Anda di halaman 1dari 17

Laporan Pendahuluan Asuhan Keperawatan Anak

Dengan Hiperbilirubin

Nama Kelompok :
 Ahmad Fauzi (20613395)
 Silvia Dwi Rahayu (20613396)
Konsep Dasar Penyakit
Definisi Hiperbilirubin merupakan salah satu
fenomena klinis tersering ditemukan
pada
bayi baru lahir, dapat disebabkan oleh
proses fisiologis atau patologis atau
kombinasi keduanya. (Lubis, 2023)
Epidemiologi/Insiden Kasus
Data Epidemiologi menunjukan bahwa hiperbilirbin memiliki prevalensi yang
bervariasi berdasarkan kelompok usia. Sebanyak 20% bayi mengalami
ikterus pada minggu pertama kehidupan. Pada kelompok dewasa.
Hiperbilirubin terutama terjadi pada sirosis hepatis dan penyakit empedu.
Pria memiliki prevalensi sirosis alkoholik, nonalkoholik, hepatitis B
kronik, keganasan prankeas, sclerosing cholangitis yang lebih tinggi.
Sementara itu, wanita memiliki prevalensi batu empedu, primary biliary
cirrhosis dan kanker kantung empedu yang lebih tinggi.
Penyebab/Faktor Predisposisi
- Etiologi Hiperbilirubin antara lain :
a. Hemolisis akibat inkompatibilitas gol. Darah ABO defisiensi pembuluh darah
b. Perdarahan tertutup misalnya trauma kelahiran
c. Inkompatibilitas Rh
d. Hipksia
e. Dehidrasi
f. Asidosis
g. Polisitemia
h. Prematur
i. Asi
j. Kelebihan produksi bilirubin
Lanjutan
- Faktor resiko terjadinya hiperbilirubin antara lain :
a. Rasa tau kelompok etnik tertentu (Asia, Native American, Yunani)
b. Komplikasi kehamilan (DM, Inkompatibilitas ABO dan Rh)
c. Penggunaan infus oksitosin dalam larutan Hipotonik
d. Asi
- Faktor Perinatal
a. Trauma lahir (sefalhematom, ekimosis)
b. Infeksi (bakteri, virus, protozoa)
- Faktor Neonatus
a. Prematuritas
b. Faktor genetic
c. Polisitemia
d. Obat (streptomisin. Kloramfenikol, benzyl-alkohol, sulfisoxazol)
e. Rendahnya asupan ASI
Klasifikasi

1 2 3
Ikterus Prehepatik Ikterus Hepatik Ikterus Kolestatik

4 5 6
Ikterus Neonatus Fisiologi Ikterus Neonatus Patologis Kern Ikterus
Gejala Klinis
Kulit berwarna kuning sampe jingga
Pasien tampak lemmah
Nafsu makan berkurang
Reflek hisap kurang
Urine pekat
Perut buncit
Pembesaran lien dan hati
Gangguan neuroligic
Feses seperti dempul
Kadar bilirubin total mencapai 29 mg/dl
Terdapat ikterus pada sklera, kuku/kulit dan membrane mukosa
Jaundice yang tampak 24 jam pertama disebabkan penyakit hemolitik pada bayi bary
lahir, sepsis atau ibu dengan diabetk atau infeksi
Jaundice yang tampak pada hari ke 2 atau 3 dan mencapai puncak pada hari ke 3-4
Pemeriksaan Diagnostik/Penunjang

- Pemeriksaan Laboratorium
- Pemeriksaan Radiologi
- Ultrasonografi
- Biopsyhati
Konsep Asuhan Keperawatan

