DISUSUN OLEH :
ARYANDRA JUMAH JONI, S. Kep
FIRA MEILINDRA AGSYA, S. Kep
MELIA HASRI, S. Kep
POPPY CHRISTIN, S. Kep
YUNI EMILDA, S. Kep
PENATALAKSANAAN
◦ Pemberian Tiroksin dan obat Anti-Tiroid.
◦ Terapi Yodium Radioaktif.
◦ Tiroidektomi
BAB III
TINJAUAN KASUS
IDENTITAS
Nama Pasien : Tn. gatot
Tanggal Lahir :15-08-1989
Umur :31 tahun
Jenis Kelamin :laki-laki
Pekerjaan :wiraswasta
Alamat : jalan karya II No. 22/ bukit raya pekanbaru
No. MR : 00756752
Tanggal masuk :1804-2021
Diagnose medis : struma nodusa
RIWAYAT KESEHATAN
Alasan masuk
Adanya benjolan di leher sebelah kiri kira-kira 3cm, jika menunduk leher terasa
kaku.
.
PENGKAJIAN PRIMER
◦ Airway
Pre op : paten
Intra op : selama proses operasi pasien dilakukan pemasangan intubasiyang
bertujuan agar jalan napas pasien tetap terbuka
Post op : setelah selesai tindakan operasi pasien langsung dipindahkan
keruangan ICU dan masih terpasang ETT pasca operasi
◦ Breathing
Pre Operasi : suara nafas vasikuler, tidak ada wheezing, tidak ada kesulitan
bernapas.
Post Operasi : pasien terpasang ETT dan dipindahkan keruang ICU untuk
menjaga jalan napas tetap paten setelah dilakukan pembedahan yang lama.
Pasien terpasang O2 8 liter/i
◦ Circulation
Intera operasi tiroidektomi total & RND tampak perdarahan kurang lenih 350
cc, TD : 115/65 mmHg
◦ Disability
Pasien masih dalam pengaruh anastesi general
◦ Exposure
Pasien dilakukan pengangkatan tiroidektomi total & RND untuk mengangkat
kalenjar getah bening sekitar leher, tampak sayatan yang lebar dan melintang
di leher
•Riwayat kesehatan sekarang
Pre op : pada saat diruangan persiapan pasien tampak gelisah, tidur dibrankar sering
berganti posisi. pasien mengatakan sedikit cemas walaupun ini bukan pengalaman
operasi yang pertama tetapi karena lokasi operasi berada dileher pasien khawatir
akan tindakan yang dilakukan.
Intra operasi : dilakukan operasi tiroidektomi total & RND mulai dari jam 08.00
WIB s.d 13.00 WIB. pasien terpasang intubasi yang bertujuan agar jalan napas pasien
tetap terbuka dan mencegah pasien mengalami kekurangan oksigen akibat gagal
napas, tampak banyak darah yang keluar selama proses pembedahan berlangsung,
Persediaan darah untuk transfusi (+)
Post op : setelah selesai tindakan operasi pasien langsung dipindahkan keruangan
ICU, pasien masih terpasang ETT pasca operasi,terpasang O2 8 liter/i terlihat ada
drain pada bagian leher, saturasi oksigen 98%.
•Riwayat kesehatan sebelumnya
Pasien mengatakan dulu pernah operasi ORIF pada tahun 2013 dan operasi remove
ORIF pada tahun 2014
•PENGKAJIAN PRIMER
•Airway
Pre op : paten
Intra op : selama proses operasi pasien dilakukan pemasangan intubasiyang bertujuan
agar jalan napas pasien tetap terbuka
Post op : setelah selesai tindakan operasi pasien langsung dipindahkan keruangan ICU
dan masih terpasang ETT pasca operasi
•Breathing
Pre Operasi : suara nafas vasikuler, tidak ada wheezing, tidak ada kesulitan bernapas.
Post Operasi : pasien terpasang ETT dan dipindahkan keruang ICU untuk menjaga
jalan napas tetap paten setelah dilakukan pembedahan yang lama. Pasien terpasang O2
kurang lebih 8 liter/bb, Saturasi oksigen pasien ketika pasien dipindahkan 98%, RR :
21 x/i.
•Circulation
Pre op : sirkulasi baik, CRT < 3 detik, TD : 130/90 mmHg, HR : 98 x/i
Intra op : tampak banyak darah yang keluar selama proses pembedahan berlangsung.
Jumlah kehilangan darah tidak dapat dikaji.
Post Op : terdapat drain dibagian leher dengan jumlah darah yang keluar kurang dari
100 cc.
•Disability
Pre op : GCS : 15, kesadaran : Composmentis
Post Op : pasien masih dalam pengaruh obat anastesi general
•Exposure
Pre op : terdapat luka bekas operasi di ektremitas bawah kiri.
Post op : terdapat luka bekas operasi melintang ± 14 cm di leher.
HASIL PEMERIKSAAN LABORATORIUM
◦ Tanggal :07-04-2021
◦ Darah lengkap
◦ Hemoglobin :15.2
◦ Leukosit : 5.53
◦ Trombosit : 292
◦ Eritrosit : 5.23
◦ Hematokrit : 43.9
◦ MCV: 83.9
◦ MCH : 29.1
◦ MCHC : 34.6
PEMERIKSAAN RADIOLOGI
◦ MSCT leher tanpa dengan kontras lopamiro 80 cc dengan hasil :
Tampak massa hipodens dengan komponen klasifikasi pada lobus tiroid kiri dengan ukuran pada
dimensi terbesarnya sekitar 3,2 x 2,6 x 5,5 cm, sebagian batas kiri tidak tegas.
