Z DENGAN TOTAL TIROIDECTOMY ATAS INDIKASI STRUMA NODUSA NON TOXIC DI RUANG KAMAR OPERASI RS HERMINA JATINEGARA
Di Susun Oleh : Ari Prasetyawan Teng
29.20171227.29 Pendahuluan Struma nodusa non toksik adalah pembesaran kelenjar tyroid yang secara klinik teraba nodul satu atau lebih tanpa disertai tanda- tanda hypertiroidisme (Lee, 2004).
Kebanyakan penderita struma nodusa tidak
mengalami keluhan karena tidak ada hipotiroidisme atau hipertiroidisme. Sehingga banyak dari klien yang datang ke rumah sakit sudah dalam keadaan yang sudah cukup parah. Struma nodusa atau adenomatosa terutama ditemukan di daerah pegunungan karena defisiensi iodium. Sayangnya tidak banyak masyarakat yang paham betapa berpengaruhnya iodium terhadap kerja dari kelenjar tiroid. Perumusan Masalah 1. Apakah Definisi Struma Nodusa Non Toxic 2. Apakah Etiologi Struma Nodusa Non Toxic 3. Bagaimana Gambaran Klinis Struma Nodusa Non Toxic 4. Bagaimana Tanda dan Gejala Struma Nodusa Non Toxic 5. Apakah patofisiologi Struma Nodusa Non Toxic 6. Bagaimana Penatalaksanaan Struma Nodusa Non Toxic 7. Apakah Patoflow Teori Struma Nodusa Non Toxic Tujuan Umum :
Tujuan penelitian ini adalah untuk
mendapatkan gambaran dan pengalaman langsung tentang bagaimana menerapkan Asuhan Keperawatan pada klien Ny. Z dengan Total Tiroidectomy atas indikasi Struma Nodusa Non Toxic (SNNT) di ruang Kamar Operasi RS Hermina Jatinegara 2. Tujuan Khusus 1) Dilakukan pengkajian pada klien Ny. Z dengan Total Tiroidectomy atas indikasi Struma Nodusa Non Toxic (SNNT) di ruang Kamar Operasi RS Hermina Jatinegara 2) Ditentukan diagnosa keperawatan pada klien Ny. Z dengan Total Tiroidectomy atas indikasi Struma Nodusa Non Toxic (SNNT) di ruang Kamar Operasi RS Hermina Jatinegara 3) Dibuat rencana tindakan keperawatan pada klien Ny. Z dengan Total Tiroidectomy atas indikasi Struma Nodusa Non Toxic (SNNT) di ruang Kamar Operasi RS Hermina Jatinegara 4) Dilakukan tindakan keperawatan pada klien Ny. Z dengan Total Tiroidectomy atas indikasi Struma Nodusa Non Toxic (SNNT) di ruang Kamar Operasi RS Hermina Jatinegara 5) Dilakukan evaluasi keperawatan pada klien Ny. Z dengan Total Tiroidectomy atas indikasi Struma Nodusa Non Toxic (SNNT) di ruang Kamar Operasi RS Hermina Jatinegara 6) Diketahui kesenjangan antara teori dan praktek pada Ny. Z dengan Total Tiroidectomy atas indikasi Struma Nodusa Non Toxic (SNNT) di ruang Kamar Operasi RS Hermina Jatinegara Manfaat Penelitian
Dapat memperoleh pemahaman serta
mampu melakukan asuhan keperawatan secara komprehensif pada pasien Ny. Z dengan Total Tiroidectomy atas indikasi Struma Nodusa Non Toxic (SNNT) di ruang Kamar Operasi RS Hermina Jatinegara DEFINISI Struma adalah pembesaran pada kelenjar tiroid yang biasanya terjadi karena folikel-folikel terisi koloid secara berlebihan. Setelah bertahun-tahun sebagian folikel tumbuh semakin besar dengan membentuk kista dan kelenjar tersebut menjadi noduler.
