Anda di halaman 1dari 15

ASUHAN KEPERAWATAN PADA

PASIEN DENGAN CA
SERVIX (KANKER SERVIKS )

Disusun Oleh :
Elen Rosalina (20.014)
Putri Anggun FN (20.063)
Apa itu kanker serviks ?

Kanker serviks adalah pertumbuhan sel-sel mulut rahim / serviks yang abnormal dimana sel-sel ini
mengalami perubahan ke arah displasia atau mengarah pada keganasan. Kanker ini biasanya menyerang
wanita yang pernah atau sedang berada dalam status sexually active. Biasanya kanker ini menyerang wanita
yang telah berumur, terutama paling banyak pada wanita yang berusia 35 - 55 tahun. Akan tetapi, tidak
mustahil wanita yang mudapun dapat menderita penyakit ini, asalkan memiliki faktor risikonya.

Pengaruh kanker serviks pada waktu persalinan, antara lain kekakuan serviks karena jaringan kanker yang
terbentuk, akan menghambat proses persalinan (khususnya Kala I). Bila tumor yang terbentuk lunak dan
hanya terbatas pada sebagian serviks, pembukaan pada waktu persalinan dapat menjadi lengkap dan bayi
bisa lahir spontan. Dalam masa nifas, sering terjadi infeksi.

Adapun penyebab pasti terjadinya perubahan sel-sel normal mulut rahim menjadi se-sel yang ganas tidak
diketahui secara pasti. Namun, ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi perubahan tersebut, antara
lain : hubungan seksual pada usia dini (< 17 tahun), hubungan seksual multi partner, infeksi HPV (Human
Papilloma Virus), dan genetik (namun, persentasenya sangat kecil). Ada juga beberapa faktor yang
mempengaruhi insiden kanker serviks yaitu : usia, melahirkan lebih dari 3x, personal hygiene, status sosial
ekonomi, terpajan virus terutama virus HIV, dan kebiasaan merokok.
Etiologi

Penyebab langsung kanker serviks belum diketahui. Faktor


ekstrinsik yang diduga berhubungan dengan insiden karsinoma
serviks, antara lain infeksi Human Papilloma Virus (HPV) dan
spermatozoa. Karsinoma serviks timbul di sambungan
skuamokolumner serviks. Faktor resiko yang berhubungan
dengan karsinoma serviks ialah perilaku seksual berupa mitra
seks multipel, multi paritas, nutrisi, rokok, dan lain-lain.
Karsinoma serviks dapat tumbuh eksofitik maupun endofitik.
Menurut Wiknjosastro Hanifa ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan
resiko terjadinya kanker serviks, antara lain adalah :

Hubungan seks pada usia Defisiensi zat gizi


muda atau pernikahan (vitamin A dan C)
pada usia muda
Multiparitas
Berganti-ganti pasangan
seksual
Gangguan sistem kekebalan
Faktor genetik

Kebiasaan merokok Status sosial ekonomi lemah


Patofisiologi

Karsinoma serviks timbul di batas antara epitel yang melapisi


ektoserviks (porsio) dan endoserviks kanalis serviks yang disebut
sebagai squamo-columnar junction (SCJ). Histologi antara epitel
gepeng berlapis (squamous complex) dari portio dengan epitel
kuboid/silindris pendek selapis bersilia dari endoserviks kanalis
serviks. Pada wanita SCJ ini berada di luar ostius uteri eksternum,
sedangkan pada wanita umur > 35 tahun, SCJ berada di dalam
kanalis serviks.
Tanda & Gejala

● Keputihan atau keluar cairan encer dari vagina. Getah yang keluar dari vagina ini makin lama
akan berbau busuk akibat infeksi dan nekrosis jaringan
● Perdarahan setelah senggama (post coital bleeding) yang kemudian berlanjut menjadi
perdarahan yang abnormal Pada fase invasif dapat keluar cairan berwarna kekuning-kuningan
dan berbau busuk.
● Pada fase invasif dapat keluar cairan berwarna kekuning-kuningan dan berbau busuk
● Bisa terjadi hematuria karena infiltrasi kanker pada traktus urinarius
● Timbul gejala-gejala anemia bila terjadi perdarahan kronis.
● Kelemahan pada ekstremitas bawah
● Timbul nyeri panggul (pelvis) atau di perut bagian bawah bila ada radang panggul. Bila nyeri
terjadi di daerah pinggang ke bawah, kemungkinan terjadi infiltrasi kanker pada serabut saraf
lumbosakral.
● Pada stadium lanjut, badan menjadi kurus kering karena kurang gizi, edema kaki, timbul iritasi
kandung kencing dan poros usus besar bagian bawah (rektum),
Menurut Diananda (2007) pembagian stadium pada kanker serviks
adalah sebagai berikut :

Stadium I Stadium III


Kanker banyak terbatas pada daerah Pada stadium III-A, kanker sudah
mulut dan leher rahim (serviks). mencapai dinding. Stadium III-B
kanker mencapai ginjal.