◦ Kesan :
Struma tiroid kiri dengan massa padar disertai komponen klasifikasi yang sebagian batas massa kesan tidak
tegas dan mendorong trakea kesisi kanan, DD/ massa tiroid maligna
Limfadenopati multiple pada level II-III blateral dan level IV
Tidak tampak gambaran kelainan pada organ lain yang tervisualisasi
MCP KASUS
MD : STRUMA NODUSA +
ND1 : bersihan jalan nafas tidak ND2 : resiko perdarahan bd
TIROIDEKTOMI & RND
efektif bd efek agen farmakologis tindakan pembedahan
KEY ASSESMENT :
(anastesi) Ds :tidak dapat dikaji
- PRE OP
Ds :tidak dapat dikaji DO :
•Gelisah
DO : •Operasi tiroidektomi total & RND
•TD : 130/90 mmHg
•selama proses operasi pasien dilakukan mulaidari jam 08.00
•HR : 98 x/i
dilakukan pemasangan intubasi WIB s.d 13.00 WIB.
•Cemas
yang bertujuan agar jalan napas •Tampak banyak darah yang keluar
•INTRA & POST OP
pasien tetap terbuka selama proses pembedahan
•Terpasangett
•setelah selesai tindakan operasi berlangsung. Jumlah kehilangan
•Saturasioksigen 98%
pasien langsung dipindahkan darah tidak dapat dikaji.
•Terdapatlukaoperasimelintang ±
keruangan ICU dan masih •terdapat drain dibagian leher
14 cm di leher
terpasang ETT pasca operasi dengan jumlah darah yang keluar
•TD : 115/85 mmHg
•pasien terpasang O2 kurang lebih kurang dari 100 cc
•RR : 21 x/i
8 liter •Persediaan darah untuk transfusi
•HR : 102
•RR : 21 x/i (+)
•Terpasang drain padaluka
•Saturasi O2 : 98%
ND PRE OP : Ansietas bd
krisis situasional, rencana
operasi
Ds : pasien mengatakan sedikit
cemas walaupun ini bukan
pengalaman operasi yang
pertama tetapi karena lokasi
operasi berada dileher pasien
khawatiran akan tindakan yang
dilakukan.
DO :
- Pasien tampak gelisah
- Tidur dibrankar sering
berganti posisi
- TD : 130/90 mmHg,
- HR : 98 x/i
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
Diagnosa keperawatan : bersihan jalan napas tidak efektif bd efek agen famakologis (anastesi)
NOC NIC
Tujuan Intervensi
Setelah dilakukan tindakan keperawatan - Manejemen jalan napas buatan
diharapkan Bersihan jalan nafas kembali - Pemantauan respirasi
efektif Aktivitas
Kriteria hasil Observasi
- Tidak terjadi gagal napas - Monitor posisi selang ETT terutama saat mengubah posisi
- Saturasi : 100% - Monitor tekanan balon ETT
- Tidak terpasang alat bantu napas - Monitor frekuensi, irama, kedalaman, dan upaya napas
- ETT (-) - Monitor adanya produksi sputum
- Monitor saturasi oksigen
Mandiri
- Atur interval pemantauan respirasi sesuai kondisi pasien
- Cegah ETT terlipat
Edukasi
- Jelaskan kepada pasien/keluarga tujuan dan prosedur pemasangan jalan napas
Kolaborasi
- Intubasi ulang jika terbentuk mucous plug yang tidak dapat dilakukan penghisapan
Diagnosa keperawatan : resiko perdarahan bd tindakan operasi
NOC NIC
Tujuan Intervensi
Setelah dilakukan tindakan keperawatan - Pencegahan perdarahan
diharapkan tidak terjadi perdarahan - Perawatan area insisi
Kriteria hasil Aktivitas
- Tidak ada tanda perdarahan Observasi
- Tidak terpasang drain - Monitor tanda dan gejala perdarahan
- Monitor tanda vital ortostatik
- Periksa area insisi adanya kemerahan, bengkak, atau tanda-tanda dehisen atau
eviserasi
- Identifikasi karakteristik drainase
- Monitor tanda dan gejala infeksi
Mandiri
- Pertahankan bedrest selama perdarahan
- Batasi tindakan invasive
- Pertahankan posisi drainase
Edukasi
- Jelaskan tanda dan gejala perdarahan
- Jelaskan tanda dan gejala infeksi
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian produk darah
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
Diagnosa keperawatan: bersihan jalan nafas tidak efektif bd efek agen farmakologis (anastesi)
Tgl/Jam Implementasi Evaluasi Paraf
- memonitor posisi selang ETT terutama saat S: tidak terkaji
mengubah posisi O:
- memonitor tekanan balon ETT - selama proses operasi pasien
- memonitor frekuensi, irama, kedalaman, dan dilakukan pemasangan intubasi yang
upaya napas bertujuan agar jalan napas pasien
- memonitor adanya produksi sputum tetap terbuka
- memonitor saturasi oksigen - setelah selesai tindakan operasi
- mengatur interval pemantauan respirasi sesuai pasien langsung dipindahkan
kondisi pasien keruangan ICU dan masih terpasang
- mecegah ETT terlipat ETT pasca operasi
- pasien terpasang O2 kurang lebih 8
liter
- RR : 21 x/i
- Saturasi O2 : 98%
A : masalah keperawatan bersihan jalan
nafas tidak efektif belum teratasi
P : lanjutkan intervensi keperawatan
FORMAT IMPLEMENTASI & EVALUASI KEPERAWATAN
•Ansietas