Struma nodosa non toksik adalah
pembesaran kelenjar tyroid yang secara klinik teraba nodul satu atau lebih tanpa disertai tanda-tanda hypertiroidisme. KLASIFIKASI Struma nodosa dapat diklasifikasi berdasarkan beberapa hal, yaitu: 1. Berdasarkan jumlah nodul; bila jumlah nodul hanya satu disebut struma nodosa soliter (uninodosa) dan bila lebih dari satu disebut struma multinodosa. 2. Berdasarkan kemampuan menangkap yodium radioaktif dikenal 3 bentuk nodul tiroid yaitu : nodul dingin, nodul hangat dan nodul panas. 3. Berdasarkan konsistensinya; nodul lunak, kistik, keras dan sangat keras. ETIOLOGI Adanya gangguan fungsional dalam pembentukan hormon tyroid merupakan faktor penyebab pembesaran kelenjar tyroid antara lain : 1. Defisiensi yodium 2. Kelainan metabolik kongenital yang menghambat sintesa hormon tyroid. 3. Hiperplasi dan involusi kelenjar tiroid. Patofisiologi TINDAKAN Tindakan operasi (strumektomi) Pada struma nodosa non toksik yang besar dapat dilakukan tindakan operasi bila pengobatan tidak berhasil, terjadi gangguan misalnya : penekanan pada organ sekitarnya, indikasi, kosmetik, indikasi keganasan yang pasti akan dicurigai. • Tiroidektomi adalah sebuah operasi yang melibatkan operasi pemindahan semua atau sebagian dari kelenjar tiroid. Klasifikasi dari tiroidektomi adalah total tiroidektomi dan nyaris total tiroidektomi. Indikasi dilakukan tiroidektomi adalah gondok, kanker tiroid, hipertiroidisme, gejala obstruksi, kosmetik. • Tiroidektomi parsial atau total dapat dilaksanakan sebagai terapi primer terhadap karsinoma tiroid, hipertiroidisme, dan hiperparatiroidisme • Tiroidektomi total : kelenjar tiroid diangkata seluruhnya • Tiroidektomi parsial : mengangkat sebagian kelenjar tiroid Asuhan keperawatan 1. Riwayat penyakit, 2. Pemeriksaan fisik. - Tingkat kesadaran. - TTV : suhu, nadi, RR, Td. - Tes rumple leede. - Palpasi nyeri tekan dan pembesaran hepar. - Perdarahan : kulit, gusi, hematemisis, melena. 3. Pemeriksaan Penunjang : - Laboratorium : Hb, Ht, Leukosit, trombosit. - Foto Thorax. 4. Faktor psikososial dan perkembangan. 5. Tingkat pengetahuan klien dan keluarga. Lingkup Masalah Keperawatan 1. Kurang pengetahuan pasien dan keluarga tentang proses pembedahan berhubungan dengan Kurang memahami sumber informasi 2. Cemas berhubungan dengan prosedur pembedahan 3. Kekurangan volume cairan berhubungan dengan adanya mual muntah, diare persiapan pembedahan 4. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan intake in adekuat, kesulitan menelan, pembatasan intake oral sekunder persiapan pembedahan 5. Resiko cidera intra operatif berhubungan dengan pemasangan elektromedik 6. Aspirasi berhubungan dengan tingkat kesadaran efek sekunder anestesi, adanya batuk 7. Pola napas tidak efektif berhubungan dengan kelemahan / penurunan energi efek sekunder anastesi, peningkatan ekspensi paru 8. Kebersihan jalan napas berhubungan dengan obstruksi trakea, pembengkakan, perdarahan, spasme 9. Nyeri berhubungan dengan interupsi/manipulasi bedah terhadap jaringan, otot ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. Z dengan Tiroidectomy atas indikasi SNNT LAPORAN KASUS Pengkajian Nama : Ny. Z No CM : A. 42.48.80 Penanggung Jawab : Tn. R Agama : Islam Alamat : Komplek Nirvana C2/2 Kel. Jati Cempaka Kec. Pondok Gede Kota Bekasi Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga Tanggal Masuk : 31/01/2018 Diagnosa Masuk : TOTAL TYROIDECTOMY atas indikasi SNNT Nama Dokter : Dr. budhi H. siregar Sp. B (K) PEMBAHASAN A. Pengkajian 1. PRE OPERATIF Keadaan umum baik, Kesadaran CM ,Tanda – tanda vital TD : 120/80 mmHg, N : 84 x/menit, S: 36,5 ˚C, RR: 20x/menit, Asesmen Nyeri : tidak ada, Indikasi operasi total thyroidectomi, Jenis operasi SNNT, alat bantu yang digunakan tidak ada, hasil laboratorium pre op besar, kebutuhan pendidikan/edukasi : tindakan, kesediaan menerima edukasi/pendidikan : bersedia, kepala, leher, dada, abdomen, genetalia, integument, ekstermitas dalam batas normal. 