanya deskripsi saja secara sederhana dan lugas.
2) Feelings (Merasakan). Pada tahap ini refleksi dipandu dengan pertanyaan “Apa yang anda
rasakan dan apa reaksi anda?”. Pada tahap ini belum dilakukan analisis berbagai atas berbagai hal.
3) Evaluation (Mengevaluasi). Pada tahap ini refleksi dipandu dengan pertanyaan “Tindakan
apakah yang menurut anda baik dan tidak baik dalam pembelajaran?”. Pada tahap ini dapat dibuat
penilaian terhadap tindakan kita.
4) Analysis (Menganalisis). Pada tahap ini refleksi dipandu dengan pertanyaan “Apa yang bisa
anda pahami dari situasi pembelajaran tersebut?”. Untuk menjawab pertanyaan ini kita dapat
menghadirkan ide dari pengalaman diluar pembelajaran. Dapat ditambahkan pertanyaan: “apa yang
benar-benar terjadi?”, “Apakah guru juga mengalami hal ini?” “Apakah beberapa guru
menggunakan strategi seperti ini?”.
5) Conclusions/General (Menyimpulkan). Pada tahap ini refleksi dipandu dengan pertanyaan
“Apa yang dapat disimpulkan secara umum dari pengalaman pembelajaran tersebut dan dari
analisis atas pembelajaran tersebut?”. Pertanyaan ini digunakan untuk membangun kesimpulan
umum. Sedang untuk kesimpulan khusus dapat dipandu dengan pertanyaan “Simpulan apa yang
dapat dirumuskan dari situasi atau tindakan pembelajaran spesifik, unik, pribadi yang telah kita
lakukan?”
6) Personal Action Plans (Rencana Tindakan Pribadi). Pada tahap ini refleksi dapat dipandu
dengan pertanyaan “Tindakan berbeda apa yang dapat kita lakukan untuk mengatasi situasi seperti
ini pada pembelajaran berikutnya?” dan “Langkah apa yang akan kita ambil berdasarkan hal yang
telah kita pelajari dari proses pembelajaran tersebut?”
GURU SEBAGAI PEBELAJAR MANDIRI