Stadium II Stadium IV
Pada stadium IV-A, kanker
Kanker sudah mencapai badan rahim menyebar ke organ – organ terdekat
(korpus) dan sepertiga vagina. seperti anus, kandung kemih, ginjal,
dan lain–lain
Komplikasi

01. 02. 03.


Pendarahan Kematian janin Hidronefrosis

04. 05. 06.


Gagal ginjal Anemia Trombositopenia
Asuhan Keperawatan

01 02 03 04

Identitas pasien Riwayat keluarga Status kesehatan Pola fungsi


kesehatan
Gordon
Diagnosa keperawatan

Kekurangan volume cairan b/d kehilangan volume


01 Mercury cairan tubuh secara aktif akibat pendarahan

Nyeri kronis b/d nekrosis jaringan pada serviks


02 Venus akibat penyakit kanker serviks

Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan


03 Mars tubuh b/d peningkatan aktivitas metabolik terhadap
kanker

Inkontinensia alvi b/d peningkatan tekanan otot


04 Jupiter abdominal akibat nekrosis jaringan, kerusakan
neuromuscular
Diagnosa keperawatan

Kurang pengetahuan b/d kurangnya informasi mengenai


01 Mercury proses penyakit kanker serviks, terapi, dan prognosisnya

Gangguan pola tidur b/d depresi akibat penyakit


02 Venus kanker serviks

Gangguan mobilitas fisik b/d kerusakan


03 Mars neuromuscular akibat infiltrasi kanker pada serabut
saraf lumbosakral

Inkontinensia alvi b/d peningkatan tekanan otot


04 Jupiter abdominal akibat nekrosis jaringan, kerusakan
neuromuscular
Intervensi

• Awasi masukan dan haluaran. Ukur volume darah yang keluar melalui
perdarahan
• Catat kehilangan darah ibu
• Hindari trauma dan pemberian tekanan berlebihan pada daerah yang
mengalami pendarahan
• Pantau status sirkulasi dan volume darah
• Pantau TTV. Evaluasi nadi perifer, dan pengisian kapiler
• Catat respon fisiologis individual pasien terhadap pendarahan, misalnya
kelemahan, gelisah, ansietas, pucat, berkeringat / penurunan kesadaran
• Kaji turgor kulit, kelembaban membran mukosa, dan perhatikan keluhan
haus pada pasien
• Kolaborasi : Berikan cairan IV sesuai indikasi
• Kolaborasi : Berikan transfusi darah (Hb, Hct) dan trombosit sesuai
indikasi
• Kolaborasi : Awasi pemeriksaan laboratorium, misalnya : Hb, Hct, sel
darah merah
Implementasi

Implementasi yang dilakukan sesuai dengan intervensi yang


direncanakan
About the disease

Uterus Pelvic
Mercury is the closest planet to the Sun Venus has a beautiful name and is the
and the smallest one in the Solar System second planet from the Sun. It’s hot and
—it’s only a bit larger than the Moon has a poisonous atmosphere
Evaluasi

1. Keseimbangan volume cairan


2. Tidak ada tanda – tanda infeksi
3. Pola eliminasi uri ( bak ) normal
4. Nyeri berkurang / hilang / teratasi
5. Nafsu makan meningkat
6. Pengetahuan tentang penyakit kanker meningkat
7. Perhatian keluarga meningkat
8. Turgor kulit normal
9. Cairan yang keluar pervagina tidak berbau busuk
10. Berat badan stabil
11. Pola eliminasi alvi normal sehari sekali dengan konsistensi lembek
12. Mual dan muntah berkurang / hilang
13. Ekspresi wajah klien tenang
14. Pengisian kapiler cepat
15. Kulit lembab, rambut tidak rontok atau sudah tumbuh

Anda mungkin juga menyukai