2. Intra Operasi Time out : ya, status psikologis cemas, mulai operasi 07.15 selesai operasi 09.00, jenis operasi SNNT, tipe operasi elektif, tingkat kesadaran waktu masuk kamar operasi CM, jenis anastesi yang digunakan anastesi umum, lokasi pemasangan IV line tangan kiri, posisi saat dioperasi terlentang, posisi lengan saat operasi terlentang ke kanan/kiri, posisi alat bantu yangdigunakan papan penyangga lengan, tidak memakai kateter urine, tidak memakai cauter, kondisi kulit saat sebelum operasi utuh, kondisi kulit sesudah operasi utuh, tidak memakai penghangat, tidak memakai tournikuet, tidak memakai implant, irigasi untuk luka sodium chloride 0,9 % 3. Pasca Operasi Pasien pindah ke ruang intensive pada tanggal 31/01/2018 jam 16.30 dengan keadaan umum baik, keluhan saat di ruang pemulihan nyeri pada luka operasi, tingkat kesadaran klien kompos mentis, tanda-tanda vital di dapat TD : 120/80 mmHg, S : 36,5˚C, N : 84 x/menit, kesadaran klien GCS : E: 4, M:6, V:5, jalan napas klien tidak ada masalah, pernapasan spontan, terapi oksigen yang diberikan 2 liter/ menit menggunakan nasal, keadaan kulit klien lembab, sirkulasi anggota badan merah muda, posisi klien terlentang, kondisi balutan kering, asesmen nyeri ada di dapatkan skor nyeri 3 tipe nyeri akut, frekuensi nyeri hilang timbul selama 10 detik, cairan yang masuk kristaloid 500 cc koloid 0 cc, cairan keluar urine 350 cc darah 150 cc, total cairan masuk 500 cc dan total cairan keluar 500 cc, therapy yang diberikan ronem, dynastat, masalah yang timbul adalah cemas, intoleransi aktivitas, nyeri, perencanaan yang diberikan observasi tanda-tanda vital klien, observasi luka operasi, klien pindah ke ruang perawatan pada tanggal 31/01/2018 jam 21.00 skor aldrete klien saat pindah 7/9, perencanaan selanjutnyaa perawatan diri (mandi, bab/bak). B. Diagnosa Keperawatan LIHAT DI Ms. WORD BAB IV PEMBAHASAN 1. Pengkajian Berdasarkan pengkajian secara teoritis perioperatif meliputi: keluhan utama yang sering terjadi pada pasien Struma Nodusa Non Toxic (SNNT) adalah Cemas dan nyeri. Sedangkan pada kasus klien Ny. Z dengan Total Tiroidectomy atas indikasi Struma Nodusa Non Toxic (SNNT) di ruang Kamar Operasi RS Hermina Jatinegara, penulis mendapatkan data objektif yaitu kesadaran compos mentis, keluhan utama cemas akan dilakukan operasi dan nyeri pada pasca operasi, klien tampak baik, tanda-tanda vital: TD.120/80 mmHg, RR.20 x/mnt, HR.82 x/mnt, S.36,5˚C, skala cemas sedang, skala nyeri sedang, akral teraba hangat. 2. Diagnosa Keperawatan Pada tinjauan kasus atau praktek asuhan keperawatan pada Ny. Z dengan Total Tiroidectomy atas indikasi Struma Nodusa Non Toxic (SNNT) hanya ditemukan 3 diagnosa dari 9 diagnosa yang ada diteori yaitu : • Cemas berhubungan dengan akan dilakukan tindakan operasi total thyroidektomi. • Nyeri berhubungan dengan interupsi/manipulasi bedah terhadap jaringan. • Defisit perawatan diri : mandi, bak/bab berhubungan dengan klien post operasi. Kesimpulan Dari asuhan keperawatan yang diberikan pada klien Ny. Z pre operasi sampai dengan post operasi total thyroidektomi atas indikasi SNNT diperoleh beberapa kesimpulan, yaitu :
• Pada tahap pengkajian penulis mengumpulkan data dengan
cara melakukan observasi , wawancara, pemeriksaan fisik secara langsung terhadap klien dan pemeriksaan penunjang. • Intervensi pada klien dengan pasca total thyroidektomi sesuai dengan intervensi yang telah disusun. • Implementasi yang telah dilaksanakan padan Ny. Z pasca total tyroidektomi dapat dilaksanakan sesuai dengan intervensi yang telah disusun. • Evaluasi dari intervensi yangdilaksanakan pada Ny. Z telah selesai. Saran Saran yang dapat diberikan kenapa Ny. Z dan keluarga adalah sebagai berikut:
• Menganjurkan jika Ny. Z ada keluhan nyeri pada
luka operasi melakukan relaksasi sesuai yang sudah di edukasikan • Menganjurkan pada Ny. Z untuk kontrol yang sudah di jadwalkan • Menganjurkan pada Ny. Z jika ada perdarahan pada luka post opp segera ke RS • Menganjurkan pada Ny. Z untuk menjaga pola makan dan pola istirahat yang cukup THANK YOU