A. Pengkajian
1. Pengkajian
- Identitas Klien
● Menggambarkan identitas klien dan penanggungjawab klien (nama, umur berhubungan dengan
Perkembangan, agama, alamat, pendidikan berhubungan dengan pengetahuan, pekerjaan
berhubungan dengan sosial ekonomi dan tanggal masuk rumah sakit).
- Keluhan Utama
● Menggambarkan kronologis penyakit yang dirasakan pasien ketika masuk rumah sakit dan
ketika pengkajian dilakukan. Dalam kasus personal hygiene keluhan utamananya seperti
Adanya nyeri pada pasien yang mengakibatkan kelemahan fungsi gerak
Lanjutan

- Riwayat kesehatan sekarang


● Apa yang dirasakan pasien sekarang / kronologis penyakit yang diderita saat ini.
- Riwayat penyakit dahulu
● Riwayat penyakit yang sama. Apakah kemungkinan pasien memiliki riwayat penyakit dahulu
yang pernah dialami atau belum pernah.
- Riwayat penyakit keluarga
● Apakah ada penyakit yang sama diderita oleh anggota keluarga yang lain atau riwayat
penyakit yang berssifat genetis maupun tidak/pasien memiliki penyakit turun temurun dari
keluarga atau tidak.
2.Pola Kesehatan Sehari-hari
- Pola Kesehatan
- Pola Metabolik Nutrisi
- Pola Eliminasi
- Pola aktivitas-olahraga
- Pola tidur-istirahjat
- Pola persepsi diri-kognitif diri
- Pola persepsi diri-konsep diri
- Pola hubungan peran
- Pola reproduksi seksualitas
Pemeriksaan Diagnostik

- Pemeriksaan Bilirubinserum
- Ultrasonograf
- RadioscopeScan
Penatalaksanaan dan Kolaborasi

Tindakan apa saja yang sudah dilakukan untuk


menolong keselamatan klien dan terapi apa saja
yang sudah diberikan
Diagnosa Keperawatan

Diagnosa Keperawatan pada bayi baru lahir dengan hiperbilirubin menurut Mendri dan
Prayogi, 2017 yaitu :
A. Risiko injury (internal) berhubungan dengan peningkatan serum bilirubin sekunder dari
pemecahan sel darah merah dan gangguan sekresi bilirubin
B. Risiko kurangnya volume cairan berhubungan dengan hilang nya air (insensible water
loss) tanpa disadari dari fototerapi
C. Risiko gangguan integritas kulit berhibingan dengan fototerapi
D. Kecemasan orang tua berhubungan dengan kondisi bayi dan gangguan bonding
E. Kurangnya pengetahuan berhubungan dengan kurangnya pengalaman orang tua
Implementasi

● Implementasi adalah fase ketika perawat mengimplementasikan intervensi keperawatan.


Berdasarkan SDKI SLKI dan SIKi, implementasi terdiri dari melakukan dan
mendokumentasikan tindakan yang merupakan tindakan keperawatan khhusus yang
diperlukan untuk melakukan intervensi (atau program keperawatan). Perawat
melaksanakan atau mendelegasikan tindakan keperawatan untuk intervensi yang disusun
dalam tahap perencanaan dan kemudian mengakhiri tahap implementasi dengan mencatat
tindakan keperawatan dan respons klien terhadap tindakan tersebut.(Kozier, 2010)
Evaluasi
● Evaluasi adalah tahap akhir dari proses keperawatan yang merupakan perbandingan yang sistematis dan
terencana antara hasil akhir yang teramati dan tujuan atau kriteria hasil yang dibuat pada tahap
perencanaan (Asmadi, 2008).
● Berdasarkan kriteria hasil dalam perencanaan keperawatan diatas adalah sebagai berikut:
● (a) Kadar bilirubin tidak menyimpang dari rentang normal (<10 mg/dl)
● (b) Warna kulit normal (tidak ikterik)
● (c) Refleks mengisap baik
● (d) Mata bersih (tidak Ikterik)
● (e) Berat badan tidak menyimpang dari rentang normal
● (f) Eleminasi usus dan urin baik (warna urin dan feses tidak pucat
Selesai

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai